Dalam satu malam, Aleena mendapatkan dua kenyataan pahit, dia dikhianati oleh tunangan dan juga sahabat baiknya yang tega berselingkuh dihadapannya, dan harus kehilangan kehormatannya karena seorang pria yang tak dikenal.
Dengan sangat putus asa, Aleena bermaksud untuk melenyapkan diri dengan terjun ke jurang. tapi beruntung sepasang suami istri telah menyelamatkan hidupnya dan mengangkat Aleena sebagai putri mereka.
Aleena mulai bangkit, dia mulai mempelajari ilmu bela diri, tapi di tengah kebahagiaan Aleena, dia kembali harus menerima sebuah kenyataan pahit saat mengetahui jika detik ini, dirinya tengah mengandung anak dari pria yang telah menghancurkan hidupnya.
Aleena kembali shock, dia tak menyangka jika harus menerima kepahitan hidup yang begitu besar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 30
Lagi-lagi dunia maya dihebohkan dengan berbagai macam video dan juga foto Melinda Oktora, termasuk saat ini ada beberapa orang yang telah melakukan siaran langsung, di mana telah terjadi pelelangan di salah satu rumah bordir yang ada di kota A, untuk memperebutkan Melinda.
Keluarga Oktora yang baru saja melihat hal itu, tentu dibuat semakin berang, entah apa yang dipikirkan oleh Putri mereka, sehingga berkali-kali terus saja melakukan tindakan yang tidak terpuji dan mencoreng nama baik keluarga, yang telah mereka bangun dengan susah payah selama ini.
Keluarga Oktora berusaha untuk menjaga image mereka sebagai sebuah keluarga yang memiliki martabat, namun dalam sekali hantaman, mereka terjatuh hingga tak bisa bangkit kembali, bahkan saat ini rekan-rekan bisnis dari keluarga Oktora pun satu persatu mulai membatalkan kerjasama mereka dan menarik kembali semua saham yang pernah mereka tanamkan di perusahaan milik keluarga Oktora.
Hal itu tentu saja membuat tuan besar keluarga Oktora sangat marah, bukan hanya dia telah kehilangan peluang besar untuk bisnisnya, namun saat ini perusahaannya juga kemungkinan besar akan mengalami kebangkrutan.
Mereka terus saja mengutuk Melinda yang tidak bisa menjaga dirinya, andai pun dia berbuat seperti itu, mungkin dia bisa bermain cantik, tidak dengan cara terang-terangan, sehingga akhirnya membuat seluruh keluarga Oktora menjadi bahan cibiran dan juga hinaan semua orang.
Bahkan kolom komentar di akun sosial media mereka, dipenuhi dengan komentar-komentar pedas dan juga cibiran terhadap keluarga itu, sehingga membuat keluarga Oktora akhirnya berhenti menggunakan media sosial dan menutup akun untuk sementara. Agar tidak terus terjadi penyerangan verbal yang dialamatkan oleh para netizen.
Keluarga Oktora pun saat ini mengalami masalah, mulai dari menurunnya nilai saham dan juga penjualan barang mereka, membuat keuangan perusahaan semakin merosot, hingga akhirnya mau tak mau, mereka pun dengan sangat terpaksa harus menjual saham yang tersisa dengan harga yang sangat murah.
Namun meskipun mereka telah menawarkan harga yang sangat murah sekalipun, nyatanya tidak ada satu orang pun yang mau membelinya, karena tidak ingin berurusan dengan keluarga bejat itu.
Hal itu akhirnya membuat seluruh keluarga Oktora semakin tertekan, bahkan tuan besar Oktora saat ini terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami serangan jantung.
Nyonya Oktora pun saat ini mengalami gangguan jiwa, karena tidak bisa menerima kebangkrutan yang terjadi pada keluarganya, dia menjadi sangat syok dan akhirnya harus dilarikan ke rumah sakit jiwa.
Berita-berita itu terus saja menyebar, berbagai macam gosip tentang Melinda pun semakin lama semakin panas, sehingga membuat wanita itu tidak memiliki rasa percaya diri lagi, dia menyesal karena telah berselingkuh dari Calvin Anderson.
Andai saja dia tidak melakukan hal itu, mungkin saat ini dirinya masih bisa bersantai di rumah keluarga Anderson, sambil menikmati kemewahan yang selama ini dimilikinya.
Apalagi setiap kali orang-orang di tempat bordir itu menunjukkan video dan juga foto-foto tentang dirinya, membuat Melinda akhirnya terpuruk. Dia benar-benar merasa sangat sedih, entah bagaimana caranya agar dia bisa keluar dari tempat terkutuk itu? sehingga tak lagi harus menjadi pemuas nafsu bagi para pelanggan yang datang.
Melinda dijadikan sapi perah di tempat itu, berapa banyak tamu yang menginginkan wanita itu, dia harus tetap melayaninya, bagaimanapun caranya, meskipun dia dalam keadaan lelah ataupun sedang sakit.
Bahkan Mami Melda tidak memberikan istirahat sedikitpun kepada Melinda, dan terus menerus mempromosikannya pada setiap pelanggan baru yang datang ke tempat itu, sehingga Melinda pun akhirnya frustasi.
Dia merasa takdir tidak mau berbaik hati untuk merubah hidupnya menjadi lebih baik, namun dibalik itu semua dia masih belum menyadari bagaimana perbuatannya selama ini pada Aleena.
Dia hanya terus meratapi nasibnya sendiri, tanpa mengingat dosa apa yang pernah dia lakukan terhadap orang lain, terlebih itu adalah sahabatnya sendiri.
.
.
.
Di sebuah rumah besar yang ada di kota C saat ini, sebuah keluarga tengah berkumpul untuk merayakan keberhasilan mereka dan juga kebebasan yang mereka dapatkan setelah kehancuran dari keluarga Oktora, sepertinya mulai hari ini tak ada lagi duri yang mungkin akan mengganggu kebahagiaan dan ketenangan keluarga itu setelah kebangkrutan yang dialami oleh keluarga rival bisnisnya.
Keenan Ferdian nampak tengah tertawa terbahak-bahak, keluarga itu saat ini tengah berpesta Merayakan kemenangan mereka, sekaligus kehancuran bagi keluarga besar Oktora yang pernah berbuat kejahatan terhadap mereka.
"Hahaha... kita benar-benar sangat beruntung saat ini, akhirnya musuh dalam selimut itu telah menuai Karma, dari seluruh perbuatannya." ucap Rama Ferdian sambil terus tertawa hingga meneteskan air mata.
"Hahaha... kakek benar! tidak sia-sia aku menyuruh Arya untuk mengancam semua pengusaha agar tidak membeli saham milik keluarga Oktora itu, sepertinya saat ini mereka telah mendapatkan kejutan yang sangat menyenangkan." ucap Keenan Ferdian.
Mereka benar-benar merasa sangat beruntung saat ini. "Tidak disangka, jika keluarga itu akan hancur dengan secepat ini." ucap Monica.
Andai mereka tahu siapa sebenarnya orang yang membuat kehancuran itu, pasti saat itu juga keluarga Ferdian akan menjadikannya sebagai bagian dari keluarga.
Mereka benar-benar sangat puas menyaksikan sendiri bagaimana hancurnya keluarga Oktora, apalagi saat ini keluarga Oktora harus menjual seluruh harta miliknya untuk kesembuhan tuan dan nyonya besar mereka.
Sedangkan rumah yang mereka tinggali selama ini, telah disita oleh bank karena tuan besar Oktora tidak sanggup untuk melunasi tunggakannya.
.
.
.
Matahari nampak sangat terik hari ini, di jalanan kota C seorang wanita berusia 22 tahun tengah berjalan sambil sesekali memainkan kantong kresek yang ada di tangannya.
Susan...
Salah seorang anak buah Aleena yang memang sengaja ditinggal di kota C untuk memberantas orang-orang suruhan dari Melinda yang telah mengintai terus keberadaan Aleena, bahkan Susan juga telah mengantongi nama-nama beserta alamat dari preman-preman yang dulu pernah melecehkan dia beserta ketiga orang sahabatnya.
Dia telah mengirimkan kabar kepada Rima, Dhea dan juga Sinta untuk secepatnya kembali ke kota C dan bersiap untuk melakukan pembalasan, hal itu tentu saja disambut dengan sangat gembira oleh ketiga sahabatnya, mengingat selama ini mereka telah lama tidak meregangkan otot dan bermain-main dengan senjata.
Mereka juga ingin merasakan sensasi adu jotos, yang sudah sekian lama tidak mereka rasakan, akhirnya ketiga wanita itu pun segera menjawab, jika hari ini, tepatnya sore nanti mereka akan segera menginjakkan kaki kembali di kota C, dan bersiap untuk melakukan pembalasan dendam terhadap para preman jahanam yang dulu pernah melecehkan mereka berempat.
"Saatnya pembalasan bagi preman biadab itu! Lihat saja nanti.. Aku bahkan tak segan untuk membunuh mereka dengan tanganku sendiri dan menghabisi seluruh keluarganya." gumam Susan.
Dia juga telah menghubungi beberapa berandalan, mengingat keempat preman yang telah menodai mereka juga memiliki anak perempuan.
"Bersiaplah untuk kehancuran kalian semua, keluarga biadab yang tak pantas untuk dimaafkan! Hutang darah harus dibayar dengan darah, dan ingat untuk menambah bunganya. Hahaha..." ucap Susan dengan seringaian keji tercetak dari wajah cantiknya.