NovelToon NovelToon
Luna To Zoey (Lea)

Luna To Zoey (Lea)

Status: tamat
Genre:Tamat / Reinkarnasi / Crazy Rich/Konglomerat / Keluarga
Popularitas:74.7k
Nilai: 5
Nama Author: AGK

Eleanor Luna Dirgantara yang sudah hidup sebatang kara sedari dia bersekolah menengah pertama. Eleanor atau dipanggil sebagai Lea itu harus bertransmigrasi ke dalam tubuh seorang bayi yang namanya hampir sama dengannya. Eleanor Zoey Draper bayi yang baru berumur sekitar tiga bulan.

Part 53 ke atas sudah bercerita tentang Lea yang sudah dewasa.
Typo bertebaran⚠️⚠️

(Belum Revisi).

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AGK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Devin dan Laura

Hari berganti hari, bulan berganti bulan, minggu berganti minggu, dan tahun berganti tahun. Kini, anak yang dulunya cadel dan banyak tingkah, sudah berusia empat tahun. Anak itu sudah masuk sekolah TK dan sudah sangat pandai berbicara walaupun belum bisa mengucapkan huruf 'R'.

Weekend ini mereka habiskan dalam mansion saja. Sejak kemarin Vincent terus membujuk putrinya agar berlibur keluar, tapi putrinya tetap kekeuh agar di mansion saja.

Perlu ditahu, sekarang anak itu sangatlah menggemari membaca dan belajar. Dia lebih banyak menghabiskan waktunya dalam perpustakaan pribadi yang telah Vincent buat pada beberapa bulan yang lalu.

Sama seperti saat ini, Lea tengah berada dalam perpustakaan sambil membaca buku sejarah.

"Olah laga kompetitif bulu tangkis diciptakan oleh petugas Tentala Blitania di Pune, India pada abad ke-19 saat meleka menambahkan jaling dan memainkannya secala belsaingan" ucapnya membaca buku tersebut.

Dia pun mengangguk-angguk paham "Ohh jadi begitu. Aku balu tahu" Lea kembali membaca buku itu sampai tak menyadari ada seseorang yang masuk ke dalam perpustakaan.

"Sayang" suara yang begitu lembut terdengar dalam gendang telinga Lea. Suara yang selalu lembut dan tak pernah terdengar suara bentakan. Suara yang selalu membuat hati dan pikirannya tenang dan suara yang selalu membuatnya rindu.

Lea langsung menoleh dan langsung tersenyum ketika melihat seorang wanita cantik yang tengah berdiri di ambang pintu. Wanita itu terlihat menggunakan Apron, pasti sedang memasak sarapan pagi.

"Mommy" Lea tersenyum lebar.

Wanita itu membalas senyumannya "Ayo kita sarapan sayang".

Lea mengangguk "Mommy duluan saja, Baby mau melapikan ini dulu. Nanti Baby menyusul".

"Baiklah, Mommy dan Daddy tunggu dimeja makan ya?".

"Oke Mommy!" ucap Lea memperlihatkan tangannya yang berbentuk 'OK'.

Wanita itupun pergi. Lea lalu mulai membereskan buku-buku yang sempat dia baca, kemudian meletakkannya pada tempatnya.

"Hmm, aku mulai bosan. Hampil semua buku disini sudah aku baca. Aku minta dibelikan lagi sama Daddy deh, pasti dikasih xixi" Lea keluar dari ruangan itu dan berjalan ke arah meja makan.

"Morning Princess. Pagi-pagi sudah sibuk saja kamu" ucap seorang lelaki yang begitu tampan nan kekar itu.

Claudia tersenyum "Sini sayang, duduk disamping Mommy" pintanya.

Tanpa kata Lea langsung ikut duduk di samping Mommy-nya itu.

"Mom".

"Hem?" balas Claudia sambil mengoleskan selai pada roti yang ada pada tangannya.

"Baby mau main sama Kak Laula" balas anak itu.

Laura adalah anak angkat dari Cindy dan suaminya. Ya, Cindy sudah menikah pada satu tahun yang lalu. Cindy dan suaminya sepakat mengadopsi anak. Beruntungnya suami dari Cindy menerima segala kekurangan yang ada pada diri Cindy. Cindy sendiri memilih mengadopsi anak yang lebih tua dari Lea dikarenakan ada sesuatu hal yang pasti tidak bisa dijelaskan. Beruntungnya anak angkat itu adalah anak yang begitu baik dan lemah lembut. Dia sangatlah menyayangi Lea layaknya adiknya sendiri, dia terus menjaga dan melindungi Lea dalam segala apapun. Laura berusia sembilan tahun dan sudah kelas empat SD. Beda jauh dengan Lea bukan?.

Claudia tersenyum "Tentu, sayang" ucapnya sambil memberikan roti itu pada piring sang anak.

"Thankyouu Mommy".

"My pleasure, Baby".

"Mau Daddy antar kan?" tawar Vincent yang sedari tadi diam.

Lea menggeleng "Tidak pellu Daddy, kan Baby akan pelgi belsama Mommy. Mommy akan bawa mobil sendili. Jika Daddy antelin, kita pulang sama siapa?".

Vincent terkekeh mendengarnya, selanjutnya dia mengelus surai panjang milik anaknya "Oke Princess. Anything for you".

"Hehe Thankyouu Daddy".

"My pleasure Baby".

"Sudah, makan sekarang" titah Claudia.

Mereka pun menikmati sarapan pagi sambil sesekali bercanda ria. Ya seperti itulah kehidupan mereka selama ini. Walaupun sering diterpa masalah, tapi itu tidak berpengaruh kedalam keluarga mereka. Terlebih, semenjak Lea beranjak dewasa, semenjak itulah kebahagiaan Vincent dan Claudia bertambah. Dan mereka juga semakin posesif dan protektif pada Lea yang sering kali membuat Lea sering kali memberontak dan melanggar aturan yang Vincent dan Claudia buat.

***

"Kak Laula!" teriak anak itu sambil berlari masuk ke dalam mansion.

Claudia yang melihat itu jelas saja panik "Jangan lari sayang nanti jatuh!".

"Iya Mommy!" jawab anak itu tapi tetap berlari.

Claudia melihatnya hanya geleng-geleng kepala.

"Kebiasaan sekali" celetuk Cindy yang langsung membuat Claudia terkejut.

Wanita itu mengelus dadanya "Kurang ajar kau! Membuatku terkejut saja!".

"Hehe peace kak" balas Cindy cengengesan. Mereka pun jalan bersisian menuju arah dua bocah yang tengah berpelukan itu.

"Kak Laula, Baby kangen" ucap Lea memeluk tubuh Laura dengan erat.

Laura tentu membalas pelukan adiknya tak kalah erat "Kak Laura juga kangen sama dedek".

"Ayo kita main Kak" ajaknya menarik tangan Laura menuju ke arah Play room milik Laura.

Tinggallah Cindy dan Claudia yang berdiri menatap kepergian anak-anak mereka. Keduanya sama-sama menggeleng, melihat tingkah anak mereka.

Lea dan Laura jika sudah bertemu selalu seperti itu, menempel seperti perangko.

"Devin kerja?" tanya Claudia.

Cindy mengangguk "Ya jika bukan kerja, lalu apa kak?" tanya Cindy dengan kesal.

Devin Alexandria adalah suami dari Cindy. Lelaki yang juga berprofesi sama seperti Vincent. Devin ada seorang CEO di beberapa perusahaan, walaupun dia tak seterkenal Vincent. Kekayaannya juga tidak sebanyak Vincent.

Claudia mendelik, mendengus kesal "Ck! Apa salahnya aku bertanya?!".

"Selowww bro, santaii" ucap Cindy.

Claudia hanya merotasikan bola matanya "Lebih baik kita siap-siap sekarang. Kita harus pergi ke mansion Papa".

Mendengar itu membuat Cindy tertunduk "Kak...aku.." Cindy berhenti karena tak sanggup untuk melanjutkan perkataannya.

Claudia yang mengerti langsung mengelus punggung adik iparnya itu "Tidak apa-apa. Calm okey?".

Cindy hanya menghela nafas sambil mengangguk. Kedekatannya dengan kedua orangtuanya sedikit merenggang.

Sementara dalam Play room, Laura nampak memperhatikan adiknya itu yang tengah fokus dengan Lego miliknya. Laura juga penyuka Lego sama seperti Lea.

Laura tersenyum, dia sangat senang karena telah memiliki seorang adik yang cantik dan menggemaskan. Hal itu selalu dia impi-impikan sejak dia masih di panti asuhan dulu.

"Dedek, ayo kita makan dulu. Tadi, kata Mami kita akan pergi ke Mansion Grandpa" ucapannya mampu membuat gerakan Lea terhenti. Anak itu langsung menatap Laura penuh binar.

"Wahh! Kita akan pelgi ke mansion Glandpa? Holee!" ucapnya antusias.

Laura hanya tersenyum kecut "Lagi" gumamnya pelan.

"Ayo" Laura menarik tangan Lea, keluar berjalan menuju meja makan. Dimana disana sudah ada ibu mereka yang nampak sedang berbincang.

"Mommy".

"Mami".

Panggil keduanya. Sontak kedua wanita itu langsung menoleh dan tersenyum hangat.

"Sayang, kemari" pinta keduanya secara bersamaan.

Kedua anak itu menurut, dan langsung duduk berhadapan dengan dua wanita cantik itu.

"Setelah makan kita akan pergi ke mansion Grandpa oke?" ucap Claudia.

"Ote Mommy!" jawab Lea dengan semangat.

Laura hanya diam, Cindy yang melihat itu hanya tersenyum kecut. Entah kenapa hatinya terasa begitu sangat sakit.

***

Mereka kini tiba dalam mansion William dan langsung disambut hangat oleh Lena. Lena langsung menyambut cucu kesayangannya dengan senang.

"Sayang! Grandma kangen loh!" ucap Lena memeluk Lea dengan erat. Dia sama sekali tidak melirik Laura.

Lea tersenyum lebar "Baby juga kangen sama Glandma".

Lena hanya tersenyum, dia berdiri sambil menggendong Lea. Dia lalu menatap anak dan menantunya "Masuklah".

Mereka pun masuk. Sedari tadi Lena tak melepaskan Lea dalam pangkuannya. Bahkan dia tidak memperdulikan Laura yang tengah menatapnya penuh harap.

"Glandma".

"Hemm? Apa sayang?".

"Glandma tidak memeluk Kak Laula? Glandma tidak lindu dengan Kak Laula?" tanya anak itu polos.

"Tidak" jawab Lena dengan santai.

Claudia hanya tersenyum tipis, tak enak melihat raut wajah Cindy yang telah berubah.

Cindy menatap ibunya itu dengan sendu. Selalu saja seperti ini, Ibunya selalu pilih kasih antara Lea dan Laura. Bahkan tak pernah sekalipun ibunya melirik anaknya. Semenjak dia mengadopsi Laura, hubungannya dengan Lena dan William mulai merenggang. Kedua orangtuanya sangat menentang keras pada Cindy yang memutuskan untuk adopsi anak.

"Kenapa?" tanya Lea polos.

Lena tersenyum lembut "Tidak apa-apa. Sekarang Baby ikut Granma saja bagaimana?".

"Kemana?".

"Kemana ya? Baby ingin kemana?" tanya Lena.

Lea langsung tersenyum lebar "Beli Es krim!".

"Boleh/Tidak!" jawab Lena dan Claudia bersamaan.

Lea langsung cemberut dan Lena menatap menantunya dengan tanya.

"No, Mam. Tadi pagi dia sudah makan Es krim" ucap Claudia yang mengerti akan tatapan Lena.

Lena pun mengangguk paham "Sudah makan Es krim ternyata. Ganti yang lain saja bagaimana?".

"Yasudah, makan Mie saj-...".

"Tidak-tidak. Kemarin Baby sudah makan Mie. Jadwal Baby makan Mie hanya seminggu dua kali ya! Dan kemarin itu terakhir" protes Claudia cepat.

"Ish Mommy ini! Semua tidak boleh! Telus Baby makan apa jika semua tidak boleh?!" ucap anak itu dengan kesal.

"Loh? Cucu kesayangannya Grandpa ada disini?" ucap William yang baru saja datang.

"Glandpaaa" rengeknya, merentangkan tangannya pada William.

William yang mengerti langsung menggendong cucu kesayangannya itu.

Cupp!.

"Grandpa sangat merindukanmu, sayang" ucapnya lembut.

Lea tak menjawab, sepertinya dia sudah sibuk dengan botol susu yang baru saja Claudia sumpalkan pada mulutnya.

"Jika sudah ada susu, semuanya dilupakan ya" ujar William menggemasi wajah sang cucu.

Cindy dan Laura memperhatikan mereka dalam diam. Keduanya sama-sama merasakan sakit hati yang sama melihat perlakukan William dan Lena pada Lea yang sangat berbeda dengan Laura.

Laura hanya menundukkan kepalanya, menahan air matanya yang sebentar lagi akan luruh begitu saja.

"Lagi" gumamnya pelan.

To be continued...

(Heyoww friend, seperti biasa hehe. Timakacih udah baca! Dadah!).

1
Nur Lela
luar biasa
Narimah Ahmad
👍terima kasih juga thor 👍❤️❤️💖
Yunita Widiastuti
🌻🌻
Iqlima Al Jazira
bocil cadel thor..
bagaimana dengan bocil yang mencari kakaknya yang terpisah karena sesuatu hal.
sendy kiki
SBG pembaca menyimak saja. semoga karya terhibur y 🌹🌹
sendy kiki
saya baca sekilas KA,,sedih juga y korban penculikan apalagi di pisahkan dari keluarga.sedih 😭😭😭. gimana y kak?saya suka sih cerita bocil cadel happy aja .pun ada sedih Bombay jangan lama ceritanya ringan dan menghibur.
𝙰𝚗𝚐𝚐𝚕𝚕𝚜.Vrie
WAH Cerita nya seru? 👍🏻
sendy kiki
ok Kaka,,fokus ni cerita baby El lapak sebelah..😁😁hadiah terakhir lapak ni 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
sendy kiki
up selalu
Narimah Ahmad
terima kasih dn teruss lanjutt thor 💪💪💪💪😍
Narimah Ahmad
❤️❤️❤️💖💖😍😍😍 so sweetnya
Narimah Ahmad
terusss ,🌹🌹🌹🌹🌹dn 👍
sendy kiki
ok Kaka ngikut aja semoga cerita Lea dan Levin akhir bahagia
wirahayu
lanjut kak💪
Narimah Ahmad
☺️😍🥰🥰👍
Narimah Ahmad
tetap semangatt ya thor 💪💪💪
Narimah Ahmad
mantap 👍👍👍
sendy kiki
pengen y lanjut aja sih Kaka kalo bisa sampai punya baby cadel end deh. 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
L K
up thorvdi tunggu selalu
AjmiL
mangattts kka othorrrr sehat selaluuuuu☺️☺️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!