NovelToon NovelToon
Rembulan Yang Dilupakan

Rembulan Yang Dilupakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Spiritual / Persahabatan / Fantasi / Fantasi Wanita / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Puvi

Dibesarkan oleh keluarga petani sederhana, Su Yue hidup tenang tanpa mengetahui bahwa darah bangsawan kultivator mengalir di tubuhnya. Setelah mengetahui kebenaran tentang kehancuran klannya, jiwanya runtuh oleh kesedihan yang tak tertahankan. Namun kematian bukanlah akhir. Ketika desa yang menjadi rumah keduanya dimusnahkan oleh musuh lama, kekuatan tersegel dalam Batu Hati Es Qingyun terbangkitkan. Dari seorang gadis pendiam, Su Yue berubah menjadi manifestasi kesedihan yang membeku, menghancurkan para pembantai tanpa amarah berlebihan, hanya kehampaan yang dingin. Setelah semuanya berakhir, ia melangkah pergi, mencari makna hidup di dunia yang telah dua kali merenggut segalanya darinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puvi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Prahara Es dan Bayangan Intrik

Satu bulan tersisa. Udara di Sekte Qingyun telah berubah menjadi seperti sebelum badai, penuh dengan energi terpendam dan ketegangan yang hampir bisa diraba. Latihan-latihan di area umum sekarang lebih mirip pertempuran kecil, dengan kilatan energi, ledakan terkendali, dan tatapan penuh perhitungan yang terlontar di antara kelompok-kelompok yang saling bersaing.

Su Yue, Xuqin, dan Lanxi telah menarik garis batas yang jelas. Mereka jarang terlihat di area umum selain untuk latihan yang dijadwalkan dengan kelompok Mei Ling atau untuk tugas-tugas sekte yang wajib. Sebagian besar waktu mereka dihabiskan di Paviliun Bunga Plum mereka yang kini terlindungi oleh beberapa lapis segel peringatan dan ilusi sederhana yang dibuat Xuqin, sebuah pelajaran dari bukunya tentang tanaman ilusi dasar. Dari luar, taman mereka terlihat biasa saja, tapi siapa pun yang mencoba memasuki tanpa izin akan disambut oleh kabut tebal dan akar-akar ilusi yang menjerat, memberikan mereka waktu untuk bersiap.

Di dalam benteng kecil mereka, latihan mencapai tingkat intensitas baru. Mereka tidak lagi hanya berlatih jurus; mereka mensimulasikan kondisi turnamen dengan segala kemungkinan buruknya.

"Skenario satu: Su Yue disabotase di Air Terjun, terkena konsentrasi dingin ekstra. Apa yang kita lakukan?" tanya Xuqin, memimpin sesi strategi di meja taman mereka.

"Jika aku bisa, aku akan menyerap energi dingin ekstra itu," jawab Su Yue, wajahnya serius. "Tapi jika terlalu banyak, aku akan memberi kalian sinyal, semburan es vertikal tiga kali. Itu artinya aku dalam kesulitan dan kalian harus fokus pada ketahanan kalian sendiri. Jangan coba menolongku; itu akan membuat kalian terbuka."

"Kalau begitu, kita harus punya cadangan energi," timpal Lanxi. "Aku akan menyimpan pil penghangat ekstra. Jika Su Yue kewalahan, dia bisa meminumnya untuk menetralkan sebagian dingin."

Mereka mendiskusikan setiap detail. Skenario dua: mereka terpisah di Arena Hutan Bambu Berduri. Skenario tiga: salah satu dari mereka terluka sebelum pertarungan tim. Skenario empat: menghadapi tim yang secara khusus dilatih untuk melawan kombinasi elemen mereka.

Latihan fisik juga semakin keras. Mereka telah meningkatkan waktu di Kolam Air Terjun Kecil menjadi level yang menyiksa. Xuqin dan Lanxi kini bisa bertahan dua puluh lima menit penuh, tubuh mereka menggigil hebat tetapi mata mereka tetap tajam dan waspada. Su Yue bisa bertahan hampir dua jam, menggunakan waktu itu untuk terus memadatkan Qi-nya. Dia sudah berada di puncak Qi Refining Tahap Akhir, hanya selangkah lagi menuju Foundation Establishment. Tapi langkah itu seperti jurang yang dalam; dia membutuhkan pencerahan atau tekanan besar untuk melompatinya.

Di tengah persiapan mereka, aliansi dengan kelompok Mei Ling semakin erat. Mereka bahkan mengadakan sesi latihan gabungan rahasia di sebuah lembah terpencil di belakang sekte, jauh dari mata-mata yang mungkin.

Di salah satu sesi itu, Tao, yang biasanya pendiam, tiba-tiba berbicara setelah pertarungan latihan yang sangat ketat. "Kalian memiliki kelemahan yang jelas."

Mereka berhenti, menatapnya. "Apa itu?" tanya Su Yue.

"Kalian terlalu bergantung pada Su Yue sebagai pusat strategi," jawab Tao dengan blak-blakan. "Di pertarungan tadi, begitu aku berhasil mengganggu Su Yue dengan serangan panah logam terkonsentrasi, formasi kalian runtuh. Xuqin ragu, Lanxi panik. Kalian harus bisa bertarung sebagai trio yang seimbang, di mana masing-masing bisa mengambil alih kepemimpinan jika diperlukan."

Kritik itu pedas tapi benar. Mereka saling pandang, menyadari kebenarannya.

"Bagaimana kita memperbaikinya?" tanya Xuqin.

"Latihan rotasi," usul Mei Ling. "Dalam pertarungan berikutnya, kita acak siapa yang menjadi target utama gangguan. Paksa kalian untuk beradaptasi."

Mereka melakukannya. Hasilnya kacau balau pada awalnya. Tanpa Su Yue yang memimpin, Xuqin dan Lanxi sering bertindak sendiri-sendiri. Tapi perlahan, mereka belajar. Xuqin, dengan pikirannya yang analitis, mulai bisa membaca pola pertarungan dan memberi instruksi singkat. Lanxi, dengan naluri bertarungnya yang kuat, bisa mengambil inisiatif untuk menekan lawan jika diperlukan. Su Yue belajar untuk mempercayai mereka, untuk tidak selalu merasa harus mengendalikan segalanya.

Hubungan mereka bertiga menguat tidak hanya sebagai teman, tetapi sebagai rekan senjata yang sejati. Mereka belajar kelebihan dan kekurangan masing-masing sampai ke detail terkecil. Su Yue tahu bahwa Xuqin akan selalu cenderung melindungi yang lemah, jadi dia harus waspada jika Xuqin tiba-tiba meninggalkan posisi untuk membantu. Lanxi tahu bahwa Su Yue akan mengorbankan diri untuk tim, jadi dia harus siap mengambil alih serangan jika Su Yue tiba-tiba fokus pada pertahanan.

Insiden di Perpustakaan

Suatu siang, saat mereka sedang mencari referensi tentang teknik pertahanan mental di Perpustakaan Teknik Dasar, insiden terjadi. Mereka sedang asyik membaca di sebuah meja terpencil ketika sekelompok lima murid, bukan Gao Feng, tapi wajah-wajah yang bekerja sama dengannya, mendekati area mereka.

Salah satu dari mereka, seorang murid dengan hidung mancung, tidak sengaja menjatuhkan setumpuk buku berat dari rak tinggi tepat di arah Xuqin.

Su Yue, yang indranya selalu waspada, mendorong Xuqin tepat waktu.

Braak!

Buku-buku itu jatuh mengenai lantai batu dengan suara keras.

"Wah, maaf! Tanganku licin," kata si murid hidung mancung dengan senyum palsu.

Su Yue berdiri, aura dinginnya memancar kuat, membuat suhu di sekitar meja mereka turun beberapa derajat. "Sengaja."

"Ah, jangan menuduh sembarangan. Ini kecelakaan," bantah murid itu, tapi matanya berbinar menantang.

Petugas perpustakaan, seorang tetua tua yang hampir selalu tertidur di mejanya, membuka satu matanya. "Bising. Keluar jika ingin berkelahi."

Kelompok itu menyeringai lalu pergi, meninggalkan ancaman tak terucapkan di udara.

Xuqin, yang masih gemetar karena nyaris tertimpa, menarik napas dalam-dalam. "Mereka semakin berani."

"Mereka menguji kita," desis Lanxi, tinjunya mengepal. "Untuk melihat reaksi kita."

"Dan mereka mendapatkannya," kata Su Yue, suaranya datar namun berisi amarah yang membeku. "Mereka sekarang tahu kita waspada dan tidak mudah diprovokasi. Tapi mereka juga tahu kita tidak akan menyerang terlebih dahulu di area terlindungi."

Itu adalah permainan kucing dan tikus yang berbahaya. Mereka harus terus waspada, bahkan di dalam tembok sekte yang seharusnya aman.

Malam setelah insiden itu, Su Yue tidak bisa tidur. Dia duduk di atas atap paviliunnya, memandang bintang-bintang. Batu Hati Es Qingyun di dadanya hangat dan berdenyut pelan, seperti jantung kedua. Dia memegangnya, mencoba merasakan apa yang ingin disampaikannya. Gambar-gambar samar melintas di pikirannya: seorang wanita cantik dengan mata biru seperti miliknya tersenyum sedih, lalu ledakan cahaya merah, dan kemudian... sebuah gua yang dipenuhi kristal es berkilauan di kegelapan.

Gua Embun Beku. Panggilannya semakin kuat.

Dia tahu dia harus pergi ke sana, setelah turnamen. Tempat itu memegang jawaban, atau setidaknya petunjuk, tentang warisan ibunya dan aliran Es Musim Dingin Abadi. Tapi pertama-tama, dia harus melewati badai yang akan datang di Sekte Qingyun.

Dua minggu sebelum turnamen, seorang murid kurir menyampaikan sebuah pesan tertutup rapat kepada Su Yue. Isinya hanya satu kalimat, ditulis dengan tulisan anggun namun tegas: "Hati-hati dengan air terjun. Es bisa retak dari dalam. - Seseorang yang peduli."

Tidak ada tanda tangan. Su Yue menunjukkan pesan itu pada Xuqin dan Lanxi.

"Siapa yang mengirim ini?" tanya Lanxi, bingung.

"Bisa siapa saja yang tidak setuju dengan taktik kotor mereka," analisis Xuqin. "Atau... jebakan. Untuk membuat kita paranoid."

Su Yue memegang kertas itu, merasakannya dengan Qi-nya. Ada sisa aura yang sangat samar, dingin dan murni, hampir mirip dengan miliknya tapi jauh lebih tua dan lebih dalam. Seorang kultivator es tingkat tinggi? Seorang tetua? Atau... sesuatu yang lain?

"Kita harus berasumsi ini peringatan nyata," kata Su Yue akhirnya. "Berarti selama Uji Ketahanan, bukan hanya tekanan eksternal, tetapi mungkin ada serangan internal, sesuatu yang bisa membuat es kita sendiri tidak stabil, atau merusak dari dalam."

Itu adalah dimensi ancaman baru yang mengerikan. Mereka menghabiskan hari-hari berikutnya berlatih tidak hanya menahan dingin, tetapi juga menjaga stabilitas internal Qi mereka di bawah gangguan. Xuqin belajar teknik menenangkan pikiran dari bukunya. Lanxi berlatih memusatkan Qi-nya di dantian seperti batu yang tak tergoyahkan. Su Yue berlatih membungkus inti esnya dengan lapisan-lapisan kontrol yang lebih halus.

Hari-H semakin dekat. Suasana di sekte menjadi sangat sunyi, sunyi yang menegangkan seperti ketenangan sebelum badai. Latihan di area umum hampir berhenti; setiap orang menyimpan tenaga dan kartu terakhir mereka.

Pada malam terakhir sebelum turnamen, Su Yue, Xuqin, dan Lanxi duduk bersama di taman mereka. Bunga plum masih belum mekar, tetapi kuncup-kuncupnya tampak lebih penuh, seolah menahan napas menunggu sesuatu.

"Apapun yang terjadi besok," kata Xuqin, memecah keheningan, "kita bersama. Kita sudah melakukan yang terbaik."

"Kita akan menang!" deklarasi Lanxi, tapi suaranya sedikit goyah.

Su Yue memandangi mereka berdua, lalu pada batu di dadanya. Dia menarik napas dalam-dalam. "Kita tidak hanya bertarung untuk hadiah. Kita bertarung untuk tempat kita di sini. Untuk hak kita untuk terus melangkah di jalan ini. Untuk masa depan kita." Dia berhenti. "Dan aku... aku berjanji akan melindungi kalian."

Mereka tidak banyak bicara lagi. Mereka tahu kata-kata tidak lagi diperlukan. Mereka saling mengangguk, lalu kembali ke pondok masing-masing untuk bermeditasi terakhir kalinya, mengumpulkan ketenangan dan keteguhan sebelum terjun ke dalam prahara es dan intrik yang akan menentukan langkah mereka selanjutnya di dunia kultivasi yang kejam ini. Fajar besok akan membawa awal dari ujian terberat mereka sejak mereka tiba di Sekte Qingyun.

1
Melvina Sary
Menangkan suyue
Melvina Sary
Gao Feng jahat
Melvina Sary
Hehee takut dia itu
Melvina Sary
Bagus kerjasamanya 🙏
Mistik 55
Good senior song
Mistik 55
Mantap thor lanjut
Melvina Sary
Lohh udah bab terakhir nya. Perasaan cepat banget. Satu kopi thor ☕
Puvi: Makasih kk🙏
total 1 replies
Melvina Sary
Mari berangkat misi kedua 🏇
Melvina Sary
Gooooo misi kedua 💪
Melvina Sary
Mantap untuk permulaan 👍
Melvina Sary
Tetua aneh
Melvina Sary
Loh. Jumpa tuh orang
Melvina Sary
Mantap thor
HUOKIO
Bagus. Cepat up nya thor
Puvi: Makasih kak
total 1 replies
Melvina Sary
Seru banget ada komedi nya
Puvi: Makasih kakak🙏
total 1 replies
Melvina Sary
UP lagi thor 👍
Melvina Sary
Mantap untung banyak
Mistik 55
Bagus banget 🙏
Puvi: Makasih kak🙏
total 1 replies
Melvina Sary
Pedagang Chen sangat baik☺️
Puvi: iya tuh
total 1 replies
Melvina Sary
Semakin seru thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!