Semenjak Aji memergoki perselingkuhan tunangannya bersama lelaki lain di kamar hotel, ia memutuskan untuk membatalkan pernikahannya yang akan digelar beberapa bulan lagi.
Hingga suatu ketika Aji bertemu dengan Syadira, staf resepsionis di kantornya. Aji meminta Syadira menjadi kekasih kontraknya sampai Bella, mantan tunangannya menikah. Sedangkan peraturan kantor melarang adanya hubungan sesama karyawan.
Bagaimanakah kelanjutan hubungan mereka? Apakah hanya sebatas kekasih kontrak atau kekasih selamanya? Bagaimana respon keluarga Aji yang merupakan pemilik perusahaan?
Simak selengkapnya hanya di Noveltoon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Byiaaps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Siasat Selena
Hari ini adalah hari pertama Syadira memulai perkuliahannya. Karena jadwal kelas pertamanya pukul 10 pagi, Syadira berangkat ke kampus tak diantar Aji. Sesuai dengan niat awalnya bahwa ia hanya ingin fokus kuliah, datang, ikuti kelasnya, dan pulang. Tidak ada tekad lain selain segera menyeleseikan kewajibannya kurang dari waktu yang ditargetkan, 2 tahun.
“Baru hari pertama sudah banyak tugas, gimana besok,” keluh Syadira yang sudah lama tak merasakan tugas kuliah.
Karena dalam 1 hari ini ada 3 kelas, Syadira terpaksa pulang menjelang matahari terbenam.
Syadira yang sedang duduk di halte depan kampus, menunggu Aji datang menjemputnya.
“Hai, kamu yang 1 kelas sama aku tadi, ya?” Seorang lelaki seumuran Syadira menghampirinya di halte.
Syadira mengangguk. Mereka pun berkenalan dan mengobrol. Diketahui lelaki tersebut bernama Rio.
“Jadi kamu freelance juga?” tanya Syadira yang mulai akrab dengan teman barunya itu.
“Iya, jadi aku juga sama seperti kamu, melanjutkan kuliah setelah uangnya cukup. Selesai D2, aku kerja dulu, kerja kantoran pernah, kerja ikut bisnis perorangan juga pernah, sekarang aku freelance semenjak menyambi kuliah,” terang Rio.
Di tengah obrolan Syadira dan Rio, mobil Aji datang dan membunyikan klaksonnya.
“Rio aku duluan ya, kamu lagi menunggu ojek atau gimana?” Syadira berpamitan pada teman kampusnya itu.
“Iya, Dir, tangan kiri aku masih sakit baru kecelakaan 1 minggu yang lalu jadi belum bisa naik motor sendiri. Hati-hati, Dira,” jawab Rio mempersilakan Syadira pergi.
Syadira pun memasuki mobil Aji dan melambaikan tangannya pada Rio.
“Siapa?” tanya Aji mengernyitkan dahinya.
“Teman sekelas, Rio namanya, dia lagi nunggu ojek karena abis kecelakaan jadi belum bisa bawa kendaraan sendiri,” jawab Syadira lengkap.
Aji memandangi kekasihnya dengan tatapan heran. “Hebat! Baru 1 hari sudah punya kenalan laki-laki, paham lagi seluk beluk juga kisahnya.”
Syadira hanya tertawa mendengar celotehan Aji. “Mau makan?”
Aji hanya menjawab dengan berdehem singkat. Syadira yang baru menyadari kekasihnya tengah cemburu, mengusap lembut pipi Aji. “Cuma teman, Mas.”
Aji juga mengingatkan Syadira untuk tidak menerima penawaran apa pun dari teman kampusnya, kecuali sesama perempuan. Seperti menawarkan mengantar pulang, atau apa pun. Jika Aji sedang tidak bisa mengantar jemputnya, Syadira lebih baik menggunakan jasa ojek atau taksi online.
Syadira pun hanya mengangguk menuruti pesan Aji.
###
Pagi ini selesai mengantar Syadira ke kampus, Aji segera menuju ke kantornya. Seperti biasa, Selena sudah menunggunya di lobi kantor. Aji pun enggan untuk menyapa.
Selena mengikuti Aji hingga ke ruangannya. “Aji, aku minta maaf.”
Aji tak mengindahkan perkataan Selena, ia terus menyibukkan diri dengan mempersiapkan pekerjaannya hari ini. “Selena, aku sedang sibuk tolong jangan ganggu, kamu bisa keluar sekarang.”
Selena merengek manja memegang lengan Aji. “Aji, jangan marah, kerja sama kita tetap berjalan ‘kan?”
Aji berusaha menepis tangan Selena. Tapi Selena malah memeluk Aji. “Ji, nanti siang kita ke lapangan ‘kan? Aku 1 mobil sama kamu ya.”
“Selena lepas!” bentak Aji.
Selena pun melepakan pelukannya dan berpamitan akan pergi. “Siang ini aku tunggu di parkiran mobil ya.” Ia keluar dari ruangan Aji dan tersenyum saat berada di balik pintu. Selena kemudian tampak mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan pada seseorang. “Bagaimana, sudah dapat fotonya?”
Karena Aji sudah berjanji akan menjemput Syadira siang ini, sedangkan ia baru ingat harus ke lapangan siang ini juga, Aji segera memberitahu Syadira bahwa ia tak bisa menjemputnya. Syukurlah, Syadira sedang ada kerja kelompok selesai kelas, sehingga ia akan pulang sore hari. Jadi, Aji tetap dapat menjemputnya.
Beberapa jam kemudian, Aji yang akan berangkat ke lapangan, melihat Selena sudah berdiri di depan kap mobilnya. Aji seolah tak menghiraukan wanita itu. Aji bergegas memasuki mobil dan Selena mengikuti masuk ke dalam mobil Aji.
Selama dalam perjalanan, Aji banyak diam dan mengacuhkan Selena. Selena seperti orang gila yang berbicara sendiri. Hingga sampai lapangan pun, Aji tak mau membuka mulutnya.
###
Seperti biasa, Syadira menunggu Aji di halte depan kampusnya, dan langung masuk ke dalam mobil kala Aji telah tiba. Aji memperhatikan wajah Syadira yang datar. Syadira pun juga tak mengeluarkan sepatah kata pun kepada Aji.
“Capek?” tanya Aji penuh perhatian.
“Mas Aji minta aku untuk tidak boleh diantar teman laki-laki, tapi Mas Aji boleh 1 mobil sama perempuan lain. Egois! Dari zaman kita masih pacaran kontrak Mas Aji memang selalu egois! Marah kalau aku diantar pulang orang lain, tapi dianya malah pergi sama orang lain juga!” Syadira mulai protes pada kekasihnya itu.
Aji hanya tersenyum gemas melihat ekspresi marah Syadira. Aji mencubit pipi tembem Syadira dan menanyakan apa maksudnya karena ia tak paham. Aji tiba-tiba teringat Selena yang selalu meminta untuk bersamanya.
Aji pun menjelaskan dengan sabar kronologi mengapa ia bisa berada dalam 1 mobil dengan Selena. Namun, ternyata Syadira tak hanya mempermasalahkan itu. Syadira menunjukkan foto kiriman Selena ketika mereka sedang bersama di ruangan Aji. Saat Selena sedang memeluk dan bersandar di lengan Aji.
Aji benar-benar geram pada Selena. Aji pun menjelaskan pada kekasihnya bahwa itu semua adalah rekayasa Selena. Tapi, entah karena kelelahan akibat tugas yang menumpuk, atau karena tak terima melihat kemesraan Aji dengan Selena, Syadira enggan percaya pada Aji. Syadira membantah penjelasan Aji karena Aji seolah menikmati pelukan Selena. Syadira pun menolak makan bersama Aji dan memintanya untuk diantar ke kos saja.
Aji pasrah melihat kekasihnya yang tengah marah karena cemburu. Sengaja ia membiarkan Syadira meredakan amarahnya dahulu. Yang jelas, Aji benar-benar akan mengambil tindakan tegas. Saat itu juga, ia meminta salah seorang staf kepercayaan Aji untuk menggantikan tugasnya menggarap proyek kerja sama ayah Aji dan papa Selena. Aji hanya menepati ancamannya pada Selena kala itu.
Tidak hanya itu, Aji juga mengambil alih beberapa tugas dengan batas waktu yang akan segera berakhir. Tujuannya, adalah agar hal ini menjadi alasan yang akan dikemukakan Aji pada ayahnya. Cepat atau lambat, ayahnya akan menanyakan tentang kerja sama ini, karena memang tujuan awal mereka adalah menjalankan proses pendekatan Selena dan Aji.
Hingga keesokan paginya, Syadira tetap menolak diantar Aji ke kampus. Namun, Aji bukan lah lelaki yang pantang menyerah, melainkan seorang lelaki romantis idaman Syadira. Aji sengaja mendatangi kos Syadira lebih pagi dengan membawa buket bunga yang begitu cantik dan wangi. Begitu lah cara Aji meminta maaf pada kekasihnya.
Aji juga mengungkapkan rencana pertunangannya pada Syadira yang akan dilaksanakan dalam minggu ini agar Syadira benar-benar yakin bahwa cinta Aji hanya untuknya selamanya. Ia tak peduli ayahnya akan menyetujuinya atau tidak. Baginya, selama kakek sudah merestui hubungannya, semua akan baik-baik saja. Aji juga meminta agar Elma, adik Syadira untuk datang sebagai perwakilan keluarga Syadira.
...****************...