EKSLUSIF HANYA DI NOVELTOON, JIKA ADA DI TEMPAT LAIN BERARTI PLAGIAT! LAPORKAN!
FB: Erna Liasman
IG: Erna Less22
Melisa adalah agen rahasia yang terkuat, sayangnya ia malah mati di tangan sang kekasihnya karena atas perintah ketua agennya.
Namun, ia di beri kesempatan kedua hidup di tubuh seorang wanita lemah yang mati akibat jatuh dari tangga.
Di saat kesempatan kedua ini lah ia pun membalaskan dendamnya kepada kekasih dan ketua agen rahasia itu, dan juga membalas mereka yang menyiksa pemilik tubuh yang ia tinggali itu.
Bagaimana kisah selanjutnya? Bagaimana hubungan ia dan sepupunya? Yuk simak kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 10
Grameisya pun memakai seragam sekolahnya lalu turun ke bawa untuk sarapan.
Semua para sepupunya duduk di meja makan untuk menyantap sarapan sandwich mereka masing-masing.
Grameisya duduk di kursi dan mengambil bagian untuknya. Ia melahap makanannya tanpa mempedulikan para sepupu melihat ke arahnya.
Defli melihat Grameisya yang kini tidak pedulikan dirinya lagi. Biasanya Grameisya sering memberikan sepotong sandwich nya kepada Defli yang membuat ia merasa jijik. Akan tetapi Grameisya seperti tidak punya malu sekali pun ia di maki oleh Defli di depan orang ramai, ia terus berusaha untuk menggaet hati Defli sekali pun Defli sering menyuruh temannya untuk menjahilinya.
"Hey! Grameisya! Berikan aku sandwich mu, kau ambil yang lain saja," pinta Defli yang membuat sepupunya yang lain merasa aneh.
Ya, biasanya ia yang tak mau kalau Grameisya memberikan sarapan, entah kenapa hari ini Defli yang malah memintanya.
4a22
Grameisya melihat ke arah Defli dengan tatapan dingin.
"Tangan dan kaki mu tidak patah kan? Silakan ambil sendiri," ucap Grameisya kembali melahap makanannya.
Mendengar ucapan Grameisya Defli menjadi tertegun.
"Bukannya kau dulu sering memberikan ku sarapanmu meskipun aku menolaknya?" tanya Defli.
"Oh, aku dulu seperti itu ya? Tapi sekarang kita gantian, kau menginginkan sarapanku tapi aku yang menolaknya," ucap Grameisya menghabiskan sandwich nya sambil menatap Defli sayup.
"Ha-ha-ha, tidak menyangka jika aku bisa melihat mu pandai bicara pagi seperti ini, apa otakmu kemasukan air?" tanya Deon tertawa, ia adalah anak paman ke 3.
Yessy menatap Grameisya penuh penasaran.
'Setelah kejadian kemaren, dia lupa ingatan dan menjadi pemberani, sepertinya aku harus mengembalikan ingatannya agar dia kembali seperti dulu lagi. Jika dia seperti ini akan gawat, dia pandai melawan dan tidak penurut lagi, pasti nanti akan menyusahkan,' batin Yessy.
Yessy pun berdiri dan ia pun pergi dari meja makan itu tanpa berkata apa-apa.
"Lalu kalau kemasukan air kenapa? Apa kau ingin mencoba kepala mu ku masukan batu?" tanya Grameisya memajukan wajahnya ke depan Deon.
Deon terdiam dan ia terlihat ngeri dengan memundurkan tubuhnya.
Grameisya menarik kembali wajahnya dan pergi begitu saja.
Deon menatap punggung Grameisya pergi. "Dia itu kenapa? Kok berubah jadi menyeramkan?" tanya Deon.
"Aku dengar kemaren dia jatuh dari tangga, mungkin itu yang terjadi padanya," ucap Gladis.
"Kau tahu dari mana?" tanya Deon.
"Aku dengar dari Tante Mila," jawab Gladis mengambil tasnya dan bersiap-siap ingin pergi menuju mobil.
Grameisya melihat ada 6 buah mobil yang terparkir di depan rumah.
"Silakan Nona," ucap seorang supir mobil meliah ke arah Grameisya.
Tanpa pikir panjang lagi, Grameisya pun masuk ke dalam mobil, dan perlahan-lahan mobil itu melaju di jalanan.
Ya, setiap satu orang anak ia punya satu supir mobil, tantu saja yang membayarnya adalah ayah mereka masing-masing yang bekerja di perusahaan kakeknya.
Sesampainya di sekolah, ia melihat sebuah sekolah mewah. Ya, sekolah itu di peruntukkan untuk anak orang kaya termasuk dirinya.
Sekolah elit yang bergaya internasional, biasanya anak yang bersekolah di sini mereka para anak pengusaha, di mana anak para tuan muda dan anak ahli waris perusahaan orang tuanya.
"Astaga! Ini sekolah apa mall?" tanya Grameisya tersenyum lucu.
Meskipun ini adalah sekolah termewah, murid tetaplah murid. Pembulian tetap saja ada di sekolah mana pun.
nama jurusnya gitu amat
'Pemutus Keturunan' ahhahahahaha
mampir ya kk