Dilarang plagiat, eklusif hanya di Noveltoon, sudah menjadi hak cipta
Seorang pria bernama SYAFIQ, yang hanya tinggal dengan bibi dan seorang keponakan yang masih kecil berumur 3 tahun. Hari itu ia di pecat karen ahanya salah antar pesanan.
Karena ia memainkan ponselnya tanpa ia sadari ia menabrak tiang listrik dan tiba-tiba ia tersambar listrik dan mati seketika, namun ia malah mendapatkan sistem.
Syafiq di beri kesempatan kedua untuk hidup.
Syafiq mengerjakan yang sudah terprogram di system canggih itu dan ia pun mendapat hadiah dan poin sebagai balasannya.
Meskipun ia kaya, namun ia tetap rendah hati dan suka berbagi.
Dan akhirnya ia bisa membangun perusahaan teknologi tinggi yang terkenal seasia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 30
"Berapa sehari kamu sewa mobil ini?" tanya teman Roni.
"Kau bisa lihat namaku yang berada di samping, apa aku sewa atau tidak," ujar Syafiq menunjuk namanya di samping mobil.
"Itu bisa di tempel dengan stiker," jawab mereka mencibir.
"Bodoh, itu cat khusus yang langsung dari showroom seharga 50.000.000, cat yang nggak bisa hilang," bisik Roni kepada temannya.
"Uppsss," temannya langsung menutup mulutnya.
Roni diam-diam mengecek plat mobil Syafiq dan ternyata terdaftar atas nama Syafiq dan itu ada 2 mobil atas namanya.
"Apa dia sekarang benar-benar orang kaya?" tanya Roni dalam hati sambil menatap Syafiq menekuk alisnya.
"Kalian tahu ini mobil Syafiq terbeli 4.200.000.000, berarti lebih mahal dari mobil Roni, jadi siapa yang di sini kalah, jika kalian tak percaya kalian bisa cek di internet harga mobil ini," ucap Yedi berani berbicara.
"Ternyata sekarang kau berani juga ya bersuara, bukannya jika di palak, kau hanya diam ketakutan sambil gemeteran," ucap teman Roni.
"Itu dulu, setelah aku kenal dia aku banyak belajar, aku sadar jika kalian hanya orang kaya yang sombong, ngakunya kaya, tapi uang jajan aja mintak denganku, nggak malu? Ku rasa orang tuamu pasti akan malu jika mengetahui ini," ucap Yedi.
"Sial! Kau jangan asal bicara!" bentak Roni dengan wajah merahnya.
"Aku bicara kenyataannya, untung saja aku bertemu dengannya, jika tidak aku akan jadi pecundang selamanya," balas Yedi tak mau kalah.
Roni mengepalkan tangannya ingin meninju Yedi, apa lagi Amara ada di sana, gadis yang ia taksir, itu sangat memalukan di depan gadis yang ia sukai.
Melihat itu, Amara pun pergi dari keramaian bersama kedua temannya meninggalkan tempat itu.
Roni amat marah dan melangkahkan kakinya ke arah Yedi yang ingin meninjunya.
Syafiq berdiri di depan Yedi dan menghalangi Roni melakukan sesuatu kepada Yedi.
"Kamu jangan main kekerasan donk, bagaimana apa kamu mengaku kalah?" Tanya Syafiq.
"Waktu masih ada 1 bulan lagi, aku akan membeli mobil yang lebih mahal lagi," ucap Roni.
"Oh jadi kamu belum mengaku kalah ya, baiklah jika begitu, ku tunggu 1 bulan lagi dan waktu 1 bulan itu kita deal menentukan siapa pemenangnya," ucap Syafiq membalikkan badannya masuk ke mobil dan kembali memarkirkan mobilnya.
"Huuuuuu!" teriak anak-anak kampus yang tidak puas dengan tontonannya hari ini.
"Roni itu sungguh memalukan!" ujar Amara kesal.
"Tapi bukannya kamu juga menyukainya, kapan ya kamu terima dia?" tanya temannya perempuannya yang rambutnya di ikat kuncir ekor kuda.
"Aku tidak akan menerimanya lagi, aku tidak ingin punya ke kasih yang memalukan sepertinya," ucap Amara sebal.
"Benar, dia kayakan karena orang tuanya, tapi yang lebih mengherankan si Syafiq dari mana ia dapat sebanyak itu beli mobil yang mahal begitu, tidak mungkinkan dia merampok bank?" tanya temannya lagi.
"Dasar o'on, kalo ada yang rampok bank sudah lama ada beritanya, aku yakin dia pasti minjem ang sama rentenir," tebak temannya yang satu lagi.
"Cukup! Terserah dia mau dapat uang dari mana, bukan urusanku," ucap Amara membaringakan kepalanya di atas meja.
Syafiq dia tampan sayangnya dia miskin waktu itu membuat Amara gengsi untuk menunjukkan rasa sukanya kepada Syafiq.
Sedangkan dia termasuk orang berada dan ia akan malu di ejek oleh anak kampus sedangkan ia primadona di kampusnya. Mungkin jika bukan karena Roni kaya, wajahnya itu tidak ada apa-apanya di banding Syafiq.
Amara awalnya juga menyukai Syafiq setelah tahu jika Syafiq miskin ia pun menjauh dan karena ia pun mulai menahan perasaannya di tambah lagi hasut teman-temannya dan itu membuat ia membencinya.
Padahal ia sering melihat media sosial Syafiq yang tidak aktiv dan ia juga membuat akun baru untuk melihat aktivitas keseharian Syafiq.
"Kamu kenapa Amara?" tanya temannya ketika melihat Amara lemas.
"Tidak ada, yuk ke kantin," ajak Amara yang menyambar tasnya.
Teman-teman Amara mengikutinya.
Ketika di koridor saat Amara hendak lewat, ia bertabrakan dengan Syafiq yang asik mengonrol dengan Yedi sambil tertawa.
Mereka seketika berhenti.
Amara mendonggakan kepalanya melihat Syafiq sejenak, lalu ia pun pergi dengan tergesa-gesa.
"Kenapa dia?" tanya Yedi mengangkat alisnya.
"Entahlah," jawab Syafiq mengangkat bahunya sambil melihat kepergian Amara.
"Ya sudah kita langsung masuk ruangan aja," ajak Yedi. Mereka berdua pun masuk keruangan.
"Sial! Di mana aku akan mencari uang buat beli mobil lagi, mobil ini saja aku di kurangi uang jajanku, bagaimana aku mau minta lagi uang dengan Ayahku, bisa-bisa aku tak di anggap lagi oleh Ayahku sebagai anaknya, aku harus mencari cara agar bisa beli mobil yang lebih mahal lagi," ujar Roni berfikir keras.
BERSAMBUNG
JANGAN LUPA LIKE VOTE KOMEN DAN HADIAH
TERIMA KASIH