NovelToon NovelToon
Selir Hati Mr. Billionaire

Selir Hati Mr. Billionaire

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / nikahkontrak / patahhati
Popularitas:6.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: alya aziz

Menjalani hubungan pernikahan, tanpa mengharap di cintai, tanpa tuntutan, dan tanpa mengharapkan sebuah pengakuan.

Tak pernah terlintas di dalam benak Arumi, bahwa ia akan menjalani sebuah hubungan pernikahan rahasia dengan seorang pria yang baru saja resmi menjadi seorang duda.

Pelariannya dari kejaran para rentenir, malah membuatnya kehilangan hal terakhir yang paling berharga baginya yaitu kesuciannya. Alfaro yang malam itu dalam kondisi mabuk telah merenggut kesuciannya di saat ia tidak sadarkan diri.

Sudah terlanjur basah, kenapa tidak sekalian menceburkan diri saja. Alfaro yang haus akan kehangatan dan belaian seorang wanita, memberikan sebuah penawaran gila kepada Arumi.

"Tugas mu hanya melayaniku selama satu tahun, aku akan melunasi semua hutang mu pada rentenir itu dan juga memberikan mu pekerjaan."


Hanya ada dua pilihan, mati secara perlahan di tangan rentenir atau menerima tawaran sang duda yang membutuhkannya sebagai penghangat ranjang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon alya aziz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.30 (Camping tahunan perusahaan part.2)

Arumi membuka matanya perlahan. Ia segera menegapkan kepalanya, saat menyadari jika ia tidur sambil bersandar di pundak Alfaro. Sementara Alfaro sendiri masih setia memejamkan matanya.

Arumi memperhatikan wajah Alfaro dengan seksama. Wajah tampan yang di tumbuhi sedikit bulu halus, hidung mancung, alis tebal, bibir merah muda dan juga garis wajah yang begitu sempurna.

Dia memang sangat sempurna, terlalu sempurna untukku yang hanya wanita biasa. Semakin dekat dengan mu, aku semakin sadar jika aku tidak boleh melewati batas ku, batin Arumi.

Triiiiittt.

Suara rem bus berbunyi, pertanda jika bus itu telah sampai ke tempat tujuan. Lokasi camping kali ini, bertempat di kawasan puncak Bogor Jawa Barat, tempat itu di beri nama kampung awan.

Kampung Awan merupakan tempat berkemah dengan view gunung Salak dan citylight pada malam harinya, berlatar perbukitan dengan dominasi vegetasi pinus merkusii dan hutan bambu (bambuseae). Dikiri dan kanan camping ground adalah lembahan nan hijau dengan tutupan pohon campuran (hutan heterogen). Kampung Awan pada mulanya adalah sebuah villa kayu, lalu dikembangkan menjadi tempat berkemah, berada di Cipendawa blok-G Desa Megamendung Puncak Bogor.

"Tuan.. tuan.. bangun kita sudah sampai," ucap Arumi seraya menggoyangkan pundak Alfaro. Alfaro membuka matanya seraya meregangkan tubuhnya yang terasa pegal karena posisi tidur yang tidak nyaman.

"Saya turun duluan, permisi." Arumi beranjak pergi, meninggalkan Alfaro yang belum kembali normal sehabis bangun dari tidurnya. Aril yang tadinya duduk di samping Bima kini pindah ke samping Alfaro.

"Bagaimana, apa Tuan senang karena bisa menikmati perjalanan dengan dia," ucap Aril seraya menoleh ke arah Alfaro.

Alfaro yang masih dalam posisi bersandar, terlihat menyeringai karena mendengar ucapan Aril. Perjalanan pertamanya di acara ini benar-benar tidak membosankan karena bisa ia lalui dengan menjahili Arumi.

"Bagaimana dengan tenda, apa kamu sudah mengaturnya?" tanya Alfaro yang sudah menoleh kepada Aril.

"Semua sudah beres, Tuan tenang saja."

"Ayo kita turun," ucap Alfaro yang sudah bangkit dari posisinya.

Mereka beranjak turun dari bus. Di luar terlihat sudah ramai, semua peserta camping kembali berbaris untuk mendengar instrusi dari para panitia acara. Afaro duduk di sebuah kursi yang di sediakan untuknya, di ikuti oleh Aril yang juga ikut duduk di sampingnya.

Dari kejauhan, Alfaro bisa melihat Arumi di antara kerumunan orang. Namun pemandangannya sedikit terganggu karena Bima yang terus saja menempel dengan Arumi. Lagi-lagi Alfaro terlihat kesal saat melihat Arumi tertawa bersama Bima. Tawa yang tidak pernah Arumi tunjukkan saat bersamanya.

~

Setelah mendengarkan arahan dari ketua panitia, sekarang saatnya untuk pembagian tim dimana dalam satu tim itu berisi tiga orang dalam satu tenda. Biasanya para pegawai bebas untuk memilih tim mereka sendiri namun kali ini peraturan tiba-tiba saja berubah. Siapa lagi kalau bukan Alfaro yang merubahnya.

Arumi menghampiri dua orang karyawan wanita yang akan menjadi teman satu tendanya. Kedua wanita itu menyambut hangat uluran tangan Arumi. Seperti yang Arumi harapkan, ia ingin mempunyai tim yang baik dan ramah.

"Aku Kiki."

"Aku Risma."

"Senang bertemu dengan kalian, semoga kita bisa menjadi tim yang solid ya," ucap Arumi dengan antusias.

...***...

Arumi dan kedua rekannya, berjalan menuju tempat untuk mereka mendirikan tenda. Mereka terlihat heran, karena di samping tempat mereka, ada sebuah tenda berukuran lebih besar dari pada tenda-tenda yang lain.

"Apa ini tenda medis?" tanya Kiki.

"Aku juga tidak tau, tapi sepertinya bukan, tidak ada lambang medisnya kok," ucap Risma.

"Abaikan saja, ayo kita pasang tendanya," ajak Arumi.

"Ayo!" seru Risma dan Kiki secara bersamaan.

Arumi dan kedua rekannya terlihat sudah lebih akrab. Seraya memasang tenda, mereka bercerita tentang pekerjaan dimana Kiki yang berasal dari bagian HRD , Risma adalah salah satu staf bagian keuangan dan mereka juga bercerita tentang kehidupan pribadi mereka masing-masing. Setelah satu bulan bekerja di WB grup akhirnya Arumi memiliki teman, karena di tim perencanaan hanya dirinya saja yang perempuan sementara empat orang lainnya adalah laki-laki.

~

Malam hari di lokasi camping. Arumi, Risma, kiki dan juga beberapa orang dari tim lainnya mendapatkan tugas pertama untuk memasak menu makan malam hari ini. Arumi sudah siap untuk pergi ke tenda dapur umum, namun kedua rekannya masih sibuk bersiap-siap.

"Aku tunggu di luar ya," ucap Arumi pada Risma dan Kiki.

"Iya Rumi."

Arumi melangkah keluar dari dalam tenda. Betapa kagetnya ia saat melihat Alfaro tiba-tiba saja berada di depan tenda besar yang ada di sebelah tendanya. Arumi terlihat panik, ia tidak mau kalau saja ada orang yang melihat Alfaro berada di sana.

"Tuan kenapa disini?" tanya Arumi berbisik, ia tidak mau Risma dan Kiki sampai mendengarnya.

"Memangnya tidak boleh berdiri di depan tenda sendiri?"

"A-apa ... jadi ini tenda anda?"

"Iya tentu saja, tenda khusus untuk Alfaro Wilson."

Kenapa harus di sebelah tenda ku sih, sepertinya dia benar-benar ingin memata-matai ku, batin Arumi.

Tak lama Risma dan Kiki keluar dari tenda. Mereka juga terkejut saat melihat Alfaro berada di sana, berdiri bersama dengan Arumi. Mereka mendekat dan berdiri di samping Arumi.

"Selamat malam Tuan," ucap Risma dan Kiki secara bersamaan.

Alfaro hanya tersenyum sambil menganggukkan kepalanya tanpa membalas sapaan Risma dan Kiki.

" Kalau begitu kami permisi dulu Tuan, kami harus pergi ke dapur umum," ucap Arumi dengan wajah tertunduk.

Tanpa menunggu ucapan keluar dari mulut Alfaro Arumi dan kedua rekannya bergegas pergi. Alfaro tertegun sesaat sambil memandangi kepegian Arumi. Entah kenapa rasanya begitu aneh saat Arumi bersikap sangat formal kepadanya. Peran yang di mainkan oleh Arumi saat ini sudah sesuai dengan kemauan Alfaro sejak awal, tapi semakin hari, hatinya mulai berkata lain.

~

Arumi, Risma dan Kiki sudah berada di dapur umum. Mereka sedang duduk di sebuah karpet sambil mengupas kentang dan wortel untuk membuat sup. Sesekali Arumi melirik kearah Clara yang sedang mondar mandir untuk memantau semua keryawan yang hari ini bertugas di bagian dapur.

"Eh, semenjak aku bekerja di WB grup, aku baru pertama kali melihat Tuan Al dari jarak sedekat tadi, ternyata memang benar-benar sangat tampan," ucap Risma dengan wajah centilnya.

"Ada Rumor yang mengatakan jika, Tuan Al itu bercerai karena istrinya ketahuan selingkuh, kasian sekali ya," ucap Kiki.

"Manusia memang tidak ada yang sempurna, pria setampan dan sekaya Tuan Al pun bisa di selingkuhi," ucap Risma.

"Rumi, menurut kamu Tuan Al itu bagaimana?" tanya Kiki tiba-tiba, karena sejak tadi Arumi hanya diam dan mendengarkan obrolan mereka.

"Oh itu ... bagaimana ya, aku juga tidak tau," ucap Arumi pura-pura bingung.

Dia itu menyebalkan, jahil, dan juga suka bermain di atas ranjang, huh kenapa aku malah menyebutkan yang satu itu, batin Arumi.

Dari jarak yang tidak terlalu terlalu jauh Clara tersenyum licik saat melihat keberadaan Arumi. Dendam itu masih ia rasakan, rasanya perkelahian waktu itu belum cukup untuk menghilangkan rasa kesalnya. Dengan langkah cepat Clara berjalan menuju tempat Arumi berada, dari arah belakang ia secara sengaja menyenggol pundak Arumi hingga tangan Arumi teriris pisau yang ia pakai mengupas kentang.

"Aw.. sakit," keluh Arumi meringis kesakitan.

Risma dan Kiki terlihat panik saat melihat tetesan darah keluar dari jari telunjuk Arumi. Sementara Clara yang sudah kabur setelah melakukan aksinya, terlihat sangat puas karena berhasil mengerjai Arumi.

"Darahnya banyak sekali, ayo kita bawa dia ke tenda medis," ajak Risma pada Kiki.

Baru saja Risma dan Kiki akan membatu Arumi berdiri, tiba-tiba saja Alfaro di dampingi Aril datang. Tadinya Alfaro ingin melihat Arumi sekaligus meninjau dapur umum, namun saat sampai di sana, yang ia dapati adalah Arumi yang sedang meringis kesakitan sambil memegangi tangannya yang berdarah. Tanpa pikir panjang Alfaro langsung menghampiri Arumi.

"Apa sangat sakit?" tanya Alfaro yang sudah duduk bersimpuh di hadapan Arumi.

"Se-sedikit," ucap Arumi yang terduduk lemas, karena jujur Arumi sangat takut melihat darah, meskipun itu hanya luka kecil.

"Kenapa kamu ceroboh sekali, luka mu cukup dalam."

Dengan sigap, Alfaro mengambil sapu tangan yang ada dalam saku bajunya kemudian di lilitkan di tangan Arumi yang terluka. Semua orang yang berada di sana nampak heran melihat tingkah Alfaro yang begitu berlebihan untuk seorang karyawan biasa seperti Arumi. Aril terlihat senang saat melihat sosok Alfaro yang dulu kini sedikit demi sedikit telah kembali.

Dari kejauhan, Clara mencengkram erat kedua tangannya. Niat untuk membuat Arumi celaka, malah membuat orang yang ia celakai itu mendapatkan perhatian dari Alfaro.

Bersambung 💓

Jangan lupa like+komen+vote ya readers 🙏😊

1
tri
ets dah ada yg cemburu, ,/Shy//Shy//Shy/
tri
Luar biasa
Fajar Ayu Kurniawati
.
Riza Rama
Kecewa
Riza Rama
Buruk
tri
,/Facepalm//Facepalm/ dinda mmg the best kelakuannya, aril....aril, knp ga ngaku aja sik
Idha Giatno
Luar biasa
Nenie Chusniyah
luar biasa
MommaBear
Luar biasa
Anonymous
ok
Rahma Putri
Luar biasa
Alet
keren
Ririn Nursisminingsih
meleleh a thor😍😍
Ririn Nursisminingsih
thor semua karyamu udah a baca...penulisanya sangat bagus alurnya tidak berbelit2 a suka..💪💪
Ririn Nursisminingsih
hadech kok malah saling berbohong mending arumi bilang aja udah nikah
Ririn Nursisminingsih
ayoo arumi srmangat tunjukan kmu wanita cerdas,kuat,ndak mudah ditindas
Ririn Nursisminingsih
ambil aja arumi buat alvaro bucin sama kmu...biar tau rasa dia
aisyahara_ㅏㅣ샤 하라
Luar biasa
aisyahara_ㅏㅣ샤 하라
mampir di arumi
Novie Yanti
iy senyum senyum sendiri.. sweet banget
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!