NovelToon NovelToon
Mata Batin Sang Peramal Tarot

Mata Batin Sang Peramal Tarot

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Mata Batin / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Roh Supernatural / Pusaka Ajaib / Peramal
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: korokoro

Riska Radiva, seorang gadis SMA menemukan buku lapuk yang berisi tumpukan kartu tarot di kamar mendiang nenek nya.

Sejak saat itu, ia bisa melihat masa depan yang akan terjadi pada orang lain, hanya dengan membuka satu Tarot nya.
Masalah muncul saat Riska tahu bahwa nyawanya dalam bahaya. Kekuatan yang di milikinya, memiliki efek yang membahayakan nyawa nya dan seluruh orang yang disayanginya.

*ini adalah novel Horor Misteri Pertama aku. Kalau kalian suka, jangan lupa like, subscribe, vote dan gift juga ygy 😁

IG : dimas.yudhistira_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon korokoro, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DEATH

Aku kembali kerumah setelah orang tua Amaya pulang malam hari sekitar pukul tujuh.

Amaya tidak menceritakan perihal ancaman yang diterimanya pada kedua orang tua dan kakaknya. Soal kaca yang pecah, Ia beralasan kalau iya tidak sengaja memecahkan kaca saat melemparkan sesuatu. Entahlah setidaknya itu yang diceritakan Amaya padaku melalu pesan chat yang baru saja dikirimnya.

Aku kembali membangunkan tubuhku dari rebah. Sampai dengan malam ini, aku belum juga menerima kabar dari Sita. Padahal seharian tadi, aku dan Amaya bergantian menelepon dan mengirimkan pesan chat pada Sita. Tapi, sampai dengan malam ini, sita belum juga membalas apalagi menelepon balik padaku dan Amaya.

"Riska."

Aku dikejutkan oleh suara ibu yang tiba-tiba masuk ke kamar.

"Iya Bu." jawabku sambil tersenyum.

Ibu menghampiri ku lalu duduk di sampingku.

"Besok ibu harus ke kantor polisi di kota tempat om baskara tinggal." Ucap nya. "Ibu akan menginap dua hari disana. Di rumah nenek."

Aku tersenyum mendengar keputusan ibu yang akhirnya berani mengikuti persidangan kasus ayah. "iya Bu." jawabku sambil tersenyum

Ibu membalas senyumku. Setidaknya setelah beberapa hari lalu aku menceritakan soal apa yang ku tahu soal hubungan ayah dan Tante sari. Ibu jadi sedikit lebih berubah. Tidak begitu murung seperti awal saat dirinya kehilangan ayah.

"Makasih ya nak, kamu sudah menguatkan ibu." ucapnya sambil mengelus wajahku dengan kedua tangannya.

Aku balas dengan memeluk ibu dengan pelukan yang paling tulus.

sejenak kami terdiam dan hanya menikmati pelukan yang sudah lama sekali rasanya aku rindukan ini.

"Kamu jaga diri ya selama ibu tinggal." ucapnya sambil mengusap rambutku.

Aku mengangguk dan tidak ingin melepaskan pelukan ibu. Sampai akhirnya, pelukan kami berdua dipisahkan oleh suara notifikasi handphone ku yang tiba-tiba berdering.

Ibu melirik ke arah handphone ku sambil melepaskan pelukan dan pamit keluar kamar.

"Halo, Riska.." Sapa seseorang dari ujung telepon.

"Halo mas, kenapa?" tanyaku pada mas Kharis yang tidak lain adalah orang yang menelpon ku.

"Kamu ada dirumah?" tanya mas Kharis, suaranya tergesa-gesa.

"iya mas, aku dirumah ada apa?" tanyaku lagi pelan.

"Riska, dengerin mas Kharis." ucapnya lagi.

Aku mengerutkan kening tidak paham.

"Mulai sekarang, kamu harus hati-hati. Kalau bisa, untuk kasus masalah teman kamu itu, kamu gak usah ikut campur." ucap Mas Kharis lagi.

Jelas saja aku semakin tidak mengerti. "Maksudnya gimana mas? Kenapa harus hati-hati?"

Mas Kharis terdengar mengembuskan nafasnya pelan. "Gini, pokoknya kamu harus hati-hati. Karena dibalik kasus ini, ada petinggi dari pihak kepolisian yang ikut campur. Teman mas Kharis yang tadi sore mas minta tolong itu bilang. Dia gak mau ikut campur masalah ini karena dia sendiri takut." Ujarnya.

Aku semakin penasaran. "Petinggi? maksudnya?"

"Gini ka... Jadi, sebenarnya mereka sudah tahu kalau teman kamu yang meninggal di kamar hotel itu meninggal karena dibunuh. Bukan bunuh diri. tapi, mereka mencoba menutupi karena, anak yang membunuhnya itu adalah anak dari salah satu petinggi di kepolisian."

Deg...

Jantungku berasa seperti di hantam sesuatu. Pantas saja sampai ada surat pengancaman yang di terima oleh Amaya.

"Maksudnya benar kalau Devina itu korban pembunuhan mas? Lalu, Arno pacarnya yang bersama Devina itu yang membunuhnya?" tanyaku.

"Yah kurang lebih begitu info yang mas Kharis dapat. tapi sudahlah kamu gak usah terlalu dalam ikut campur ka. Ini buat kebaikan kamu" Ucap mas Kharis lagi setengah berbisik.

Aku terdiam sebentar, jujur saja aku sama sekali tidak tahu background keluarga dari kak Arno. Tapi kalau benar apa yang dibicarakan mas Kharis barusan, harusnya Sita tahu karena sita sudah berhubungan lebih lama dengan Arno kan?

"Ya sudah mas, makasih info nya aku akan hati-hati mulai sekarang." jawabku mencoba menenangkan mas Kharis.

Mas Kharis menutup telepon setelah kembali meyakinkan ku untuk tidak ikut campur masalah ini.

Aku semakin penasaran. Sambil menyimpan handphone ku di atas meja belajar, aku mengambil kartu-kartu tarotku dari laci mejanya.

Dengan sedikit ragu, aku mengacak kartu-kartu itu sambil duduk di lantai, di atas karpet yang ada di tengah kamarku.

"Bantu aku melihat apa yang sedang aku hadapi, dan apa benar Devina ini meninggal karena dibunuh?" bisikku pada kartu tarot yang ada di tanganku.

Sambil menarik tumpukan kartu itu di lantai. Aku memusatkan konsentrasi ku lalu, aku mengambil satu kartu secara acak dari tumpukan kartu tarot itu.

DEATH.

Sebuah kartu dengan gambar seorang prajurit yang tengah menunggang kuda, dengan baju zirah besi. Dibawah kuda itu, ada seseorang yang tengah tergeletak seperti seorang yang sudah tidak bernyawa, entahlah yang jelas setelah aku membuka kartu ini, perasaanku di penuhi rasa takut lalu, kepalaku seperti di tarik ke suatu tempat.

Wush....

Gelap, bau pengap dan debu langsung mengerjap indra penciumanku. Padahal aku yakin, tubuh asliku masih di dalam kamar.

Mataku memindai sekitar, ini seperti gudang, ya, seperti sebuah gudang tua lama yang sudah tidak terpakai. Banyak sarang laba-laba di langit-langitnya, dengan lampu berwarna kuning yang hanya menjadi penerangan satu-satunya di ruangan ini.

Tapi, yang membuat mataku melotot kaget adalah.

"SITA!"

Aku melihat sita terikat di lantai dengan mata tertutup kain hitam dan mulut yang di bekap. Tubuhnya lemas, tergeletak di pojok ruangan tanpa ada orang satupun. Aku yakin itu sita. Tapi, saat tubuh astral ku ingin mendekatinya, aku kembali tertarik ke tubuh asliku yang ada di dalam kamar.

...****************...

Semalam, setelah aku melakukan astral Projection dan melihat sita yang sedang di ikat disekap di sebuah gudang yang sepi. Aku mencoba menelepon Amaya berkali-kali, tapi Amaya tidak mengangkat telepon ku.

Tadinya, aku ingin langsung mendatangi Amaya kerumahnya. Tapi, aku ingat soal peringatan yang di berikan oleh mas Kharis semalam. Akhirnya aku memutuskan untuk menemui Amaya pagi ini di sekolah.

"Amaya!" Sontak aku berteriak lega saat melihat Amaya datang dan masuk ke kelas.

Amaya terlihat kaget saat aku berteriak sambil berlari memeluknya di depan pintu kelas.

"Kenapa woy!" bentaknya sambil melongo kaget.

Aku segera menarik tangannya dan mengajaknya duduk untuk menceritakan semua yang kulihat semalam.

"Sita, di culik." ucapku saat kami berdua sudah duduk.

"HAH! SERIUS?!" Amaya sampai melompat, terkejut saat aku memberitahu semua yang kulihat setelah semalam aku melakukan astral Projection.

"Aku juga diingatkan oleh mas Kharis, dia bilang, dia gak bisa bantu karena dia dan temannya takut." Ucapku pelan sambil menurunkan kepala ku, berbicara setengah berbisik.

"Takut kenapa?" tanya Amaya yang juga ikut berbisik.

"Kamu tahu, apa profesi dan kerjaannya papa nya Arno ?" Tanyaku.

Amaya menggeleng pelan.

"Mas Kharis bilang, ada peran petinggi polisi yang berusaha menutupi kasus ini."

Kami berdua saling tatap sembari melirik ke meja sita. Aku yakin kalau penculikan sita juga ada hubungan nya dengan semua ini.

"Yang harus kita selidiki sekarang adalah, kak Arno! Kita harus cari tahu, kak Arno masuk sekolah gak hari ini dan kita juga harus cari info, siapa dan apa profesi orang tuanya." ucapku menutup obrolan pagi ini, sampai bel tanda masuk sekolah berbunyi.

...****************...

1
valerio_cean
semangat othor
korokoro
Jangan lupa support karya aku 😻🔥
korokoro
Disclaimer : Novel ini hanya karangan fiksi dari isi kepala saya sebagai author. Tidak ada maksud untuk menjelekkan atau menyinggung pihak/organisasi/instansi/nama tertentu yang secara kebetulan muncul dan di ceritakan di novel ini. 🔥🔥🔥 tetap menyala 🔥🔥🔥
valerio_cean
semangat thor
korokoro: makasih kk🔥
total 1 replies
Zizi
Smngt kak up nya😍😍
Sefira Arrum
Fighting
Zizi
2 bunga untukmu kak😍😍
korokoro: terimakasih kakak😍
total 1 replies
valerio_cean
semangat terus kak updatenyaaa
korokoro: siap kk makasih 😁
total 1 replies
valerio_cean
bagus banget ceritanya kak, harus sering sering up
korokoro: wah makasih kak... jadi tambah semangat up nya
total 1 replies
anggita
👏semoga lancar novelnya banyak pembacanya.
anggita
like👍+ hadiah iklan☝
korokoro: makasih kak/Smile//Grin/
total 1 replies
Nico queen
Mungkin maksudnya "Aksara" kak.
korokoro: owh iya aksara ya 😂😂 ✍️catet revisi
total 1 replies
Nico queen
Kemungkinan neneknya selingkuh 🗿
korokoro: hehhh /Facepalm/ wkwkwk
total 1 replies
Zizi
kurang panjanggg thoorrr/Joyful//Joyful/
korokoro: Jan panjang-panjang kak, nanti langsung tamat/Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Moon Wolf
Kok aku malah ga suka sama gambarnya ya wkwkwk
korokoro: hihi, skip aja gambarnya, agak disturbing emang gambar gambar di tarot 😂🙏
total 1 replies
Nico queen
Introvert, aku banget
korokoro: /Facepalm/
total 1 replies
Jazzy Bold
mantep Thor. di tunggu updatenya yah
korokoro: ashiap kk makasih kk
total 1 replies
🍒⃞⃟🦅🍾⃝ ͩ ᷞHͧSᷡ ͣ
finally ceritanya menarik, cuma harus perhatikan tanda baca ya kak maaf loh ya aku koreksi 😉
Nico queen: Semangat kak,/Determined/
korokoro: Wah makasih kk akhirnya ada yang kasih feedback koreksi.. gpp loh kak aku seneng di koreksi gini biar bisa lebih baik lagi nulisnya 🙏
total 2 replies
🍒⃞⃟🦅🍾⃝ ͩ ᷞHͧSᷡ ͣ
adik adiknya❌
adik-adiknya ✅
NoComent🇮🇩🇮🇩
sebuah jejak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!