NovelToon NovelToon
Istri Bar-Bar Sang Pewaris

Istri Bar-Bar Sang Pewaris

Status: tamat
Genre:Nikah Kontrak / Romansa / Tamat
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.5
Nama Author: Fie F.s

Kayla Ayana, seorang karyawan di sebuah perusahaan besar terpaksa menerima tawaran untuk menikah kontrak dengan imbalan sejumlah uang.

Ia terpaksa melakukan ini karena ia harus bertanggung jawab atas biaya rumah sakit seorang wanita yang mengalami kelumpuhan akibat tertabrak sepeda motor yang ia kendarai.

Tapi siapa sangka, ia yang dinikahi dengan alasan untuk menepis isu negatif tentang pria bernama Kalandra Rajaswa malah masuk terlalu jauh dalam kerumitan keluarga yang saling berebut warisan dan saling menjatuhkan.

Pernikahan kontrak diantara keduanya bahkan sempat dicurigai oleh anggota keluarga Kalandra.

Akankah Kayla dan Kalandra mampu menyembunyikan fakta tentang pernikahan kontrak mereka?

Akankah cinta tumbuh diantara konflik-konflik yang terjadi?

Ikuti kisah Kayla dan Kalandra di Istri Bar-Bar Sang Pewaris.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fie F.s, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28 Malu

"Ma, kapan mama akan kembali ke rumah Bagus?" tanya Riana pada Oma. Keduanya sedang duduk di ruang keluarga.

Riana menonton televisi sementara Oma sedang melihat laporan penjulan produk pakaiannya di butik yang dikirim oleh menantunya, yaitu istri Bagus.

Oma melirik Riana, "Kenapa? Kamu muak melihat mama disini?"

"Ti... tidak, Ma. Bukan begitu."

"Aku hanya bertanya. Apa tidak masalah meninggalkan bisnis oma di sana."

"Tidak. Ada Hana yang mengurus semuanya," jawab Oma dengan menyebut nama istri Bagus yang selama ini memang membantunya mengurus bisnisnya.

"Dia bisa mengatasi segalanya."

Riana diam. Selama mertuanya itu ada di rumah ini, ia merasa kebebasannya terenggut. Ia tak bisa keluar rumah sesukanya.

"Mama akan pulang saat salah satu dari menantu kamu hamil."

Riana membulatkan mata. Menunggu Gia hamil sepertinya tidak mungkin. Tapi, menunggu Kayla sepertinya tidak mungkin juga. Ia yakin, Kayla pasti tidak ingin hamil dalam waktu dekat ketika kariernya sedang bagus begini.

"Kita tidak bisa memaksa anak-anak, Ma..."

"Biarkan anak-anak merencanakan keluarga mereka sendiri termasuk mengenai momongan," ucap Riana berusaha merubah rencana mertuanya.

"Kamu tidak ingin segera punya cucu?" tanya Oma.

"Ya... ya tentu ingin, Ma. Tapi kita kan tidak bisa memaksa anak-anak."

"Mama yang akan bicara pada mereka berempat."

Tak lama, Kayla dan Kalandra masuk ke dalam rumah. Kayla mencium punggung tangan keduanya.

"Kayla keatas dulu, Oma." Kayla meninggalkan keduanya dan segera naik ke lantai dua menyusul Kalandra yang sudah berjalan lebih dulu karena pria itu hanya sekedar menyapa Oma.

Kayla menutup pintu kamar dan tidak menemukan Kalandra di dalam kamar. Tapi, gemericik air menandakan pria itu sedang di kamar mandi.

Kayla mengambil pakaian gantinya di dalam lemari lalu duduk di kursi rias sambil menunggu Kalandra keluar.

Sudah 15 menit, tapi pria itu belum keluar dari kamar mandi.

"Mas.." panggil Kayla. "Dor.. dor.. dor..." Kayla mengetuk pintu kamar mandi.

"Ada apa?" tanya Kalandra ketus.

"Cepat keluar! Gantian, aku juga mau pakai kamar mandi," ucap Kayla agak keras.

"Sebentar. Aku sedang berendam," jawab Kalandra dari dalam.

"Apa?" teriak Kayla. "Hujan-hujan begini kamu malah berendam?"

"Aku sudah kedinginan, Mas. Jadi, segeralah keluar!"

"Jangan mengaturku!" ketus Kalandra.

Astaga! Dia Marah padaku, tapi membalasku dengan cara seperti ini. Batin Kayla kesal.

Kayla bosan menunggu Kalandra yang tak kunjung keluar dari kamar mandi. Kayla pindah ke atas ranjang dan membaringkan tubuhnya disana.

Hari ini sangat melelahkan. Pekerjaannya menumpuk yang harus selesai sebelum weekend. Dan ditambah harus menghadapi Clara. Dan bonus berdebat dengan suaminya.

Tak butuh waktu lama, Kayla terlelap di ranjang empuk itu dengan posisi miring mendekap pakaiannya.

Sementara itu Kalandra yang sedang berendam dengan sabun beraroma stroberi juga ketiduran. Pria itu terbangun saat air hangat di bathup terasa mulai dingin.

Kalandra melihat ponselnya yang ia tempelkan di dinding kamar mandi. Sedari tadi ia nerendam sambil menonton video lucu di youtub* demi mengurangi ketegangan di otaknya.

"Astaga? Aku berendam hampir satu jam?" Kalandra terkejut sendiri saat melihat jam di ponselnya.

"Dan gadis itu? Mengapa tidak bersuara lagi? Apa dia mandi di kamar mandi lain di rumah ini?" gumam Kalandra.

Kalandra segera keluar dari bathup dan mengeringkan tubuhnya dengan handuk. Ia keluar dari kamar mandi dengan bath robe karena tidak membawa pakaian ganti.

Kalandra tidak melihat gadis itu di sofa. Dan saatnya melihat ke samping, tampak Kayla sedang meringkuk di atas ranjangnya.

Kalandra tertawa tanpa suara saat mengetahui Kayla sedang mendekap pakaiannya.

"Mungkin dia lelah..." Kalandra tertawa dalam hati mengingat Kayla yang mengamuk saat di mobil tadi.

"Hari semakin gelap. Apa ku bangunkan saja dia? Kasihan juga jika ia mandi malam-malam. Tapi, tidurnya nyenyak sekali," gumam Kalandra saat ia berdiri menghadap ke arah tubuh Kayla.

Kalandra akhirnya memutuskan untuk membangunkan Kayla. Ia sedikit membungkuk dan bersiap mengguncang lengan gadis itu.

Namun rupanya tetesan air dari rambut Kalandra jatuh mengenai pipi Kayla membuat gadis itu terkejut.

"Kay," Kalandra memanggil nama Kayla dan mengguncang lengannya bertepatan dengan Kayla yang merubah posisinya menjadi duduk.

"Dugh!" Kepala mereka saling bertabrakan.

"Awww!" jerit Kayla.

"Ahhh!" teriak Kalandra.

Keduanya sama sama memegang kening mereka yang terasa nyeri.

Kalandra mendekati Kayla yang terus memegang keningnya. "Biar ku lihat!" pinta Kalandra sambil menyingkirkan tangan Kayla yang menutup kulit yang tampak memerah itu.

Kayla melihat wajah Kalandra yang menunduk begitu dekat dengannya. Di depan matanya ada leher kekar dengan jakun yang masih terdapat tetesan air yang mengalir dari rambutnya.

Astaga! Mengapa lehernya saja begitu tampak menggoda. Batin Kayla mulai resah.

Dan mata indah itu belum puas hanya melihat leher kekar pria itu. Mata itu memandang turun kebawah dan tampak dada berotot yang mengintip dari sela bathrobe yang pria itu gunakan.

Ya Tuhan, ini rejeki atau cobaan? Dadanya kekar sekali. Boleh ku sentuh? Ah, tentu boleh karena dia halal untukku. Dia suamiku.

Ya Tuhan, mikir apa aku ini?

Kayla menutup matanya, menggeleng pelan dan membuang fikiran kotor yang datang tanpa permisi.

Kalandra yang sedang memperhatikan kulit kemerahan yang mungkin akan berubah membiru dalam beberapa jam mendadak terheran karena Kayla hanya diam.

Hembusan nafas gadis itu mulai tidak teratur karena sangat terasa menghembus di lehernya.

Kalandra mengerutkan kening melihat Kayla yang menutup matanya. Wajah damai yang seperti sedang terlelap itu membuat Kalandra tak bosan untuk menatapnya.

Cantik. Entah apa yang cantik, Tapi itulah yang terlintas di benaknya saat melihat mata yang dihiasi eyeshadow brozen itu tertutup rapat.

Kalandra melihat bibir Kayla dan naluri singa jantan dalam dirinya mulai bangkit. Ia semakin mendekati bibir merah muda itu dan...

Dug! Tubuh Kalandra terpental hingga menabrak kursi rias dibelakangnya. Ia terkejut dan berusaha menguasai tubuhnya yang sempat goyah.

Sementara Kayla juga salah tingkah karena telah mendorong perut sixpack itu dengan sekuat tenaga. Siapa yang tidak terkejut saat membuka mata tampak wajah tampan yang jaraknya hanya beberapa senti. Hidung mereka bahkan nyaris bersentuhan.

"Astaga! Mas! Maaf!" ucap Kayla panik saat melihat Kalandra berusaha menegakkan tubuhnya.

Kayla langsung berdiri dan mendekat kearah pria yang sedang berusaha berdiri tegak itu.

"Maaf, aku tidak...." tidak bermaksud mendorong kamu dengan sengaja. Itu yang ingin Kayla katakan tapi terpotong oleh Kalandra.

"Tidak apa-apa, aku juga terkejut." Jawab Kalandra gugup karena dia sepertinya telah ketahuan akan mencuri satu ci*uman di bibir gadis itu.

Kalandra mengusap tengkuknya. "Tetaplah disini, atau segeralah mandi. Aku akan kebawah mengambil es batu untuk mengompres memar di kening kamu."

Kayla menyentuh keningnya yang memang masih terasa nyeri. "Tidak per-"

"Kalau dibiarkan akan membiru!"

Kalandra segera keluar dari kamar. Dan Kayla melihat kearah cermin dan keningnya memang sedikit bengkak.

Kalandra mengutuk dirinya sendiri yang terlalu gegabah. "Sepertinya aku mulai tertular penyakit Jendra yang tukang nyosor." gumamnya kesal.

Semoga Kayla tidak menyadari apa yang akan ku lakukan padanya tadi. Karena itu jelas melanggar perjanjian kami. Ya Tuhan, aku malu sekali.

Ah, salahnya juga. Mengapa punya wajah semenarik itu. Aku kan pria normal. Kalandra tidak ingin menyalahkan dirinya sendiri.

1
Aqella Lindi
cerita melani sm jendral seru hor
Aqella Lindi
melani jodoh mu singa gila
Maria Magdalena
jodohnya kamu mel 😃😃
Binti Rusidah
Luar biasa
Fie F.s (Mama Adara) 💕: terima kasih ⭐ 5 nyaa
total 1 replies
Sabaku No Gaara
🤣🤣🤣🤣🤣 s7 bayik mah
Sabaku No Gaara
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Sabaku No Gaara
Luar biasa
Sabaku No Gaara
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
mlhan marH dia
Sabaku No Gaara
Luar biasa
Fie F.s (Mama Adara) 💕: terima kasih kak 😊
total 1 replies
Rina Wati
jangan lupa mampir ya kak di novel ku, judul nya "Kisah ku"
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
🥰
Wensy Gusno
cerita nya bagus
Wensy Gusno
ceritanya bagus
Dede Exis
Luar biasa
Dede Exis
ad kaca gx y??
Fie F.s (Mama Adara) 💕: 😅😅😅 lupa bawa kayaknya kak.
total 1 replies
Siti Aniah
benar oma
ridwan hidayat
good
Fie F.s (Mama Adara) 💕: terima kasih untuk rattingnya 😊
total 1 replies
Reni Setia
makasih author
nobita
bukan tembok aja Kayla... yg punya telinga tp juga semua perabot di rumah suamimu Kalandra
nobita
yang pastinya favorit dan like
Fie F.s (Mama Adara) 💕: Terima kasih atas dukungannya kak 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!