NovelToon NovelToon
Cermin Yang Retak : Pembalasan Dendam

Cermin Yang Retak : Pembalasan Dendam

Status: tamat
Genre:Identitas Tersembunyi / Balas Dendam / Konflik etika / Tamat
Popularitas:18.4k
Nilai: 5
Nama Author: Heryy Heryy

Cerita ini berpusat pada perjalanan Anita, seorang wanita yang dikhianati, dan bahkan dibunuh secara semu oleh suaminya Hendric dan sahabatnya Reina-semua karena hasrat akan harta dan kekayaan. Malam yang mengubah segalanya terjadi di Jakarta, ketika Anita menyaksikan perselingkuhan keduanya dan mendengar rencana mereka untuk mengorbankannya. Dalam kepanikan, dia melarikan diri tapi terjebak di tepi tebing, kemudian dilemparkan ke lautan. Namun, takdir mempertemukannya kembali.

ima tahun kemudian, dia muncul sebagai Natasya, kuat dan penuh tekad untuk membalas dendam dan membongkar kebenaran. Di tengah semua itu, ada Ryujin-seseorang yang mencintainya dengan tulus dan selalu ada di sisinya, menjadi pijakan emosional dan kekuatan dalam perjuangannya menuju keadilan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Heryy Heryy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27. Pengakuan yang Terhalang Suara Telpon

Malam hari semakin larut, dan acara fashion Natasya mulai memasuki akhir. Tamu-tamu mulai pulang satu per satu, meninggalkan ruang pameran yang semakin sepi namun masih penuh dengan aroma bunga dan kesan keindahan desain busana. Ryujin berdiri di sudut ruangan, mata terjaga mengikuti langkah-langkah Arthur—kakaknya yang tiba-tiba muncul dan mengganggunya. Akhirnya, ia tidak tahan lagi dan mendekat dengan langkah cepat.

"Arthur, sedang apa dia di sini? Apa yang dia rencanakan?" suaranya keras, penuh kemarahan yang sudah menumpuk lama.

Arthur menoleh, wajahnya tetap tenang dengan senyum sarkastis di bibirnya. "Aku hanya tertarik dengan desain yang ada di sini. Semua sangat cantik, tidak terduga dari seorang desainer muda." Dia mengintip sekeliling, kemudian mata nya berhenti pada Natasya yang sedang berbincang dengan tamu terakhir. "Apalagi desainer itu—siapa namanya, oh Natasya!"

Ryujin mendekat lebih jauh, nafasnya terasa hangat di telinga Arthur. "Jangan macam-macam dengannya, atau aku tidak akan melepaskanmu!"

Arthur tertawa pelan, matanya memandangnya dengan pandangan yang menyiratkan. "Oooh, sepertinya kamu tertarik dengannya?"

"Jangan libatkan dia dengan urusan kita!" teriak Ryujin, tangan sudah menggenggam kerah baju Arthur dengan kuat. "Sekali kamu menyentuhnya, akan ku buat kamu menyesal!" Ancaman itu keluar dari bibirnya dengan nada yang pasti, tidak ada ruang untuk ragukan.

Kedua saudara itu berdiri saling menatap dengan tajam, tubuhnya siap bertarung. Saat Ryujin mau melangkah lebih jauh, Natasya melihatnya dan segera berlari untuk memisahkan mereka. Dia meletakkan tangan di pundak Ryujin, menariknya perlahan.

"Ryujin, berhenti!" suaranya lembut tapi tegas. Dia kemudian menatap Arthur dengan mata yang tegas. "Pak Arthur, silakan pergi. Aku tidak ingin ada keributan atau perkelahian antar kedua saudara itu di acara ku. Ini adalah tempat untuk merayakan, bukan untuk bertengkar."

Arthur melihat Natasya sejenak, kemudian tersenyum lagi. Ia melepaskan kerah bajunya dari genggaman Ryujin dan mengangkat tangan sebagai tanda menyerah. "Baiklah, seperti yang inginnya. Tapi ingat, adikku—urusan kita belum selesai." Setelah itu, ia berjalan meninggalkan ruangan dengan langkah mantap.

Di kejauhan, Reina menyaksikan semua itu dengan mata yang ceria. Sebuah rencana muncul di benaknya: ia melihat bahwa Arthur tertarik dengan Natasya, dan mungkin ini adalah kesempatan untuk menyingkirkan Natasya dari Hendric. "Jika Arthur bisa menarik perhatian Natasya, maka dia tidak akan lagi ganggu pernikahan ku dengan Hendric," pikirnya dengan senyum jahat.

Dia segera mendekat ke Arthur yang baru saja keluar dari ruangan acara. "Sepertinya kedua penerus grup HANS tertarik kepada Natasya?" kata Reina dengan nada yang ramah tapi menyiratkan.

Arthur berhenti dan menoleh, melihat Reina dengan tatapan yang tidak peduli. "Perkenalkan aku Reina, istri dari CEO BNF!" Reina memperkenalkan dirinya dengan bangga, mengangkat dagu.

Arthur mengangkat alisnya. "Heh, ada apa? Sepertinya kamu memperhatikan ku?"

Reina mendekat sedikit, suara menjadi lebih pelan. "Pak Arthur, apakah dia tertarik dengan Natasya? Jika ia tertarik, aku bisa membantunya. Aku tahu semua tentang dia—kebiasaan, keraguan, bahkan rahasia yang dia sembunyikan."

Namun Arthur hanya tersenyum sarkastis, tidak tertarik sama sekali dengan tawaran itu. "Heeeh (tersenyum), terima kasih atas tawarannya, sayangnya saya tidak tertarik dengan tawaran mu!!"

Reina sedikit kaget, tapi tidak mau menyerah. "Pak Arthur, tolong tetap waspada. Natasya bukan wanita sembarangan—dia penuh dengan tipu daya dan rencana jahat. Dia hanya ingin mengambil apa yang dia inginkan, tanpa memikirkan orang lain."

Arthur hanya mengangguk perlahan, tidak memperdulikan ucapan Reina. "Terima kasih atas pemberitahuanmu, tapi itu urusanku sendiri." Setelah itu, ia langsung pergi meninggalkan tempat tersebut, meninggalkan Reina berdiri sendirian.

"Kedua saudara itu, mereka tidak tahu bahwa Natasya penuh dengan tipu daya!" bisik Reina pelan, mata penuh kemarahan. "Tapi tidak apa-apa—aku akan menemukan cara lain untuk menyingkirkanmu, Natasya!"

Kembali di ruangan acara, Natasya mendekat ke Ryujin yang masih berdiri terkejut di tempat yang sama. "Ryujin, apa yang terjadi? Kenapa kamu hampir bertengkar dengan kakakmu?" tanyanya dengan khawatir.

Ryujin hanya menggeleng, tidak mengatakan apa-apa. Matanya tetap menatap lantai, seolah memikirkan sesuatu yang dalam. Setelah beberapa saat, ia mengangkat kepala dan menatap wajah Natasya dengan sangat dalam—seolah ingin melihat hingga ke dalam hatinya. Kemudian, ia menggenggam tangan Natasya dengan lembut, tapi penuh rasa tegas.

"Natasya, ada apa? Kenapa menatap ku seperti itu?" tanya Natasya, hati mulai berdebar kencang. Dia merasakan sesuatu yang berbeda dari Ryujin hari ini—sesuatu yang lebih dalam dari sekadar perhatian.

Saat itu, Ryujin menghembuskan nafas pelan. Wajahnya memerah sedikit, dan ia tampak ragu untuk berbicara. "Natasya... sebenarnya aku ingin mengatakan sesuatu kepada mu!"

"Ada apa? Kamu ingin mengatakan apa?" Natasya menatapnya dengan mata penuh keheranan, hatinya berdebar semakin kencang.

"Sebenarnya a-aku !!!"

Tiba-tiba, "Treleng-treleng-treleng"—suara telpon Natasya berbunyi dengan kencang, memecah kesunyian yang tebal.

"Maaf, tunggu sebentar aku jawab telpon dulu!" kata Natasya dengan tergesa-gesa, melepaskan tangan Ryujin dan mengambil ponselnya dari tas. Dia menjawab telponnya sambil berjalan sedikit menjauh, meninggalkan Ryujin berdiri sendirian dengan perasaan ragu yang semakin besar.

Setelah beberapa menit, Natasya menutup telpon dan kembali ke Ryujin. "Maaf ya, itu telepon dari orang penting. Jadi, apa yang ingin kamu katakan kepadaku tadi?"

Ryujin melihatnya sejenak, lalu menghembuskan nafas lagi. Dia tahu ini adalah saatnya—jika tidak sekarang, mungkin tidak akan ada kesempatan lagi. Ia berjalan mendekati Natasya perlahan, kemudian menggenggam tangan Natasya sekali lagi dengan erat. Matanya menatap mata Natasya dengan penuh kebenaran.

"Natasya! Aku menyukaimu... a-aku sangat menyukaimu!" kata Ryujin dengan suara yang sedikit gemetar, tapi penuh keberanian. Ia mengatakan itu dengan jelas, tidak ada lagi ragu atau penundaan.

Natasya terkejut. Tubuhnya seolah membeku, dan ia tidak bisa berkata apa-apa selama beberapa saat. Mata nya memerah, dan ia merasa air mata ingin keluar. Akhirnya, ia melepaskan tangan Ryujin dengan lembut, wajahnya terlihat sedih.

"Maaf, tapi aku tidak bisa menerimamu!" kata Natasya dengan suara lembut, tapi tegas. Setiap kata itu terasa seperti menusuk hatinya sendiri.

Ryujin tersenyum lembut, meskipun matanya terlihat sedih. "Aku tahu ini sangat mendadak. Tidak apa-apa—aku bisa menunggumu? Sampai kamu siap menerima aku?"

Natasya menggeleng dengan cepat, air mata sudah mulai terjatuh di pipinya. "Maafkan aku, aku tidak bisa. Anggap saja hari ini tidak terjadi apa-apa. Maaf... aku harus segera pergi!!!" Setelah itu, ia berlari keluar dari ruangan dengan tergesa-gesa, meninggalkan Ryujin berdiri sendirian di tengah ruangan yang sepi.

Ryujin berdiri di situ selama lama, mata menatap pintu yang baru saja ditutup Natasya. Dia sebenarnya sudah menyangka akan ditolak, tapi merasa lega setelah menyatakan perasaannya. "Setidaknya aku tidak akan menyesal," pikirnya dengan senyum lembut, meskipun hatinya terasa sakit.

Sementara itu, Natasya mengendarai mobilnya dengan cepat, air mata terus menetes di wajahnya. Dia menangis tersedu-sedu, tangan yang memegang setir bergetar. Dalam hatinya, ia berkata: "Maafkan aku Ryujin, namun saat ini aku tidak bisa bersamamu. Aku terlalu sibuk dengan rencanaku untuk membalas perasaanmu. Apalagi jika kamu tahu siapa diriku yang sebenarnya—siapa yang aku cari dan apa yang aku rencanakan—apakah kamu bisa menerimaku? Aku takut untuk tahu..."

Malam hari di Jakarta semakin sunyi, dan mobil Natasya melaju cepat di jalan yang sepi. Dia tidak tahu ke mana dia pergi—hanya ingin melarikan diri dari semua yang terjadi, dari pengakuan Ryujin yang membuat hatinya terbelah dua antara kebenaran dan rencana yang sudah dia buat jauh-jauh hari.

1
✦͙͙͙*͙*❥⃝∗⁎.ʚAuzoraɞ.⁎∗❥⃝**͙✦͙
Btw paragrafnya bisa di bagi ini kak. jadi 2. biar gk terlalu panjang gini. ntar masing - masing 5 -6 baris aja. itu udah mentok. 🙏
✦͙͙͙*͙*❥⃝∗⁎.ʚAuzoraɞ.⁎∗❥⃝**͙✦͙: Gak apa - apa kak. semangat. aku juga masih pemula.
total 2 replies
✦͙͙͙*͙*❥⃝∗⁎.ʚAuzoraɞ.⁎∗❥⃝**͙✦͙
Aduh... baru buka vibe nya udah kyk gini. 🤭.
Julia wati333
sangattt luarrr biasaaaa
Han Sejin
thanks, 🙏🙏🙏 pe
Julia wati333
wowww seru sekali membaca nya👍👍
Greta Ela🦋🌺
Iya deh Natasya kan Anita🫣
Han Sejin: masih ada yang lebih gong lagi di bab selanjutnya kak,
total 1 replies
Greta Ela🦋🌺
Ups🫣
Greta Ela🦋🌺
Good girl
Greta Ela🦋🌺
Pede banget ngomongnya
Greta Ela🦋🌺
Pede banget ya
Greta Ela🦋🌺
Wtf
Masih eps 1😭😭
Greta Ela🦋🌺
Agak stres
Greta Ela🦋🌺
Wihhh parah
Adelia Hira
idih, ni orang gak punya muka apa gimana orang dia yang jahat🤬🤬🤬🤬🤬
Adelia Hira
ceritanya menarik apalagi bagian awal pas Reina meminta maaf
Almahira
ceritanya seru
Zee👻 sᥙᥒsһіᥒᥱ☀
lebih egois siapa yang merangkak naik ke ranjang suami sahabatnya sendiri? 😭
woe.park kim_L
udah kak👍
Han Sejin: makasih 🙏
total 1 replies
Han Sejin
🙏🙏🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!