Cinta Arga Untuk Vania

Tapi aku gak suka kamu memeluk wanita lain",sungut Vania melepaskan pelukannya.

Arga tersenyum menatap Vania manyun.membuatnya gemas melihat wajah cantik itu.

Arga langsung memeluknya lagi dari belakang.

"Jadi,sekarang kamu maafin akukan?"tukasnya dengan suara lembut.

"Tapi janji dulu apapun yang berhubungan dengan Fiona kamu harus jujur",pinta Vania.

"Aku janji sayang.aku gak akan melayani Fiona lagi kalau dia menggangguku",pungkas Arga lalu melayangkan kecupan dipipi Vania.

Membuat Vania tersipu geli.

Dibalik itu tiga pasang bola mata tampak bahagia mengawasi mereka dari kejauhan sembari bertepuk tangan dan tertawa girang.

(Kakek Brama,Dana dan Mutia)

"Kek,pa,ma",tukas Arga,Arga dan Vania tampak malu tertangkap basah sedang berpelukkan.wajah mereka seketika memerah.

"Kakek senang akhirnya kalian udah balikan",tukas Kakek.

"Iya,papa dan mama juga gak rela kalau sampai kalian berpisah cuma karena kerikil kecil",tambah Dana.

"Benar nak,ini baru kerikil kecil karena sebuah keluarga semakin lama akan semakin banyak cobaan dan untuk itu kalian harus kuat menghadapinya jika ingin terus bersama",pesan Mutia.

"Insya Allah ma",jawab keduanya bersamaan

Malam itu Arga memperlakukan Vania dengan sangat romantis.digendongnya Vania menuju kamar dan di rebahkanya dengan lembut diranjang .senyum indah mengembang sempurna diwajahnya.kala matanya menatap dalam wajah sang istri. Vania pun menatap lekat wajah suaminya dan senyum manis pun terukir dibibir merahnya.

Perlahan ia mendekatkan bibirnya ke bibir Vania membuat Vania menutup matanya.perasaan keduanya seperti bergemuruh aliran darahnya seperti tersengat listrik.kedua nya tak mampu oagi membendung hasrat.

Melihat Vania menutup matanya Arga pun tersenyum gemas.

"Kok ditutup matanya ",goda Arga. membuat Vania terkejut dan membuka matanya.

"Mmmm...gak.kenapa?"

"Mau dicium suami aja kok kayak takut sih.kitakan udah beberapa kali melakukanya",tukas Arga.

"Mmm....?"

"Sayang ,gak perlu malu.aku ini suamimu aku udah tau segala setiap bentuk tubuhmu",goda Arga lagi mengedipkan matanya menggoda dengan senyum yang tak luput.

"Apaan sih",dengus Vania mendorong tubuh Arga sembari bangkit dari ranjang dan melangkah turun.

Membuat Arga terperanjat dan menarik tangan Vania hingga jatuh dalam dekapannya dan menindih tubuhnya.

"Mau kemana,ha?"tanyanya memeluk tubuh Vania erat. Vania menatap kesal dengan godaan suaminya.

"Mau pergi",tukas Vania sembari memaksa hendak lepas.tapi Arga mengeratkan pelukannya.

Dan menjatuhkan Vania disampingnya lalu kini ia tepat diatas tubuh sang istri.

Arga pun mengulum bibir Vania dengan lembut rasa hangat dan pangutan lembut itu membuat Vania menahan nafasnya hingga sesak.

Melihat istri tersengal Arga pun melepaskan pangutanya.

"Kenapa menahan nafas,kau bisa mati nanti.dasar bodoh".

Vania pun terdiam nafasnya tampak tak beraturan.

Setelah melihat istrinya sudah mengatur nafas Arga pun kembali mengecup bibir indah yang menggodanya itu.namun tak seperti pertama melakukanya karna pasti Vania akan menahan nafasnya lagi.

Ia pun memilih memberikan sentuhan lembut disetiap jenjang leher Vania membuatnya membekas merah disana.Vania pun menikmati setiap sentuhan itu.hingga keduanya menghabiskan waktu untuk bercumbu.

Pagi itu Bayu sampai di depan hotel milik Arga sekitar pukul 06.30 menit.ia berpikir kalau Arga dan Vania menginap disana. Fiona yang memberi tahu hotel itu.

"Sampai ketemu lagi Vania,aku akan memilikimu",batinnya sambil tersenyum licik.

Ia pun masuk kehotel dan bertemu Ilman didepan resepsionis.

"Hai Bay apa kabarmu,aku kangen sama kamu!"sapa Ilman senang bertemu sahabatnya lagi setelah beberapa bulan berpisah.

Ilman dan Bayu pun berpelukkan.

"Iya Man,aku ingin ikut kerja di kantor Arga",jawab Bayu.

"Wah,bagus itu ayo kita ke kantor!"ajak Ilman.sambil menggandeng pundak Bayu.

"Eh tunggu dulu,dimana Arga dan Vania?"

"Arga dan Vania sekarang tinggal dirumah,ayo! nanti setelah pulang dari kantor kita berkunjung saja kerumahnya",tukas Ilman.

"Oh iya",jawabnya.

"Sial,aku kan kangen pengen ketemu Vania",umpatnya dalam hati.lalu pergi bersama Ilman menuju kantor.

Pagi itu Vania terbangun dari tidurnya ia merasakan perutnya mual dan tubuhnya sakit semua.dipindahkanya tangan Arga dan berlari kekamar mandi.

"Hoek...Hoek...",suara itu membuat Arga terkejut dan langsung bangun melihat Vania tidak diranjang lagi.suara itu masih terdengar hingga membuat Arga sangat panik dan langsung menyusul dikamar mandi..

"Sayang ada apa,?kamu sakit?tanya Arga memeriksa kening Vania dengan punggung tanganya.

"Kamu demam?"tanyanya lagi.

"Gak tau aku merasa mual dan kepalaku sangat pusing",jawabnya.wajahnya tampak memucat.

"Ya udah kita kerumah sakit sekarang ya!"

"Gak papa mungkin aku masuk angin saja kok",tolaknya.

Arga pun menuntun Vania keranjang.

"Ya sudah aku tidak usah kekantor dulu,aku akan menemani kamu hari ini".

"Jangan,nanti mereka membutuhkanmu".

"Gak papa,papa akan menghendle pekerjaan di kantor dan Vino di hotel".

Akhirnya Vania pun mengalah dan menyetujui keinginan sang suami.

Arga pun turun kebawah untuk mengambil sarapan buat Vania.

"Arga mana Vania,kok gak diajak sarapan?"tanya kakek.

"Vania sakit kek,ini aku akan membawakan sarapan untuknya", jawab Arga.

"Sakit apa nak?tanya Mutia penasaran.

"Gak tau ma,dia muntah tadi badannya panas",timbal Arga lagi sembari mengambil makanan dan beberapa lauk dan sayur.

"Kalau begitu,Arga kekamar dulu.o ya pa Arga tidak bisa kekantor hari ini.tolong papa handle semua nya ya dan nanti ada temen Arga yang mau melamar pekerjaan.tolong terima pa",pinta Arga.

"Baiklah Ar,jaga saja istrimu'".

Arga pun kembali kekamar.dilihatnya Vania terbaring lemas.

"Sayang,ayo makan?"

"m...aku gak mau makan",

"Kenapa?biar aku siapin ya",tutur Arga sembari membantu Vania untuk mengambil posisi duduk.

"Saat Arga hendak menyuapi Vania. Vania pun mual lagi."hoek ..hoek..." .

Segera ia berlari kekamar mandi. Arga yang panik pun mengikuti dan memijat batang leher belakang Vania yang terus muntah.

"sayang,kita kedokter aja ya?ajak arga.Vania pun menggeleng menolak ajakan Arga.