Karna suatu insiden, Zahralia, gadis berusia 18 tahun harus menerima permintaan sang ayah yang menjodohkannya degan sahabat yg sudah lama tidak bertemu sejak 15 tahun lalu.
Zevandra Alexzander, seorang CEO tampan yang mempunyai sifat sagat penyang. Namun berbeda ketika memperlakukan zahra, ia menjadi sangat dingin dan kejam, selalu seenaknya saja memaksakan kehendaknya.
Suatu kejadian yang membuat Zahra lelah dan akhirnya memilih berpisah dengan suaminya.
Dapatkah Zahra menata hidupnya kembali dan menemukan kebahagiaan setelah perpisahannya dengan Zevandra. Akankah dia bersama putrinya yang sangat dia sayangi dan menjadi penyemangat di dalam hidupnya mampu menjalani semua ini...
Ikuti terus kisahnya.......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nova sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menemani Zahra
"Maafkan kamii" lirih nya sungguh ia bener benar bersalah karena kecerobohan putra nya seorang wanita smpai harus kehilangan calon anak nya...
Lama kedua nya menunggu disofa dalam ruangan itu.
"Egeummmmm"
"Bun dia sadar." ucap Rendra
Kedua nya segera bergegas mendekat ke ranjang Zahra.
"Bagaimana keadaan mu nak" tanya bunda maryam mengelus kepala Zahra
"Sudah lebih baik Nyonya" jawab Zhara ia merasakan nyeri teramat pada bagian inti nya dan juga kepala yang begitu pusing...
"Maafkan anak bunda nak " ucap bunda maryam dengan penyesalan yang mendalam.
"karna anak bunda kamu jadi seperti ini" sambung nya lagi...
Zahra melihat ke arah bunda dan anak itu. ia melihat Rendra hanya menundukan kepala nya dan engan menatap nya.
"Tidak apa Nyonya,ini juga kesalahan saya,saya tidak berhati hati" ucap nya juga dengan nada bersalah andai ia lebih waspada hal seperti ini tidak akan terjadi.
"Aku minta maaf nona, karna aku anda jadi seperti ini. " ucap rendra dengan suara paru nya. mata ny ia beranikan menatap wajah cantik Zahra.
"Tidak apa tuan,,ini juga kesalahan saya. terimakasih sudah membawa saya kerumah sakit. " ucap nya
Kedua anak dan ibu itupun tertegun wanita di hadapan nya ini sungguh pemaaf dan bersikap tennag,bahkan dalam keadaan seperti ini harus nya wanita ini marah ke pada anak nya justu memafkan dengan lapang dada...
"Oh iya siapa nama mu nak" tanya buda maryam
"Saya Zahra Nyonya"
"Bagus sekali nama mu, kalo boleh kami tau dimana keluarga mu. bisakah anak bunda minta nomer HP orng tua mu kami akan menghubungi ny" ucap bunda maryam ia kebingungan ia takut keluarga dari Zahra akan panik mencari keberadaan Zahra.
Zahra hanya tersenyum tulus.
"Tidak perlu Nyonya saya tidak mau Ibu dan Ayah khawatir dengan keadaan saya." ucap Zahra menolak bunda Maryam menghubugi orang tua nya.
"Tapi keluarga mu harus mengetahui keadaan mu nak. '" ucap bunda Maryam
"Tidak apa Nyonya,saya merantau disini ayah dan ibu saya dikampung" jawab nya
"Owalah seperti itu,yasudah lanjutkan lagi istirahat mu,bunda akan pulang dulu biar Rendra yang akan menjaga mu" ucap nya
"Tidak,sebaiknya Tuan ini pulang saja. saya sudah berterimakasih dengan Tuan membawa saya kemari. tapi bolehkah besok saya pulang saja.saya rasa saya tidak akan sanggup membayar biaya rumah sakit disini''ucap ny ia tahu ruangan ini bukan ruangan biasa walaupun ia memegang uang namun sayang jika harus dipakai untuk biaya rumah sakit. Zahra berencana untuk menabung uang itu.. ia takut jika akan ada keperluan mendadak yang tidak di sangka sangka...
"Huss,kamu bicara apa Nak,sudah jagan fikirkan biyaya.lawoang kamu ini baru saja sembuh. fikirkan saja kesehatan badan mu. disini lagi ada promo jadi biaya rumah sakit gratis. tis. tis. kamu tenang aja"ucap Bunda maryam
"bun sudah lah biarkan dia istirahat Jangan mengajak ny bercanda terus.. " timpal Rendra, sang Ibu memang sosok yang humoris dan gampang dekat dengan orang baru.
Bunda hanya cekikikan.jika sang Bunda mempunyai sifat jail dan Ramah, berbeda dengan sang anak nya yang mempunyai sifat sifat dingin...
"Rendra antar ke depan ya" tawar sang putra..
Bunda Maryam setuju dan ke dua ny pun berpamitan.Rendra akan kembali untuk menemani Zahra lagi setelah mengatar ibu ny keparkiran..
Setelah selesai mengatar bunda Maryam Rendra kembali ke kamar Zahra lagi.
Dari balik pintu kamar,Rendra mengintip Zahra.ia ingin tau apa yang dilakukan wanita itu,Rendra berfikir mungkin Zahra sudah tidur.ia sangat segan untuk berada di satu ruangan dengan istri orang....
Dilihat nya Zahra hanya menatap lurus kedepan dengan pandangan kosong....
"Kemana suami nya?kenapaa tidak mengabari ny" ucap Rendra bertanya dalam hati
Hay ka alhamdulillah aku bersyukur akhir ny novel ini lulus kontrak.pllis ka aku minta like komen ny ya. kasih vote juga boleh..
yok bikin cerita aku supaya di upload di halaman awal yuk yuk ka
salam sayang...