Tak pernah terbayangkan oleh seorang Axel gadis tomboy yang baru menginjak usia 19 tahun, dirinya bisa tiba-tiba diangkat menjadi anak oleh seorang pensiunan Jenderal yang mempunyai 3 orang anak lelaki penerus sang ayah di dinas angkatan darat berbaret merah.
Bahkan sang bunda yang selama ini telah kehilangan anak perempuannya ketika masih dalam kandungan, merasa Axel adalah anak perempuan yang selama ini sangat ia dambakan.
Axel telah kehilangan orang tuanya dalam sebuah kecelakaan tragis yang menyisakan trauma mendalam baginya ketika ia berusia 10 tahun. Semenjak itu adik dari ibu satu-satunya yang mengurus Axel hingga Axel lulus SMA dan memutuskan untuk bekerja dan pindah dari kediaman sang bibi karena perilaku sang paman dan keponakan-keponakannya yang kurang berkenan bagi Axel.
Bagaimana Axel dapat menghadapi saudara-saudara dan orang tua angkatnya yang sangat over protective?
Padahal selama ini Axel begitu mandiri...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Sally, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bulan Madu Yang Tertunda.
Axel dan Galaxy sudah kembali ke kediaman Bima Sakti setelah tiga hari mereka menginap sebuah resort mewah sebagai hadiah pernikahan dari salah satu kolega sang ayah , mereka memutuskan untuk tinggal sementara disana sebelum Galaxy membeli rumah untuk mereka tinggali bersama.
" Pagi sayang ...." sapa bunda Siska disela kesibukan nya menyiapkan sarapan untuk semua anggota keluarga nya.
" Pagi bun...maaf ade kesiangan bangunnya " ucapnya tersipu
" Gak apa-apa sayang...pasti kamu kecapean tadi malam " ujarnya menggoda sang menantu
" iiihhh....bunda " cicit Axel seraya memeluk dan membenamkan wajahnya nya di punggung bundanya
Aktivitas pagi keduanya tak luput dari perhatian sang ayah yang sedari tadi berdiri di arah masuk menuju ruang makan, dia menaikkan kedua sudut bibirnya bahagia. Dia sangat bersyukur dengan kehadiran Axel putri angkat yang sekarang menjadi menantu kesayangan yang sudah mengembalikan kehangatan dalam keluarga kecilnya.
.
.
.
Ddrrtttt.... ddrrtttt....
Galaxy yang sudah bersiap untuk bergabung bersama keluarganya untuk sarapan pagi menarik nafas panjang melihat siapa yang tengah mencoba untuk menghubungi nya pagi ini.
" Selamat pagi pak !" sapa Galaxy kepada atasannya yang sekarang tengah berbicara padanya melalui sambungan telepon.
" Baik pak ! "
" Saya akan segera merapat "
" Siap pak! Laksanakan ! imbuhnya mengakhiri hubungan telponnya.
Maafkan abang sayang, terpaksa bulan madu kita aku undur....
Galaxy melangkahkan kakinya menuju ruang makan, disana sudah ada sang istri tercintanya, ayah, bunda serta kedua adik kembarnya.
Setelah sarapan pagi selesai, Galaxy memberitahu semua yang masih ada di meja itu perihal tugas mendadak yang harus dia emban selama dua bulan ke depan.
Terlihat kesedihan di netra sang istri, ini pengalaman pertama dirinya sebagai istri seorang tentara yang harus merelakan sang suami yang sewaktu-waktu harus meninggalkan dirinya demi tugas negara yang diemban kan pada suaminya.
Setelah selesai berbicara dengan semuanya, Galaxy mengajak sang istri untuk kembali ke kamar, dia harus belajar keperluan apa saja yang harus disiapkan untuk kepergian sang suami.
Galaxy paham atas kerisauan yang saat ini melanda Axel, sesampainya dikamar Galaxy menarik Axel kedalam pelukannya.
" hiks....hiks...." isak Axel mengeratkan pelukannya.
" Heiii....heii...kok nangis sayang ? ujar Galaxy mencium puncak kepala Axel sambil mengelus punggung nya pelan.
" Abang perginya lama...hiks " ucap Axel lirih
" Kan kita bisa video call tiap saat sayang...." Galaxy mencoba membujuk sang istri.
Dia lalu mengangkat tubuh Axel ke depan tubuhnya, kedua tangannya menahan tubuh Axel yang ada di depannya. Axel tetap memeluk suaminya erat seakan tak mau melepaskan dirinya.
Lalu Galaxy mendudukkan dirinya diatas sofa dengan Axel yang masih berada dalam gendongannya.
Galaxy melepaskan pelukan Axel dan memandang wajah sedih wanita yang dicintainya, dia paham ini pengalaman pertama nya, dia harus tega meninggalkan istri tercintanya demi tugas negara.
Axel harus jadi istri yang kuat...
Galaxy mencium bibir Axel yang kini membalas ciuman nya, semakin lama semakin dalam dan menuntut, Galaxy suka dengan Axel yang mulai liar saat ini.
Pergumulan keduanya pun terjadi, keduanya mencapai puncak kenikmatan bersama.
.
.
.
" Hati-hati disana sayang..." ujar bunda Siska
" Kabari kami kalo udah sampe sana yah..." lanjutnya.
" Insyaallah bun...." jawab Galaxy seraya memeluk dan mencium punggung tangan bundanya
" Kamu yang fokus disana, jangan khawatir sama istri mu, dia aman bersama kami disini nak..." nasihat sang ayah mengiringi kepergian sang anak.
Galaxy memeluk Axel dengan erat dan mencium kening nya.
" Tunggu abang pulang yah sayang...." ujarnya
Axel mencium punggung tangan suaminya dan tak hentinya memanjatkan doa didalam hatinya.
****************************
Tok...tok...
" De....! " seru Guruh
" Kaka ipaar....!" seru Guntur
Ceklek!
Axel membuka pintu dan mendapati kedua kakak kembarnya memperlihatkan deretan gigi putihnya kompak, keduanya menarik Axel dan membawanya ke ruang olahraga.
" Eeehhh....mau ngapain kalian...!" seru Axel
" Uda....ikut kami aja..." jawab Guruh diikuti Guntur yang membawakan tabung gas kecil Axel.
Langkah mereka terhenti ketika mereka sampai diruangan yang dimaksud.
Axel memang jarang memasuki ruangan ini, karena isinya di dominasi dengan alat berat yang sering dipakai para pria yang ada dirumah itu. Pintu belakang ruangan itu terhubung dengan kolam renang yang Axel seringkali berada disana untuk berjemur di kursi samping kolam itu.
" Oke....mulai hari ini kita akan jalani program latihan buat kuatin paru-paru kamu de..." ujar Guntur memulai percakapan.
" Hah ...???" jawab Axel
" Gimana caranya ??" tanya Axel
" Kita mulai pelan-pelan aja latihannya de, setiap kali latihan kita akan melepaskan bantuan oksigen nya " ucap Guruh meneruskan kalimat Guntur
Lalu mereka berdua pun menjelaskan secara detail tentang program latihan yang akan mereka terapkan untuk Axel agar bisa terlepas dari ketergantungan pada bantuan oksigen dalam tabung.
Mereka juga akan sangat hati-hati karena ginjal Axel yang hanya satu, yang membuat Axel tidak bisa beraktivitas terlalu berat.
.
.
.
" Ade.....!!!! kamu lagi ngapain???" pekik bunda saat melihat Axel sedang berada didalam kolam renang
" Kalian apain ade kalian hah..??!! " bentak bunda kepada anak kembarnya
" Nanti kalo kenapa-kenapa sama ade kalian gimana??? " imbuhnya
Mereka hanya bisa terdiam melihat reaksi sang bunda.
" Bun....bun....sabar dulu....jangan marah dulu..." Ujar Axel sambil keluar dari kolam mendekati sang bunda.
" Axel lagi latihan bun...bang Guruh sama bang Guntur bantuin Ade buat latihan bun" ucap Axel
" Latihan apa sayang??? " ujar bunda khawatir memberikan handuk kepada anak gadisnya
" Kamu gak jailin Ade kamu kan??? mentang-mentang kakak kalian lagi tugas ??" tanya bunda kepada anak kembarnya
" eng....engga bun,...!" jawab keduanya
" Abang lagi bantu ade latihan bun, biar paru-paru ade kuat, ade gak mau pake itu terus bun " tunjuk Axel pada seperangkat alat bantu pernafasan yang selama ini selalu menyertai nya.
" Bunda jangan bilang-bilang bang Axy yah, takut nya dia khawatir...." imbuh Axel.
" Kita pelan-pelan kok Bun latihan nya, ada tahapannya bun, gak sekaligus " ucap Guntur
" Ya udah kalo gitu sayang...." ucapnya kepada Axel
" Kamu hati-hati latihannya, kalo ada apa-apa bilang sama bunda sama ayah yah " lanjutnya
" Dan kalian...kalo terjadi sesuatu sama ade kalian, awas aja " ancam bunda pada anak kembarnya
Guruh dan Guntur hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah sang bunda yang kini lebih menyayangi Axel.
Nasib anak bontot gak jadi....
peran utamanya penyakitan, yg namanya bar "itu bisa bela diri,