8 Batu Keabadian

Bab 34. Misi Keempat Sukses.

Pertarungan di Hutan Pinus Elok menarik perhatian banyak orang, terutama para Kultivation yang sensitif terhadap aura. Pertarungan itu juga diketahui oleh penjaga pertahanan ibukota Kerajaan Lentera.

Banyak kultivator dan tentara Kerajaan Lentera bergegas menuju ke Hutan Pinus Elok. Namun, orang yang memiliki kekuatan tingkat Supreme Immortal cukup berdiri di atas atap rumahnya untuk melihat situasi di Hutan Pinus Elok.

Salah satunya adalah Pelindung Cen, dia memiliki kekuatan tingkat Deity. Dialah orang mengetahui jika Tan Wong berubah wujud menyeramkan yang sedang melawan sosok pria muda. Pelindung Cen tidak sendirian, dia bersama pemimpin gedung Alkemis, Kaisar Alkemis dan beberapa ketua, ada juga Li Xinxin yang bersama mereka.

"Dugaanku ternyata benar, dia terlalu banyak menyerap inti binatang," kata Pelindung Cen yang tahu penyebab perubahan Tan Wong.

"Inti binatang ini tidak boleh dipergunakan oleh semua orang jika berbahaya!" sahut Kaisar Alkemis sambil melirik murid barunya, Li Xinxin.

Ya, apa yang dikatakan oleh mereka memang benar, perubahan Tan bersaudara karena terlalu banyak menyerap inti binatang yang berevolusi. Setelah menyerap inti binatang, siapapun akan merasakan energi kuat dan juga meningkatkan kekuatan dengan cepat. Akan tetapi, itu sama saja menyerahkan diri dalam kendali Dark Matter.

"Menurutmu, siapa pria muda itu yang mampu membuat Perwira Tan marah hingga menunjukkan sisi gelapnya?" tanya pemimpin gedung Alkemis kepada rekan kerjanya.

Gedung Alkemis di Kerajaan Lentera sangat terkenal, namanya adalah Gedung Alkemis Teratai Biru. Pemimpinnya bernama lengkap Ping Yuan, seorang ahli Alkemis tingkat Raja tahap puncak.

Semua orang menggelengkan kepala karena tidak tahu, mereka hanya tahu jika lawan Tan Wong bukan penduduk asli Kerajaan Lentera, itu terlihat dari penampilannya.

Li Xinxin terlihat tidak khawatir jika suaminya mengalami hal yang buruk, ia tetap tenang sembari melihat kepulan asap tebal setelah ledakan energi spiritual. Sebenarnya, semenjak statusnya naik, ia berharap berpisah dari Tan Wong karena tidak ingin terganggu dalam kariernya. Baginya, Tan Wong hanyalah beban hidup yang selalu menggerogoti kekayaannya sebagai Alkemis.

Kekuatannya Tan Wong meningkat setelah berubah menjadi sosok mengerikan, sebelumnya seimbang dengan Cao Tian Jun yang berada di tingkat Golden Immortal, kini telah naik ke tingkat Great Principle Golden Immortal level pertama.

Oleh sebab itu, Cao Tian Jun selalu mundur dan mundur karena kalah dalam hal basis kultivasi. Tapi yang belum disadari oleh Tan Wong, dia sengaja mundur untuk menyerap kabut hitam milik lawannya.

Tan Wong selalu tertawa puas melihat lawannya yang kewalahan dengan serangannya, dia terus menyerangnya. Akan tetapi, dia tiba-tiba berhenti tertawa saat melihat lawannya tiba-tiba berhenti mundur sambil tersenyum.

Tan Wong pun menghentikan serangannya. Sebelum dia berbicara, tiba-tiba tubuh lawannya mengeluarkan energi terobosan. Tan Wong terhempas karena gelombang terobosan hingga membentur pepohonan.

Terobosan di saat pertarungan mengejutkan Tan Wong dan orang yang melihat pertarungan dari kejauhan. Baru kali ini mereka mengetahui ada seseorang yang mampu meningkatkan kekuatan disela-sela pertarungan, suatu hal yang sangat membahayakan bagi siapapun.

Sebelum Tan Wong berdiri setelah menabrak pepohonan, Cao Tian Jun telah berpindah tempat secara instan, dan sudah berada di sampingnya. Tan Wong segera menjauhi lawannya secara spontan. Sayangnya, Cao Tian Jun bergerak lebih cepat dengan mengayunkan pedang energinya.

"Arghh...!!" teriakan Tan Wong ketika pedang energi memotong bahunya hingga tangan kiri terlepas, jika terlambat sedikit sudah dipastikan lehernya yang terpenggal.

Tidak ingin berlama-lama di Hutan Pinus Elok, Cao Tian Jun menggunakan skill Penghentian Waktu. Dalam sekejap radius 200 meter menjadi berhenti total, semua kehidupan termasuk tumbuhan menjadi seperti patung.

Cao Tian Jun segera mengeksekusi Tan Wong dengan memenggal kepala targetnya. Seperti Tan Cheng, dia juga menyimpan kepala Tan Wong untuk dikremasi di tempat lain. Setelah itu, dia segera berteleportasi untuk kabur.

Aksinya mengejutkan Pelindung Cen dan semua orang yang melihat Tan Wong terpenggal. Sebelumnya, mereka kebingungan ketika melihat Tan Wong hanya diam saja ketika didekati oleh Cao Tian Jun.

Setelah Cao Tian Jun kabur, mayat Tan Wong terselimuti kabut hitam dan menghilang dari kegelapan malam.

Segera Pelindung Cen dan semua orang terbang ke Hutan Pinus Elok, mereka dengan cepat telah tiba sebelum para prajurit kerajaan datang. Sesampainya di sana, mereka dikejutkan karena tidak melihat mayat Tan Wong ditempatnya semula ketika tergeletak.

"Kita jelas-jelas melihatnya, kenapa tiba-tiba menghilang?" ucap Pelindung Cen.

Tidak hanya dia saja yang keheranan tidak menemukan mayat Tan Wong, semua orang yang memiliki kekuatan di atas tingkat Great Principle Golden Immortal juga melihat Tan Wong yang telah menjadi mayat.

Pelindung Cen memerintahkan para prajurit yang baru tiba untuk menemukan mayat Tan Wong disekitar Hutan Pinus Elok. Sedangkan Li Xinxin terlihat sangat sedih mengetahui suaminya terbunuh, padahal di dalam hatinya bersyukur atas kematian Tan Wong.

"Kamu cari tahu siapa pemuda itu!" perintah Pelindung Cen kepada pemimpin Gedung Alkemis Teratai Biru, dan di anggukan kepala sebagai jawaban. Kemudian, semua orang itu menghibur Li Xinxin yang kehilangan suami.

Sedangkan Cao Tian Jun telah kembali ke kamarnya di Akademi Merpati Putih, bajunya basah kuyup oleh keringat. Tapi raut wajahnya begitu senang telah berhasil menyelesaikan misi keempat dari gurunya. Dan sekaligus meningkatkan kekuatan tanpa susah payah.

Yan Yan segera berubah wujud menjadi aslinya sebagai seorang wanita cantik, ia langsung bertanya kepada Cao Tian Jun yang bisa menerobos ketika bertarung, hal yang tidak pernah diketahui disepanjang hidupnya.

"Hanya kebetulan saja. Aku memanfaatkan momentum ini untuk mengalahkannya!" jawab Cao Tian Jun sambil mengeluarkan gulungan bambu perintah keempat, dia tidak lagi melihat tulisan gurunya, tanda misinya telah berhasil diselesaikan.

Karena tidak puas dengan jawabannya, Yan Yan kembali memburu banyak pertanyaan. Sayangnya, Cao Tian Jun telah tertidur pulas karena kelelahan secara psikologis.

Melihat wajah Cao Tian Jun yang polos, Yan Yan memakluminya dengan tidak lagi bertanya, ia pun membaringkan tubuhnya di sisi Cao Tian Jun, lalu mengambil gulungan bambu dari tangannya. Tapi, dia tidak melihat sesuatu apapun di gulungan bambu.

"Aku tidak salah pilih!" gumam Yan Yan sambil meletakkan gulungan bambu di lantai, setelah itu ia pun ikut memejamkan mata...

Cao Tian Jun belum mengetahui jika kedua target yang telah dieksekusi sepenuhnya dibawah kendali Dark Matter. Tan Wong dan Tan Cheng saat ini berada di Jurang Kematian untuk menunggu perintah selanjutnya...

Keesokan harinya, pintu rumah Cao Tian Jun diketuk oleh seseorang wanita, wanita itu adalah Fang Yin. Ia bersama dengan Chu Sying, Mu Bingyun, Xue Yue, Xiao Yu, Li Jiancheng dan Zhou Qionglin, bahkan Guru Junior Chu Sying Chun juga di antara mereka.

Yan Yan yang mendengar ketukan pintu segera berubah wujud menjadi kalung berlian, lalu melingkar di leher Cao Tian Jun. Baru kemudian Cao Tian Jun terbangun dengan malas.

"Masih pagi sudah menganggu saja!" gerutu Cao Tian Jun yang belum puas tidur.

Dengan enggan dia beranjak dari tempat tidurnya, lalu menuju ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya. Setelah itu dia turun ke lantai dasar untuk membuka pintu.