Arsenino dan Lisa saling mencintai satu sama lain. Hingga kesalahpahaman membuat Arsenino sangat membenci Lisa. Untuk membalas sakit hatinya, Arsenino membuat hidup Lisa kacau balau. Menjadikannya istri pertama namun terasa menjadi yang kedua. Menjadi istri yang di sembunyikan oleh Arsen. Lisa hanya di butuhkan menjadi pemuass birrahinya.
Mampukah Lisa bertahan di sisi Arsen?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon susi sartika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pergi
Sebelum membaca, budayakan Follow dulu. Terus jangan lupa tekan like. komen lebih afdal.. biar penulis semangat nulisnya...
...🌈🌈Instagram Author : Srt_tika92🌈🌈...
Selamat membaca......
🍁🍁🍁
Seusai urusannya beres, Lisa segera menghubungi Sofie sore itu. Sofie meminta Lisa untuk menemuinya di sebuah cafe. Kebetulan Sofie sedang berada di sana. Dan tempatnya tidak jauh dari keberadaan Lisa saat ini. Lima belas menit Lisa sudah sampai di cafe tersebut. Wanita itu mencari keberadaan Sofie. Lisa menghubungi Sofie lewat ponselnya, karena tidak bisa menemukan keberadaan nya. Sofie memberitahukan kalau dirinya berada di lantai dua, dimana tidak banyak orang yang berkunjung di sana. Karena di Lantai dua merupakan tempat khusus untuk pelanggan VIP. Tentu, Sofie menghindar dari para fansnya.
" Gue udah transfer hasil penjualan jam tangan itu ke rekening lu. " Lisa segera memberitahu kan hal penting yang membuatnya ingin segera bertemu Sofie. Wanita itu belum juga duduk, berdiri di hadapan Sofie yang sedang duduk manis. Sofie tidak ada niatan untuk mempersilakan Lisa duduk.
" Hem. " Sofie hanya berdehem menanggapinya.
" Cuma masih kurang 70 juta. Biaya perbaikan mahal banget. Ntar gue transfer sisanya. " ucap Lisa. Hasil penjualan jam tangan itu kurang 70 juta dari harga awal. Karena jam tangan itu sudah dalam keadaan lecet. Meski Lisa sendiri bingung harus mendapatkan uang itu darimana. Lisa sama sekali tidak mempunyai tabungan, uang nya habis untuk biaya sehari-hari. Yang hanya ia miliki adalah kartu pemberian Arsen yang mempunyai jumlah nominal fantastis. Lisa sempat memeriksa isi dari kartu pemberian Arsen. Lisa tak percaya saat melihat deretan angka nol begitu banyak. Seumur hidup Lisa baru melihat dan merasakan memiliki uang sebanyak itu. Tapi sayang sekali, Lisa enggan memakai uang pemberian Arsen.
" Secepatnya elu harus ganti. " ucap Sofie. Entah kenapa tatapan Sofie begitu tajam. Terlihat seperti Lisa telah melakukan kesalahan.
" Iya fie, gue usahain secepatnya. " Lisa masih saja berdiri. Karena kakinya merasa pegal, Lisa bermaksud duduk.
" Siapa yang suruh lu duduk! " seru Sofie mengejutkan Lisa.
Gerakan Lisa terhenti. Tubuhnya mematung. " Sofie kenapa? apa gue ada salah? "
Jika tidak ada hal penting yang ingin di bicarakan dengan Sofie. Lisa juga merasa malas berada di tempat yang sama dengan Sofie. Tingkah Sofie makin kesini makin menyebalkan.
" Mulai besok, lu udah gak usah kerja lagi ama gue! " seru Sofie.
Lisa membeliak, tak percaya jika Sofie memutuskan kontrak kerjanya. Hati Lisa bertanya tanya, ada apa dengan Sofie. Wajahnya menunjukkan jika wanita itu marah besar kepadanya.
" Oke Fie. " Lisa tidak keberatan. Sebenarnya hal yang ingin Lisa sampaikan adalah ingin mengundurkan diri. Tapi Lisa ragu mengatakannya, mengingat dia akan kena penalti jika berhenti kerja sebelum masa kontrak itu berakhir.
Sofie menaikan sebelah alisnya, tidak percaya Lisa akan langsung menerima tanpa menanyakan sebabnya.
" Aktivitas gue akan berkurang. Udah mulai membatasi job. Jadi gak perlu lagi jo*ngos kaya elu. " Sofie tersenyum mengejek ke arah Lisa. " Gue udah gak perlu kerja keras cari duit. Bentar lagi gue bakalan jadi nyonya Arsen Haidar. "
Lisa terkejut saat mendengar Sofie menghina pekerjaannya. Lisa mencoba biasa saja, tidak mau membalas ucapan tak buruk Sofie.
" Lu tau kan, minggu depan gue mau tunangan. Dan setelah tunangan udah pasti akan nikah. " Sofie lagi-lagi mengatakan hal yang tidak pernah ingin Lisa tau.
" Gue tau. Tapi bolehkan gue minta beberapa hari buat lunasin sisa uang nya? " tanya Lisa yang tidak memperdulikan celotehan Sofie.
" Dan hebatnya lagi, semua keinginan gue di kabulin ama Arsen. Pesta mewah.. Cincin berlian mahal. Gaun dengan desain yang luar biasa, perancangnya terkenal banget. Hebat kan? " Sofie menulikan telinganya dengan pertanyaan Lisa. Wanita itu malah memamerkan apa yang ia dapat.
Lisa semakin heran dengan tingkah Sofie. Tidak biasanya dia membicarakan hubungan nya dengan Arsen. Tapi kenapa saat ini Sofie terlihat sedang pamer.
" Keliatan kan, Arsen cinta banget ama gue
" Sofie berbicara sembari melihat ekspresi wajah Lisa. " Elu gak iri kan ama gue? "
" Gak lah Fie. " jawab Lisa datar. Dalam hati, ucapan Sofie begitu mengiris hatinya. Apakah benar Arsen sangat mencintai Sofie? apapun yang Sofie minta akan di kabulkan? sedangkan dirinya yang berstatus sebagai istrinya tidak mendapatkan perlakuan itu. Bahkan, tidak ada cincin pernikahan yang melingkar di jari manisnya. Pernikahan nya pun terkesan dadakan. Tidak ada gaun mewah, apalagi pesta yang meriah. Sungguh menyedihkan.
" Nasib gue jadi istri simpenan. " Lisa membatin.
Helaan nafas Sofie terdengar. Begitu meremehkan, terlihat jelas di bibirnya. " Elu jangan mimpi bisa kayak gue! tau diri, elu itu siapa? gak bakalan dapetin pria macam Arsen. " celetuk Sofie.
" Maksud elu apaan? " kali ini Lisa tidak bisa diam saja. Sofie terang-terangan sudah menghina dirinya.
" Lupain aja.. " Sofie mengibas-ngibaskan tangannya. Enggan melanjutkan obrolan yang semakin mengarah ke pertengkaran. " Gue gak mau tau, elu harus ganti duit gue secepetnya. "
" Oke. Secepetnya gue ganti. " Lisa berdiri dari duduknya, kesal dengan perlakuan Sofie. " Tunggu 10 menit, gue transfer duit nya ke elu! " Lisa pergi begitu saja meninggalkan Sofie.
Lisa pergi mencari ATM center terdekat. Sepertinya Lisa tidak mempunyai pilihan lain selain menggunakan uang Arsen. Toh, 70 juta tidak ada apa-apa nya dengan nominal yang Arsen berikan.
***
Urusan dengan Sofie sudah beres. Lisa mengemasi pakaiannya, memasukan ke dalam kopernya. Yah, Lisa ingin pergi meninggalkan Arsen. Hatinya tidak sanggup lagi merasakan sakit yang Arsen berikan. Meski tidak ada lagi cinta, melihat suaminya tunangan dengan wanita lain, rasanya menyakitkan. Sebagai istri dan seorang wanita sangat tidak di hargai oleh Arsen.
Lisa cepat-cepat menyembunyikan kopernya ketika mendengar suara pintu apartemen terbuka. Lisa tau jelas jika yang membuka pintu itu suaminya. Waktu menunjukan pukul sebelas malam. Lisa pikir, Arsen tidak akan pulang ke rumahnya. Nyatanya lelaki itu sudah ada di hadapannya.
" Belum tidur? " tanya Arsen sembari membuka pakaiannya, menyisakan boxer saja, kebiasaan pria itu ketika tidur.
" Belum ngantuk. " jawab Lisa.
Arsen mendekati Lisa yang tengah duduk di kursi meja rias. Melingkarkan lengannya di bahu Lisa, lalu berbisik. " Aku pengin. " tidak menunggu persetujuan Lisa, Arsen telah membenamkan wajahnya di leher Lisa.
Lisa memejamkan matanya. " Oke, ini yang terakhir. "
Seperti biasa, Arsen sangat ahli dalam membuat Lisa menggapai nirwana. Tidak di pungkiri, pesona Arsen benar-benar membutakan mata hatinya. Lisa seakan tak bisa menolak apapun yang Arsen inginkan.
Pukul Empat pagi, Lisa bergegas turun dari ranjang. Lalu membersihkan diri. Di lihat Arsen tengah tertidur nyenyak, Lisa berniat pergi meninggalkan Arsen. Meski tubuh merasa lelah, Lisa harus segera pergi. Bagaimana tidak lelah? pukul tiga pagi Arsen beru menghentikan permainannya. Pria itu tak kenal lelah jika menyangkut hal itu.
" Aman. " gumam Lisa yang berhasil keluar dari apartemen.
- TBC -
...Yang mau liat visual Arsen, Lisa bisa follow IG author Srt_tika92...
...Bye.. bye.....
hihihi...
ya jangan ganggu hubungan orang dong junet, jangan ngejar ngejar pacar orang.kamu juga nggak mau kan kalau pacar kamu diambil orang