Ratu Tersembunyi Sang Lord
Hallo para pembacaku
tersayang. Selamat datang di
cerita terbaruku. Selamat
beruwu uwu ria, cerita ini
penuh intrik dan sifat licik
para bangsawan.
SELAMAT MEMBACA 😘
'Dasar si buta tidak tahu diri!'
'Harusnya kau enyah saja dari dunia ini, dari pada hanya menjadi noda di keluarga Alfuttain!'
'Dia tidak seharusnya menjadi seorang putri, bahkan menjadi pelayan saja tidak pantas! dasar buta!'
'Kau hanya noda di keluarga ini!'
Semua kalimat yang di lontarkan oleh para penghuni istana, begitu membekas di otak serta hatinya. Terutama dari anggota keluarga inti kebangsawanan Alfuttain- Sang Ayah dan saudari kembarnya.
Sang gadis berambut panjang dan bergaun biru toska lusuh itu, hanya mampu menghela napas lelah. Kedua mata indah sebiru lautan itu terpejam erat. Gelap, hanya itu yang dapat sang gadis rasakan.
Bukan karena dia memejamkan kedua matanya, namun karena kedua mata indahnya memang tidak bisa berfungsi.
Sheena Oceana Alfuttain, gadis cantik yang lahir 16 tahun lalu- dengan fisik sempurna, namun ternyata kedua bola matanya tidak dapat dia pergunakan sebagai mana mestinya. Sheena- Sang Putri sulung keluarga bangsawan Alfuttain terlahir dalam keadaan buta, berbeda dengan saudari kembarnya- Lasheera Samantha Alfuttain, si maha sempurna.
Kedua gadis itu memiliki rupa yang sama, dua wajah dua jiwa- namun nasib memperlakukan keduanya berbeda. Sheera begitu di puja semua orang karena paras dan kesempurnaannya, sedangkan Sheena yang terlahir tidak sempurna- hanya dianggap noda untuk keluarga Alfuttain yang sempurna.
Cacat!
Kata itu yang selalu mereka sematkan untuk Sang Putri. Putri yang malang, selama hidupnya dia hanya bisa memandang kosong dari jendela kaca- yang ada di sebuah bangunan tua, dengan jarak yang lumayan jauh dari istana utama Alfuttain.
"Tuan Putri?"
Sheena menoleh saat mendengar suara panggilan pengasuhnya- Bibi Jumma. Wanita paruh baya yang dengan suka rela mengabdikan hidupnya, hanya untuk seorang putri cacat sepertinya. Bahkan Bibi Jumma rela tidak menikah, hanya demi bisa melayani Sang Putri yang malang. Padahal banyak sekali pria yang melamar Bibi Jumma, tapi wanita yang usianya hampir 40 tahun itu tetap menolak.
"Saya kira anda belum siap,"
Bibi Jumma mendekat, kedua sudut bibirnya terangkat saat melihat Sheena sudah cantik dengan riasannya. Walaupun gaun yang Sang Putri pakai masih tidak pantas di pakai oleh Tuan Putri seperti Sheena.
Lusuh dan pudar, bahkan para pelayan saja tidak akan sudi untuk memakainya.
Bibi Jumma tersenyum miris, kenapa gadis sebaik Sheena mendapatkan nasib seburuk ini. Sang Putri sama sekali tidak diperlakukan layak oleh keluarga kandungnya sendiri. Bahkan untuk masalah pakaian saja, Sheena mendapatkannya dari belas kasihan Sheera- saudara kembarnya.
Iblis kecil!
Bibi Jumma mendengus kesal saat mengingat nama itu. Pantaskah Sheera disebut sebagai saudara kembar Sheena? tidak! jawabannya hanya satu, yaitu sangat tidak pantas.
Diam diam Bibi Jumma sering membeli pakaian murah untuk Sheena. Walaupun dia harus pintar dalam menyelinapkan pakaian pakaian murah itu. Karena kalau sampai ketahuan oleh keluarga Alfuttain atau antek anteknya, Bibi Jumma bisa di hukum cambuk atau kurungan.
"Bibi Jumma?" panggilnya lembut.
"Iya Tuan Putri,"
Sheena berjalan meraba, kedua mata indahnya menatap lurus dan kosong- sedangkan tongkat kecil yang ada di tangannya terus saja menyusuri ubin tua- agar Sang Putri tidak salah langkah.
"Apa hari ini, aku akan memakai gaun indah?" tanyanya dengan senyum bahagia.
Bibi Jumma menggigit bibirnya, untuk menahan tangisnya. Tanpa sadar, wanita itu mengangguk- dia tidak sadar kalau Sheena tidak bisa melihat.
"Iya Tuan Putri, hari ini anda akan memakai gaun tercantik. Anda akan menjadi Rapunzel, seperti yang Bibi ceritakan kemarin." sahut Bibi Jumma dengan nada menghibur.
Kedua sudut bibir Sheena terangkat sempurna, membentuk senyuman bahagia. Sang Putri selalu tersenyum dalam setiap keadaan, Sheena akan mensyukuri apa pun yang di berikan Tuhan padanya.
Walaupun dulu, tepatnya saat dia masih berusia 14 tahun. Sheena pernah nekat untuk mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari menara tempat tinggalnya. Namun niat buruknya urung, saat Bibi Jumma menangis histeris. Sang Putri pun berpikir kembali, bagaimana nasibnya setelah dia mati? apa Tuhan akan mengampuni dosanya dan memasukannya ke surga? atau malah sebaliknya? apakan keluarganya akan senang saat dirinya tiada?
"Ayo! Bibi akan membantu Tuan Putri berpakaian,"
Sheena menghela napas pelan, gadis bermanik mata biru itu mengangguk- dan meraih uluran tangan pengasuhnya.
PRINCESS OCEANA😘😘
🌵Jangan lupa like vote komen
hadiah dan favoritnya ya,
See you next part
muuuaacchh**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
karyaku
hi kak transmigrasi menjadi istri mafia jangan lupa mampir y
2024-11-21
0
Gina Savitri
Knp nggak di bawa pergi aja sheena nya bibi, daripada di istana tapi di caci maki, mending keluar istana sheena bisa jadi apa aja yg dia mau
2024-10-24
0
ANNTIE
/Smile/
2024-09-21
1