NovelToon NovelToon
My Ex Husband

My Ex Husband

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / cintapertama / nikahkontrak / perjodohan / nikahmuda / Poligami / patahhati / Anak Genius
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Anggika15

Dia Kyara Anna, perempuan berusia 28 tahun. Seorang single parent dengan satu putri cantik berusia 4 tahun yang ia besarkan sendiri.

Namun lagi-lagi ia harus berdamai dengan ke adaan, ketika pria yang selalu di hindarinya kini kembali datang, dan menginginkan putri mereka.

"Kumohon jangan menghindar Ann!" David berkata penuh permohonan.

Penasaran sama cerita Anna! Yuk mampir.
Jangan lupa untuk selalu memberi dukungan.
Berupa like, komen, dan vote.


~Alur ceritanya maju-mundur ya guys~

Kadang suka ada yang bingung kalo nggak di kasih tau dulu...

Happy reading!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggika15, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sup Daging.

...•••••...

Tepat pukul 07:59.

Mobil Mazda Hitam milik David berhenti tepat di depan gerbang sekolah Balqis, setelah puluhan menit lama nya mereka duduk di dalam mobil itu.

Sepanjang perjalanan Balqis terus berceloteh riang, berbicara banyak hal kepada David yang duduk berdampingan dengannya.

"Sampai," David berujar.

Balqis bertepuk tangan, lalu dia sedikit berjingkrak dengan bibir yang terus tersenyum.

"Ayok Pah!" Balqis dengan sangat antusias.

"Papah masuk juga?" David menunjuk dirinya sendiri, yang langsung di jawab anggukan oleh Balqis.

"Papah kayanya mau berangkat kerja, jadi sama teteh aja, oke?" ucap Sisil yang saat ini sudah berdiri tepat disamping pintu mobil yang sudah terbuka.

Balqis terdiam, pandangan nya tertuju kepada David yang saat ini memandang nya.

"Aqis mau kasih tau temen Aqis, kalo Aqis punya Papah sekarang!" suara nya terdengar menahan tangis.

David diam.

"Baiklah, jangan menangis! ayok Papah antar sampai masuk ke kelas." kata David, kemudian membuka pintu di sebelahnya dan berjalan memutari mobil.

Pria itu membuka seatbelt yang masih terpasang di tubuh kecil Balqis, lalu membawa putri kecilnya keluar dan segera berjalan memasuki gerbang sekolah yang terlihat sudah sangat ramai.

Pandangan David meneliti sekitar, area sekolah yang terlihat didominasi orang tua dan balita berseragam memenuhi tempat itu.

Sementara Sisil hanya diam, sambil terus berjalan membuntuti Ayah dan putrinya yang berjalan tepat di depan Sisil.

"Jazlyn!" Balqis berteriak, lalu melambaikan tangan nya kepada sosok gadis kecil berambut pirang yang sedang bermain ayunan ditemani seorang pria dewasa.

"Balqis." katanya yang kemudian juga ikut melambaikan tangan, seolah sebuah isyarat agar Balqis menghampiri nya.

Dengan perasaan senang dan penuh semangat Balqis menarik tangan sang ayah untuk mendekat ke arah temannya itu.

"Aku udah punya Papah," wajah polos itu tersenyum hangat.

Jazlyn menganggukan kepala, mata nya menatap David kemudian kembali menatap Balqis.

"Hallo?" pria yang berdiri di samping Jazlyn mengulurkan tangan kepada David. "Saya Hans, ayah nya Jazlyn," pria itu kembali menyapa.

"Ah iya, .. saya David ayah nya Balqis," ucapnya lalu meraih ukuran tangan Hans.

"Sepertinya putri kita berteman sangat baik!" ucap Hans seraya tersenyum.

"Sepertinya begitu, Pak Hans."

"Anak-anak? ayok kita baris dulu!" seorang prempuan memanggil. "Ayok baris dulu, Mama Papa sama Encus nya biar nunggu di luar dulu, oke!"

"Aqis masuk dulu ya, Pah!" Balqis mendongak.

David menganggukan kepala, kemudian berjongkok.

"Sun dulu," David menepuk pipinya.

Cup!

"Dada Papah," Balqis melambaikan tangan nya, kemudian sedikit berlari mendekat ke arah prempuan yang memanggilnya tadi.

"Teteh tunggu di kantin, kan?" langkah Balqis sesaat terhenti.

"Iya, duduk di bangku seperti biasa. Cepat baris nanti terlambat!" kata Sisil.

Melihat Balqis sudah bergabung di barisan bersama teman-temannya yang lain, David bangkit lalu menoleh ke arah pengasuh putrinya.

"Nanti kalo pulang telfon saya lagi, Sil!" pinta David.

"Tidak usah telfon Ibu, buat jemput kita?" tanya Sisil.

"Tidak usah, saya tidak mau Balqis menolak keberadaan saya lagi!" kata David.

"Iya Pak."

David mengangguk, kemudian ia menoleh ke arah pria yang juga berdiri memperhatikan putrinya dari jauh.

"Pak Hans, saya pamit!" David tersenyum ramah.

"Iya Pak David, senang bertemu dengan anda," katanya.

David tidak menjawab, dia hanya menganggukan kepala, kemudian segera bergegas kembali kearah mobil hitam miliknya

"Perbaiki hubungan dengan putrimu terlebih dulu Dav, baru kita perbaiki hubungan dengan Ibunya," David bergumam seraya memasuki mobil milik nya.

...•••••...

Sementara itu di kediaman Mikaila, prempuan itu terlihat sangat sibuk, berkutik dengan pisau dan bahan-bahan masakan lain.

Dengan sangat antusias dia memasak memasukan semua bumbu yang sudah ia sediakan, untuk makan siang suami tercintanya.

"Bi? tolong potongil wortelnya yah!" Mika tersenyum menatap Asisten rumah tangganya yang sejak tadi berdiri memperhatikan Mika.

"Sebaiknya saya saja Bu, Ibu baru saja membaik! gimana kalo kecapean lagi!?" tatapan wanita itu terlihat sangat khawatir.

Bibir Mika yang tampak pucat itu tersenyum.

"Ini untuk suami yang sangat saya cintai, Bi. Mana mungkin saya membiarkan perhatian nya kembali teralih."

Asisten rumah tangganya menatap Mika sendu.

"Biar saya yang masak, nanti Ibu tinggal bilang kalau ini masakan Ibu!" katanya lagi.

"Ish, ... Bi Tini sekarang bawel yah!" Mika tersenyum.

"Saya takut Bapak marah kalau Ibu drop lagi! Ibu baru saja membaik, jadi biar Bibi saja yang mengerjakan ini semua."

"Hanya sup daging tidak akan membuat saya harus meminum obat pereda nyeri lagi!" Mika tetap kekeh dengan keinginannya.

"Bibi bantu potong wortel, sama kentang nya saja. Itu sudah sangat membantu saya!" prempuan itu berujar.

Bi Tini mengangguk, lalu mulai mengerjakan apa yang Mika perintahkan tampa banyak berbicara karena itu tidak akan pernah Mika dengarkan.

Sekita 45 menit Mika berdiri di hadapan kompor, akhirnya dia selesai, dan segera mematikan kompor itu.

"Bi, tolong siapin tempat yah! nanti sekitar jam sebelasan saya mau antar ini ke kantor David," kata Mika kepada Asisten di rumahnya itu.

"Iya Bu, nanti saya siapkan!" katanya.

Mika tersenyum. "kalau begitu saya pamit ke kamar dulu!" ujar Mika kemudian beranjak pergi, meninggalkan tempat yang bahkan sangat jarang di datanginya.

Tentu saja, Mika hanya tinggal berbicara, lalu semua kebutuhan nya akan datang tampa harus bersusah payah terlebih dulu.

Klek!

Mika membuka pintu kamar yang ia huni hampir lima tahun lamanya bersama David. Prempuan itu berjalan ke arah lemari pakaian, berdiri sesaat kemudian mengeluarkan beberapa drees tampa lengan.

Senyuman di bibirnya terus terlihat, Mika memilah drees mana yang akan ia pakai untuk menemui suaminya siang hari ini.

Mika berjalan ke arah kaca meja riasnya, menatap dirinya sendiri dari pantulan cermin dengan raut wajah berbinar.

"Aku harus sembuh, wajah ku tidak boleh sepucat ini lagi, aku harus cantik, harus berdandan, agar suamiku tidak pergi kemana pun!" kata Mika sambil terus tersenyum.

"Ayolah Mika, kamu bisa. Jangan menyerah dengan keadaan, jangan terus merasa takut untuk semua yang sudah berada di dalam genggaman mu!"

Mika berjalan ke arah nakas yang berada di samping tempat tidur miliknya, lalu meraih ponsel untuk segera menghubungi David.

Tuutt!

—Ya Mika, kenapa?

"Kamu dimana? apa sudah sampai kantor?"

—Baru sampai, tadi antar Balqis ke sekolahnya dulu.

"Sudah sarapan?" Mika kembali bertanya.

—Sudah, tadi di rumah Ibu.

"Baiklah, nanti aku kesana."

—Apa kau sudah sarapan? bagaimana dengan obat mu, apa sudah di minum!?

Mendengar David yang kembali memperhatikan nya membuat senyum Mika terus terpancar.

"Habis mandi aku akan meminum obat nya, Dav!"

—Baiklah.

"Aku mencintaimu David.

—Hemm, ... yah.

"Apa kamu tidak mau mengatakannya?"

—Mmm baiklah, aku mencintaimu ... Mika!

"Kalau begitu aku tutup, mau mandi dan segera meminum obatnya."

—Oke.

Setelah itu sambungan telfon kedua nya terputus.

"Baiklah, aku akan mandi dulu," ucap Mika

yang langsung melemparkan ponselnya ke atas tempat tidur, kemudian melangkah ke arah pintu kamar mandi, dan menghilang setelah pintu itu tertutup rapat.

...••••••...

Jangan lupa like, komen, hadiah dan vote nya guys! Klik favorite juga agar notifikasi kalian berbunyi ketika eps selanjut nya update.

Instagram: @_anggika15.

~Author sayang kalian~

1
Vitriani
Lumayan
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
berarti slengki dong si david
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
menarik ...
Tsalis Fuadah
ada za mohon nikahin aq aq sakit parah,,,,, trs lakinya mau padahal sdh punya istri,,,,, kalo mantannya 5 trs sakit semua emang dikawinin semua?,,,, hanya satu kata utk kasus kasus kek gini g waras
Iponk
sisil?
Iponk
bikin renghap ranjug bacanya. bagai abis lari seputar alun2...
IG: @_anggika15: Whoaaaaaa
total 1 replies
Jessica
seru ceritanya gk berbelit
Nurul Umilhuda
ceritanya sangat menarik
Z@in@ ^ €£ QULUB
hadir
Misar Lakanting
david berada di persimpangan
Aninda Ayu
kalimat
Aninda Ayu
y
Abel Yasmin
good
Abel Yasmin
good
Lina ciello
sek bisa nrima aqis ikhlas
Lina ciello
lungoo ae.. dan ktemu jodo liyo
Lina ciello
dyarrr nyahokk asistenn
Lina ciello
dyarrr.. baguss ann
Lina ciello
ojok sampekk balikan lahh davidd... misal mika. meñinggoy ojom sampek balekk.. malesss nintone 😒
Lina ciello
dasarr wong lanang egois 😒
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!