NovelToon NovelToon
Suami Miskin Ku

Suami Miskin Ku

Status: tamat
Genre:Tamat / One Night Stand / Pernikahan Kilat / Menikah Karena Anak
Popularitas:715.4k
Nilai: 4.7
Nama Author: riri_923

Di jebak oleh sahabat nya sendiri tepat di malam pertunangan nya, membuat Anastasya di tinggalkan oleh calon tunangan nya kerena terpergok di dalam kamar hotel bersama seorang pria yang ternyata adalah Housekeeping di hotel tempat nya menggelar pesta pertunangan.

Pria miskin yang bekerja di bawah suruhan orang, harus menjadi suami nya karena kejadian tersebut.

Seperti apa kisah mereka? Dan bagaimana kelanjutan nya?
Ayo ikuti hanya di sini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riri_923, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Karnaval (Kebahagiaan)

Sejak pukul empat sore, Ana duduk di teras rumah nya menunggu kedatangan Luca. Bersandar di kursi teras itu seraya memakan sisa buah yang sebelum nya ia beli.

Ana tersenyum bahagia melihat kedatangan sosok pria yang ia tunggu-tunggu, namun senyum nya langsung luntur begitu mengingat piring di tangan nya yang berisi buah.

"Hai.." Luca hendak menyapa Ana, tetapi tiba-tiba saja wanita itu berlari masuk. "Lho ada apa?" Bingung nya menatap sekeliling.

Tidak menemukan kejanggalan atau pun hal menakutkan, Luca pun menaruh sepeda Cannondale yang selalu ia gunakan lalu berjalan masuk ke rumah nya.

"Eh,, udah pulang?" Tanya Ana yang hendak menabrak tubuh Luca saat berbalik.

"Jelas-jelas kamu liat aku udah pulang, kenapa masih nanya huh?" Gemas Luca mengetuk kening Ana.

Ana meringis kecil dan mengusap kening nya dengan bibir mengerucut. "Ya 'kan aku mau basa-basi aja" Celetuk nya.

"Baiklah-baiklah, kamu sembunyiin apa hum? Kenapa tiba-tiba lari pas liat aku?"

"Buah" Jawab jujur Ana mengambil alih tas Luca yang berisi seragam pria itu.

"Buah?" Ulang Luca tidak percaya dan berniat membuka lemari yang sebelum nya ia lihat Ana baru saja menutup nya.

"Jangan mengacau Luca, ingat Fructophobia mu" Tahan Ana menarik tangan Luca hingga meninggalkan dapur.

Sebenarnya Luca sudah melihat apa isi dari piring yang Ana pegang saat di teras tadi, hanya saja rasa nya ia ingin melihat respon Ana seperti saat ini.

"Udah cantik, mau kemana sih?" Tanya menggoda Luca yang terus mengikuti langkah Ana.

Wanita itu membawa nya masuk ke kamar, harum dari parfum yang berasal dari tubuh Ana pun memenuhi kamar itu membuat Luca memejamkan mata nya sejenak.

"Sungguh menenangkan.."

"Hei ngapain tutup mata segala" Seru Ana.

Luca membuka kelopak mata nya perlahan, bagaikan slowmo. Wajah cantik yang di beri riasan tipis itu mampu membuat Luca tidak berkedip.

"Hei!" Ana mengibaskan tangan nya di depan wajah Luca. "Aku tau aku cantik, tapi biasa aja dong liatin nya" Dengus nya memalingkan wajah nya.

"Benar, kamu memang cantik. Bahkan sangat sangat cantik"

Pipi yang pada awal nya berwarna sedikit merona karena blush on yang di pakai nya, kini menjadi memerah saat mendengar ucapan Luca.

"Apaan sih!" Kesal Ana. "Udah sana mandi dulu, aku siapin makanan dulu" Lanjut nya mendorong tubuh Luca ke arah kamar mandi.

"Ga usah sayang, nanti kita makan di sana"

"Ga mau, kita ga boleh boros dan lebih baik makan di rumah!"

Luca yang semula menuruti dorongan Ana pada tubuh nya, kini menahan langkah nya dan langsung berbalik menatap wanita yang pipi nya masih memerah itu.

"Lalu apa guna nya aku ngajak kamu ke karnaval kalau kita ga nikmatin makanan di sana?" Tanya Luca.

"Ya inti nya aku senang, udah gitu aja. Cepat mandi!" Ana hendak kembali mendorong tubuh Luca.

Tetapi kali ini kedua tangan nya di tarik dan pinggang nya di rengkuh oleh sebelah tangan pria itu.

Mata Ana menerjab beberapa kali, napas nya tercekat sesaat dengan bibir yang bungkam. Sungguh terlihat begitu lugu dan polos di mata Luca.

"Hari ini aku dapat uang insentif dari pihak hotel, jadi kita bisa menggunakan uang ini untuk di karnaval nanti"

Ana menggeleng. "Tidak, lebih baik uang ini di simpan saja atau.. Oh iya apa kamu tidak mengirimkan uang untuk orang tua mu?!" Seru nya yang baru teringat akan kalimat yang baru saja ia ucapkan.

Luca terdiam tidak menjawab dan melepas kedua tangan Ana yang langsung di sambut pukulan pada dada nya dari wanita itu.

"Kemarin pas gajian uang nya kamu kasih ke aku semua, lalu bagaimana dengan orang tua mu? Pasti mereka menunggu uang dari mu!" Oceh kesal Ana.

Lama tak mendapat sahutan Ana pun melepaskan diri nya dari Luca lalu berdecak pinggang. "Mau jadi anak durhaka karena lupa sama orang tua huh?!"

Bukan nya menjawab pria yang sedari tadi diam itu malah tersenyum dan mengecup sekilas bibir Ana.

"Yak!"

"Inti nya kamu ga boleh masak, kita makan makanan yang ada di karnaval titik ga pakai koma!" Tegas Luca yang kemudian langsung masuk ke kamar mandi.

"Yak Luca! Apa kamu tidak mendengar ucapan ku?!" Teriak Ana.

Tetapi Luca tidak menyahut, terdengar suara gemercik air dari dalam kamar mandi membuat Ana mendengus kesal.

"Dasar anak durhaka!" Umpat nya.

"Aku mendengar nya, sayang.."

......................

Karnaval.

Tempat yang sudah menunjukkan sinar nya dari sepuluh meter jauh nya, kini tempat itu sudah di penuhi orang-orang yang ikut memeriahkan karnaval perayaan tersebut.

Di antara puluhan ribu masyarakat yang ikut memeriahkan karnaval tersebut ada Ana dan Luca yang berjalan saling berjauhan.

Bukan Luca yang ingin berjauhan tetapi Ana yang sejak di rumah hingga sampai ke tempat ini terus berjalan menjauhi nya.

Luca yang semula hanya menuruti jika Ana tidak ingin berjalan bersama nya, kini pria itu langsung merengkuh posesif pinggang Ana saat melihat ada beberapa orang pria terus mencuri pandang ke arah nya.

"Ih apaan sih!" Dengus kesal Ana hendak melepaskan rengkuhan tangan Luca.

"Jangan jauh-jauh dari ku, sayang" Tekan Luca melirik beberapa orang pria itu dengan lirikan maut nya.

Ana yang melihat itu lantas mengikuti arah lirikan Luca, seketika diri nya mengerti bahwa seperti nya Luca sedang dalam mode posesif. Sama seperti Gio ketika mereka jalan bersama.

"Haish! Berhenti memikirkan Gio!" Batin Ana memperingati diri nya sendiri.

"Mau beli jajanan dulu, atau mau lihat-lihat dulu?" Tanya Luca.

"Lihat-lihat dulu, aku juga belum terlalu lapar" Jawab Ana.

Luca mengangguk kemudian menuntun langkah Ana yang terlihat begitu menikmati berbagai pertunjukan di dalam karnaval tersebut.

"Woah.." Gumam takjub Ana, langkah nya terhenti membuat Luca ikut berhenti.

Mata wanita itu terfokus pada satu objek dimana banyak orang berdatangan untuk melihat pertunjukkan itu.

Sedangkan Luca? Pria itu beralih membawa tubuh Ana untuk berdiri di depan nya kemudian memegang kedua bahu nya.

Bukan nya fokus pada pertunjukkan di depan nya, Luca malah fokus pada tubuh Ana. Menjaga agar tubuh sang istri tidak di sentuh oleh orang lain di sisi mereka walaupun orang-orang itu mungkin tidak sengaja.

"Siall! Aku salah mengajak Ana ke sini!" Batin Luca mengumpat.

"Woahhh huuu!!!" Seru Ana berteriak, wajah nya terlihat begitu bahagia bahkan wanita itu melompat-lompat sama seperti anak kecil di sebelah mereka.

"Sebegitu bahagia nya kah?" Gumam Luca kaget, tetap memegang kedua bahu Ana.

...****************...

1
Sahna Yulianto
Buruk
apajalah
🍂🍁👌👌
apajalah
👌🍁🍁🍂
s
menikah dengan mu
s
tubuh menegang dara
s
dara
s
sejak
s
sudah rusak
Shaa Erahh
Luar biasa
~Daf r r
lah terus tadi ngangetin makananya pake apa
~Daf r r
haa, bentuk tubuh profesional
Da Kurnianto
luar biasa
Mrs Desyca
Luar biasa
Luzi
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 bos dan anak buah yg somplak 🤣🤣🤣👏👏👏
Luzi
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Luzi
di kehidupan nyata ada ortu yg bgtu, Krn mempertahankan harga diri mrka. dan ada jg tmn yg tidak tau diri juga...
Luzi
Luar biasa
Luzi
si sirik dan culas ternyata tmn sendiri 😈😈😈
Evi
Deddy dariel TDK serius berbicara seperti itu hanya ingin menguji anak a saja
Evi
ttp semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!