NovelToon NovelToon
Di Balik Cadar (Istriku Orang Kedua)

Di Balik Cadar (Istriku Orang Kedua)

Status: tamat
Genre:Persaingan Mafia / Tamat
Popularitas:1.4M
Nilai: 5
Nama Author: aulia rysa

Anisa seperti terkena tembakan pistol yang telak mengenai hati nya. Entah kenapa rasa nya sesak mendengar ungkapan Bara yang mencintai wanita lain hingga saat ini.


"Kamu tidak keberatan bukan? kita menikah tanpa cinta dan saya yakin belum ada cinta di hati mu, karena kita baru pertama bertemu. Saya harap ini bukan hanya untuk sekarang, tapi untuk ke depan nya jangan pernah membiarkan hati mu mencintai saya, karena sampai kapan pun saya tidak akan bisa membalas perasaan mu. kita bisa menjadi teman, tapi tidak lebih, meski ada ikatan suci di antara kita," lanjut Bara menatap anisa yang masih terdiam.


"Ya Allah, jika ini jalan takdir yang Engkau garis kan untuk ku lewati, bismilah aku akan jalani," batin Anisa berdoa menyerahkan semua pada sang kuasa.

"Iya Mas, aku tidak keberatan, kita bisa menjadi teman seperti yang Mas katakan, tapi jika suatu saat Mas ingin bersama dengan cinta pertama Mas, katakan saja padaku, aku akan mundur karena aku tidak ingin menjadi penghalang."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aulia rysa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30: Kata Sandi

H 4 P P Y R 3 4 D I N G🌻

🌹✨💞✨🌹

Di kantor, Anisa dan Bara baru tiba, langsung masuk ke dalam.

Seperti biasa semua mata tertuju pada Anisa sama dengan saat itu, pertama kali datang.

Bara menyadari hal itu, langkah kaki nya seketika berhenti.

"Turunkan pandangan kalian pada istri saya. Tatapan kalian itu membuat istri saya risih tidak nyaman, sekali lagi masih seperti ini dan ketahuan oleh saya, siap-siap angkat kaki dari sini!" tegas Bara, semua mendengar itu langsung menurunkan pandangan mereka, dan buru-buru pergi.

"Mas, jangan begitu. Lihat mereka ketakutan mendengar ancaman mu, lagian itu hak mereka ingin melihat siapapun yang mereka suka, aku tak mempermasalahkan itu. Aku tidak bisa melarang, meski pun aku sendiri tak suka," tegur Anisa. Dia merasa sikap Bara terlalu keras.

"Tidak sayang, ini biasa. Aku tidak mau istri ku tak nyaman. Dan mereka memang salah kenapa memandang orang berlebihan seperti itu," sahut Bara.

"Ya sudah terserah kamu saja, apapun perkataan suami ku memang selalu benar," ucap Anisa.

"Itu benar, karena aku adalah suami mu, jadi jangan sekali membatah perkataan ku."

"Siap komandan, siap salah."

Bara gemas dengan istri nya, jika saja bukan di tempat umum, Anisa sudah dia mangsa.

"Sayang jangan menggoda ku di sini. Sebaiknya kita segera masuk ke Ruangan ku. Aku ragu dapat menahan diri lagi jika seperti ini terus," Bara mengandeng pergelangan tangan Anisa dan pergi.

Tiba di ruangan, Bara langsung mengunci pintu dan memeluk Anisa dari belakang. Anisa yang tadi ingin beranjak duluan untuk duduk di sofa tak jadi, karena Bara sudah memeluk nya lebih dulu.

Tangan nya mengelus perut rata Anisa, dan satu tangan nya lagi bergerak bebas menjelajahi gunung kembar Anisa.

Tindakan Bara ini sedikit membuat Anisa kaget.

"Mas kamu kenapa? geli tau," ucap Anisa, jujur pergerakan Bara ini membuat nya merasa sensasi aneh.

"Aku menginginkan mu seutuhnya sayang," bisik Bara, tepat di telinga Anisa.

"Tapi aku lagi datang, belum selesai Mas. Bersabar lah, lusa pasti kamu bisa melakukan apa yang kamu ingin kan," Anisa merasa bersalah karena tak bisa memberikan apa yang di ingin kan suami nya.

"Baiklah aku akan menunggu hingga hari itu tiba," Bara memperat pelukan nya pada Anisa.

"Berikan ponsel mu," lanjut Bara. Melepaskan pelukan Anisa, mengajak untuk duduk di sofa. Tangan tak lepas terus mengandeng pergelangan tangan Anisa.

"Untuk apa Mas?" tanya Anisa, duduk di samping Bara. Pria itu menyodorkan tangan.

"Kenapa? apa tidak boleh, suami lihat ponsel istri? apa ada sesuatu yang kamu sembunyikan?" Bara malah balik tanya pada Anisa.

Mendengar itu sontak saja Anisa menggeleng kepala dengan cepat.

"Tidak seperti itu Mas, baiklah aku akan memberikan ponsel ku padamu," Anisa segera mengambil ponsel dari dalam tas dan menyerahkan itu pada Bara.

Menerima ponsel Anisa, Bara tidur di atas paha Anisa, yang menjadi bantal untuk kepala nya.

Bara membuka satu persatu akun sosmed Anisa, dari Instagram, FB, Twitter, dan Line.

"Sayang sandi Instagram kamu apa?" tanya Bara.

"Jawab saja, jangan balik tanya," lanjut Bara, melihat ekspresi Anisa yang seperti ingin bertanya. Bara langsung mengingatkan itu.

Anisa terdiam, dia bingung harus berkata apa. Dia takut mengatakan, karena sandi nya itu pasti akan membuat Bara marah.

Bara menatap Anisa, tatapan itu tak pernah lepas hingga Anisa gugup.

"Nisa, ada apa?" tanya Bara kembali membuka suara. Melihat Anisa seperti ini membuat nya yakin ada sesuatu.

"Tidak," Anisa menggeleng kepala menandakan semua baik-baik saja.

"Lalu kenapa diam? katakan sandi mu?"

"Iya, tapi sebelum ku katakan kamu harus berjanji padaku untuk tidak marah dulu. Semua ini bukan karena aku masih menyayangi nya, tapi aku lupa untuk menganti nya, percayalah itu," ujar Anisa menjelaskan pada Anisa agar tidak salah paham.

"Maksud kamu apa? lupa menganti apa nya?" Bara bingung dengan maksud perkataan Bara tersebut.

"Sandi ku itu masih gabungan dari nama ku dan dia. Anisa01_Karlos01," jawab Anisa.

Wajah Bara seketika berubah, dia langsung bangkit dari tidur nya dari paha Anisa.

Mata nya menatap lekat Anisa.

"Mas jangan marah padaku. Sekarang aku akan menganti nya," Anisa mengambil ponsel nya dari Bara, namun sebelum berhasil melakukan itu, Bara menjauhkan tangan nya yang memengang ponsel Anisa.

"Tidak Perlu aku akan menganti nya sendiri, apa sandi mu ini gunakan untuk semua akun sosmed?"

Anisa mengangguk mengiyakan pertanyaan Bara tersebut.

Bara menghela nafas berat. Dia segera menganti semua sandi akun Anisa.

Anisa diam, memandang apa yang di lakukan Bara, dia tak berani melarang Bara.

"Selesai," ucap Bara, ponsel Anisa di masukan di balik saku jas yang di kenakan.

"Sandi kamu sudah aku ganti, dan kamu tidak perlu tau apa sandi nya, cukup mainkan saja akun sosmed mu, jadi aku bisa memantau mu dari mana saja," jelas Bara. Bangkit meninggalkan Anisa, dan duduk di kursi kerja nya.

Anisa tak keberatan dengan semua itu. Dia juga jarang main sosmed. Ponsel dia hanya menggunakan untuk menghubungi Keluarga atau memesan taksi online saja.

Tak ada bantahan, protes dari Anisa mengenai tindakan dan sikap nya ini, membuat Bara bingung dan bertanya-tanya.

Bara berpikir jika Anisa tadi akan marah dan keberatan, tapi tidak, Anisa malah santai, dia malah sibuk dengan desain nya.

"Apa aku nya saja yang terlalu berpikir jauh? jelas-jelas sekarang Nisa tak protes. Maafkan aku Nisa, aku selalu bersikap kekanakan seperti ini padamu. Aku sendiri bingung dengan diriku sendiri, kenapa bisa seperti sekarang," batin Bara. Menatap Anisa yang sibuk mendesain.

Bara berjalan mendekati Anisa, dengan kedua tangan memengang laptop. Meletakkan di atas meja depan Anisa. Bara mengambil kertas gambar yang membuat Anisa sibuk sendiri sejak tadi.

Meraih tangan Anisa, Bara menatap lekat wajah cantik Anisa.

"Maaf," satu kata keluar dari bibir Bara.

"Maaf? untuk apa Mas?" tanya Anisa dengan wajah bingung maaf karena apa, karena Bara tak melakukan kesalahan padanya. Tapi sebaliknya dia lah yang melakukan kesalahan.

"Masalah sandi. Aku tidak tau kenapa dengan diriku. Jadi aku minta maaf, sikap ku ini sudah sangat berlebihan," jelas Bara.

"Oh itu, tidak apa-apa, aku seharusnya yang minta maaf, karena ini salah ku. Sudah lama berpisah masih saja setia dengan sandi itu," sahut Anisa.

"Kamu wanita yang baik Nisa, aku beruntung memiliki mu," ucap Bara tersenyum dalam batin nya.

Tok... Tok... Tok...

Terdengar ketukan pintu dari luar.

"Kak Bara," panggil Rini dengan suara sedikit di tinggikan.

"Mas, itu suara Rini," Anisa mengenali suara itu dan menoleh menatap Bara.

"Lalu?" tanya Bara menaikan satu alis. Dia tak peduli dan malas membukakan.

...Bᴇʀsᴀᴍʙᴜɴɢ......

...✨____________ 🌼🌼_______________✨...

1
Ruzita Ismail
Luar biasa
Ma Em
Bara cuma janji2 doang tanpa bukti setiap minta maaf selalu bilang tdk akan kubiarkan airmata ini menghiasi wajah cantikmu tapi diulang lagi diulang lagi menyakiti Anisa dasar Bara suami plin plan angin2an
Ma Em
Ceritanya tarik ulur sebentar baik sebentar tdk lagian Anisa juga gampang banget memaafkan Bara orang plin plan seperti Bara jgn terlalu dipercaya kalau tdk nanti Anisa sendiri yg sakit hati
Ma Em
Luar biasa
Ma Em
Bara kamu pasti akan menyesal setelah Anisa pergi tdk kembali lagi itulah dgn teguh pendirian Anisa semoga Anisa bisa menemukan kebahagiaannya kembali dgn mendapatkan suami yg sayang dan cinta pada Anisa
Ma Em
Bara pasti kamu akan menyesali keputusanmu yg tdk ingin Anisa mencintai kamu karena telah menyia nyiakan cinta tulus Anisa dan setelah kamu tau kebenarannya bahwa yg meracuni Rina adalah adiknya si Rini semoga Bara tdk terlambat untuk mencintai Anisa
Ma Em
Rini sdh terobsesi dgn Bara hingga tdk memikirkan lagi benar apa salah tindakannya seorang adik tega membunuh kakaknya sendiri demi untuk tercapai tujuannya semoga terbongkar semua kejahatan Rini yg tlh membunuh kakaknya
Madelina Puis
aku kecewa dengan penulis ..
Surati
bagus
Mega Ratnawati
ceritanya felix dan rini menikah
Mega Ratnawati
masa ceritnya cuma sedik bagaiman dengan felix dan rini
Mega Ratnawati
lanjut dong ceritanya aisha
Leni Anggraeni
Luar biasa
Yus Warkop
mau menyatu terhalang roti sabaar bara , kalau sudah waktunya pasti
Yus Warkop
iih bener"bego si bara yah
Yus Warkop
😭😭😭begitu ceritanya bara
Yus Warkop
aneh dama si bara benar" dungu
Yus Warkop
setujuuuuu bagus nis greget sama s bara yg bodoh
Yus Warkop
bara laki"bodoh ,gak bisa ngebedain mana perempuan tulus mana perempuan licik
Yus Warkop
oh iya, aku ingat sekarang ,aku pernah baca kubaca ulsng ah biar jelas
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!