NovelToon NovelToon
Suamiku Yang Cacat

Suamiku Yang Cacat

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Time Travel / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: _yan08

Keisha Putri Maheswari, seorang dokter Modern dari abad ke 21 yang harus mengalami time travel ke masa kuno, Keisha terdampar di tengah-tengah hutan belantara dengan peralatan medis yang dibawanya dari masa depan, Keisha mendapatkan tugas dari sang atasan untuk ikut dengan tim medis yang akan dikirim ke pulau terpencil untuk melakukan kegiatan kesehatan bagi penduduk di sana.

Namun nahas, Keisha seorang dokter spesialis kulit harus gugur saat balik mengantarkan seorang pasien yang hendak dibawa ke kota oleh helikopter, tapi sayang helikopter yang di tumpanginya di tembak oleh orang-orang berkelompok bersenjata sehingga helikopter yang di tumpanginya jatuh.

Deskripsi tidak muat 😍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon _yan08, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penyakit Arteri Perifer PAD (11)

Sebuah kereta kuda berhenti di halaman istana dengan disambut oleh seorang wanita cantik. “Selamat datang, calon suamiku!” ucap seorang wanita membungkuk sejenak.

“Apakah kamu baik-baik saja nak? Dia tidak melukaimu kan?” tanya sang ibu, memeriksa keadaan sang anak.

“Aku baik-baik saja ibu,” jawab si anak, sebut saja Ansellio atau sang Duke, Ansellio menyentuh tangan sang ibu yang berada di pipinya, dia beralih pada sang tunangan yakni Violetta.

“Terimakasih sudah menyambut kedatanganku sayang!” tukas Ansellio tersenyum menggoda.

“Apapun untukmu, calon suamiku!” Violetta masih begitu malu untuk menyebut Ansellio dengan panggilan ‘sayang’.

Ansellio mengangguk lalu mengajak kedua wanitanya itu untuk masuk.

Jovita Sherly Parviz, ibu dari seorang Ansellio Orlando Parviz, raja Dalbert datang menyambut putra kebanggaannya itu dengan senyum penuh kepuasan dan kesenangan.

Mereka pergi ke ruang makan untuk melakukan acara makan siang, para selir milik sang raja sudah berada di sana termasuk para anak-anak, terkecuali ratu, semenjak sang raja memiliki banyak selir sang ratu jarang sekali ikut melakukan perkumpulan makan seperti ini.

Tetapi sang raja tidak peduli, karena dia menikahi sang ratu karena akibat pernikahan politik, yang benar-benar dia cintai ialah sang selir agung, yakni selir Jovita Sherly Parviz, maka dari itu Ansellio sangat disayangi daripada saudaranya yang lain.

“Maisha belajarlah yang rajin, contoh kakak mu itu, jangan hanya tahu menghabiskan koin dan koin!” celetuk sang raja menatap putri satu-satunya itu, ya Maisha adalah anak dari selir kedua, yakni selir Freya Nadine Parviz.

“Baik ayahanda!” jawab Meisha tanpa melirik sang ayah, meskipun dia anak perempuan satu-satunya bukan berarti perlakuan mewah dia dapatkan, justru dia malah dilatih seperti seorang budak oleh para bawahan sang raja, apalagi Meisha sangat membenci sang ibu yang hanya sibuk mengejar dan menarik perhatian sang ayahanda, terlebih sikap sang ibu yang tidak pernah sama sekali membela dirinya saat diperlakukan tidak adil oleh orang-orang istana.

“Kakak kamu dimana?” batinnya merindukan sang kakak pertama, hanya kakak pertamanya yang selalu memperhatikan dan memperdulikan dirinya, walaupun sikapnya dingin, tetapi itu lebih baik daripada mereka, hangat, tapi penuh kepalsuan.

. . .

Selesai mengsangrai buah walnut atau kacang kenari tersebut. Keisha lanjut mengupasnya. “Lihat bentuknya seperti otak!” senyum Keisha menunjukkan buah walnut.

Lucas menyerngit tidak paham. “Mirip dari mananya?” tanya Lucas bingung.

Keisha lupa, ini kan zaman batu, jadi mereka pasti tidak pernah melihat isi otak, te kecuali mereka pembunuh, walaupun mereka pembunuhan kecil kemungkinan untuk menghancurkan otak hingga lebur, paling cuma di mutil*si.

“Mirip lah, di dalam kepala kita isiannya seperti ini dan warnanya tuh warna pink!” jawab Keisha menjelaskan, tidak lupa menyuapkan Lucas kacang kenari ke dalam mulut pria itu dan diterima dengan baik.

“Pink? Apalagi itu!” desisnya pusing, gadis ini memang hobi membuatnya pusing dengan kata-kata anehnya itu.

“Maksudku, merah muda,” sahut Keisha cepat.

Lucas mengangguk. “Memangnya kamu pernah melihat isi otak?” tanyanya sedikit meremehkan.

“Aku kan tabib, jadi pernah lah, bentuk paru-paru, jantung, usus, lambung! Sebagian pernah kulihat, meskipun tidak secara langsung, organ-organ manusia sudah pernah kulihat sebagian, dan ini yang asli!” jelas Keisha tidak mau kalah. “Dan seperti yang aku bilang, buah kacang kenari ini memiliki khasiat yang cukup banyak!” sambungnya.

Lucas mengangguk, dia tidak bertanya lebih, pusing soalnya kalo mendengar penjelasan Keisha, tahulah dia ini kan bukan orang masa depan, di tambah tubuhnya seperti kembali tidak pit, ini yang dirinya tidak suka terhadap tubuhnya yang sangat lemah dan tidak berdaya.

Dirinya kembali memikirkan ucapan sang adik yang akan menikah dengan sang tunangan yang memilih meninggalkannya demi sang adik tirinya yang begitu dia benci. “Apakah perkataanmu tentang kakiku bisa sembuh itu benar?” tanya Lucas menatap lurus keluar.

Keisha yang mendengar itu berhenti mengupas kulit kacang kenari, memilih menatap Lucas aneh, kok tiba-tiba sekali? Kemarin-kemarin pria ini kekuh sekali tidak ingin diperiksa olehnya.

“Kenapa? Apa ada yang mengganggu pikiranmu?” bukannya menjawab Keisha malah bertanya.

“Kenapa bertanya seperti itu?” tanya Lucas balik.

“Tidak, aneh saja kemarin-kemarin, kamu sangat kekuh tidak ingin di periksa olehku, katanya aku ini kan tabib palsu!” ungkap Keisha sedikit menggoda.

“Ck, aku pikir kamu tidak mengambil hati ucapanku, ternyata aku salah!” sergah Lucas sinis.

“Haha, tentu tidaklah, kau tahu aku bukan orang seperti itu, jadi kamu mau diperiksa kapan? Saranku sih lebih cepat lebih baik!” sarannya.

“Jika begitu nanti malam saja, hari ini aku sibuk!” jawab Lucas merebahkan tubuhnya pada jerami di dekat tungku perapian.

Keisha menyerngit bingung, sibuk apa? Sibuk tidur gitu? Nakal banget nih bujang. “Ini terakhir kali kamu tidur bermalas-malasan seperti, tapi tidak dengan besok!” batin Keisha kesal melanjutkan mengupas kulit kacang kenari, sebelum di jemur, sebagian sudah dia sangrai.

. . .

Malam harinya Keisha duduk dengan peralatan medisnya untuk mengecek kaki Lucas yang mati sebelah kanan, dia akan memeriksanya terlebih dahulu, penyakit apa yang dimiliki oleh pria ini, sehingga menyebabkan kelumpuhan pada kaki kanannya.

Keisha melihat betis Lucas yang terdapat bekas luka bakar yang masih belum sembuh, luka tersebut cukup mengerikan jika dilihat oleh orang awam. “Apakah kamu pernah merasakan tidak nyaman, berat, mati rasa atau semacamnya?” tanya Keisha, menelisik kaki Lucas yang kini terjulur di sampingnya.

Lucas terdiam, sebelum kakinya bisa digerakkan, gejala yang gadis aneh itu sebut benar semua, apakah gadis ini bisa membaca pikiran. “Bagaimana kamu bisa tahu?” tanyanya penuh selidik.

Keisha menghela nafas gusar. “Ternyata benar. Kamu terkena PAD,” lesunya semakin membuat Lucas bingung, Keisha menatap. “PAD itu adalah, penyakit arteri perifer adalah kondisi dimana aliran darah ke tungkai atau lengan tersumbat akibat penyempitan pembuluh darah.” Jelasnya agar Lucas tidak mati kebingungan.

“Lalu apakah bisa sembuh?” tanya Lucas penuh harap.

Keisha yang melihat itu menjadi tidak tega. “Bisa, namun tidak secara total, maka dari itu mulai saat ini hiduplah dengan sehat, bagaimana itu? Seperti ini, jaga kebersihan, jangan makan sembarangan, sering-sering olahraga tetapi secara teratur, biar otot dan saraf di kaki kamu tidak terlalu kaku, kamu mengerti kan?” tanya Keisha setelah selesai menjelaskan.

“Untuk saat ini, aku akan menyuntikkan obat pengencer darah, semoga dengan ini kaki kamu tidak terlalu kaku dan suka nyeri,” ucap Keisha.

Lucas mengangguk, dia menaruh harapan besar pada gadis aneh ini, ada banyak hal yang harus dia urus di dunia ini, dia tidak mau mati secara menyedihkan dan penuh penghinaan dari mereka.

Selesai menyuntikkan obat pengencer dan pelemas pembuluh darah, tiba-tiba pintu gubuk mereka dibuka dengan paksa oleh seorang dari luar, suaranya juga cukup ramai.

“Kau—”

Ucapan Keisha terpotong oleh tuduhan seorang pria tua dengan jenggot putih yang sangat mengganggu mata.

“Lihatlah, mereka berbuat hal yang tidak pantas di desa kita, pantas saja sang tuhan selalu marah dan mengutuk desa kita menjadi miskin seperti ini!” teriak pria tua itu dengan sebilah obor di tangan kirinya untuk menerangi gelapnya malam.

“Usir mereka! Sudah cukup desa kita mengalami kemiskinan yang melanda seperti ini!” teriak salah seorang warga begitu berapi-api, bahkan mereka ingin membakar gubuk reot itu.

“Hey pak tua, apa maksudnya semua ini? Kenapa kau memfitnah kami!” sungut Keisha menatap tidak suka pada pria tua ini, padahal selama dia tinggal di sini adem-adem saja, tapi ini?

“Hey bocah! Jika berbicara sopanlah, dia itu kepala Baron, orang paling terhormat di desa ini! Benar apa kata tuan Baron sepertinya kamu telah melakukan hal yang tidak pantas, usir saja mereka! Usir!” teriak para warga yang kini semakin panas, entah di iming-iming apa mereka sampai mau seperti itu.

“Siapa kalian berani mengusir kami seperti ini hah!” teriak Lucas menatap mereka tajam di balik topengnya. “Apa kalian lupa jika aku—”

“Kami tidak lupa bahwa kamu adalah buangan kerajaan yang tidak berguna! Di tambah kamu pembawa kesialan sehingga membuat desa kami menjadi miskin seperti ini!” sahut seseorang memotong ucapan Lucas.

Lucas mendongak menatap tajam pria tua yang tersenyum di balik gelapnya malam, dia benci keadaan seperti ini, tidak bisa berbuat apa-apa, dendamnya semakin tidak tertahankan, dia ingin cepat-cepat sembuh dan membantai mereka semua!

. . .

Keisha menatap sengit pria tua yang mengajukan pertanyaan yang begitu menjijikan dirinya dengar. “Bermimpi lah pedofil gila! Sampai kapanpun aku tidak akan pernah sudi untuk menikah dengan pria jelek sepertimu!” balas Keisha tak kalah tajamnya.

“Bagaimana jika kita menikahkan mereka, lalu mengusirnya dari sini! Jika mereka tidak mau, kita bisa membunuhnya!” Saran seseorang.

Keisha yang mendengar itu melotot tajam, apa-apaan ini.

.

.

.

Sumber google AI

1
Reni Anjarwani
doubel up thor
sahabat pena
yah up nya cuma 1 krg thor. lagi seru2 nya euy
Lippe
ehh siapa gadis lirik??? keisya??? jadi si Lucas jadi benci sama keisya dong
sahabat pena
kurang banyak up thor 🤣🤣1 mah krg. 2 atau 3 lah🤣
Arsen: kirain gak ada yg suka mknya up sedikit 😆 insyaallah nanti di usahain 😁
total 1 replies
sahabat pena
lucas pangeran ya..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!