Kejadian malam itu membuatku hampir gila. Dia mengira kalau aku adalah seorang jal*ng. Dia merebut bagian yang paling berharga dalam hidupku. Dan ternyata setelah aku tau siapa pria malam itu, aku tidak bisa berkata-kata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Heyydee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
"Kemarin pas gue pulang dari sini mobil gue mogok di tengah jalanan sepi dan tiba-tiba aja orang-orang aneh itu datang dan berniat mau ngambil barang-barang berharga terus mereka hajar gue sama pak supir. Kan gak ada akhlak banget tuh orang," omelku kesal.
"Astaga.....gak tau malu banget ya orang jahat kayak gitu? Berani banget hajar cewek? Kayaknya tuh orang udah gak punya otak deh," caci Nina geram.
"Iya, tapi untungnya aja Lo selamat ya Nau! Yang gue dengar sih memang daerah sana itu rawan sama begal ataupun orang jahat. Jadi kita harus lebih berhati-hati lagi kalau lewat sana," ucap Karina.
"Wah Lo kok baru ngasih tau sekarang kalau daerah sana rawan?" tanya Aura.
"Iya ih bikin gue was-was aja anj1rr!" ucap Nina.
"Ya maaf, gue mau kasih tau kalian tapi gue selalu kelupaan," ucap Karina.
"Eh tapi ngomong-ngomong, Lo kok bisa selamat dari mereka ya? Padahal yang gue dengar terutama buat cewek, mereka itu bisa aja loh memperkaos korbannya," ungkap Karina.
"Jadi kemarin itu gue di tolongin sama Bryan,"
"Apa? Bryan? Kok bisa?" tanya Nina.
"Mana gue tau. Dia tiba-tiba datang bak pahlawan kesiangan dan langsung hajar tuh orang-orang aneh yang hampir aja macam-macam sama gue,"
"Wah syukur banget dong Bryan datang. Kalau enggak mungkin lo-
"Ya.... mungkin gue udah gak ada disini sekarang," ucapku.
"Ya ampun untung aja ya! Mungkin Bryan itu utusan dari tuhan buat nyelametin diri Lo," ucap Aura.
"Ya maybe,"
"Oh iya btw gimana rasanya jadi istri?" tanya Nina kepo.
"Gimana ya? Biasa aja sih,"
"Kok biasa aja sih?"
"Ya terus gue harus gimana? Harus teriak-teriak kegirangan gitu? Di sangka orang gila dong gue," ucap Aura.
"Bukan gitu, maksud gue gimana rasanya ngelakuin hubungan suami istri?" tanya Nina.
"Ya ampun, udah gue duga Lo pasti kepo sama yang begituan," ucap Naura sudah tau apa yang di pikirkan oleh Nina.
"Nina, Lo bisa gak sih sehari aja gak usah nanya yang aneh-aneh," ucap Karina kesal.
"Ya emangnya apa yang salah? Gue kan cuma nanya!" tanya Nina.
"Haduh, entar kalau Lo udah nikah pasti Lo tau kok gimana rasanya," jawab Aura.
"Kayaknya Lo pengen ngerasain ya? Yaudah kalau gitu mending lo cepetan cari jodoh biar bisa kayak gitu," ucap Naura.
"Lo kira cari jodoh seenak jidat apa?" tanya Nina kesal.
"Kalau gitu lo open B.0 aja deh sana biar tau rasanya begituan," ucap Aura jengkel.
"Rencananya sih gue mau begitu," ucap Nina membuat Naura, Aura dan Karina marah.
"Apa? Lo serius? Jangan aneh-aneh deh Lo! Lo kira kita bakal biarin Lo jadi jala*ng beneran?" tanya Aura marah.
"Iya ih, jangan gila deh," ucap Karina marah.
"Nina Lo mau gue gantung di tugu monas?" tanya Naura.
"Kalau Lo beneran mau kayak gitu.....Lo bakal di pecat dari pertemanan," ucap Aura.
"Ih kok pada marah sih? Kan kalian yang ngasih ide biar aku open?" tanya Nina.
"Ya tapi kan gue tadi cuma bercanda? Kenapa Lo malah serius sih?" tanya Aura geram.
"Astaga...bercanda toh? Kalau gitu mah gue juga bercanda. Lagian mana mungkin lah gue kayak gitu? Emangnya gue cewek apaan?" ucap Nina.
~