Ambisi tujuh Keluarga Bangsawan besar dan ternama, membuat kedamaian di Kekaisaran Liu, kini menjadi sebuah kenangan.
Rakyat pun menderita akibat ambisi ketujuh bangsawan yang bekerjasama dengan para pendekar dari dunia persilatan Aliran Hitam dan Aliran Netral.
Seorang Pemuda belasan tahun menjadi korban dari dua kelompok tersebut, membuatnya tidak bisa mengingat namanya karena dilemparkan hidup-hidup kedalam jurang yang sangat dalam.
Beruntungnya ia tercebur ke sungai di dasar jurang tersebut. Dan bertemu dengan Dua Jagoan nomor satu dari aliran hitam dan aliran putih dunia persilatan Liu yang keduanya telah lama menghilang.
Ia pun membuat kedua orang jagoan itu, terkejut saat mengetahui tubuhnya adalah Jenis Tubuh Yin Yang Sejati yang muncul seribu tahun sekali.
Mampukah pemuda tersebut mengembalikan kedamaian di kekaisaran Liu setelah ia mewarisi kekuatan kedua jagoan Nomor satu dari dua aliran yang berbeda itu? Siapakah Dia Sesungguhnya hingga dianiaya dan dilemparkan ke dalam Jurang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Auraga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
029: Rencana Keji Aliansi Aliran Hitam
Pemilik Kedai segera menghampiri pemuda bangsawan tersebut lalu meminta maaf karena tidak bisa mencarikan meja untuk dirinya dan para pengawalnya tersebut.
“Tuan Muda Yao Shin … Bagaimana jika tuan menunggu beberapa saat lagi, Saya akan pastikan meja kosong berikutnya untuk anda.”
“Huh ... berani sekali Kau membuat Tuan kami menunggu!” Lelaki bertubuh tegap yang sedari tadi hanya diam saja, terlihat marah dan membentak Pemilik Kedai.
Tubuh Pemilik Kedai itu pun menjadi gemetar dan segera terduduk mendengar bentakan tersebut.
Zhu San yang melihat hal itu segera berdiri dan memutuskan untuk meninggalkan tempat tersebut.
Ia tak ingin Pemilik Kedai itu, mendapat masalah karena dirinya yang telah selesai menyantap hidangannya tersebut.
“Tuan …Saya permisi. Sebaiknya segera anda bereskan meja saya tadi, Saya tak ingin anda mendapat masalah dari orang yang tak mengenal sopan santun ini.”
Zhu San segera membalikkan badannya dan melangkah menuju pintu, tidak perduli lagi dengan wajah pemuda yang kini mengelam mendengar kata-katanya.
Lelaki pengawal yang bertubuh tegap itu, tak lagi dapat menahan amarahnya. Ia pun melompat dan hendak menendang Zhu San.
WHUUTS
PLAAK
Zhu San yang telah siaga, segera berbalik dan menangkis tendangan tersebut. Dengan cepat Zhu San memberikan tendangan balik yang mengenai perut lelaki tersebut dengan sangat telak.
Tubuh lelaki bertubuh tegap itu, terlempar dan menghantam pemuda bangsawan yang terkejut melihat gerakan Zhu San yang begitu cepat itu.
Tubuh lelaki tegap itu membentur tubuh Pemuda bangsawan hingga keduanya jatuh saling tindih.
Lima prajurit yang mengawal Yao Shin, segera bergerak hendak menyerang Zhu San yang lalu menatap mereka semua seraya mengeluarkan Aura membunuhnya.
“Jangan membuatku marah atau kalian semua akan berakhir dengan tidak baik-baik saja!”
Bentakan Zhu San membuat kelima prajurit itu segera mundur. Zhu San pun segera berbalik meninggalkan kedai tersebut.
Sementara Yao Shin terlihat sangat geram melihat hal itu. Ia merasa kemampuannya jauh di bawah pemuda itu dan melawannya adalah sebuah kebodohan.
Setelah beberapa saat kemudian, Ia pun meninggalkan kedai tersebut dengan wajah yang dipenuhi amarah dan dendam kepada Zhu San.
Sementara Zhu San segera memutuskan, untuk mencari penginapan karena esok Ia ingin melihat Turnamen Beladiri yang akan diadakan di Alun-alun Istana.
Setelah beberapa waktu akhirnya Zhu an mendapatkan sebuah penginapan yang cukup dekat gerbang Istana.
Zhu San memutuskan untuk beristirahat karena semalaman dirinya tidak sempat memejamkan matanya.
***
Sementara itu, Dewa Tapak Api Luo San terlihat sangat kesal mendapati laporan dari para anggota Aliansi tentang kegagalan mereka menghentikan kedatangan peserta Turnamen Beladiri ke Ibukota kekaisaran.
Kurang dari dua puluh persen saja dari target mereka yang berhasil dihadang dan dibunuh.
Mereka yang dibunuh seluruhnya berasal dari Sekte kecil dan beberapa diantaranya berasal dari aliran Netral.
Hal itu membuat Dewa Tapak Api terlihat gamang dengan rencana mereka Aliansi yang telah dirancang beberapa bulan lalu.
Sejak mendengar berita Kaisar Liu Feng akan mengadakan turnamen Beladiri, Ia dan para petinggi serta Anggota Aliansi, bersepakat untuk menyerang para pendekar dari sekte aliran putih yang menjadi peserta dalam turnamen tersebut.
Tujuannya adalah melemahkan kekuatan Sekte Aliran Putih dan Netral yang memiliki hubungan baik dengan Pihak Kekaisaran.
Dengan melemahnya kekuatan Sekte Aliran Putih yang mendukung Kaisar Liu Feng, maka rencana untuk menggulingkan Kaisar Liu Feng, diharapkan dapat berjalan dengan lancar dan mudah ke depannya nanti.
“Tenanglah Kawan … Sebaiknya kita menyusun ulang rencana melemahkan kekuatan sekte Aliran Putih itu bersama dengan yang lainnya.”
Qing Jun si Pedang Siluman berkata demikian karena mengetahui bahwa para pendekar tinggi Aliansi Aliran Hitam, sedang dalam perjalan menuju ke Kota Shangyu.
Mereka akan tiba nanti malam dan mungkin keesokan harinya. Dengan begitu mereka dapat menyusun ulang rencana sebelumnya yang telah gagal dan tidak mencapai target.
Dewa Tapak Api Luo San tersenyum seraya berkata kepada Qing Jun. “Kadang kala kau ini terlihat cerdas … Hahahaha. Baiklah akan ku ikuti saranmu.”
Qing Jun mengusulkan untuk melakukan pertemuan itu di markas cabang Sekte Tombak Emas, agar tidak mengundang kecurigaan dari pihak Aliran Putih.
Luo San pun setuju dan Ia segera meminta Ketua Markas Cabang Sekte Tombak Emas untuk mempersiapkan segala sesuatunya.
Pertemuan yang diadakan saat malam telah melewati puncaknya itu, dilakukan di dalam ruang bawah tanah yang sangat luas. Di bawah bangunan markas cabang tersebut.
Luo San terlihat bersemangat saat melihat para petinggi Aliansi yang merupakan pendekar tingkat tinggi, hampir seluruhnya telah tiba di kota Shangyu.
Dari Kota Wuchang, Dewi Selaksa Racun Sun Li datang bersama sang Kakak, Sun Yang di pendekar Mata Iblis.
Kemudian terlihat Li Jung Si Tinju Baja bersama Jiang Wu Si Dewa Pisau Terbang. Selain itu Gui Xiang Si Topeng Siluman dan Empat Topeng Kematian juga hadir di dalam ruangan itu.
Selain itu terlihat juga Chung Ta sang Pendekar Elang Hitam yang juga merupakan Ketua Sekte Elang Hitam, satu dari lima Sekte Aliran Hitam terkuat.
Yang juga membuat Dewa Tapak Api Luo San gembira adalah kedatangan Dari Zheng Kun, Ketua kelompok pembunuh Hantu Kematian.
Kelompok tersebut merupakan kelompok pembunuh Nomor satu di kekaisaran Liu. Menyusul peringkat kedua yaitu kelompok Kupu Beracun.
Sesuai namanya, kelompok pembunuh tersebut, seluruh anggotanya adalah perempuan.
Ketua kelompok itu bernama Huo Lin, seorang perempuan berkemampuan tinggi dalam peringan tubuh dan juga berwajah seperti gadis terlepas dari usianya yang hampir lima puluh tahun.
“Rekan-rekan semua … Mari kita mulai pertemuan ini, sebelumnya Aku akan menjelaskan mengapa rencana kita terdahulu telah gagal.”
Dewa Tapak Api Luo San berhenti sejenak, lalu ia pun melanjutkan penjelasannya.
Sebab utama kegagalan rencana itu adalah para murid berusia belasan tahun yang akan ikut dalam turnamen tersebut, ditemani langsung oleh Ketua Sekte mereka.
Hal itu menunjukkan bahwa pihak Kaisar Liu Feng, memiliki rencana tersembunyi dibalik acara turnamen tersebut.
“Untuk itulah aku ingin kita menyusun ulang rencana untuk melemahkan kekuatan Sekte Aliran Putih itu. Adakah yang mempunyai usul dalam hal ini?”
Terlihat semua para petinggi Aliansi Aliran Hitam itu, mengerutkan dahinya karena berpikir cukup keras.
Setelah beberapa waktu tidak ada yang menyampaikan usulnya. Sun Li berdiri dri duduknya.
Dewi Selaksa racun itu lalu menyampaikan usulnya mengenai rencana lanjutan Aliansi Aliran Hitam itu.
“Bagaimana jika kita menangkap mereka saat mereka akan kembali pulang ke Sektenya setelah turnamen tersebut.”
Pertanyaan Sun Li itu membuat beberapa dahi petinggi Aliansi itu mengerut. Namun penjelasan Sun Li berikutnya membuat mereka menyetujui rencana luar biasa yang dikatakan oleh Dewi Selaksa Racun itu.
Chung Ta sang Pendekar Elang Hitam itu, terlihat kagum dengan rencana sosok Perempuan yang dulu sangat Ia sukai itu.
Sementara Sun Li tersenyum lebar saat mendengar Chung Ta bersedia jika markas Rahasianya menjadi tempat untuk menahan para ketua Sekte itu nantinya.
*****
Mohon Maaf Karena terlambat Update. Karena banyak kejadian tak terduga yang membuat Author Tidak sempat untuk menulis. 🙏🙏🙏
Gimana caranya memberikan Rate..?
Malu, saya/Slight//Slight//Slight/