Cinta Si Duda Kaya

Riani bangun pagi seperti biasa, semua barang yang akan dia bawa pulang sudah di masukkan kedalam koper.

Nathan menghampiri Riani yang berada di kamar dan mengajaknya untuk sarapan terlebih dulu bersama keluarga.

Selesai sarapan mereka pun berpamitan kepada nenek, paman dan keluarga untuk kembali ke Indonesia. Merasa sedih di tinggal sang cucu yang akan menetap di Indonesia nenek pun tak kuasa menahan air matanya, sembari berpamitan sang nenek memeluk erat Nathan dan mewanti-wanti agar dirinya baik-baik dan bisa menjadi suami yang bisa membimbing istrinya, mendengar pesan nenek Nathan pun ikut meneteskan air mata.

Merekapun saling berpelukan satu sama lain.

Nathan dan Riani pun berangkat menuju bandara dengan di antar sang paman.

Meski terasa berat melihat kepergian sang cucu namun nenek berusaha tegar berharap keputusannya untuk hidup bersama dengan Riani merupakan hal yang terbaik bagi Nathan dan Kevin.

Tak menyangka jika dirinya akan hidup bersama dengan Riani yang artinya mungkin akan sangat jarang Nathan menemui sang nenek karena di juga mempunyai bisnis yang di Indonesia. Meski begitu Nathan berharap jika sang nenek mau mengerti akan keputusan nya dan berharap pula jika neneknya akan baik-baik saja begitu juga dengan keluarganya.

Mengetahui jika sang ayah akan mengurus dokumen terkait perpindahan nya, Kevin pun merasa senang dan ingin melakukan hal yang sama, namun saat ini niat nya untuk hal itu dia tunda karena dia masih melakukan study nya di Jepang.

Nathan melakukan pekerjaannya seperti biasa. Dalam seminggu Nathan akan berada di rumah selma 3 hari dan sisanya di kantornya.

Meski sekarang dia fokus pada bisnisnya di disini namun rasa rindu kepada nenek pun tak bisa dia elakkan, terkadang mereka berdua melalui handphone nya tetap saling memberi komunikasi satu sama lain.

Riani yang sibuk mengurus dokumen untuk pernikahan nya bersama Nathan mengharuskan nya untuk tinggal di kampung beberapa hari. Nathan yang mulai kesepian saat di tinggal Riani pulang kampung dia pun menyusul Riani ke kampung dan ikut membantu mempersiapkan acaranya.

Meski tidak akan megah namun acara di gelar sewajarnya saja, mengundang beberapa teman dan tetangga.

Nathan terlihat sangat senang dan akrab dengan Satya.

Para tetangga akan ikut membantu dalam persiapan pernikahan Riani dan Nathan.

Banyak di antara mereka yang tidak menyangka jika Riani akan menikah dengan laki-laki yang begitu tampan dan kaya raya. Merasa senang dan ikut bahagia dengan pernikahan Riani, namun di sisi lain ada pula para tetangga yang menggunjing peri hal pernikahan Riani dan Nathan, tak banyak di antara mereka ada yang bilang jika Riani memakai susuk, guna-guna, dan hal lainnya untuk memikat Nathan. Namun semua itu di bantah oleh sikap dan perlakuan Nathan kepada Riani dan keluarganya.

Meski berada di rumah Riani, Nathan tak melupakan bisnisnya, dia menyerahkan untuk sementara waktu kepada orang kepercayaan nya, dan Nathan memantau dan menerima laporan nya.

Melihat bapak yang teng sibuk dalam persiapan pernikahan, Nathan pun ikut membantu bapak dan beberapa orang lainnya, meski mulai dari tenda dan dekorasi semua sudah ada yang mengaturnya namun bapak ingin membantu sedikit demi sedikit.

Di kampung halaman Riani jarang ada pernikahan yang menyewa gedung, lebih banyak menggelar acara di rumah dengan bergotong royong dengan tetangga.

Ini merupakan hal baru bagi Nathan dan unik baginya.

Beberapa pesanan baju keluarga pun sudah datang. Arya pun mengambil cuti kerjanya untuk menghindari acara, begitu pula dengan saudara Riani Kakak laki-laki dan Kaka perempuan nya pun ikut menghadiri, mereka datang beberapa hari sebelum acara dan ikut membantu.

Senang bahwa sang adik akan menikah kakak laki-laki pun menitipkan Riani kepada Nathan, meski mereka baru bertemu namun mereka sudah terlihat akrab.

Kevin pun tak mau ketinggalan dalam acara pernikahan sang ayah dan Riani, merasa senang akan mempunyai seorang ibu dan adik sekaligus.

Kevin dalam perjalanan menuju kampung Riani, menggunakan taksi yang mencapai tarif yang tidak murah, karena dia enggan untuk menggunakan bis.

Setiba di rumah semua orang menyambut Kevin, karena dia anggota keluarga terakhir yang datang.

Begitu hangat nya penyambutan Kevin, membuat Kevin terharu dan dia pun meneteskan air matanya, melihat hal itu Nathan sang ayah memeluknya dan menenangkan nya.

Kevin pun di perkenalkan kepada keluar Riani sebagai anak Nathan, sedikit tidak percaya jika Nathan sudah mempunyai anak yang sudah dewasa, seusia dengan Arya, namun semua itu tidak menjadi masalah asal mereka bahagia.

Kebahagiaan mereka pun sangat terasa sehingga para tetangga yang berada di rumah Riani pun ikut merasakan kebahagiaan nya.

Kevin kagum melihat dekorasi panggung pernikahan yang begitu indah dan tenda yang luas untuk acara pernikahan, Kevin mengira mereka akan menikah di gedung namun ternyata ini jauh lebih baik dan indah, untuk mengabadikan momen yang penting dan indah ini Kevin membuat video, memvideokan semua orang yang terlibat dalam persiapan pernikahan sang ayah dan Riani. Mulai dari orang yang mendekorasi, menata kursi hingga bagian dapur pun tak dia lewat kan.

Kagum dengan kebersamaan dan kerukunan para tetangga di saat apa acara pernikahan, baru pertama kali Kevin melihat hal ini dan ini adalah suatu keindahan baginya dan keberuntungan bisa mengenal tradisi sebuah daerah dalam persiapan acara pernikahan. Tak henti-henti nya Kevin merasa kagum.

Saat malam tiba semua para keluarga berkumpul, ada yang menonton tv, sibuk dengan handphone mereka, para orang tua yang berbincang, dan keseruan yang di lakukan para anak-anak.

Riani membatu ibu di dapur dengan kakak perempuan nya, mereka membicarakan banyak hal, dan rasa ingin tahu Kaka perempuan Riani yang bertanya mengenai Nathan dan kevin.

Berharap jika ini merupakan pernikahan yang terakhir bagi sang adik dan mendapatkan kebahagiaan untuk pernikahan nya dan berharap sang adik tidak terluka seperti yang sudah terjadi.

Berkumpul di satu ruangan, terasa sangat ramai dan kehangatan keluarga yang dapat di rasakan Nathan dan Kevin.

Kevin yang berbicara mengenai kuliahnya, Arya yang berbicara mengenai pekerjaannya, dan anak-anak yang berbicara mengenai sekolah mereka, dan banyak hal lainnya.

Riani pun merasa sangat bahagia, acara pernikahannya akan membawa kebahagiaan bagi keluarganya, momen yang jarang sekali Riani rasakan dimana semua keluarga berkumpul dan bercanda tawa bersama. Kakak laki-laki yang sibuk dengan pekerjaan pun menyempatkan untuk hadir, kakak perempuannya pun juga ikut hadir meski mereka sibuk dengan keluarga masing-masing.

Nathan menghampiri Riani yang duduk aga berjauh dengan keluarga.

" kamu kok disini, gak ikut gabung "

" senang rasanya bisa melihat mereka berkumpul seperti ini, jarang sekali kami berkumpul " sembari menatap keluarga

" keluarga kamu asyik semua, mereka juga baik, kedua Kakak kamu pun merestui kita "

" benarkah "

" iya, bahkan kakak laki-laki kamu meninggalkan beberapa pesan untuk aku "

" pesan, apa itu "

" gak bisa aku katakan lah, ini antara aku dan Kaka kamu "

" Koko "

" yuk, jangan disini gak baik, keluarga ngumpul masa kmu sendiri " menggandeng tangan Riani dan menghampiri keluarga. Mereka sangat menikmati momen yang bahagia ini. Saling tertawa dan bercanda tak sadarkan jika malam semakin larut, mereka pun mulai menuju kamar untuk beristirahat.