" Apa maksud dari keluarga mu bicara seperti itu mas? Apakah aku kalian anggap orang asing selama ini? Apa bakti ku pada suami serta keluarga ini tidak berarti apa apa?" Ria berkata dengan suara yang bergetar karena menahan tangis.
Selama ini ia hanya dianggap orang asing oleh keluarga suami nya sendiri padahal dia lah yang selalu ada untuk suaminya ketika sedang terpuruk bahkan dia rela menjadi tulang punggung mencari rezeki demi sesuap nasi karena suami yang dicintainya di PHK.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maharanii Bahar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 12
POV IBU LILA
Nama ku nurlila dulunya aku adalah wanita sosialita dan mempunyai suami yang kaya raya, kehidupan kami sangat jauh dari kemiskinan dan itu lah yang membuat ku serta anak anak ku agak jijik berdekatan dengan rakyat miskin. Ternyata semua tak berlangsung seumur hidup karna suamiku meninggal dan perusahaan pun gulung tikar demi menyambung hidup aku menjual aset aset berharga ku, itu pun tidak bertahan lama karna gaya hidup kami yang wah hingga kami harus menjual rumah mewah yang kami tempati selama ini, dan membeli rumah yang jauh dari kata mewah karna terlihat kecil seperti orang tak mampu .
Mungkin bagi sebagian orang menengah kebawah rumah kami yang sekarang termaksud rumah yang bagus tapi tidak menurut ku , ditambah anak laki laki ku malah jatuh cinta pada wanita desa yang sama sekali tidak bisa mengangkat derajat keluarga, apa yang akan aku pamer kan pada teman ku kalau punya menantu miskin dari desa memang sungguh sial nasib ku kini.
Awalnya aku menolak keras saat dia ingin menikahi gadis itu karna aku malu mempunyai menantu miskin , tapi karna Riyan terus memaksa dan mengancam akan meninggalkan ku maka mau tidak mau aku merestui mereka untuk menikah.
Setelah mereka menikah dan tinggal dirumah sendiri aku semakin terang terangan menunjukkan sikap tak suka ku pada nya, setiap kali melihat nya aku akan menghina nya apa lagi dia tak kunjung hamil makin jadilah aku mengatai nya, anak perempuan ku juga tak menyukai nya ikut mengatai nya kami begitu kompak membuat nya menderita, tapi ria begitu sabar menghadapi kami tidak pernah sedikitpun dia marah . Tapi tetap saja aku tidak menyukainya.
Hingga riyan kembali menjalin kasih dengan Winda mantan nya dulu, aku sangat menyukai nya karna dia dari keluarga terpandang tidak akan malu untuk membawanya berkumpul dengan geng sosialita ku, terlebih lagi dia begitu royal pada aku dan putri selalu mengajak kami berbelanja serta ke salon langganan nya .
"Win kamu beneran rela jadi istri kedua Riyan?". Tanya ku sewaktu kami bertemu di restoran.
"Aku sih gak apa apa Tante ,tapi sebetulnya aku ingin menjadi satu satunya karna Tante tau sendiri bagaimana pandangan orang terhadap istri kedua". Ujar nya
"Iya sih tapi kan Riyan sudah menceraikan ria dan tak lama lagi mereka akan resmi bercerai dan kamu akan menjadi menantu Tante satu satunya". Ujar ku senang.
"Iya tan aku senang akhirnya aku akan menjadi istri mas Riyan satu satu nya, tapi kenapa ria tidak menuntut harta gono-gini pada mas Riyan tan?". Ujar nya .
"Ya bagus dong memang itu yang Tante inginkan dia datang tidak membawa harta kok pulang minta harta gak ikhlas Tante ngasi harta anak Tante ke dia". Ujar ku
"Iya juga tan lagian dia kan udah terbiasa hidup susah hahaha". Ujar Winda dan kami pun tertawa bersama.
"Oh iya tan nanti kita belanja sekalian ke salon ya untuk ke acara kantor nya mas riyan sama mbak putri". Ujar nya ini lah yang membuat aku memilih nya menjadi calon menantu.
"Iya boleh juga kita harus bisa tampil wah di acara tersebut pasti banyak orang orang penting". Ujar ku
"Iya tan nanti aku jemput ya ". Ujar nya.
Kami pun makan siang bersama sambil membicarakan ria yang miskin, satu hari tanpa membicarakan keburukan nya tidak lah mudah bagiku mungkin karna aku begitu membencinya, setelah selesai kami pun pulang kerumah karna aku akan menjemput putri dan menunggu Winda menjemput kami karna ingin ke salon langganan nya, kami pergi menggunakan mobil Winda ,putri mengajak nya ke salon yang mahal dan terkenal tapi Winda menolak dengan berbagai alasan takut tidak cocok lah katanya, aku sudah berfikiran buruk apa dia jatuh miskin, tapi segera ku tepis pikiran itu, aku hanya memperhatikan mereka berbicara tanpa ikut bersuara yang penting ke salon karna sudah lama aku tidak memanjakan diri ini, pokoknya aku akan mengambil treatment dari ujung kepala hingga ujung kaki, untuk apa punya calon mantu kaya kalau tidak dimanfaatkan dengan baik.
Setelah selesai disalon kami memutuskan untuk berbelanja, dan aku pun memilih yang paling bagus menurut ku, Winda membayar semua belanjaan kami dan kami pun beranjak dari tempat itu untuk pulang ke rumah karna malam ini akan ke acara itu, dan lagi lagi nanti malam Winda yang akan menjemput kami menggunakan mobilnya , baguslah setidaknya mobil kami irit bensin karna tidak digunakan kesana kesini, pokok nya setelah menikah nanti aku akan suruh Riyan memujuk Winda untuk menjadikan Riyan direktur nya, bila perlu ubah nama kepemilikan nya menjadi milik Riyan toh apa yang istri punya juga suami punya.
Aku sudah tidak sabar menanti mereka menikah dan aku hidup senang tanpa memikirkan ini dan itu , hanya belanja dan kesalon itu sungguh menyenangkan aku tidak boleh kehilangan sumber uangku kali ini , dan Riyan tidak boleh bertingkah dan harus segera menikahi Winda .
Setelah menunggu dua puluh menit akhirnya Winda pun sampai kami semua menaiki mobilnya menuju hotel dimana acara itu dilaksanakan, aku berdecak kagum melihat hotel mewah ini nanti kalau Riyan dan Winda menikah mereka harus menikah disini dan tentunya menggunakan uang Winda hihi, kami masuk kedalam setelah menunjukan undangan kami, dan diantar ke meja paling depan aku terkejut karna biasanya hanya orang penting yang duduk di meja depan, Riyan juga sama terkejut nya dengan ku ternyata setelah bertanya pada panitia ini memang benar meja kami, kami duduk sambil menunggu acara dimulai, setelah dimulai dan pemanggilan CEO aku terkejut karna pemilik perusahaan ini ternyata ria mantan menantu yang aku anggap miskin selama ini, kalau tau dia kaya begini pasti aku akan mendukung nya dan menyayangi nya, tapi sayang nasi sudah jadi bubur aku mengontrol raut wajah ku agar tidak kelihatan terkejut karna aku yakin ria pasti menertawakan kami sekeluarga sekarang.
Kami pulang dengan pikiran masing masing esok nya putri masuk bekerja dan Riyan tidak masuk karna ingin menghabiskan waktu dengan Winda, betapa terkejutnya aku ketika teman sosialita ku mengirim video siaran langsung putri yang tengah dipermalukan oleh ria, aku sangat geram ingin sekali ku Jambak kepala nya itu .
Keesokan nya saat aku ingin pergi berbelanja aku melihat wanita yang tidak asing bagiku dan ternyata benar itu adalah ria, entah sedang apa dia disini tapi dari yang ku perhatikan dia sedang meninjau para pekerja yang akan membangun tempat usaha.
Aku langsung menuju ke arah nya lalu memanggil nama nya dengan lantang.