NovelToon NovelToon
Gadis Mungil (I Love You)

Gadis Mungil (I Love You)

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:27.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: Motifasi_senja

NOTE!
-Mengandung beberapa cerita dewasa/adult romance. Mohon bijak!
-Kalau cerita mulai tidak jelas dan dirasa berbelit-belit, sebaiknya tinggalkan. (Jangan ada komentar buruk di antara kita ya) Hiks!

Pantaskah seorang pria dewasa atau terbilang sudah matang, jatuh cinta dengan gadis di bawah umur?

Dia Arga, saat ini usianya sudah menginjak 26 tahun. Dia pria tampan, penuh kharisma dan sudah mapan. siapa sangka, pria sekeras Arga bisa jatuh cinta dengan seorang gadis yang masih berumur 15 tahun?

simak kelucuan dan kemesraan mereka!

Writer : Motifasi_senja

Mohon maaf jika ada kesamaan beberapa nama tokoh yang sama. 🙏🙏🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Motifasi_senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Datang kerumah Arga

“Silahkan duduk dulu...” Santi tersenyum getir. Rasanya tidak suka setelah melihat siapa yang bertamu ke rumahnya.

“Terimakasih Bibi...”

Keduanya terlihat sangat canggung. Aura memandang ke arah lain begitu juga Santi. Karena telah lama tidak bertemu, akhirnya membuat keduanya seperti seseorang yang baru saling mengenal.

“Maaf Bibi, apa Aku mengganggu?” Aura mencairkan kesunyian.

“Tidak. Aku hanya gugup karena sudah lama tidak bertemu dengan mu, terakhir Aku melihat mu ketika sebelum kau pergi meninggalkan Arga.”

Terbesit rasa bersalah. Aura menunduk ketika Santi mengucapkan kata di bagian terakhir. Suaranya pelan tapi menusuk. Santi sendiri juga sangat marah waktu itu. Anak lelaki kesayangannya tiba tiba di tinggal pergi oleh seorang wanita hingga frustasi. Rencana melamarnya waktu itu gagal total karena Aura pergi tepat di hari Arga dan keluarganya akan melamar Aura.

“Ngomong ngomong, Kapan kau kembali?”

“Beberapa hari yang lalu Bibi.” Aura tersenyum. Berharap bisa menghilangkan rasa canggung.

“Kau bisa menunggu Arga disini, Aku masuk ke dalam.” Santi berdiri dan pergi sebelum Aura sempat mengangguk atau menjawab.

Santi berjalan menuju ke kamarnya dengan peluh yang menetes entah sejak kapan, bahkan jemarinya terasa dingin dan basah. Rasa sayang pada gadis itu sepertinya telah luntur. Bagaimana dulu Aura sangat di banggakan dan di idamkan untuk menjadi menantunya. Rasa sayang yang dulu pernah di berikan layaknya anak sendiri, sekarang telah sirna. Tak ada rasa benci. Hanya saja kecewa dan marah.

“Kenapa kau harus kembali? Apa Arga sudah bertemu dengan mu?” Gumam Santi. Ia mengambil ponselnya di dalam laci. Mengetik sesuatu lalu di kirimkan ke Arga.

Santi

Kau dimana Sayang?

Arga sudah keluar dari dalam mobil. Menutup nya perlahan supaya seseorang yang di dalamnya tidak terbangun. Ponsel yang bergetar di dalam saku jasnya tidak sempat Ia buka. Setelah itu Arga langsung membuka pintu mobil sebelah Kiri. Membungkuk memasukkan setengah badannya ke dalam, mengangkat Mona secara perlahan. Tak ada reaksi dari Mona. Tidurnya begitu lelap.

Arga sudah membopongnya keluar dari mobil. Menutup pintu mobil dengan lututnya. Kemudian berbalik berjalan masuk ke dalam rumah. Saat berdiri di tengah teras rumah, Arga memandang wajah polos Mona yang masih terlelap. Wajahnya terlihat sangat imut. Wajahnya yang dulu terlihat masih bocah kini sudah mulai terlihat menjadi gadis ABG.

“Aku pulang...”

Arga membuka pintu pelan, kedua tangan yang memapah tubuh Mona melonggar ketika bola matanya bertemu dengan Aura yang sedang duduk di sofa. Hampir saja Mona terjatuh, namun Arga langsung mengangkat lagi dan mengeratkan kedua tangannya.

“K...kau? kenapa ada disini?”

Aura bergegas berdiri. Dahinya berkerut. Pandangannya beralih pada sosok wanita yang sedang di gendong kedua tangan Arga.

“Siapa itu?” Bahkan tanpa menyapa Aura justru langsung bertanya.

Ck! Kenapa Kau tidak sopan?

Arga melengos. Tanpa memberi jawaban Arga langsung berjalan menuju anak tangga. Menggendong Mona lama lama juga akan terasa berat kan?

“Arga!”

“Tunggu saja disitu. Aku akan mandi dulu.”

Aura urungkan niat untuk mengejar Arga. Ia duduk kembali dengan rasa bingung, ke lima jarinya mengetuk bagian paha beriringan. Itu tandanya Aura sangat penasaran dengan wanita yang di gendong Arga barusan.

Tunggu! Dia masih SMA. Ya Aku lihat dia masih pakai seragam tadi.

Aura menebak nebak. “Siapa sih Dia?”

“Kenapa Kau sangat berat?” Arga membaringkan Mona di tengah ranjang. Bisa jatuh kalau di pinggir kan? “Tubuh mu mungil tapi kenapa berat sekali?” Keluh Arga. Ia merenggangkan ke dua lengannya yang terasa pegal.

Sesampainya di kamar sendiri, Arga langsung mandi. Setelah selesai Ia memakai baju santai. Menyisir rambutnya hingga rapi. Sekejap Arga menatap dirinya di pantulan cermin. Memegang dadanya di ikuti dengan tarikan nafas pelan. Mendesah, kemudian berbalik membuka pintu dan menuju lantai satu lagi.

“Maaf lama...” Ucap Arga. Meraih batal persegi lalu duduk di sofa di sisi lain Aura.

“Tak Apa.”

Dan kenapa selalu sunyi yang terjadi? Bahkan sekarang yang terdengar hanya suara cicak yang entah sedang bersembunyi dimana. Keduanya diam dan tak saling pandang. Mungkin Aura sudah tahu, pasti Arga masih marah padanya. Tadi Ibunya juga raut wajahnya seperti itu.

“Apa Aku mengganggu mu?”

“Tidak.”

“Terimakasih sudah mengijinkan ku kesini.”

“Hmm.”

Sial! Kenapa singkat begitu jawabannya. Aura menjadi merengut. Kalau sudah begini selanjutnya harus berkata apa? Rasanya seperti tidak di harapkan. Aura memberanikan diri menatap Arga. Ya walaupun tentu saja Arga memandang ke arah lain. Hei! Itu karena sedang grogi! Marah juga.

“Arga. Kenapa Kau memalingkan wajah dariku? Aku ingin berbicara dengan mu.”

“Silahkan kalau mau bicara, aku dengar.”

Aura hanya bisa mendengus. Mungkin harus lebih sabar lagi. Hatinya berkata kalau Arga masih menyimpan rasa, tentu jika terus di rayu akan luluh juga. Pikir Aura begitu. Ini juga semua karena kesalahan Aura, jadi berusahalah untuk minta maaf.

“Apa Kau masih marah pada ku?”

“Tentu saja.” Arga mencibir. Bibirnya sedikit tertarik ke atas menunjukkan rasa tidak suka.

“Aku minta maaf. Katakan saja apa yang harus Aku lakukan, supaya kau mau memaafkan ku?”

Arga menoleh. Memandang lekat lekat wajah Aura. “Aku tidak tahu. Kau coba pikir saja sendiri.” Lalu berpaling ke arah lain lagi.

“Tidak bisakah Kau memaafkan ku. Kau tahu kan Aku pergi bukan karena Aku berniat menjauhi atau selingkuh dengan pria lain. Tapi Aku ingin mengejar mimpi ku.”

Lihat saja. Kau bahkan tidak serius minta maaf kan? Kau masih merasa paling benar.

“Apa Kau tahu perasaan ku waktu itu?” Tanya Arga. Tatapannya sangat tajam. Membuat siapapun yang melihat akan ketakutan.

“Dan untuk itulah Aku kembali pada mu. Aku ingin minta maaf dan kembali pada mu.”

“Jawaban mu sangat tidak nyambung.”

“Lalu Aku harus bagaimana?”

“Kau mau tahu?” Arga berdiri. Kakinya melangkah mendekati Aura. Tangan kirinya mengangkat dagu Aura secara paksa. “Pergi lagi maka Kau akan tahu jawabannya.”

Arga melepas dagu Aura dengan setengah mendorong hingga Aura terkejut. Siapa sangka lelaki seperti Arga bisa marah dan berubah menjadi kasar. Di dalam keterkejutannya Aura memutar posisi duduk, menoleh memandangi punggung Arga yang semakin menjauh meninggalkannya sendirian di ruang tamu.

“Kenapa begini?” Aura menangis. Dengan langkah berat akhirnya Ia keluar dari rumah mewah itu.

Di perjalanan pulang, tangisnya justru semakin deras. Hingga suasana jalan di balik kaca mobil tal begitu jelas. Tahu semua ini salahnya. Hanya saja kenapa Arga bisa berbuat seperti itu. Sebenarnya apa yang telah terjadi ketika dirinya tak ada disini? Apa begitu sulit menerima maaf?

***

1
Qaisaa Nazarudin
Kenapa Perannya Monalisa disini harus jadi CEWEK LEMAH,kalo aku jadi Lisa udah aku tampar tuh muka si Tika,Jangan taunya cuman nangis doang,Ckk ogeb..
Qaisaa Nazarudin
Untung aja Lisa menceritakan semuanya ke Arga,Biar Arga tau siapa Cia/Aura itu..
Qaisaa Nazarudin
Keluarga BENALU, Keluarga TOXIC
Qaisaa Nazarudin
Pasti lagi mencari Lisa nih
Qaisaa Nazarudin
Dasar pengecut..
Qaisaa Nazarudin
Bagus,pastikan jangan sampai dia ganggu Arga lagi..
Qaisaa Nazarudin
Ternyata Dika dengan Tiara,Ku pikir si Arga..Kalo si Arga mah aku langsung capcus cari novel lain,Soalnya aku gak suka oeran utama cowoknya si TEH CELUP..
Qaisaa Nazarudin
Adduuhh Nama perannya kesering ketukar,bikin feel baca ku ambyar .
Qaisaa Nazarudin
Astaga Lisa,Pertemuan pertama aja udah bikin Meri marah,Gimana Meri akan bisa menyukainya..Aduuh bakal bikin tambah ribet nih urusannya..
Qaisaa Nazarudin
Kenapa Arga gak ngomong sama Ortunya Kalo emang dia gak suka sama Tiara..
Qaisaa Nazarudin
MERI apa MIRA?
Qaisaa Nazarudin
Tapi kenapa Feeling ku,Meri gak bisa menerima Lisa sebagian keluarga mereka,Semoga aja feeling ku salah ya..
Qaisaa Nazarudin
Oh ortunya Santi..
Qaisaa Nazarudin
Meri ortu nya Santi atau Hutomo?
Qaisaa Nazarudin
Alhamdulillah..Semoga Santi dan Suami membela dan mengembalikan HAK Lisa,Pasti kecelakaan itu ulah Paman dan bibi nya sendiri tuh..
Qaisaa Nazarudin
Kenapa Santi gak bilang Lisa anak siapa? Apa ada sesuatu kah?
Qaisaa Nazarudin
Yang menjalaninya bukan nenek mu..
Qaisaa Nazarudin
Nah gini nih sikap yg gak ada TEGAS2 nya,Makanya tuh cewek ngenyel..
Qaisaa Nazarudin
Nah kan..SAYANG itu ada maunya,SAYANGnya itu ke ATM kamu doang..😁
Qaisaa Nazarudin
Menolak itu harus dengan Tegas Ga,Kalo cuman dengan marah2 dan di ketusin mah gak mampan..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!