NovelToon NovelToon
Jodoh Di Atas Kertas

Jodoh Di Atas Kertas

Status: tamat
Genre:Romantis / Fantasi / Tamat / Cintapertama / Nikahkontrak
Popularitas:829.9k
Nilai: 4.8
Nama Author: Kopii Hitam

Untuk membalas budi kepada Elkan yang sudah melunasi hutang ayahnya, Yuna terpaksa menikahi pria yang tak dia kenal itu. Hati Yuna hancur, dunianya seakan runtuh saat mendengar dua orang saksi berkata sah.

Disaat malam pertama yang tak diinginkannya itu, kegundahan hati Yuna lenyap seketika. Elkan ternyata hanya memberinya status sebagai seorang istri, bukan hak menjadi seorang istri. Yuna bahkan harus menandatangani sebuah perjanjian tertulis malam itu juga.

Mengetahui kenyataan yang sebenarnya, Yuna tentunya sangat bahagia. Namun dia harus menanggung siksaan bertubi-tubi karena hinaan dan perlakuan Elkan yang selalu melukai perasaannya.

Akankah Yuna sanggup bertahan menghadapi sikap Elkan yang kasar?
Ataukah dia malah terikat dengan perjanjian yang sudah mereka sepakati?

Halo Kakak 🖐
Intip yuk bagaimana kelanjutan ceritanya!
Jangan lupa dukungannya ya! Agar author lebih semangat lagi dalam menulis.

Lope lope segudang untuk kalian semua 🥰🥰🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kopii Hitam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

J.D.A.K BAB 30.

**Hai kak, salam kenal dari Author Kopii Hitam

Meskipun hitam, tetap manis seperti reader yang membaca novel ini kan**

**Jangan lupa tinggalkan jejak petualangannya ya

Happy Reading**

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Pukul 11 siang, Beno tiba di area hutan bersama seorang sopir. Setelah menemukan mobil Elkan yang terparkir di pinggir jalan, Beno meminta sopirnya mengikuti jalan itu sesuai petunjuk yang dikatakan Elkan tadi pagi.

Sepuluh menit kemudian, mobil itu menepi di halaman sebuah rumah yang sangat sederhana. Rumah yang terbuat dari kayu, namun tertata dengan sangat rapi.

"Tuan, apa ini rumahnya?" tanya Pak sopir sembari menoleh ke arah Beno yang duduk di sebelahnya.

"Mungkin, biar aku tanya dulu!"

Beno turun dari mobil, lalu berjalan menghampiri seorang ibu yang tengah menjemur pakaian di halaman.

"Beno," Yuna berteriak dari rumah pohon, kemudian bergegas turun menyusul pria itu.

Beno menghentikan langkahnya, seketika dia tertegun melihat Yuna yang hanya mengenakan daster. Beno ingin sekali menertawainya, tapi niatnya itu kembali dia urungkan.

"Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Yuna yang sudah berdiri di depan Beno.

"Tentu saja menjemputmu, mau ngapain lagi?" jawab Beno dengan pertanyaan pula.

"Darimana kamu tau kami di sini?" tanya Yuna dengan kening sedikit mengkerut.

"Tadi pagi Elkan menghubungiku, dia sudah menceritakan semuanya. Kalau begitu bersiaplah, aku tidak bisa berlama-lama di sini!"

Mendengar itu, Yuna nampak begitu bahagia. Dia berlari ke dalam rumah untuk mengganti pakaiannya.

Beno kembali ke mobil, kemudian menurunkan sebuah koper. Ada beberapa paper bag juga yang dia keluarkan dari bagasi, lalu membawanya ke hadapan Bu Asih.

"Permisi Bu. Kenalkan, aku Beno. Ini semua pesanan Elkan tadi pagi. Tolong dibawa masuk ya!" ucap Beno sembari menyodorkan barang-barang tersebut ke tangan Bu Asih.

"Oh, jadi kamu yang dibicarakan Elkan tadi pagi. Ayo, masuk dulu!" ajak Bu Asih.

"Tidak usah Bu, aku harus kembali secepatnya. Masih banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan," tolak Beno dengan sopan.

Setelah menaruh barang-barang tersebut di dalam rumah, Bu Asih mengajak Beno mengobrol di dekat kolam. Dia penasaran kenapa Elkan harus menghindar dari istrinya sendiri.

Beno menjelaskan semuanya pada Bu Asih, dia juga sudah tau kalau Elkan tidak mau kembali ke Jakarta. Sebenarnya Beno sendiri bingung dengan keputusan Elkan, tapi dia juga tak bisa menentang keputusan saudara angkatnya itu.

"Bu, aku titip Elkan ya. Izinkan dia di sini dulu, dia butuh waktu untuk menenangkan diri!" pinta Beno, dia tau bagaimana perasaan Elkan saat ini.

"Nak Beno tenang saja, Ibu pasti akan menjaga Elkan seperti putra Ibu sendiri! Kasihan dia, padahal mereka berdua sangat serasi." lirih Bu Asih menyayangkan keputusan Elkan.

"Mungkin sudah takdirnya seperti ini. Pernikahan yang awalnya hanya sebuah permainan, kini telah menjerat dirinya sendiri." Beno menghela nafas berat, lalu membuangnya kasar.

"Jika ini yang terbaik, maka biarkan saja dia menentukan jalannya sendiri! Aku hanya bisa berdoa, semoga dia tidak terlalu larut dalam penyesalan ini dan mau kembali ke Jakarta secepatnya!" ucap Beno.

"Semoga saja, dia tidak seharusnya berada di sini. Apa yang dia cari di hutan seperti ini?" sahut Bu Asih.

Tidak lama, Yuna keluar dari rumah dan menghampiri keduanya. Seketika, Beno dan Bu Asih pun mengalihkan pembicaraan mereka.

"Bu, aku dan Yuna pamit dulu ya! Terima kasih sudah membantu Yuna." ucap Beno, kemudian bangkit dari duduknya.

"Sama-sama, kalau ada waktu luang datanglah kembali!" sahut Bu Asih dengan tatapan sendu, dia merasa sedih melepaskan Yuna yang sudah dianggapnya seperti putrinya sendiri.

"Tunggu Beno!" Yuna mengernyitkan keningnya menelaah kata-kata Beno barusan.

"Kenapa? Apa ada yang ketinggalan?" tanya Beno sembari menautkan alisnya.

"Elkan mana Bu? Dari tadi pagi aku tidak melihatnya," ucap Yuna mempertanyakan keberadaan suaminya.

Mendengar itu, Bu Asih tiba-tiba terlihat resah. Dia bingung harus menjawab apa, bagaimanapun dia sudah berjanji untuk tidak mengatakan keberadaan Elkan kepada Yuna.

"Elkan sudah pergi sejak pagi tadi," jawab Bu Asih sesuai permintaan Elkan.

"Pergi?" Mata Yuna terbuka lebar dengan mulut sedikit menganga.

"Iya, Ibu dan Bapak sudah berusaha mencegahnya, tapi Elkan bersikeras dengan keputusannya. Katanya sudah tak ada lagi yang dia harapkan di sini." jelas Bu Asih.

Mendengar itu, Yuna terduduk lesu di atas bangku. Tak terasa cairan bening di kelopak matanya mengalir begitu saja.

"Tidak mungkin Elkan pergi, aku tidak percaya. Ibu pasti bohong kan," gumam Yuna tersedu.

"Yuna, kamu harus ikhlas! Elkan sudah menentukan pilihannya, tidak ada yang bisa menentang keputusannya!" jelas Beno meyakinkan Yuna.

"Tidak Beno, aku tidak percaya. Elkan tidak mungkin meninggalkan aku, aku masih istri sah nya. Kalian pasti bohong," ketus Yuna dengan mata yang sudah memerah, dia tak bisa mengendalikan emosinya.

Mendengar itu, Beno dan Bu Asih saling melempar pandang. Keduanya nampak kebingungan melihat reaksi Yuna.

"Biarkan dia memilih jalannya sendiri! Bukankah kalian akan bercerai? Jadi apa salahnya jika Elkan pergi? Cepat atau lambat, hal ini akan tetap terjadi." jelas Beno sembari menautkan alisnya.

"Tentu saja salah, dia bahkan tidak menanyakan apa yang aku inginkan. Kenapa mengambil keputusan sepihak seperti ini?" isak Yuna yang sudah tak bisa membendung air matanya.

"Memangnya apa yang kamu inginkan? Bukankah kamu sudah memiliki kekasih? Kalian akan menikah kan?" tanya Beno semakin kebingungan.

"Siapa yang mengatakan itu padamu?" tanya Yuna sembari menyeka pipinya dengan kasar, lalu menatap Beno dengan intens.

"Elkan sudah menceritakan semuanya padaku, sebab itulah dia menyerah untuk mendapatkan cintamu." Beno menekuk kakinya di samping Yuna.

"Apa lagi yang dia katakan?" tanya Yuna ingin tau.

"Tidak ada, dia hanya ingin melihatmu bahagia. Sebelumnya dia pernah mengatakan akan memperjuangkan cintanya untukmu, tapi setelah melihatmu bersama pria itu kemaren, dia merasa tak pantas merebut kebahagiaanmu." jelas Beno.

"Dasar bodoh! Kenapa menyerah begitu cepat?" umpat Yuna penuh kekesalan.

"Itu karena dia sangat mencintaimu, seorang pria akan melakukan apa saja demi kebahagiaan wanita yang dia cintai. Kamu beruntung memiliki suami seperti Elkan, dia tidak egois dan memikirkan perasaannya sendiri." tambah Bu Asih.

"Jika dia mencintaiku, mana mungkin dia pergi meninggalkan aku sendirian?" lirih Yuna dengan mata yang sudah sembab.

"Apa kamu mencintainya?" tanya Bu Asih ingin tau.

"Apa masalahnya jika aku mencintainya atau tidak? Aku bahkan tidak tau dimana dia sekarang," lirih Yuna penuh kekecewaan.

"Ibu tidak menanyakan itu. Yang Ibu tanya kamu mencintainya atau tidak?" tegas Bu Asih penuh penekanan.

"Iya Bu," jawab Yuna sembari mengangguk kecil.

Mendengar itu, Bu Asih dan Beno saling menatap satu sama lain, kemudian saling melempar senyum.

"Apa kamu yakin mencintai Elkan? Lalu bagaimana dengan kekasihmu itu?" tanya Beno penasaran, dia belum bisa mempercayai itu.

"Namanya Reynold, dia bukan kekasihku, tapi dia itu sepupuku. Kami sengaja berpura-pura di depan Elkan, aku ingin tau seberapa besar cinta Elkan untukku. Tapi dia malah pergi meninggalkan aku." ungkap Yuna mengakui kebenarannya.

"Hah," Mata Beno terbuka lebar dengan mulut sedikit menganga.

"Jadi kamu sengaja mempermainkan perasaan Elkan?" tanya Beno seakan tak percaya.

"Jangan salahkan aku! Salahkan dia yang selalu menyakitiku!" ketus Yuna dengan tatapan tajam.

"Ya sudah, tidak ada gunanya berdebat di sini! Sekarang masuklah ke rumah, sebentar lagi Elkan pasti pulang!" ucap Bu Asih menengahi.

"Apa maksud Ibu?" tanya Yuna dengan kening sedikit mengkerut.

"Elkan tidak pergi, dia ke sungai bersama Alvi. Dia sengaja menghindar karena tidak sanggup melihat kepergian istri yang sangat dicintainya." jelas Bu Asih.

"Jadi kalian semua bersekongkol?" keluh Yuna dengan tatapan mematikan.

"Mau gimana lagi? Elkan meminta Ibu mengatakan itu," ucap Bu Asih.

"Oh, jadi ini semua rencana dia. Awas saja, aku tidak akan mengampuninya!" geram Yuna sembari mengepalkan tangannya.

Bersambung...

1
Nur Roudhotul Janah
knp cerita muter-muter ya thor
Erna M Jen
sombong sekali ya..si elkan
Vani_27
berbelit
Apriana Suci
Luar biasa
Aswi Yanti
buah dari kesabaran Elkan dalam menuggu sadarnya Yuna dari koma
lanjut👍
Omi Rohimah Omi
Luar biasa
Sri mulyanah Mulya
semua kalau di kerjakan dengan ikhlas jadi ringan TDK jadi beban
Enung Samsiah
yuna jngn marah marah terus suami palsumu aneh otaknya geser kali,, wkkw wkwk,,,
Jusniar AJ
lanjut
Yani Mulyani
Kecewa
Salsabila Saiful
Luar biasa
Jeni Safitri
Benar kata krg jodoh cerminan diri, sama" meras dan bisa kasar😊🤭
Lisa Icha
hi Thor Aku mampir LG Di karyamu ini.Semangat nulisnya.
Nurlaila Hasan
syukurin lelaki sombong,,, maaf yah jg gregetan akoh
Kopii Hitam: Makasih kk udah mampir 🙏🥰🥰🥰
total 1 replies
Kasmiwati P Yusuf
tak bentur pala mu dinding biar oon beneran kau jd org..
Darmawan Aja
kisah beno n rini di mulai..
Ifa Masrifah Basman
Biasa
Tungku Kayu
😍😍😍😍😍😍
Hasanah Ana
knapa si mantan slalu datang di saat si laki2 baru menerima istri dengan baik.
Kopii Hitam: 😂😂😂😂😂
total 1 replies
Abinaya Albab
bener² nih Beno kemarin² bisa nasehatin Elkan lahhhh ini kok mlh 11 12 sama kaya' Elkan pas lg khilaf dlu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!