NovelToon NovelToon
SUARA UNTUK DILARA

SUARA UNTUK DILARA

Status: tamat
Genre:Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Tamat
Popularitas:618.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mommy Qiev

Keberanian Dila, seorang gadis tunarungu yang menolong pria tua penuh luka, membawanya pada nasib cinta bagai Cinderella untuk seorang anak pungut sepertinya.

Tuduhan, makian, cacian pedas Ezra Qavi, CEO perusahaan jasa Architects terpandang, sang duda tampan nan angkuh yang terpaksa menikahinya. Tak serta merta menumbuhkan kebencian di hati Dilara Huwaida.

"Kapan suara itu melembut untukku?" batinnya luka meski telinga tak mendengar.

Mampukah Dila bertahan menjadi menantu mahkota? Akankah hadir sosok pria pelindung disekitarnya? Dan Apakah Dila mempunyai cerita masa lalu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Qiev, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 30. KANGEN

"Dilara, tunggu aku," lirihnya dalam hati menyertai gadis itu pergi.

Kursi roda Sang Tuan Muda kembali di dorong oleh maid dan pengawal pribadinya menuju mobil yang akan membawa mereka kembali.

"Aku minta laporan tentang dia hari ini, tadi kemana saja?" pinta sang pria tampan setelah memasuki mobil.

"Nona Dilara tadi ke poli THT, Tuan. Nampaknya beliau ingin memeriksakan kondisi pendengaran," jawab bodyguard.

"Apa hasilnya?"

"Belum diketahui karena besok adalah pembacaan hasil," sambung sang pengawal lagi.

"Terus awasi semua kegiatannya, jangan sampai ada yang terlewat bahkan untuk hal sekecil apapun," titah majikan muda, tak ingin di bantah.

"Baik." Imbuh anak buahnya.

...***...

Setelah memastikan pria itu aman, Dilara melangkah kembali meninggalkan lobby rumah sakit dan berjalan ke arah keluar. Menunggu di jalur pedestrian sisi kanan gedung megah bercat hijau tua, ia duduk di Halte Bus.

"Mana ya, ojek onlinenya ko lama sih. Susah cari driver cewek pula," gumam Dila, duduk paling ujung menjauhi keramaian.

Saat menanti sang driver dengan mengikuti arah di map. Mobil mercedes-benz hitam mendekat dan parkir tak jauh dari tempatnya. Dila tak memperhatikan jika ada seorang pria menghampiri.

"Nyonya," Rolex membungkukkan badan di samping Dilara.

Gadis dengan mata bulat itu mengangkat wajahnya. Ia menoleh ke samping kiri, menemukan sosok pria perlente yang mengundang bisik kagum dari sekitar.

"Ya?"

"Ikut kami, silakan," ajak Rolex, membuka tangan kanan, menunjuk ke arah mobil.

"Gak usah Tuan sekretaris. Itu Ojek ku sampai." Dila buru-buru menulis di catatan kecilnya, memberikan pada Rolex dan ia bergegas menaiki armada yang dia pesan by aplikasi.

Rolex menerima kertas kecil itu, membaca pelan lalu hanya bisa memandangi sosok wanita yang menjadi Nyonya mudanya itu, perlahan menjauh.

"Dia betul-betul melakukan niatannya kah? tak akan menikmati fasilitas milik Ezra El Qavi? apa jadinya jika Tuan Besar tahu, menantu mahkotanya di biarkan hidup seperti ini?" gumam Rolex seraya kembali menuju mobil.

Ezra melihat kepergian Dila dengan ojek online.

"Gak mau kan? jadi jangan salahkan aku lagi. Bukan aku melarang, namun dia yang sombong. Keras kepala," kilah Ezra saat Rolex kembali ke mobil seorang diri.

"Nyonya muda, mungkin berniat akan melakukan apa yang dia ucapkan saat Anda melamarnya, Bos," ucap Rolex.

"Ya itu tadi. Angkuh, merasa paling bisa padahal apa sih keahliannya? paling nanti cuma ngabisin uang dari aku. Sama seperti kebanyakan wanita," cibir Ezra.

"Memang sudah memberikan Nyonya uang, Bos?" pancing Rolex ingin tahu.

Degh.

Belum. Aku lupa.

"Nanti awal bulan. Kan dia numpang hidup, sementara belum butuh uang. Keluar juga baru hari ini kan? gak setiap hari," elak Ezra.

"Ya kan kebutuhan wanita itu banyak, Bos," sambung Rolex.

"Ok, Lex, CLEAR ... you win! Aku akan memberikan uang untuknya esok hari." Ezra mengakhiri percakapan yang membuatnya enggan melanjutkan jika berkaitan dengan gadis itu.

Inginya tak ikut campur apapun yang gadis itu lakukan, persis saat dia menyodorkan dua persyaratan saat akan menikahinya dulu.

...***...

Beberapa menit berikutnya.

Dilara sudah tiba kembali ke PIK Tower. Kali ini dia bisa membuka kunci apart Ezra setelah Bi Inah memberikan pass codenya.

Karena merasa nyaman dengan driver wanita ojek online tadi, Dilara meminta untuk saling bertukar nomer telepon. Agar jika membutuhkan kendaraan, dirinya dengan mudah meminta sang driver menjemput dan mengantar kemanapun tujuan ia pergi.

Biiippp. Suara pintu terbuka.

"Assalamu'alaikum," lirih Dila mengucap salam.

Tidak ada sahutan, mungkin Bi Inah sedang di belakang. Menggosok baju milik suaminya. Sadar hari sudah siang, Dila membuka kulkas. Memeriksa bahan makanan yang tersedia.

Mulai menjadi rutinitas, dia akan memasak. Tak lama kemudian, Bi Inah muncul saat masakan Dila yang pertama sudah hampir matang.

"Bikin apa?" tanya Bi Inah menghampiri nyonya muda.

"Chicken fillet pake saus jamur dan soup," bisik Dila.

"Nak Ezra suka sayur, apalagi yang berkuah bening. Kalau santan, sesekali dia masih mau . Ini nanti di hangatkan?" tanya Bi Inah menulis di catatan miliknya.

"Soupnya, Dila siapkan sayuran dan kuahnya terpisah. Nanti tolong Bibi bantu masukkan sayuran dalam kuah saat akan di hidangkan, agar tekstur fresh ... chicken fillet dan sauce jamur bisa dihangatkan pakai microwave. Aman, hanya soup saja." Dilara menulis kalimat panjang di bawah tulisan Bi Inah.

"Siap, Non," jawab Bibi.

"Aku selesaikan ini dulu ya Bi, setelah ini mau istirahat." Lanjut Dila kembali menorehkan tinta hitam di bawah tulisan tadi.

Sang Nyonya muda sangat serius dan cekatan mengerjakan pekerjaan dapur. Bi Inah kagum, dan penasaran darimana Dila belajar ini semua.

Niatan untuk mengajarinya table manner pun ia urungkan, melihat Dila ternyata sudah mempunyai dasar etika di meja makan.

Tiga puluh menit berlalu.

Kini Dila sudah berganti baju, merebahkan tubuh lelahnya di atas ranjang.

Ia meraih ponselnya dari dalam tas, mencari kontak Velma. Berniat akan menghubungi sang Bunda.

Tuut. Tuut.

Bunyi nada sambung, lama tak di respon oleh pemilik di ujung sana.

Karena lelah, Dila tak sengaja terpejam. Masih dengan ponsel menyala di tangannya.

Hingga adzan ashar alarm berbunyi, gadis yang masih merasa mengantuk ini pun membuka mata perlahan.

"Eh, sudah Ashar," gumam Dila bangkit dari posisinya, hendak menuju kamar mandi.

Setelah rutinitasnya selesai. Masih di atas sajadah, ia kembali menekan nomer Velma melakukan panggilan video call.

Tuut. Tuut.

"Ya? siapa?" tanyanya ketus saat ia tak melihat wajah identitas penelepon.

Dila tak kuasa menahan rembesan air mata yang mulai merangsek di sudut netra bulatnya. Tatkala melihat Ibu masih terbaring di kamar rumah sakit dari layar gawainya, karena Velma duduk membelakangi Ruhama.

"Hai," Dila membenarkan posisi kamera hingga nampak wajah lalu melambaikan tangan di depan kamera.

"Ya ampun, Nyonya!" seru Velma bersorak kegirangan.

"Ibu," ucap Dila tanpa suara, hanya gerakan bibir saja.

"Oh Ibu? baru tidur," jawab Velma menirukan gerakan orang sedang tidur. Kemudian ia bangkit mendekati ranjang, mengubah kamera depan menjadi kamera luar lalu mendekatkan ponselnya menghadap wajah Ruhama.

Bulir bening yang Dilara tahan, jatuh luruh berderai membasahi wajah ayunya. Ia menyentuh layar gawai yang terpampang wajah sang Bunda, membelai pipi tirus dan mulai mengeriput, tengah terlelap.

"Bu ... Dila kangen Ibu," gumam Dila, menutup mulut agar Velma tak mendengar suaranya.

Velma mengerti, Nyonya mudanya merindu sang Bunda. Terdengar isakan halus dari ujung sana membuat hatinya berdesir merasakan ngilu yang sama akibat rindu.

"Sabar ya Nyonya, nanti aku akan kirimkan rutin semua foto, video tentang Ibu Anda." Velma menulis di kolom chat, untuk pertama kalinya dia dapat terhubung langsung dengan sang majikan membuat bodyguard wanita itu ikut haru terbawa suasana.

Masih mengenakan mukena, Dila mengalihkan panggilan menuju chat.

"Kak Velma, terimakasih banyak sudah jaga Ibu. Aku akan kirimkan uang untuk semua kebutuhan Ibu nanti, tolong carikan seseorang yang bisa menemani Ibu di rumah ... membantu semua pekerjaannya." Tulis Dilara panjang.

"Baik, Nyonya."

"Satu lagi, bisakah aku meminta tolong agar bisa mendapatkan kontak Mahira?"

"Boleh, Nyonya. Akan aku kirim sebentar lagi, mohon menunggu." Balas Velma.

Tak lama, nomor handphone Mahira, putri bungsu Yai nya, telah ia dapatkan.

"Terimakasih Kak. Aku hubungi lagi atau jika Ibu bangun, Kakak boleh call aku ... dan jangan beritahu nomorku pada siapapun, ini rahasia kita." Balas Dila di bawah file kontak yang dikirimkan Velma.

"Siap. Sama-sama, Nyonya."

Dila mengakhiri chat, meletakkan ponselnya di atas ranjang. Ia menangis.

"Ibu, doakan aku agar hasil pemeriksaan esok hari menyatakan bahwa aku punya kesempatan untuk dapat mendengar lagi. Aku akan bekerja di sini demi Ibu, agar dapat mengunjungi Ibu kapan saja tanpa merasa bersalah telah menghabiskan uang suamiku," lirih Dila memanjatkan doa dalam isakan.

.

..._______________________________...

...Si dia, pria berkursi roda. Ini mommy munculkan awal di bab 24, lanjut di bab setelahnya juga di singgung. Yang pasti, mommy ga pernah buang tokoh, semua akan muncul lagi nanti 🤭. ...

1
Sri Puryani
gpp ketahuan dila....terus terang aja ya sayang
Sri Puryani
ciye...ciye yg mulai bucin ezra....jaga istri nya baek".... jgn smpe diambil orang
Sri Puryani
yg sabar za ...luluhjan hati dira....semangat
Sri Puryani
terima cinta ezra ya dila
Sri Puryani
rolex hati" jaga bosmu,jgn jauh drnya, hati" mkn minumnya takut kena serum yg bahaya lg
Sri Puryani
kok usia kandungannya br 4 mggu, wkt tau hml 3 mggu ,skrg kontrol lg kok br 4 mggu thor?
Sri Puryani
lho ditggl lama kok dila gk diplgkan ke mansion dl ya? istri nya dlm bahaya lho za.....piye to kuwi? 5 bln kok lama bgt thor?
Sri Puryani
ih rolex kok slh nama dikira rey🙏
Sri Puryani
rey blg dong klo dila sdh bs mendengar......ktnya kamu jaga nyonya mudamu tp keadaan dila kamu gk tau rey......ketemu orang dirs jg gk tau , dila pingsan gk tau
Sri Puryani
kayaknya halim dila
Sri Puryani
sabar dila .....
Sri Puryani
mulai bawang nya lg😭😭
Sri Puryani
yg sabar ya dila, suami minta di ketok kepalanya....istri kok ditaruh di kmr art ....awas klo bucin
Sri Puryani
istri kok dijadikan art.....sadar gk za?
Sri Puryani
konangan za, dadak ngomong janji
Sri Puryani
untung mita baik. ...semoga bs rukun dgn dila
Sri Puryani
jgn pukul dila bu ....kasihan dila 😭😭
Sri Puryani
ezra itu msh labil krn skt hati ditggl ibunya , istrinya.....perlu sabar za
Sri Puryani
kenapa dilara gk disklhkan di pesantren sj?
Novie Achadini
pd bermusuhan ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!