Asha Putri wanita berusia 18 tahun yang di jodoh kan dengan pria yang 7 tahun lebih tua darinya yaitu CEO yang bernama Varel Pratama berusia 25 tahun. Asha menerima perjodohan ini bukan karena paksaan orang tuanya tapi karna di sudah berjanji pada orang tua nya kalau dia sudah bekerja 1bulan dia akan menerima kalau dia di nikah kan dengan orang tua nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon helmalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rumah oma
Di kantin
"hai sayang" ucap Citra pada ke dua anak nya yang sedang duduk dan makan bubur
"ibu dari mana aja sih lama banget" tanya Damar yang melihat Citra menghampiri mereka
"ibu dari rumah oma loh, jangan ngambek ya, nanti malam mau tidur di rumah oma?" ucap Citra yang membujuk anak nya agar tidak ngambek dan menduduki bangku yang tersedia
"mau banget bu, udah lama banget kita ga nginep di sana" ucap Wulan dengan semangat karena dia akhir akhir ini dia jarang sekali ke Jakarta
"ya udah nanti siang kita beresin barang barang kita ya"
ucap Citra
"oh iya, tadi papah nitip beliin teh hangat, ayah anterin dulu ya" ucap Putra
"udah ga usah" Citra mencegah Putra agar tidak mengantarkan teh itu karena pak Tama sudah berangkat
"lah emang nya kenapa?" tanya Putra kenapa istri nya itu melarang nya pergi
"papah udah pergi ke kantor" ucap Citra
"yah pasti kelamaan nih, kalian sih makan nya lama banget" ucap Putra yang menyalahkan ke dua anak nya
"ih ayah kok gitu banget sih, kan kita emang kalo makan gini" ucap Wulan yang tidak terima karena di katain dengan ayah nya
"udah udah cepetan abisin makan nya" ucap Citra agar mereka tidak terus berdebat terus
Dan mereka pun memakan bubur, sedang Citra hanya meminum teh yang papah nya pesan tadi
"oh iya yah, ternyata Asha itu cantik juga ya, pake hijab juga" ucap Citra yang memuji Asha
"Asha siapa bu?" tanya Wulan, karena dia belum pernah mendengar nama itu
"calon istri om Varel" ucap Citra santai dan keceplosan
"ehh aduhh" ucap Citra sembari menutup mulut nya karena dia keceplosan, seharusnya ini di rahasiakan dulu
Tapi toh Wulan dan Damar pun akan ketemu dengan Asha jadi apa masalah nya
"kenapa Bu lidahnya nya ke gigit?" tanya Damar dengan polos nya
"gak kok sayang, ibu hanya kaget" ucap Citra sembari mengelus kepala Damar
ddrrrrttttt......ddrrrtttt
HP di saku gamis nya Citra bergetar pertanda ada yang menelfon nya
Citra pun mengambil HP yang berada di saku nya itu dan tertulis nama Syifa
"halo assalamualaikum ka" ucap Syifa di sebrang sana
"iya walaikumsalam fa kenapa?" tanya Citra pada Syifa
"ka mamah di rawat di rumah sakit mana?" tanya Syifa
"kamu sekarang di mana?" tanya Citra bukannya menjawab malah bertanya balik pada Syifa
"aku udah di rumah mamah" ucap Syifa yang baru saja sampai di rumah orang tua nya
"oh, di rumah sakit biasa" ucap Citra, ya memang rumah sakit itu sudah tempat biasa mereka kalau mereka sakit
"oke kalau gitu aku berangkat assalamualaikum"
ucap Syifa
"walaikumsalam" ucap Citra dan memutuskan sambungan telepon tersebut
"tante Syifa bu?" tanya Wulan yang mendengar pembicaraan ibu nya itu
"iya sayang" ucap Citra dan menaruh HP nya ke tas
"wih berarti ada de Dafa dong bu?" tanya Damar dengan semangat
"iya sayang" ucap Citra sembari mengelus kepala Damar
"ya udah kalau gitu kita balik lagi ke kamar oma yuk, kan udah habis bubur nya" ajak Putra pada ke dua anak nya
"iya yah, aku udah ga sabar pengen ketemu sama Dafa"
ajak Damar dengan penuh semangat karena dia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Dafa
Ya karena dia jarang sekali bertemu dengan Dafa anak Syifa itu, karena Damar tinggal di Bogor sedangkan Dafa tinggal di Tangerang, jadi wajar saja kalau dia sangat rindu dengan sepupu nya itu, walau pun dia tidak tau sebenar nya dia tidak ada hubungan darah dengan Dafa, tapi dia sangat sayang dengan Dafa begitu juga dengan Wulan
Dan mereka pun berdiri dan jalan meninggalkan kantin itu dan menunju ke kamar rawat oma nya