"Devan, ini aku bawain makanan lo buat kamu...sengaja aku masakkin buat kamu tadi pagi."
Pyarr!!!
Dengan tak merasa kasihan sedikitpun, cowok tampan membuang begitu saja kotak bekal yang ada diatas mejanya. Hal itu membuat beberapa teman sekelasnya menoleh dan menatapnya termasuk cewek yang memberikan bekal itu.
"Devan kok dibuang sihh? Aku sengaja bikinin ini buat kamu loh, kamu ngga suka nasi goreng ya? Atau mau aku bikinin yang lainnya aja besok pagi??"
"Stop ganggu gue dan ngga usah nampakin wajah lo didepan gue! Gue muak sama lo!"
"Tapi aku suka sama kamu Devan..."
"Gue ngga peduli sama perasaan sampah lo sialan!"
Kalaluna, gadis cantik yang bahkan menjadi primadona sekolah SMA Kesatria ini seharusnya gampang saat akan mencari pacar. Fisiknya yang cantik dengan tubuh yang ideal, nyatanya tak membuat Devan tertarik dengan Kalaluna dan ada anak baru yang tiba-tiba dekat dengan Devan. Kalaluna kesal sampai akhirnya masalah pun dimulai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja Dilangit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
Berita tentang Kalaluna dan Kaivan yang berpacaran ternyata sudah menyebar diseluruh sekolah bahkan para guru pun sudah tau. Untuk para guru banyak yang mendukung hubungan mereka karena dengan adanya Kalaluna, semoga saja Kaivan bisa lebih jinak dan tak membuat ulah lagi.
Sedangkan untuk yang lainnya berbeda, baik anak kelas IPA yang selalu bermusuhan dengan anak kelas IPS ada beberapa yang tak suka dengan berita itu. Para cewek tentu iri dan ingin berada diposisi Kalaluna. Sedangkan para cowok iri dengan Kaivan yang bisa memacari primadona sekolah.
"Luna semangatttttt." Tiffany berteriak saat giliran Kalaluna yang melakukan lari estafet di lapangan utama.
Kalaluna menganggukkan kepalanya lalu mulai berlari sambil membawa satu tongkat kecil ditangannya. Untung saja sekarang sudah memakai kaos olahraga besar milik Kaivan, jadu bisa leluasa untuk berlari.
"Betah banget Bos liatin cewek lo lari gitu?"celetuk Galen yang sudah berdiri disamping Kaivan.
Kedua cowok tampan itu sedang berada diluar kelas dan melihat ke bawah, dimana di lapangan ada Kalaluna yang sedang berlari bersama yang lainnya.
Kaivan tersenyum tipis, "Lo pasti tau kalau udah dari beberapa waktu gue tertarik sama dia."
Galen menganggukkan kepalanya, "Hm. Dan lo ngga punya kesempatan buat deketin cewek lo kan, Bos?"tanya Galen yang diangguki oleh Kaivan.
"Iya. Gaada space buat gue bisa deketin dia, kalau aja Kenzo bilang sejak dulu kalau kembarannya Luna, udah pasti gue ada kesempatan buat deketin Luna,"kata Kaivan.
"Tapi karena ketidak sengajaan lo sama Luna, itu awal mula kedekatan kalian, Bos."
"Hm bener, sampe gue jadian pun."
Kaivan tau semua karakter teman-temannya termasuk Galen yang terkenal dingin seperti Kenzo. Meskipun begitu, perlu Kaivan akui kalau Galen yang paling peka terhadap sekitar dibandingkan yang lain. Mungkin diamnya Galen itu adalah sedang membaca situasi sekitar.
"Ayo ke kelas, guru udah dateng,"ajak Kaivan sambil merangkul bahu Galen dan mengajaknya masuk ke kelas kembali.
Sedangkan Kalaluna dipinggir lapangan sudah duduk beristirahat sambil meminum air dingin yang dibelinya. Lelah dan panas rasanya berlari satu putaran mengelilingi lapangan yang luas ini.
"Capek bangetttt mana panas lagi,"keluh Maurin.
"Oh ya, btw kaos lo kenapa Lun? Kok pake punya Kaivan?"tanya Tiffany karena tadi belum sempat bertanya sudah lebih dulu berbaris dan mulai berlari.
"Basah tadi, awalnya sih gue udah pake kaos olahraga gue yang kekecilan, eh ternyata ada Kaivan yang kasih kaosnya ke gue,"jelas Kalaluna.
"Kok bisa basah? Kenapa?"tanya Maurin.
Kalaluna berdecak kesal sambil memutar bola matanya malas saat mengingat kejadian tadi.
"Ya siapa lagi kalau bukan karena Pretya sialan itu. Dia sengaja tabrak gue sampe air yang gue pegang tumpah ke baju. Terua ngga hanya itu karena dia juga ngata-ngatain gue. Pokoknya gue sebel banget deh sama dia, untung aja ada cowok gue."
"Bener-bener ya si Mpret itu emang kudu di kasih pelajaran. Gemes banget gue karena semua orang disekolah ini termasuk Devan ngga pernah liat sisi buruknya dia." Maurin jadi sebal sendiri karena mengingat Pretya yang selalu membuat ulah.
"Liat aja, pokoknya gue yang akan bongkar siapa dia aslinya dihadapan semua orang,"ucap Kalaluna.
"Gue bakal selalu bantu lo,"ucap Tiffany yang diangguki oleh Maurin.
Tak lama pelajaran olahraga pun selesai, semuanya langsung bergegas ke ruang ganti untuk mengganti seragamnya. Sama halnya dengan Kalaluna dan kedua sahabatnya yang sekarang sudah kembali rapi dengan seragamnya.
"Eh kalian ke kelas dulu ya, gue mau kembaliin baju cowok gue dulu dikelasnya,"ucap Kalaluna.
"Oke. Kita ke kantin aja ya, ntar lo nyusul aja,"pesan Tiffany.
Kalaluna mengangguk lalu berjalan hendak pergi ke kelas Kaivan, tapi belum juga sampai eh ternyata ada Kaivan yang berjalan sendiri kearahnya. Kalaluna tersenyum lalu berhenti saat Kaivan sudah ada didepannya.
"Baru aja aku mau ke kelas kamu kembaliin ini,"ucap Kalaluna sambil memberikan kaos olahraga milik Kaivan.
"Sengaja emang mau ketemu kamu duluan,"balas Kaivan.
"Oh iya, ini kaosnya abis aku pake buat olahraga tadi jadinya agak bau keringat. Em kamu ada olahraga ngga hari ini? Kalah ada gimana kalau beli yang baru dulu biar yang bau ini.bisa.dicuci dulu?"tanya Kalaluna.
"Ngga usah, aku pake ini aja lagipula aku suka.bau keringet kamu,"balas Kaivan.
Kalaluna jadi malu sendiri karena Kaivan mengedipkan sebelah matanya, seolah sedang menggodanya.
"Jorok banget sih kamu,"Kalaluna masih senyum-senyum sendiri.
"Jorok apa hm? Suatu saat nanti juga kita bakal ngelakuin hal panas bersama dan berkeringat bersama,"bisik Kaivan dengan suara beratnya.
Plak.
"Kamu tuh ternyata mesum banget ya orangnya, ishhh,"Kalaluna menggeplak lengan Kaivan yang sudah berbicara mesum kepadanya.
Sedangkan Kaivan malah terkekeh, lalu merengkuh pinggang Kalaluna.
"Ayo ke kantin,"ajaknya.
Cuman ini bau² nya Keivan mungkin bkln dibikin jadi punya sifat manja gitu kan? Misal kayak pas disekolah terkenal brandal, eh pas dirumah taunya manja bgt sama ortunya! Sumpah yg kayak gini tuh udh sering bet loh gw nemuin, dan semoga aja ini beda...