ALBIZAR

HALLO SEMUANYA, SEBELUMNYA MAAF YAH KALAU AKU UPDATE NYA LAMA, KARENA AKU JUGA KADANG AGAK SUSAH BUAT MIKIR KELANJUTANNYA, BAHKAN BISA SAMPAI BERJAM-JAM CUMA DIEM AJA MIKIRIN KELANJUTAN CERITANYA.

JADI AKU MOHON MAAF SEBESAR-BESARNYA, KEDEPANNYA AKU BAKAL USHAIN YAH😊.

...***...

Bel pulang sekolah baru saja berbunyi, Bizar berjalan beriringan bersama Riska menuju ke parkiran sekolah.

Saat dijalan menuju parkiran mereka berdua berpapasan dengan Levon, masih ingat dengan Levon kan, cowok yang sering nyari gara-gara sama Bizar.

"Wow cowok penyakitan udah balik lagi kesekolah nih, kenapa gak mati sekalian aja"ejeknya Levon, Bizar menggeram menahan amarahnya, dia kadang bingung, apa masalah Levon, kenapa dia sering sekali mencari gara-gara dengannya.

"Heh lo kalau ngomong jangan sembarangan yah, inget apa yang lo omongin bisa aja berbalik sama diri lo sendiri"bukan Bizar yang berbicara tapi Riska, Riska benar-benar merasa geram dengan kelakuan Levon.

"Wahh pawangnya nambah satu nih sekarang, emang dasar cuma bisa ngerepotin orang doang lo, bokap lo aja gak mau punya anak kayak lo"Levon tersenyum meremehkan.

"Berisik, lo kira gue gak tau kalau nyokap lo itu ******"bisiknya Bizar, Levon langsung menggeram kesal dengan apa yang Bizar katakan. Bizar-pun langsung menarik tangan Riska untuk segera pergi.

Tiba di area parkiran, Bizar langsung menyalakan motornya untuk segera mengantarkan Riska pulang.

Diperjalanan hening, belum ada juga yang membuka suara, Bizar maupun Riska bergelut dengan pikiran mereka masing-masing.

"Sayang"panggil Bizar sambil mengelus tangan Riska yang memeluknya.

"Hmmm"

"Kamu gak malu punya pacar penyakitan kayak aku?"Bizar berbicara dengan mata yang fokus menatap jalan.

"Kamu apaan sih, jangan ngomong kayak gitu"Riska makin mempererat pelukannya pada Bizar, dan hening kembali melanda, hanya terdengar suara kendaraan yang berlalu lalang.

Sampailah Bizar di depan rumah Riska, Riska langsung turun dari motor Bizar, begitupun dengan Bizar, dia membuka helm full face nya dan langsung turun dari motor miliknya, manik matanya menatap lekat manik mata milik sang kekasih, terdengar hembusan nafas kasar dari Bizar.

"Maaf"

"Maaf karena kamu punya pacar penyakitan kayak aku, kalau memang kamu mau ninggalin aku, aku...."ucapan Bizar terpotong karena Riska lebih dulu memeluknya dengan sangat erat.

"Kamu gak boleh ngomong gitu, aku gak mau denger kamu ngomong kayak gitu, aku yakin kamu pasti sembuh, jangan pernah ninggalin aku"ucap Riska dengan sedikit terisak, Bizar langsung membalas pelukan Riska tak kalah erat, tak terasa air matanya turun tanpa diminta.

Kapan semua ini berakhir? Kapan papanya bisa menerima nya lagi? Jika boleh jujur, Bizar benar-benar merindukan sosok papanya yang dulu sangat peduli padanya, dia sangat merindukan sosok papanya yang dulu, apakah papanya akan selalu seperti ini sampai Bizar mati? Bizar berharap jika hari itu tiba, hari dimana terakhir kali dia melihat dunia, dia bisa melihat papanya, dia ingin dipeluk oleh papanya.

"Sttt cantik nya Bizar gak boleh nangis"Bizar mengusap lembut rambut Riska.

"Jangan pernah tinggalin aku"ucapnya Riska seraya melepaskan pelukannya lalu menatap manik mata Bizar.

"Aku gak bisa janji, tapi aku akan terus berusaha"Bizar tersenyum sambil mengusap pipi Riska.

"Udah jangan sedih lagi yah, aku gak papa kok, gih masuk, mandi, makan abis itu istirahat"lanjutnya Bizar, Riska hanya mengangguk paham.

"Kamu hati-hati dijalannya"Riska berjalan masuk menuju rumahnya.

"Iya"setelah Riska benar-benar masuk kedalam rumah, barulah Bizar pergi pulang.

Terlihat rumah besar dan cukup mewah milik seseorang yang sangat Bizar rindukan, yah itu adalah rumah kedua orang tuanya, sekarang dia berada tepat didepan rumah kedua orang tuanya, entah kenapa tiba-tiba dia ingin datang kerumah yang dulu dipenuhi kenangan manis bersama keluarganya, tidak bisa Bizar pungkirin seburuk apapun perlakuan kedua orang tuanya terhadap dirinya, mereka tetaplah kedua orang tuanya, Bizar tetap merindukan mereka, tetap ingin melihat mereka meskipun hanya dari kejauhan.

Dia rasanya benar-benar rindu akan pelukan hangat sang papa, dia rindu omelan mamanya, dia rindu suasana rumahnya yang dulu.

Tetes demi tetes air mengalir dari mata Bizar, sakit rasanya.

"Bizar"panggil seseorang yang berada dibelakang Bizar, Bizar langsung menghapus air matanya dan membalikkan tubuhnya.

"Mama"gumam Bizar, orang yang memanggil Bizar adalah ibu kandungnya yang sudah melahirkan dia kedunia ini.

"Kamu udah sembuh nak? kamu gak apa-apa kan?"Risti memandangi anak nya itu sambil memegang bahu Bizar, sedangkan Bizar hanya diam membisu menatap mamanya, sosok yang sangat dia rindukan, dia marah dengan perlakuan kedua orang tuanya kepada dirinya, tapi semarah apapun Bizar, Bizar tidak pernah bisa membenci mereka, dia hanya memerlukan waktu untuk menenangkan dirinya sendiri.

"Bizar"panggilnya lagi Risti, hancur sudah pertahanan Bizar, dia langsung memeluk tubuh sang ibu dengan sangat erat, diiringi tangisan yang begitu memilukan.

Risti membalas pelukan sang putra dengan begitu tulus, dia benar-benar menyesal telah memperlakukan Bizar dengan tidak baik.

"Maafin Mama sayang, maaf hiks hiks hiks...mama salah maaf"ucap Risti yang ikut meneteskan air matanya.

"Bizar kangen sama mama, dari dulu Bizar pengen banget dipeluk lagi sama mama, hiks hiks...maafin Bizar mah, Bizar udah buat Zara meninggal"

"Nggak sayang nggak, kamu gak salah, mama yang salah"Risti melepaskan pelukannya dan langsung menghapus air mata Bizar.

"Kamu harus kuat, mama akan berusaha memberi pengertian sama papa kamu, maafin Mama"

"Kamu mau ikut mama masuk ke dalam?"tanya Risti.

"Nggak, aku mau pulang ke rumah Jordan aja"Risti tersenyum lalu mencium kedua pipi anaknya.

"Ya udah, nanti mama bakal sering jengukin kamu dirumah pak Wira yah"

"Iya mah, aku pamit"ucap Bizar lalu menyalami tangan sang mama.

"Iya hati-hati sayang, jangan ngebut"Bizar hanya tersenyum dan mengangguk, lalu diapun langsung melajukan motornya dengan kecepatan sedang.

Terimakasih ya, yang udah mau mampir ke karya aku😊 semoga kalian suka sama ceritanya 🌹😊Jangan lupa like and vote nya.

Maaf kalau ada typo yah.

Mohon bijak dalam berkomentar.