Fenomena pernikahan tidak selalu berjalan sesuai harapan. Pengkhianatan pasangan menjadi salah satu penyebab utama keretakan rumah tangga. Dalam banyak kasus, perempuan sering menjadi pihak yang dirugikan. Namun, di tengah luka dan kekecewaan, tak sedikit perempuan yang mampu bangkit dan membuka hati terhadap masa depan, termasuk menerima pinangan dari seorang pria.
Pertemuan yang tak terduga namun justru membawa kebahagiaan dan penyembuhan emosional.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cumi kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 14 LUKA YANG MENGANGA.
Sofia masih bersimpuh di atas sajadahnya, mukena belum dilepas, sementara tangisnya mengalir tanpa suara. Air mata jatuh satu per satu, membasahi sajadah yang biasa menjadi tempat ia memohon kekuatan. Seusai sholat Isya malam itu, tubuhnya lemas, bukan karena lelah fisik, tapi karena kenyataan yang baru saja menyayat hatinya.
Dia tidak menyangka, malam ini, semua doanya selama ini seperti dihempas begitu saja oleh kenyataan pahit.
Hanya beberapa jam sebelumnya, ia masih mempercayai bahwa Ilham. suaminya, adalah lelaki yang baik. Meski mereka jarang bercengkerama seperti dulu, Sofia selalu meyakinkan dirinya bahwa itu karena pekerjaan baru ilham. Ia selalu mencari alasan untuk tetap percaya, tetap bertahan, dan tetap setia.
Tadi Sofia hanya berdiri terpaku. Rasanya seperti tubuhnya beku, sementara jiwanya seakan jatuh dari ketinggian. Tangannya gemetar, tapi ia tidak ingin dilihat. Ia tidak ingin berteriak, tidak ingin membuat drama. Ia hanya ingin pergi dari sana, secepat mungkin.
Sekarang, di dalam kamar yang sepi, hanya ada dirinya, sajadah, dan Tuhan yang tahu betapa hancurnya hatinya.
“Ya Allah…” bisiknya lirih, “Kenapa harus aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri?”
Ia menutup wajah dengan kedua tangan, mencoba menyeka air mata yang terus saja mengalir. Ada luka yang tak bisa diungkapkan, ada duka yang tak bisa diceritakan pada siapa pun.
Namun di tengah hening itu, Sofia tahu satu hal: ini adalah titik balik. Ia boleh lelah, boleh menangis, tapi ia tidak boleh hancur.
Tidak malam ini. Tidak untuk selamanya.
Ia mengangkat wajahnya perlahan, matanya sembab, tapi di sana mulai tumbuh sedikit keberanian.
Sofia mungkin telah melihat kebenaran yang pahit, tapi ia juga tahu. ia masih punya dirinya sendiri, harga dirinya, dan nama baik keluarga yang harus ia lindungi.
Dan dari tangis yang sunyi itu, perlahan, lahir kekuatan yang tidak pernah ia duga ia miliki.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
KEESOKAN HARINYA.
Pagi menyapa dengan lembut, tapi hati Sofia masih berat. Ia duduk di pinggir ranjang, menatap kosong ke arah jendela yang dipenuhi cahaya matahari. Matanya masih sembab, kelopak matanya bengkak karena tangis semalam yang seolah tak berujung.
Sofia membuka ponsel melihat ada pesan dari ilham.
Kang ilham : Sofia maaf sepertinya aku tidak bisa datang ke acra lamaran bang dafi, aku di suruh lembur oleh atasan ku. kamu tau kan jika aku masih pekerja baru.
Sofia tersenyum tipis, Sofia enggan membalas pesan dari ilham. bodo amat jika ilham tidak jadi ikut, mungkin itu lebih baik.
Hari ini seharusnya hari bahagia untuk keluarganya. Lamaran Bang Dafi, kakak kandung yang paling ia sayangi. Orang yang selama ini menjadi tempatnya bersandar, bang Dafi sudah lama menanti momen ini, dan Sofia tahu betapa besar cintanya pada Dela , perempuan yang akan menjadi calon istrinya.
Sofia berjalan ke dapur, mencoba membantu umi menyiapkan sarapan sbelum pergi ke acara lamaran. Senyumnya dipaksakan, bicaranya lebih sedikit dari biasanya. umi sempat bertanya, “Kamu capek, Sof?” dan Sofia hanya menjawab pelan, “Iya, umi. Mungkin gara- gara semalam hampir begadang "
Hanya itu. Ia tidak sanggup membuka luka yang masih menganga.
Hanya itu. Ia tidak sanggup membuka luka yang masih menganga.
Ia tahu, sekali ia bercerita, semuanya akan berubah. Ia akan menjadi pusat perhatian, dan lamaran Bang Dafi akan kehilangan sinarnya. Ia tidak ingin itu terjadi. Bang Dafi pantas mendapat kebahagiaan tanpa bayang-bayang duka dari adiknya.
Maka Sofia memilih diam… untuk sementara.
lanjutkan Thor 🙏🙏🙏