NovelToon NovelToon
Menikah Dengan KAKAK TIRI MANTAN

Menikah Dengan KAKAK TIRI MANTAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Menikah dengan Kerabat Mantan
Popularitas:29.7k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Mia

Winda Hapsari, seorang wanita cantik dan sukses, menjalin hubungan kasih dengan Johan Aditama selama dua tahun.

Sore itu, niatnya untuk memberikan kejutan pada Johan berubah menjadi hancur lebur saat ia memergoki Johan dan Revi berselingkuh di rumah kontrakan teman Johan.

Kejadian tersebut membuka mata Winda akan kepalsuan hubungannya dengan Johan dan Revi yang ternyata selama ini memanfaatkan kebaikannya.

Hancur dan patah hati, Winda bersumpah untuk bangkit dan tidak akan membiarkan pengkhianatan itu menghancurkannya.

Ternyata, takdir berpihak padanya. Ia bertemu dengan seorang laki-laki yang menawarkan pernikahan. Seorang pria yang selama ini tak pernah ia kenal, yang ternyata adalah kakak tiri Johan menawarkan bantuan untuknya membalas dendam.

Pernikahan ini bukan hanya membawa cinta dan kebahagiaan baru dalam hidupnya, tetapi juga menjadi medan pertarungan Winda.

Mampukah Winda meninggalkan luka masa lalunya dan menemukan cinta sejati?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

03. Nasehat teman

Siang hari di jam istirahat, kantin perusahaan ramai. Aroma masakan bercampur dengan aroma keringat dan parfum memenuhi ruangan. Suara-suara obrolan dan gelak tawa saling bersahutan.

Di tengah hiruk-pikuk itu, Winda duduk sendirian, terisolasi dalam lamunannya sendiri.  Ia hanya mengaduk-aduk soto ayam yang ada dalam mangkok di hadapannya tanpa selera.  Makanan yang biasanya ia lahap dengan semangat, kini terasa hambar, tak ubahnya hidupnya yang terasa hampa sejak kemarin.

 Johan, Revi dan Ardan. Ketiga nama itu terus berputar-putar di kepalanya seperti lagu yang terputar berulang. Pengkhianatan Johan dan Revi Pertemuan tak terduga dengan Ardan terus menari-nari di pelupuk matanya.  

Terutama Ardan Pria asing dengan wajahnya yang dingin dan datar dan tatapan mata yang begitu dalam, telah menawarkan sesuatu yang tak pernah terbayangkannya; pernikahan.

“Win…!”

Winda tersentak. Lamunannya buyar  ketika tepukan kecil mendarat di pundaknya. Winda mendongak dan mendapati Silvia, teman satu divisinya, berdiri di sampingnya, wajahnya penuh kekhawatiran.

 “Kamu kenapa sih? Kok makannya cuma diaduk-aduk gitu?” tanya Silvia khawatir. “Dan aku perhatikan, sepertinya dari tadi kamu kayak nggak fokus kerja juga. Ada masalah?” Suara Silvia lembut penuh perhatian.

 Winda menggeleng, mencoba menyembunyikan kekacauan batinnya.  “Ah, nggak papa, Sil. Cuma lagi nggak nafsu makan aja. Pusing sedikit,” jawabnya, berusaha terdengar biasa saja.

 Silvia menatap Winda dengan tajam.  Ia tahu ada sesuatu yang lebih dari sekadar pusing yang sedang dialami temannya itu.  “Pusing? Jangan dipaksain kalau nggak enak badan. Mendingan kamu istirahat aja dulu. Nanti kalau udah baikan, baru lanjut kerja,” saran Silvia, tangannya dengan lembut menyentuh lengan Winda.

 Winda hanya mengangguk lemah. Ia kembali mengaduk-aduk makanannya, namun tetap tak menyuap sesendok pun.

Silvia yang melihat itu merasakan ada sesuatu yang tidak beres dengan sahabatnya. “Ada apa sih? Kamu bisa cerita sama aku kalau memang lagi ada masalah.” 

Winda menunduk. Sebenarnya ia merasa ragu, tapi ia memang membutuhkan tempat untuk berbagi cerita. “Kalau misalnya aku menikah, bagaimana pendapatmu?” tanya Winda, suaranya hampir tak terdengar di tengah riuhnya kantin.

 Silvia mengerutkan kening. “Menikah? Dengan Johan? Apa hubungan kalian seserius itu? Apa kau tidak ingin berpikir ulang?” 

Sejujurnya, Silvia sama sekali tidak setuju dengan hubungan Winda dan Johan. Silvia tahu Johan bukan orang yang tulus. Ia bahkan melihat selama ini Winda hanya dimanfaatkan. Pernah ia mencoba untuk mengingatkan Winda, tetapi sahabatnya itu tampak sudah terlalu bucin.

 Winda menggeleng, sebuah sentakan kecil yang menunjukkan emosinya. “Lupakan pria brengsek itu! Jangan pernah sebut namanya. Aku tidak berbicara tentang dia.”

 Kening Silvia semakin berkerut. Ada apa dengan sahabatnya ini?  “Bukan Johan? Lalu…? Ehh, tunggu. Kau ada masalah dengan Johan?” 

Winda menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri sebelum menceritakan semuanya. Ia mulai bercerita tentang pengkhianatan Johan bersama dengan Revi, sahabatnya sendiri. Air mata mulai menggenang di pelupuk matanya, tapi buru-buru ia mengangkat wajahnya agar air mata itu tak jadi terjatuh. 

Winda menceritakan bagaimana ia melihat Johan berselingkuh dengan Revi, di rumah kontrakan teman Johan. 

Silvia mengepalkan tangan. Tidak rela sahabat yang paling baik mendapatkan penghianatan seperti itu. “Aku sudah pernah menasehatimu dulu. Kamu yang tak pernah mau mendengarkanku.” Silvia marah pada Johan, tapi juga kesal pada sahabatnya. 

“Maaf,” ucap Winda. “Andai kata dulu aku mendengar kata-katamu. Mungkin aku tak akan merasakan sakit ini.”

“Sudah lupakan laki-laki mokondo itu. Jangan membuang air mata secara sia-sia untuk dia. Air matamu terlalu berharga, ia tak pantas mendapatkannya!” Silvia menggenggam tangan Winda. Mencoba memberikan kekuatan. 

Winda mengangguk. Iya benar-benar merasa beruntung memiliki seorang teman seperti Silvia. 

“Lalu tentang pernikahan yang kau sebut tadi, siapa pria yang kau maksud jika itu bukan Johan?” Silvia ingin menuntaskan rasa penasarannya. 

Winda menghela napas panjang, lalu melanjutkan ceritanya dengan pertemuannya dengan Ardan di taman kemarin.  Ia menceritakan tentang Ardan, kakak tiri Johan yang selama ini tak pernah ia kenal, dan tentang pria itu yang menawarkan pernikahan.

Silvia mengetuk-ngetukkan jarinya di meja,   Wajahnya tampak serius, keningnya sedikit berkerut seakan sedang memecahkan sebuah teka-teki rumit. Hingga akhirnya angkat bicara setelah beberapa saat terdiam.

“Aku merasa ada hubungan yang buruk antara Johan dengan Ardan. Sepertinya Ardan juga memiliki dendam pada lelaki mokondo itu,”  ucapnya, suaranya terdengar yakin,  matanya menatap Winda dengan penuh keyakinan saat mengeluarkan asumsinya, sebuah intuisi yang muncul dari cerita Winda barusan.

 Winda menghela napas, rasa frustasi masih terasa jelas.  “Jadi menurutmu aku harus bagaimana?” tanyanya, suaranya terdengar putus asa, mencari sebuah titik terang di tengah kebimbangannya.

Silvia tersenyum tipis, mencoba memberikan sedikit keceriaan di tengah situasi yang berat.  “Bagaimana penampilan Ardan menurutmu?” tanyanya, ia harus tahu lebih banyak duku sebelum mengeluarkan pendapat. 

 

Winda terdiam sejenak, seakan mengingat kembali sosok Ardan. Seulas senyum tipis muncul di bibirnya. “Cukup baik. Penampilannya modis. Dia juga tampan. Bahkan menurutku lebih tampan dari Johan,”  akunya, suaranya terdengar sedikit lebih ceria,  seakan menunjukkan rasa kagum. 

 

Silvia mengangguk,  matanya berbinar.  “Kalau aku jadi kamu, aku akan menerima tawaran itu,”  ucapnya, suaranya terdengar tegas,  memberikan sebuah saran yang berani dan tak terduga.

 

Winda menggeleng, keraguan dan ketakutan masih tampak jelas di wajahnya. “Tapi itu adalah pertemuan pertama kami. Masa iya aku akan menikah dengan orang yang baru saja aku jumpai,”  bantahnya.

 

Silvia tertawa kecil, suaranya terdengar menghibur. “Kenapa tidak? Terkadang kebahagiaan tidak selalu kita dapatkan dari orang lama. Nyatanya kamu berhubungan dengan Johan sudah dua tahun, dan dia tetap saja menyakitimu,” ucapnya.

“Orang baru juga tidak selalu buruk. Menikah dengan Ardan, jelas akan membuat Johan marah dan cemburu. Apalagi kalau Ardan lebih tampan. Ia akan nangis guling-guling karena kamu mendapat yang lebih baik darinya,” lanjut Silvia. Suaranya terdengar sedikit jahil. “Aku bahkan berharap ada plot twist, ternyata dia CEO tajir. Ha ha ha, aku gak bisa bayangin tuh muka si kodok.” 

“Kamu pikir ini drakor atau novel, yang habis dikhianati terus dapat yang kaya raya?” Winda memukul.pelan punggung tangan sahabatnya. Sedikit kesal, tapi dia merasa terhibur. Wajahnya yang tadi mendung, sedikit demi sedikit kembali bersinar. 

“Aku sih Aaminn. Siapa tahu jadi kenyataan.” Silvia masih tak berhenti dengan pemikirannya sendiri. 

“Dasar ratu drakor. Sana bikin film, DIKHIANATI KEKASIH DI PINANG SULTAN. Mungkin saja laris manis.” Berkata ketus, tapi Winda mulai membenarkan semua ucapan Silvia. 

“Apa aku terima saja ya tawaran Ardan?” 

1
SR.Yuni
niat hati maksudnya ya thor.... typo ✌️✌️
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: ah iya. otw 🏃🏃🏃🏃.
tencuu, ya 😘😘😘
total 1 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
dua kata, LUAR BIASA...😍😍😍💚💚💚
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: terima kasih Mbak
total 1 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
kok perasaan dikit amat sih???
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: masa??? klo lagi pas seru²nya iku berasa dikit tahu... ky kurang gitu
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: cuma seribu pas/Grin//Grin/
total 2 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
betul bgt, aku aja klo beli yang penting murah dan perut kenyang kok.../Facepalm//Facepalm//Facepalm/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
menit menit?
Nar Sih
klau di lihat dri sikap winda yg mulai manja dan tanda,,nya seperti bnr nih bntr lgi ada kejutan buat ardan dri pernikahan mereka
Patrick Khan
q penasaran.. emang klo hamil mesti mutah2 ya🤔🤔🤭
Patrick Khan: . berarti beda2 ya kak..
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: tidak semua. aku gak.
tp ada yg iya, sampai gak bisa ngapa2in
total 2 replies
Nar Sih
sepertinya winda hamil niih ,dan seperti nya mas suami yg ngidam
Ari Peny
nyidam nih dua2nya hhhhh
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
supermarket keknya gak ada yg buka 24 jam, tp klo indomaret sm alfamart memang ada... jadi namanya minimarket.
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: mmm. repusi deh
total 1 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
ish ish ish iiiiissshhhhh....
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
aelaaahhhh
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
huahahahahahaaaa... ketahuan deh lo yg nyolong mienya winda
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
mungkin masa kecil istrimu kurang bahagia, maklumlah orang kaya kan gitu orangtua selalu takut ini dan itu. beda sama orang kampung masa kecilnya benar-benar merasa bahagia... anak-anak bisa bermain sepuasnya di alam bebas...
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: nah yo iku. tp gk tahu namanya
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: mbuh opo jenenge, pokoke sg warna biru iku, wong gon muka wae bisa jd flek koyo aku iki... disik kan suka nontron drakor lampune dipateni, eeehh... boco gon mbah gugel ternyata akibat mantengin hp dalam keadaan gelap bisa jenimbuljan flek pada wajah, juga mata rusak
total 5 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
eeehhh, lounching produknya barengan sama lounching kecebong ya dan?
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
aradan???? gpp sih sebenarnya, orang sunda kan juga gitu, tengkyu jd tararengkyu🤧🤧🤧 ardan jd aradan /Facepalm//Facepalm//Facepalm/.... bangg bayiikkk🤭🤭🤭
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: dihh,/Doge//Doge//Doge/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
kann/Facepalm//Facepalm/
〈⎳ FT. Zira
yg ngidam ardan.tapi yg mual Winda.. aduhhh kebagian gak enaknya dong/Facepalm//Facepalm/
〈⎳ FT. Zira
lagi masak buat istri tercinta yg lagi isi.../Proud/
〈⎳ FT. Zira
arda...

duh.. kan jadi gatel jariku/CoolGuy/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: lha iyo
〈⎳ FT. Zira: garukya pakai duit, enak kyknya Mi/Proud/
total 5 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!