SEQUEL DARI ❤JERAT CINTA SANG PLAYER❤
Diasingkan keluarganya sendiri karena cacat, bagaimana nasibnya saat bertemu dengan seseorang yang dia kenal hanya sebagai pengawal?
Dua tubuh dua jiwa, namun nasib memperlakukan keduanya berbeda
Satu di puja dan satunya tidak diinginkan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Defri yantiHermawan17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pelik
"Kau masih tidak mau meminum obat?"
Hisham menghela napas kasar melihat Sang Permaisuri lebih diam dari biasanya, setelah mendapatkan kabar kejadian na'as yang menimpa Putri sulung mereka.
Putri yang selama ini tidak pernah dianggap, Putri yang selalu mereka asingkan sendiri, dan kini setelah Sheena pergi- ada rasa yang tidak biasa di hati mereka- tidak, lebih tepatnya hanya di hati Sang Permaisuri. Karena sepertinya Tuan Hisham terlihat biasa saja, mungkin pria itu lebih bersyukur kalau Sheena tiada.
"Semua ini gara gara kau!"
Ucapan Sang Permaisuri Alfuttain membuat Hisham mendelik tidak suka. Apa lagi saat melihat istrinya menatap tajam padanya, bahkan Sang Permaisuri bangkit- mendekat pada pria yang hampir 17 tahun ini, sama sekali tidak mengizinkan dia untuk mendekat pada Putri sulungnya.
"Hentikan omong kosong mu, istirahatlah," sahut Hisham acuh.
Sang Tuan Bangsawan keluarga Alfuttain tidak ingin beradu kata dengan Permaisurinya. Pria setengah baya itu lebih memilih menghindar, tapi sepertinya sikap abainya membuat Sang Permaisuri semakin muak.
"Aku tidak akan memaafkan mu, kalau sampai Sheena tidak di temukan!"
Langkah Hisham terhenti, dia kembali memutar tubuhnya- kedua matanya menatap tajam pada wanita yang sudah memberikannya dua orang putri kembar.
"Jangan memancing emosiku, Sally!" Hisham menjeda ucapannya.
"Kau tahu kan aku bukan orang yang pandai menahan emosi, sekarang istirahatlah! tenangkan dirimu," sambungnya.
Hisham Alfuttain kembali melanjutkan langkahnya dengan tenang, diikuti oleh dua orang pengawalnya. Sedangkan Sang Permaisuri, wanita itu hanya bisa menangis dalam diam. Selama hampir 17 tahun ini dia menahan segala amarah didalam hatinya, dia sama sekali tidak bisa melawan suaminya.
Selain karena seluruh kekuasaan ada ditangan Hisham, Sang Permaisuri juga tidak memiliki keluarga. Dia hidup sebatang kara, walaupun dirinya hidup dari kalangan bangsawan- tapi kekuasaan kedua orang tuanya tidak sebanding dengan Alfuttain.
"Maafkan Ibu Oceana, maafkan Ibu," rintih pilu Sang Permaisuri.
Tanpa Sang Permaisuri sadari, di balik pintu ada seseorang tengah mengawasinya, kedua matanya menatap tidak suka- saat Sang Permaisuri meminta maaf pada Sang Putri tersembunyi.
"Sudah mati saja, kau masih ingin menyingkirkan ku!" desisnya.
🍒🍒🍒
Laju mobil Ferarri hitam mengkilap yang di kendari Lord Erkan semakin kencang. Sang Putra Mahkota sudah tidak sabar untuk bertemu dengan gadisnya. Semalaman Lord Erkan di buat risau, karena mengkhawatirkan keadaan Sheena.
Bahkan pagi ini dia harus kembali berbohong pada Sang Mommy. Erkan memberitahu Yasmine, kalau dia akan ada studi tour di kampusnya hingga tidak bisa pulang beberapa hari kedepan.
Selain perayu ulung, ternyata Lord Erkan juga sudah menjelma menjadi pembual ulung. Semoga saja Yasmine tidak mengetahui semua kebohongannya, karena kalau sampai Sang Permaisuri Albarack itu tahu- Erkan tidak yakin kalau dirinya masih bisa melihat wanita cantik.
Karena Yasmine pasti akan mengumpankan dirinya pada kadal purba.
Lord Erkan memutar kemudinya dengan lincah, saat dia mulai memasuki kawasan rumah danau. Senyuman di bibir tebal nan sexy nya itu kian mengembang, saat melihat seorang gadis tengah berdiri di pinggir danau.
Gaun selutut yang di pakai oleh sang gadis berkibar di tiup angin. Terlihat begitu memukau di kedua mata Erkan, ingin rasanya dia segera merengkuh tubuh kecil itu kedalam dekapannya.
Tapi tidak bisa!
Erkan tidak bisa melakukan hal itu. Dia tidak mau kalau sampai Sheena marah atau bahkan membencinya. Erkan tidak mau dianggap mesum oleh Sang Princess- walaupun kenyataannya memang seperti itu.
Mesum itu wajar, kalau tidak mesum berarti tidak normal.
Erkan segera keluar dari dalam mobil, kedua tangannya membawa dua paper bag besar berisikan keperluan Sheena dan Bibi Jumma. Seperti bahan makanan, vitamin, obat obatan, pakaian ganti Sheena- bahkan da*laman gadis itu pun Erkan belikan.
Jangan di tanya dari mana Erkan tahu berapa ukurannya, perlu diingatkan lagi kalau Sang Lord pernah melihat bahkan tidak sengaja menyenggol saat mengganti pakaian Sheena, beberapa hari yang lalu.
"Hai,"
Sheena menoleh, kedua sudut bibirnya terangkat saat mendengar suara pria yang semalam tidak pulang.
"An- kau sudah pulang, Akara?" tanya Sheena gugup.
Sheena belum terbiasa untuk memanggil pria penolongnya tanpa embel embel TUAN. Rasanya itu tidak sopan, walaupun usia mereka yang katanya hanya berbeda 2 tahun- karena Sheena berpikir kalau Erkan pantas untuk dia hormati.
"Hm, aku membawakan mu makanan, dan beberapa pakaian ganti. Ayo masuk, kita akan makan bersama!" sahut Erkan pelan, pria itu mengulurkan tangannya pada Sheena- agar gadis itu ikut masuk bersamanya.
**SAMA SAMA PENCINTA ALAM BEBAS
HOLLA MET PAGI EPRIBADEH
JANGAN LUPA LIKE VOTE KOMEN HADIAH DAN FAVORITNYA YAAA
SEE YOU NEXT PART MUUAACHH😘😘😘😘**
harus dari bawah bgt gtu thoorrr??? untung gak punya riwayat sakit jantung😌😌