WANITA TANGGUH

Alia yang baru saja datang dari sekolah. Lalu ia duduk di teras depan sambil menghempaskan nafasnya untuk menghilangkan rasa lelah. Di saat ia duduk termenung dia melihat ke dalam rumah barang-barang di rumahnya berserakan dimana-mana.

"Ya Allah ada apa ini berantakan sekali?" batin Alia masuk rumah.

"Gilang... teriak Alia, dimana kamu nak, kenapa barang-barang ini berantakan?" Alia mencari keberadaan Gilang namun Gilang tidak sedikitpun nyahut.

Di saat Alia mencari Gilang, tak lama Irwan datang dari sekolah juga.

"Ada apa ini, ko berantakan sekali?" Tanya Irwan

"Aku juga tidak tahu, pas aku datang barang-barang ini sudah berantakan dimana-mana. Pasti ini ulah Gilang" Ucap Alia

"Ya siapa lagi kalau bukan dia" lanjut Irwan

"Terus kemana dia sekarang?"

"Ini aku lagi mencari nya, paling dia di rumah Ibu ngumpet." Ucapku

"Mah..aku mau berangkat sekarang." Kata Irwan

"Oh, ia mas. Hati-hati saja di jalannya? Nanti kabarin saja kalau mau nginap." Pintaku

"Ia, nanti mas telepon."

kemudian Irwan pun pergi, dan Alia masih mencari keberadaan anak nya ke rumah Ibu nya.

"Bu ...ada Gilang?" Tanya Alia

"Ada, ini lagi nangis saja dari tadi habis ngacak barang-barang di rumah mu." Ucap Ibunya

"Kenapa dia nangis, sampe barang-barang di berantakin?" Tanya nya

"Itu katanya mau jalan-jalan tapi mamah dan bapak tidak pernah nurutin katanya" Cerita Ibunya

Alia menggelengkan kepala, dengan kelakuan anaknya karena cuma hal seperti itu sampe berantakin semua isi rumah.

"Sekarang dimana dia Bu?"

"Itu ada di kamar lagi nangis saja"

Kemudian Alia menghampiri anaknya dan ia mencoba membujuk nya.

"Gilang sayang, anak mamah paling ganteng sini nak mamah peluk!"

Gilang menggeleng kan kepala dan dia bilang "Tidak mau.." Jawabnya dengan marah

"Kenapa nggak mau, emang Gilang kenapa sampe nangis segala? Boleh dong ceritakan sama mamah."

"Mamah, bapak bohong saja, katanya mau ngajak Gilang jalan-jalan." Ucapnya dengan nada kesal

"Mamah, bapak bukan bohong nak. Tapi mamah belum punya uang, belum gajian. Tadi Gilang jalan nggak pulang sekolah?"

"Atuh jalan" Jawabnya

"Nah itu jalan-jalan namanya.he..he..he" Alia becandain Gilang

"Itu mh lain lagi mamah..."Teriak Gilang

"Ya sudah nanti, kita jalan-jalan ya kalau bapak sudah pulang." Rayu Alia

"Nggak mau, mau sekarang.." Pinta Gilang sambil memukul-mukul mamah nya.

"Kalau sekarang mamah nya cape, dan mamah tidak punya uang, gimana kalau nanti Gilang mau jajan nggak ada uang. Kan malu! Masa mau ngutang sama orang yang tidak di kenal." Jelas Alia

"Sudah ya jangan nangis saja, masa anak cowo cuma karena ingin jalan-jalan nangis, kaya tidak pernah jalan-jalan saja."

Tangisan Gilang pun mereda seketika langsung merangkul mamahnya dan memeluk nya dan bilang

"Mamah janji ya, jangan bohong lagi."

"Ia sayang mamah janji" Ucap Alia kembali sambil memeluk Gilang dengan erat penuh dengan rasa sayang.

Tak terasa Alia menetes kan air matanya teringat dengan nasib kehidupan nya yang penuh dengan kesedihan. Dia merasa tak berguna sekali menjadi Ibu tidak bisa membahagiakan dan menuruti kemauan anaknya padahal itu tidak seberapa dan tidak akan menghabiskan uang banyak tapi Alia tidak mampu memenuhi nya.

Kemudian Alia mengambil ponselnya dan menelpon suaminya, lalu ia menceritakan melalui telepon, kenapa barang-barang di rumahnya berantakan.

"Halo mas, assalamualaikum"

"Wa'allaikum salam" Ucapnya

"Mas maaf aku mengganggumu?"

"Ia tidak apa-apa, kebetulan ini lagi istirahat. Ada apa?"

"Ini mas, cuma ingin ngasih tau kenapa Gilang ngacak-ngacak barang dirumah itu karena hanya ingin jalan-jalan. Sekali-kali mas ajak anak-anak jalan-jalan." Pinta Alia

Irwan ingat dengan ucapan kemarin ingin sekali anak-anak nya di ajak refreshing.

"Ia nanti kita jalan-jalan ke tempat yang indah yang belum pernah kita kunjungi"

"Kapan pulangnya mas?"

"Tidak tahu setelah istirahat nanti di lanjut lagi, mungkin sampe malam" Jelas Irwan

"Ya sudah, nanti kabarin lagi"

Kemudian Alia menutup telponnya dan kembali mengusap-usap punggung Gilang dan menasehati nya Dengan pelan dan lembut sampe tak terasa Gilang pun tertidur di pangkuan Alia.

lalu ia memindahkan nya ke tempat tidur. Kasian anak-anak ku, mungkin mereka merasa jenuh dengan keadaan. Jujur saja mamah juga begitu nak, cuma gimana lagi kita hanya bisa sabar semoga dunia berputar kita tidak akan seperti ini terus. Mamah akan berusaha untuk membahagiakan kalian. Semoga saja mamah cepat dapat SK dan punya gaji tetap.

Alia merasa bingung apa yang harus dia lakukan, di tengah lamunannya

Cling...

Ada pesan masuk, lalu Alia membukanya ternyata dari grup arisan

[Bu ibu arisan sudah kita kocok ya dan yang mendapat kan arisan bulan ini Bu Alia]

[Selamat ya Bu Alia] ucap Bu Anita bendahara arisan

Mendengar informasi dari wa grup Ibu-ibu arisan Alia merasa senang bahagia. "Alhamdulillah ya Allah kau mendengar kan doa-doa ku, akhirnya aku mendapatkan rizki yang tak terduga di saat aku membutuhkan nya. "Terima kasih ya Allah." Puji syukur pun Alia panjatkan kepada Allah berkali-kali saking bahagianya.

"Mudah-mudahan dengan uang arisan ini aku bisa bawa anak-anak ku jalan-jalan dan semoga mencukupi kebutuhan ku sekian minggu, karena kalau aku mengharap kan di kasih mas Irwan entah kapan?" Gumamnya

Dengan girang Alia langsung ngasih tau Teh Putri dan Gilang bahwa ia dapat arisan.

"Teh Putri, Gilang sini nak, mamah punya kabar bahagia ni, kalian tau? kabar apa ayo tebak?" Ucapnya

"Apa mah, mamah dapat uang banyak ya?" Gilang langsung saja menjawab nya

"Benar sekali, Alhamdulillah mamah dapat arisan bulan ini. Mamah bisa ajak kalian jalan-jalan tanpa menunggu uang dari bapak."

"Sekarang saja mah jalan-jalan nya" kata Gilang langsung

"Jangan sekarang, ini mh sudah sore lihat sekarang jam 4.30 menit. Besok saja ya, kan besok tanggal merah." Ujar Alia

Alia segera mandi, selesai mandi lalu ia mempersiapkan bahan makanan untuk di masak buat makan malam nanti.

Selang beberapa menit Adzan magrib pun berkumandang Alia pergi ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Lalu ia shalat magrib kemudian membaca Al-Qur'an sebentar. Setelah itu mengajak anak-anak nya mengaji dan belajar. Setelah selesai rutinitas itu lalu ia makan bersama dengan anak-anak nya.

Mereka hanya bertiga saja di rumah ketika sedang menonton TV, ponsel Alia berdering pas di lihat suaminya menelpon. Lalu Alia mengangkat nya

"Assalamualaikum mas"

"wa'allaikum salam, Aku malam ini tidak bisa pulang, mau nginap di rumah teman."

"Ia mas. Tapi besok pulang kan mas?" tanya Alia

"Mm..gimana nanti" jawabnya meragukan

"Ko gimana nanti, emang ada acara lagi mas?"

"Ia, aku di ajak jalan-jalan sama teman alumni besok"

"Anak-anak nunggu kamu mas, mau ngajak jalan-jalan katanya, mumpung besok tanggal merah"

"Emangnya kamu punya uang?"

"Alhamdulillah ada mas, aku dapat rizki sedikit. Anak-anak mau kita jalan-jalan bersama, kamu tau sendiri aku kan tidak bisa bawa motor ataupun mobil. Dan kalau aku nyuruh orang nyetir lumayan ongkos nya, hemat dikit lah mas. Bisa kan mas? Pinta Alia dengan memohon

Dia tidak memberi tahukan bahwa dia dapat arisan, karena kalau di kasih tau pasti Irwan meminta nya. Kemudian Irwan pun menjawab

"Ia insyallah, aku akan usahakan bisa"

"Ia lah mas, demi anak-anak. Sekali-kali luangkan waktumu untuk keluarga, jangan jalan-jalan sendiri saja."

Irwan diam dan tidak menjawab lagi

"Ya sudah mas, selamat malam dan tidur saja ! Maaf sudah mengganggu mu."

Akhirnya telepon pun Alia tutup. Kemudian ia kembali ke anak-anak untuk menidurkan mereka karena waktu sudah malam. Akhirnya mereka tidur lelap.

Jam 1 malam, Irwan pulang dengan diam. Kebetulan pintu tidak terkunci, mungkin Alia lupa menguncinya.

Antara tidur dan tidak Alia mendengarkan suara hentakan kaki seseorang menuju ke dalam kamarnya sehingga membuat Alia terbangun. Dan menyalakan lampu kamarnya.

Dengan cahaya redup dan samar-samar karena ia bangun tidur terlihat wajah suaminya

"Mas Irwan?"

Hus..

"Katanya mau nginap?" tanya Alia pelan

"Ia, mas tidak jadi menginap. Kepikiran anak-anak saja."

"Tumben, tapi baguslah!" Ucap Alia

"Semoga saja mas Irwan sedikit-sedikit berubah dan selalu ingat keluarga."

Kemudian Irwan langsung ganti baju, dan tidur di samping anak lakinya. Sedangkan Alia tidur di samping putri.