NovelToon NovelToon
Aku Mencintainya Lebih Dulu

Aku Mencintainya Lebih Dulu

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: muliyana setia reza

Laura dan Morgan telah menjalin hubungan sejak mereka duduk dibangku SMA. Bahkan, Morgan berjanji ketika dewasa kelak dirinya akan menikahi Laura. Namun nasib berkata lain, tiba-tiba saja Morgan dijodohkan oleh orang tuanya dengan wanita lain.

Bagaimana nasib Laura kedepannya? Yuk simak kisah mereka

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon muliyana setia reza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tak Sengaja Bertemu

Laura mendapat pesan dari Zoey untuk menemani Zoey pergi berbelanja keperluan bulanan. Awalnya Laura tak percaya, karena biasanya Zoey tidak pernah belanja bulanan karena semuanya sudah diatur oleh asisten rumah tangga di rumahnya.

Maklum saja, Zoey berasal dari keluarga berada yang apa-apa langsung jadi tanpa harus menunggu.

“Kamu serius mau belanja bulanan, Zoey?” tanya Laura tak yakin.

“Aku serius, Laura. Aku hari ini akan berbelanja bulanan, Papi dan Mamiku langsung yang memintaku untuk belanja,” jawab Zoey.

“Lalu, mereka memberikanmu catatan, 'kan?” tanya Laura memastikan.

“Memangnya harus ada catatan ya? Kok aku tidak tahu? Papi dan Mami juga tidak memberitahuku. Mereka hanya memberikan aku uang tunai,” ucap Zoey yang terdengar sangat polos.

Laura geleng-geleng kepala mendengar ucapan Zoey.

“Zoey, aku rasa sebaiknya kamu menyerah saja atau kamu sekarang tanya orang tuamu barang apa saja yang harus kamu beli!”

“Baiklah, tunggu sebentar ya. Aku akan menelpon Mamiku, semoga Mama tidak sibuk.”

Sambil menunggu Zoey berbicara dengan Mami kesayangannya, Laura terlebih dulu menyapu lantai rumah karena saat itu masih terlalu pagi untuk pergi berbelanja.

Setelah menyapu lantai, Laura langsung mengepel lantai rumahnya agar terlihat lebih bersih. Sementara Zoey masih sibuk berbicara dengan Maminya melalui telepon.

“Sudah boleh masuk?” tanya Zoey yang baru selesai berbicara dengan Mami tercinta.

“Tidak boleh. Tetaplah diluar sampai lantai ku kering,” jawab Laura.

Sambil menunggu lantai kering, Laura memilih menyibukkan dirinya di dapur. Gadis itu membuat telur dadar dan sambal terasi untuk sarapan paginya bersama Zoey.

Lantai pun kering, Zoey berlari kecil menghampiri Laura yang sedang sibuk mengulek sambal terasi.

“Masak apa?” tanya Zoey.

“Aku sudah memasak telur dadar dan sambal terasi. Pagi ini kita sarapan bersama ya!”

Zoey sebenarnya sudah sarapan di rumah, namun ia tidak bisa menolak ajakan Laura karena setiap makanan yang Laura masak, semuanya pasti enak.

“Selamat makan!” Zoey mulai mengunyah makanannya dengan sangat lahap.

“Makanlah dengan perlahan, Zoey. Aku tidak akan mengambil makananmu.”

Tak sampai 10 menit, Zoey telah menghabiskan sepiring nasi sendirian.

“Sudah kenyang?” tanya Laura memastikan yang saat itu sudah selesai makan.

“Tentu saja sudah. Kamu sudah mandi, 'kan? Ayo kita pergi ke minimarket!”

“Tunggu sebentar, aku ganti baju dulu,” balas Laura berlari kecil masuk ke dalam kamarnya.

Sementara Zoey, dengan kesadaran penuh ia mencuci piring kotor miliknya dan milik Laura.

Zoey tidak pernah melakukan hal itu di rumahnya sendiri. Akan tetapi, ketika berada di rumah Laura, gadis itu malah menawarkan diri untuk mencuci piring.

“Kamu melakukannya lagi Zoey? Sebaiknya kamu jangan melakukan pekerjaan dapur. Kalau tanganmu kasar dan orang tuamu tahu bagaimana? Yang ada aku yang malah diceramahi,” pungkas Laura.

“Kamu kok bicara begitu sih Laura? Mami dan Papi tidak perlu tahu, asal kamu tidak memberitahu mereka. Ya sudah yuk, temani aku belanja sekarang!”

Sesampainya di Minimarket, Zoey langsung mengeluarkan ponselnya untuk melihat daftar barang yang akan ia beli.

“Kita beli beras dulu, Laura. Ke arah mana ya?” tanya Zoey mulai panik.

“Kamu jangan panik dulu, lihat itu diujung sana!”

Disaat yang bersamaan, Morgan datang karena ingin membeli minuman dan beberapa cemilan.

Saat pria tampan itu hendak mengambil minuman dingin, ia tidak sengaja melihat Laura bersama Zoey sedang memasukkan beras ke troli.

Morgan hendak menghindar, namun Laura lebih dulu melihat Morgan dan pada akhirnya Morgan memberanikan diri untuk mendekati Laura.

Laura bersikap seolah-olah tak mengenali Morgan dan mencoba pergi ke arah lain sambil mendorong troli belanjaan.

Morgan berusaha mendekat dan Laura pun berusaha untuk menghindar.

Gadis itu akhirnya berlari meninggalkan minimarket dan masuk ke dalam mobil Zoey untuk bersembunyi dari Morgan.

Morgan pada akhirnya hanya bisa diam dan setelah membayar minuman ditangannya, Morgan pun pergi dengan perasaan penuh sesal.

Zoey meninggalkan troli belanja miliknya dan berlari kecil menghampiri Laura yang sedang menangis didalam mobil.

“Kamu tidak apa-apa, Laura?” tanya Zoey lirih.

“Kenapa kami harus bertemu, Zoey? Kenapa?” Laura tak dapat membendung rasa sedihnya sekaligus rasa rindunya ketika melihat Morgan.

“Zoey, tinggalkan aku sebentar ya. Kamu teruskan saja belanjamu, nanti aku akan menyusul,” ucap Laura yang ingin menata hatinya terlebih dahulu sebelum kembali melanjutkan tugasnya membantu Zoey berbelanja.

“Maaf ya Laura, tidak seharusnya aku mengajakmu berbelanja,” tutur Zoey.

“Tidak apa-apa, Zoey. Kamu jangan bicara begitu, sebaiknya kamu masuk ke dalam dulu ya.”

Kini, Laura didalam mobil sendirian dan masih mencoba menata hatinya.

Cukup lama Laura berada didalam mobil, sampai akhirnya Laura keluar seakan-akan tak terjadi apa-apa.

Gadis itu melanjutkan kembali apa yang harus ia lakukan dan pada akhirnya mereka selesai berbelanja.

“Ternyata belanja bulanan menghabiskan banyak waktu, tenaga dan juga uang ya. Belanja segini saja habis belasan juta,” tutur Zoey terkaget-kaget.

Laura hanya tersenyum seraya menganggukkan kepalanya berulang kali.

“Habis ini kita kemana lagi ya? Masa' langsung pulang?” tanya Zoey yang ingin bermain-main dulu sebelum mengantarkan Laura pulang.

“Kamu memangnya tidak lelah, Zoey?” tanya Laura memastikan Zoey tidak kelelahan karena berjam-jam mereka berkeliling mengisi troli belanja bulanan tanpa duduk.

“Kalau ditanya lelah, tentu saja aku sangat lelah. Makanya aku ingin mengajakmu ke suatu tempat. Tapi enaknya kemana ya?”

“Memangnya kamu mau kemana?”

“Minum yang segar-segar yuk? Es campur durian sepertinya enak nih. Kamu mau?”

“Boleh deh, kali ini kamu yang traktir aku ya!!!”

Mereka berdua pun masuk ke dalam mobil dan bergegas pergi mencari es campur durian.

Laura tersenyum lebar ketika mendapat pesan dari Siti. Pesan tersebut berisi ajakan Siti untuk saling bertemu setelah sekian lama tidak bertemu.

“Dari siapa?” tanya Zoey melihat Laura senyum-senyum sendiri melihat layar ponselnya.

“Kak Siti mengajakku untuk bertemu. Kamu mau ikut, tidak?” tanya Laura.

“Kapan memangnya?”

“Besok sore, rencana kami mau makan di restoran Himalaya,” jawab Laura.

“Yahh... Aku ingin sekali ikut bersama kalian. Tetapi besok sore ada acara keluarga dan aku diwajibkan untuk ikut,” pungkas Zoey yang terlihat sedih karena tidak bisa ikut bergabung.

“Ya mau bagaimana lain? Lain kali saja, keluargamu lebih penting.”

“Tidak bisakah pertemuan kalian diundur? Lusa gitu?” tanya Zoey.

“Kebetulan jadwa Kak Siti libur dan bayinya di momong orang tua Kak Siti, jadi kalau diundur sepertinya tidak mungkin,” ungkap Laura.

“Ya sudah deh, mau bagaimana lagi? Aku titip salam saja ya sama Kak Siti,” balas Zoey yang hanya bisa pasrah karena tidak bisa ikut bergabung.

1
Anonymous
Updet dong
Agustin Indah Setiyaningsih
jijik ya sama kelakuan mu Rani..sdh tahu ndk cinta,masih ajj nemplok kaya parasit.
Levita Sari
lanjuttt kk😁
ISTRI SIRI TUAN RIZAL: Siap Kk 😍
total 1 replies
Bai ye
tokoh inspiratif untuk para wanita. Laura hebat bisa ngadepin semuanya dg jiwa raga yg super cool
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!