[UPDATE 2–3 CHP PERHARI]
Liu Xian, seorang anak yatim piatu yang sejak kecil dirawat oleh Liu Long, pemimpin Sekte Naga Langit. Meski tidak memiliki bakat dalam kultivasi, Liu Xian menyimpan mimpi besar: menjadi seorang kultivator yang mampu membawa kedamaian bagi dunia.
Namun, kenyataan berkata lain. Semua orang percaya bahwa Liu Xian hanyalah pemuda biasa tanpa masa depan. Hingga suatu hari, ketika sedang menjalankan sebuah tugas sederhana di hutan, ia tanpa sengaja menemukan sebuah kristal misterius yang tiba-tiba menyatu dengan tubuhnya.
Apa sebenarnya benda itu? Dan jalan seperti apa yang akan terbentang bagi Liu Xian setelah pertemuan takdir tersebut?
Ikuti perjalanan Liu Xian menapaki jalannya menuju puncak kekuasaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Y. Septra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 20: Untung Besar
BAB 20: Untung Besar
Tidak hanya para peserta lelang, bahkan Liu Xian pun tampak sangat bersemangat karena ingin tahu seberapa banyak Koin Platinum yang akan ia dapatkan dari hasil melelang pil tingkat tinggi tersebut.
"Baiklah, karena kalian sudah mengetahui benda apa ini, maka langsung saja. Untuk harga awalnya, 100 Koin Emas," ucap Li Bai.
"200!"
"300!"
"350!"
"500!"
"1.000!"
Harga yang ditawarkan terus saja naik. Liu Xian sampai tak percaya dengan apa yang ia dengar. Ia tidak menyangka bahwa orang-orang yang datang ke rumah lelang adalah para bangsawan kaya yang begitu mudah menghamburkan uang mereka.
Di ruangan VIP nomor satu, seorang pemuda tampak duduk santai sambil mendengarkan harga-harga yang disebutkan oleh peserta lelang lainnya. Di belakangnya berdiri beberapa orang dengan aura kultivasi tinggi—jelas mereka adalah para pengawal pribadinya.
"Aku harus mendapatkan pil itu, bagaimanapun caranya," ucap pemuda tersebut dengan nada tenang namun penuh tekad.
"Baik, tuan muda," jawab seorang pria paruh baya di sebelahnya.
Sementara itu, harga pil terus melonjak. Kini telah mencapai 3.000 Koin Emas, namun para peserta belum juga berhenti menawar.
"5.000!" seru pria paruh baya dari ruangan VIP nomor satu.
"Heh, akhirnya ada juga yang berani menawar tinggi," ujar pria sepuh di ruang VIP nomor tiga.
"6.000!" sahut pria sepuh itu dengan nada menantang.
"Hahahaha, berani juga orang tua ini," gumam pria gendut di ruang VIP nomor lima. "7.000! Coba kalian kalahkan tawaranku!"
"Hahahaha, kalian semua sungguh luar biasa. Tapi aku tidak akan tinggal diam. 10.000!" teriak tamu di ruang VIP nomor empat.
"15.000!" ucap tamu dari ruang VIP nomor dua.
"Cih, orang-orang ini memang berani juga," gumam pria di ruang VIP nomor satu dengan nada dingin.
Lalu, tanpa ragu ia berkata lantang, "100 Koin Platinum!"
Ruangan seketika sunyi. Semua orang menatap ke arah sumber suara dengan wajah tercengang. Tidak ada yang berani membuka mulut.
"Hahahaha, kalau begini aku akan kaya," ucap Liu Xian dengan senyum lebar di balik topengnya.
"Tidak ada lagi yang mau menawar?" tanya Li Bai sambil menatap ke seluruh ruangan.
Keheningan menyelimuti tempat itu. Tak ada lagi suara riuh, tak ada lagi yang berani menawar. Semua orang masih tidak percaya dengan angka yang baru saja disebutkan.
100 Koin Platinum adalah jumlah yang sangat besar. Satu Koin Platinum setara dengan 1.000 Koin Emas. Artinya, 100 Koin Platinum sama dengan 100.000 Koin Emas! Orang gila mana yang mau menghabiskan uang sebanyak itu hanya untuk satu butir pil?!
"Kalau begitu, Pil Pengumpul Energi Tingkat Tinggi ini resmi menjadi milik dermawan dari ruang VIP nomor satu," ucap Li Bai akhirnya, memecah keheningan yang menyelimuti ruangan.
"Dengan terjualnya pil ini, maka acara lelang hari ini resmi berakhir. Silakan bagi para peserta lelang untuk mengambil barang yang telah didapat di ruang khusus, dan jangan lupa untuk menyelesaikan pembayarannya," lanjut Li Bai.
Para peserta lelang mulai meninggalkan tempat tersebut satu per satu. Sementara itu, para pemenang lelang menuju ruang khusus untuk mengambil dan membayar barang-barang yang mereka menangkan.
Liu Xian masih menunggu dengan sabar di ruang khususnya. Dari balik topeng, ia tersenyum bahagia sambil membayangkan jumlah uang yang akan ia dapatkan dari hasil melelang pil buatannya.
Beberapa menit kemudian, pintu ruangannya diketuk. Liu Xian pun menoleh ke arah pintu. Ternyata yang datang adalah Li Bai bersama beberapa pelayan.
"Tuan Li Bai," sapa Liu Xian dengan ramah.
"Hahaha, selamat tuan, pil anda terjual dengan sangat mahal," ucap Li Bai sambil menyerahkan 100 Koin Platinum kepada Liu Xian.
"Terima kasih banyak, Tuan Li. Dan ini untukmu," ucap Liu Xian, lalu melemparkan sebuah botol kecil yang berisi pil pengumpul energi.
Li Bai segera menangkap botol itu. Ia dapat merasakan aura kuat yang sama dengan botol sebelumnya yang telah dilelang. Benar saja, saat ia membuka tutup botol tersebut, aura pil tingkat tinggi langsung menyebar ke seluruh ruangan. Li Bai buru-buru menutup kembali botol itu dan segera menyimpannya.
"Terima kasih, Tuan…" Li Bai menghentikan ucapannya ketika menyadari bahwa tidak ada siapa pun lagi di dalam ruangan itu, kecuali selembar kertas yang tergeletak di meja. Di atasnya tertulis:
"Aku Qing Long, dan aku akan kembali lagi."
"Tuan Qing Long, aku akan menunggu kedatanganmu… dan pastikan kau membawa barang berharga lainnya," gumam Li Bai pelan.
**
Di tempat lain, Liu Xian muncul kembali di luar kota. Ia sudah berniat melanjutkan perjalanannya. Namun, saat hendak melangkah, ia dikejutkan oleh kemunculan Tetua Xu Liang beserta murid-murid Sekte Teratai Salju.
"Tuan Long," sapa Xu Liang.
"Apa saudara berniat meninggalkan kami?" tanya Gao Yang.
"Hehehe, maaf, aku lupa," jawab Liu Xian dengan nada canggung.
"Sudahlah, sekarang mari kita lanjutkan perjalanan," ujar Xu Liang.
Mereka semua kemudian melanjutkan perjalanan. Meskipun tujuan mereka berbeda, arah yang mereka tempuh sama. Liu Xian sengaja mengurangi kecepatannya, karena ia tahu jika menggunakan kecepatan penuhnya, sudah pasti Tetua Xu Liang dan yang lainnya tak akan mampu mengejarnya.
**
Sementara itu, pemuda yang sebelumnya mendapatkan pil pengumpul energi terlihat tengah bergegas meninggalkan Kota Lampion bersama para pengawalnya. Mereka semua menuju ke arah yang sama dengan Liu Xian, yaitu ke kekaisaran.
"Segera tinggalkan kota ini, dan ingat untuk selalu waspada. Orang-orang itu pasti tidak akan menyerah untuk mendapatkan pil ini," ucap pemuda tersebut.
"Baik, Tuan Muda," jawab para pengawal serempak.
Benar saja, saat mereka meninggalkan kota tersebut, tanpa mereka sadari sejak keluar dari pelelangan mereka telah diawasi oleh beberapa kelompok berbeda. Tujuan mereka hanya satu, yaitu mendapatkan pil tingkat tinggi yang berada di tangan pemuda itu.
**
Di kedalaman hutan, arah yang berbeda dari tempat Liu Xian, kelompok Asosiasi Black Assassin yang sebelumnya telah dikalahkan dan dipaksa mundur oleh Liu Xian tampak tengah beristirahat sambil berusaha menyembuhkan diri.
Mereka bukan hanya mengalami kekalahan telak, tetapi juga kehilangan hampir setengah dari jumlah anggota mereka. Kondisi para anggota yang tersisa pun tampak sangat buruk akibat luka parah yang mereka derita.
"Sialan!! Sebenarnya siapa pria itu?! Dia begitu kuat, bahkan dia juga seorang kultivator Kristal Abadi!" teriak pemimpin kelompok itu dengan wajah kesal.
"Peristiwa ini harus segera kita laporkan kepada pemimpin. Jika tidak, rencana kita akan sia-sia, dan bisa saja kita semua diburu oleh pria tersebut," lanjutnya dengan nada serius.