Jodohku Cinta Pertamaku

Teriakan Kayla tenggelam dalam bekapan tangan seorang pria yang membungkam mulutnya. Kayla berusaha memberontak, tapi tenaga pria itu lebih kuat darinya.

Pria itu membawa masuk Kayla ke hutan. Hari semakin gelap, Kayla tidak dapat melihat dengan jelas wajah pria itu. Sang pria membawa Kayla masuk ke dalam sebuah gubuk kosong yang ada di hutan.

Sementara itu, Raffa yang juga ikut dalam event perkemahan tanpa sepengetahuan Kayla tidak melihat Kayla sama sekali bersama teman-temannya. Akhirnya dia mendekati tenda Kayla dan teman-temannya untuk memastikan keadaan istrinya.

“Maaf, kalian lihat Kayla?” tanya Raffa pada Dian dan Lisa yang juga sedang panik menunggu Kayla yang sedari tadi tak kunjung datang dari kamar mandi.

“Kak Raffa,” ujar Dian kaget melihat keberadaan Raffa di lokasi perkemahan.

Tanpa pikir panjang, Dian langsung mengadu bahwa mereka telah kehilangan Kayla.

“Kak bantuin kami, sedari tadi Kayla belum kembali dari kamar mandi umum. Aku dan Lisa sudah melihatnya ke sana, tapi tidak ada orang.” Dian langsung melaporkan masalah yang mereka hadapi pada Raffa yang Dian tahu bahwa pria itu adalah suami Kayla.

“Apa?” Raffa seketika panik.

Dia berlari menuju posko panitia, dan memberitahukan bahwa Kayla menghilang.

“Nick, temani gue mencari Kayla!” teriak Raffa, lalu dia menarik tangan sahabatnya.

Nick yang sedang asyik terperanjat, tapi tetap mengikuti ucapan sahabatnya. Raffa mengambil senter, mereka mulai melangkah masuk ke dalam hutan. Beberapa orang panitia juga ikut mencari Kayla.

Sementara itu acara di bumi perkemahan dihentikan. Beberapa orang mahasiswa diminta untuk ikut mencari Kayla.

Malam semakin gelap, mereka kesulitan dalam mencari Kayla. Panitia memutuskan untuk melanjutkan pencarian Kayla esok hari. Sedangkan Raffa dan Nick terus menyusuri hutan mencari keberadaan Kayla.

“Nick, gue gak mau terjadi apa-apa pada Kayla. Ini salah gue yang sempat tidak memperhatikannya melangkah menuju kamar mandi tadi.” Raffa menyesali dirinya.

Raffa sangat cemas dengan keadaan Kayla saat ini.

“Tenang, Bro. Loe harus yakin bahwa Kayla pasti baik-baik saja.” Nick berusaha menenangkan sahabatnya.

“Ya Allah, aku mohon lindungi istriku. Aku berjanji akan mencintainya sepenuh hati. Aku mencintainya,” gumam Raffa di dalam hati.

Mereka terus melangkah sambil memberi tanda di beberapa pohon sebagai tanda agar merek tidak tersesat di dalam hutan itu.

Raffa menghentikan langkahnya saat melihat, jilbab Kayla yang jatuh di tanah.

“Nick, lihat! Ini jilbab Kayla!” teriak Raffa saat mengambil jilbab yang tergeletak di tanah.

“Kemungkinan Kayla berada tidak jauh dari tempat ini,” ujar Nick.

Saat Raffa dan Nick masih mencari Kayla, ponsel Nick berdering. Raffa menoleh ke arah Nick.

“Di sini ada sinyal?” gumam Raffa di dalam hati.

Dia bergegas mengambil ponselnya, dia mencoba menghubungi nomor ponsel Kayla.

“Jangan! Jangan sentuh aku! Aku mohon,” terdengar isakkan Kayla dari seberang sana.

Kayla sudah mengatur ponselnya, dengan jawaban darurat. Jika ponselnya tersentuh panggilan masuk akan langsung terjawab jika panggilan itu dari nomor yang tersimpan di kontaknya.

Hati Raffa memanas saat mendengar isakkan sang istri, dia yakin istrinya saat ini dalam bahaya.

“Nick, Kayla dalam bahaya!”pekik Raffa panik sambil meloudspeaker panggilannya.

“Aku mohon jangan sentuh aku!” isak Kayla lagi yang terdengar sangat jelas.

Raffa meremas jilbab kayla yang di tangannya, tinjunya mulai mengepal.

“Raffa, coba cek GPS ponsel Kayla!” usul Nick.

Nick teringat saat itu Raffa pernah menceritakan bahwa dia sudah menyambungkan GPS ponsel Kayla dengan ponselnya.

Raffa bergegas membuka google maps miliknya yang sudah tersambung pada ponsel Kayla.

“Dia tidak jauh dari sini!” pekik Raffa.

“Kayla!” teriak Raffa.

Kayla yang sedang berusaha terus menghindar dari sentuhan pria yang sama sekali tak dikenalnya mendengar suara teriakan Raffa.

“Tolong!” teriak Kayla sekeras mungkin berharap Raffa mendengar teriakannya.

Suara Kayla terdengar oleh Raffa dan Nick mereka melangkah cepat mendekati asal suara Kayla.

“Kayla!” teriak Raffa lagi.

Si pria yang hendak berbuat jahat pada Kayla mendengar teriakan Raffa, dia bergegas keluar dari gubuk itu dan meninggalkan dalam keadaan yang sudah berantakan. Hijabnya sudah berserakan di lantai, lengan bajunya pun sudah robek.

“Kayla!”pekik Raffa saat mereka telah berada di depan gubuk itu.

“Bang Raffa,” lirih Kayla.

“Kamu bang Raffa?” teriak Kayla dari dalam gubuk.

Raffa membuka pintu gubuk itu, dia melihat Kayla tengah duduk jongkok di pojok ruangan gubuk kotor itu dengan rambutnya terurai berantakan.

Nick memilih menunggu Raffa di luar gubuk, dia tidak ingin melihat kondisi Kayla yang mungkin auratnya sedang terbuka.

“Kayla,” lirih Raffa shock melihat istrinya yang sangat berantakan dan ketakutan.

“Bang Raffa,” lirih Kayla.

Kayla langsung berdiri menghampiri Raffa, dia memeluk Raffa dengan erat.

“Aku takut, Bang,” lirih Kayla memeluk Raffa.

Raffa membalas pelukkan istrinya yang kini tengah ketakutan, bersyukur dia dan Nick terus melanjutkan pencarian Kayla hingga tengah malam. Jika terlambat sedikit saja, kemungkinan hal yang tidak diinginkan terjadi pada istrinya.

“Kamu tenang, ya! Aku sudah di sini bersama kamu. Aku akan menjagamu,” ujar Raffa mengelus lembut punggung istrinya.

Raffa merapikan rambut Kayla yang berantakan, dia membuka jaket yang dikenakannya. Lalu memasangkan jaket itu pada tubuh Kayla agar bajunya yang robek tidak terlihat.

Raffa memberikan jilbab yang masih ada di tangannya pada Kayla lalu mengenakan hijab itu pada sang istri.

“Kamu sudah aman sekarang, mulai hari ini aku akan selalu menjagamu,” lirih Raffa.

Raffa mengecup puncak kepala Kayla, dia menyalurkan kasih sayangnya pada wanita yang kini telah mengisi hatinya melalui kecupan itu.

Kayla menatap Raffa, tatapan suaminya kini terlihat penuh cinta dan kasih sayang.

Raffa menggandeng Kayla keluar dari gubuk itu setelah pakaian Kayla sudah rapi, dia memegang pundak Kayla lalu menggiringnya melangkah menuju bumi perkemahan.

Baru saja beberapa langkah berjalan Kayla merasa kesakitan.

“Auw,” pekik Kayla sambil menyentuh kakinya.

“Ada apa?” tanya Raffa mengkhawatirkan sang istri.

Raffa melihat tangan Kayla yang menyentuh pergelangan kakinya, dia mendapati memar di sana.

“Kamu nggak kuat berjalan? Aku gendong, ya.” Raffa menawarkan diri.

Kayla menggelengkan kepalanya, dia merasa malu dengan keberadaan Nick bersama mereka. Kayla melirik Nick yang berdiri di depan mereka.

“Nick sudah tahu bahwa kamu istriku,” ujar Raffa pada Kayla.

“Iya, gak apa-apa jika Raffa menggendongmu. Dia kan suamimu, lagian kamu tidak bisa berjalan,” ujar Nick memaklumi.

Raffa pun mengangkat tubuh Kayla. Lalu mereka melangkah menuju bumi perkemahan sesuai dengan petunjuk yang telah mereka buat sebelumya.

Bersambung . . .

.

.

.

.

Hai readers, terima kasih sudah membaca karya Author🙏🙏🙏

Tetaplah dukung Author dengan meninggalkan jejak berupa . . .

- Like

- Komentar

- Hadiah

dan

-Vote

Terima kasih atas dukungannya 🙏🙏🙏