Aiu Himmler harus menanggung semua atas apa yang dia lakukan di masa lampau. Tak punya belas kasih dan sombong waktu duduk di bangku sekolah berimbas pada kehidupannya setelah dia mulai bekerja.
Dulu ada seorang murid laki laki pindahan dari korea, penampilannya bisa di bilang di bawah rata rata. Gemuk sipit dan semua yang berbau bau aneh melekat pada dirinya. Kang Joong Woo, dia laki laki yang tak pernah mengenal rasa benci kepada sesama, penuh dengan belas kasih dan kebaikan.
Namun semua itu berubah karena perlakuan Aiu terhadapnya.
Dia di buly habis habisan setelah berani menyatakan perasaannya kepada Aiu.
Di situlah Joong Woo yang selalu menebar senyum, seketika tak pernah terlihat sama sekali.
Beberapa tahun kemudian Aiu di pertemukan kembali dengan Joong Woo yang sudah berubah.
Tetapi Aiu di tuntut untuk merubah penampilannya di depan Joong Woo.
"Kau pasti akan menyesal ketika tahu siapa perempuan ini sebenarnya"
Apa yang sebenarnya terjadi?
Baca kisah mereka
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AMaeera, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Negosiasi Hadiah Lomba
Yeeeee!!!
Aiu bersorak sembari melompat-lompat seperti anak kecil kegirangan yang mendapatkan hadiah mainan kesukaannya.
Aiu bahkan melambaikan tangan ke atas dengan beberapa voucher di tangannya sementara tangan satunya lagi tengah memegang amplop coklat berisi uang.
Mereka berdua ternyata memenangkan game itu. Joong Woo hanya diam mengamati dan menikmati kebahagiaan Aiu yang terlihat nyata di matanya.
Aiu seolah tak sadar bahwa Joong Woo sejak dari tadi terus memperhatikannya.
"Presdir kita menang presdir!" Aiu meremas hoodie lengannya dan Joong Woo langsung mengalihkan pandangan ke arah tangan Aiu.
"Maaf Presdir" ucap Aiu sembari perlahan melepaskan tangannya. Oh ya, jadi hadiahnya kita bagi dua ya" Aiu mengangkat kedua alisnya secara cepat.
"Apa kau sedang meremehkanku? aku tidak butuh uang itu ambil saja semua kalau kau mau" Joong Woo terlihat acuh dia mengalihkan pandangannya ke arah lain.
"Presidir serius? kalau begitu minggu depan saya akan mentraktir Presdir. Tunggu tunggu, kita juga dapat voucher makan gratis apa Presiden mau ki...." ucapannya terputus.
"Tidak mau! dan tidak akan. Kalau kau mau kau bisa pergi dengan temanmu" ucap Joong Woo dengan nada rendah.
"Tapi, kan ini pasangan Presdir" Aiu tak sengaja berucap demikian, dia tak bermaksud menganggap bahwa dirinya dan Joong Woo adalah sepasang kekasih.
Aiu tersentak menelan ludahnya dengan susah payah.
"Tidak, maksud saya di sini tertulis kalau voucher ini berlaku hanya untuk sepasang... maksud saya laki-laki dan perempuan, jadi kalau saya harus pergi dengan Cindy mungkin vocer ini bisa saja tidak berlaku atau bagaimana kalau saya mengajak sekretaris Min?" Aiu tersenyum lebar.
"Ya lebih baik minggu depan aku akan mengajak sekretaris Min" tambahnya.
"Tidak bisa! minggu depan sekretaris Min sibuk dengan jadwal pekerjaannya" Joong Woo nemotong pembicaraan.
"Bagaimana kalau kau berikan vocer itu pada yang lebih membutuhkan bukankah kau lebih membutuhkan uang itu ketimbang vocernya?"
"Itu kan lumayan Presdir, saya" ucapannya terputus lagi.
"Kau bisa tidak bicara denganku jangan dengan bahasa formal" ucap Joong Woo lagi lagi memotong pembicaraan.
"Iya Presdir, saya cuma Maksudku aku paham" mereka berdua terus berbincang sembari berjalan tak sadar entah kemana langkah kaki membawa mereka pergi.
"Oh ya Predir boleh aku tanya sesuatu?"
"Hmmm" Joong Woo hanya bergumam dia bahkan tak mengalihkan pandangannya dan terus menatap ke depan dengan menyimpan kedua tangan ke dalam saku hoodie.
"Aku penasaran bagaimana Presdir bisa menemukanku hanya dengan sekali menebak?" Mendengar pertanyaan Aiu, Joong Woo seketika memaku langkahnya dia berpikir keras Bagaimana caranya menjawab pertanyaan Aiu tanpa memperlihatkan bahwa dirinya begitu sangat memperhatikan Aiu.
"Tidak ada! itu hanya sebuah kebetulan lagi pula mana mungkin aku tahu ciri-ciri di tubuhmu! tadi aku hanya menebaknya secara acak!" Joong Woo kembali melanjutkan langkah kakinya.
"Benarkah?" Aiu menyipitkan mata, dia seolah tak percaya dengan jawaban Joong Woo.
"Itu tidak mungkin pasti ada sesuatu yang dia ketahui" gumam Aiu sembari mengikuti langkah kaki Joong Woo.
Flashback
Joong Woo mengamati setiap jari-jemari bahkan tekstur kulit dari setiap perempuan di balik tirai, dia terlihat bingung namun Joong Woo bisa mengendalikan ekspresi wajahnya hingga laki-laki itu terlihat tenang.
Joong Woo sangat tidak yakin dia bahkan terlihat sangat ragu akan tetapi tiba-tiba ujung matanya langsung tertuju ke sebuah kaki yang nampak tak asing baginya.
Laki-laki itu kemudian menekuk kakinya berlutut untuk lebih meyakinkan dengan apa yang dilihatnya. Sepintas bayangan saat dirinya membantu Aiu mengobati luka di lututnya, Joong Woo seperti sempat melihat ada tanda bekas goresan di mata kaki kanannya.
Jung Woo tersenyum tipis kemudian beranjak berdiri lalu berucap.
"Aku memilih tirai ini!"
Tanpa berlama-lama lagi pembawa acara meminta panitia untuk mengajak perempuan yang ada di balik tirai keluar. Joong Woo terlihat gelisah akan tetapi dia mampu mengendalikan dirinya dengan baik dalam hitungan ketiga perempuan itu keluar dan disambut oleh teriakan para penonton.
Ternyata Joong Woo menebaknya dengan benar perempuan yang ada di balik tirai itu adalah Aiu.
Aiu dibuat terkejut wajahnya terpaku dia tak menyangka bahwa Joong Woo akan menebaknya dengan benar hanya dengan sekali kesempatan.
Akhirnya yang memenangkan perlombaan itu adalah mereka berdua. Sebelum penyerahan hadiah Aiu dan Jung Woo diharuskan berganti pakaian dengan memakai baju adat Korea.
Setelah berganti pakaian mereka berdua keluar dengan memakai Hanbok.
Joong Woo sempat terpana, Aiu mengenakan Hanbok berwarna merah padam layaknya seorang perempuan yang siap menikah bahkan rambut Ayu disisir secara rapi dan dikuncir lalu dikepang ke belakang dengan mengenakan perhiasan khusus seorang putri raja di atas kepalanya.
Walau pun dia memakai kacamata namun pesonanya tetap terpancar. Mereka berdua berdiri saling berhadap-hadapan menatap satu sama lain hingga membuat setiap orang yang ada disana terhanyut.
Mereka berdua terlihat sangat gugup hingga salah tingkah, panitia kemudian mengambil foto mereka sebagai kenang-kenangan karena acara itu dilakukan setiap 1 tahun sekali.
Jadi setiap tahun jika ada yang memenangkan permainan itu maka mereka harus melakukan hal yang sama.
Flashback off
Aiu mengambil sebuah foto dari dalam tasnya dan ternyata foto itu adalah foto yang diberi oleh panitia tadi. Aiu tersenyum menatap foto dirinya dengan Joong Woo yang mengenakan pakaian Hanbok dengan warna senada.
"Bolehkah aku menyimpan foto" ucapannya terputus karena Aiu tersadar bahwa Joong Woo sudah tak ada bersamanya.
"Presdir?" Aiu mengeraskan suaranya berharap Joong Woo akan mendengar panggilannya.
Aiu mempercepat langkah kakinya mencari keberadaan Joong Woo sementara pandangan matanya menyapu ke sekitar.
Tubuhnya terpaku saat bola matanya menemukan sosok Joong Woo sedang berjalan menuju ke arena permainan kincir angin raksasa.
Aiu mendongakkan kepala menatap ke atas, kincir angin itu terlihat sangat besar dan menjulang tinggi hingga ke angkasa.
"Astaga apa yang sedang dia lakukan di situ! tidak mungkin dia akan naik itu, kan?" ucap Aiu dengan nada lirih dia lalu bergegas mengejar Joong Woo.
Semangat dan sehat sllu..
dia berkorban lagi untuk Joong woo
ayo Joong woo kejar Aiu ke jakarta...