Istriku! Oon?

selamat Membaca 👇

Pagi di Jakarta terasa panas dan lembap. Eric Alaric Wiguna dan Mini Chacha Pramesti tiba di gedung perkantoran mewah tempat Notaris Chandra berkantor. Eric menyamar sebagai pengawal Mini, sementara Mini tampil sebagai Signora Capo Conti yang berkuasa, mengenakan setelan bisnis yang rapi dan memancarkan aura Sofia Moretti yang ditingkatkan.

Mereka disambut oleh Notaris Chandra, seorang wanita muda yang sangat profesional, tetapi matanya memancarkan kelelahan yang sama seperti yang Mini lihat pada Luca. Chandra adalah putri angkat Silvio Valerius, sekutu paksa Matriark, dan kunci untuk penjualan Wiguna Corp.

"Selamat datang, Nyonya Wiguna," sapa Chandra, nadanya formal namun tegang. "Saya tidak menyangka Capo Eric akan mengirim istrinya yang baru untuk mengurus hal sensitif seperti ini."

Mini tersenyum dingin. "Suamiku tidak mengirimku, Notaris Chandra. Aku datang sebagai pemilik sah dari Conti Group. Dan saya di sini untuk membatalkan penjualan Wiguna Corp. kepada Tuan Valerius."

Negosiasi Signora Capo

Di sudut ruangan, Luca Wiguna, Ayah Eric, berdiri pucat. Luca jelas terkejut melihat Mini datang dengan otoritas penuh.

Mini duduk di kursi utama, meletakkan dokumen pengakuan dari bankir Alfredo (Zurich) di meja. "Notaris Chandra, dokumen ini membuktikan bahwa Matriark Alessandra telah dicabut kekuasaannya. Saya adalah Signora Capo yang diakui klan Conti. Penjualan ini ilegal dan batal demi hukum Conti Group."

Chandra mempertahankan ketenangannya. "Dokumen Zurich itu hanyalah kertas di Indonesia, Nyonya Wiguna. Kontrak penjualan Wiguna Corp. sudah ditandatangani oleh Tuan Luca Wiguna sebagai pemegang saham terbesar, dan disaksikan secara hukum. Penjualan ini akan difinalisasi dalam satu jam."

Mini tahu Chandra hanya mematuhi Matriark karena ancaman. Mini harus menggunakan intuisi Valerius-nya. Mini menatap Chandra, menyalurkan empati dan perlindungan.

"Saya tahu Anda melakukan ini karena ancaman Matriark, Notaris Chandra. Saya tahu Nenek mertua saya mengancam untuk mengekspos Anda kepada dunia—mengancam untuk mengungkapkan bahwa Anda adalah Putri Valerius," kata Mini pelan. "Tetapi saya menawarkan Anda perlindungan. Bergabunglah dengan kami. Saya akan melindungi Anda dari Matriark, dan saya akan melindungi Tuan Valerius dari kehancuran."

Chandra tersentak. Mini telah menyentuh kelemahannya—ketakutan akan pengungkapan identitasnya.

Mini memberi sinyal mata kepada Eric. Saatnya bergerak.

Ketika Mini sibisuk bernegosiasi, Eric—yang selama ini berdiri di belakang Mini sebagai pengawal yang tenang—diam-diam bergerak. Eric tahu dari Pranoto bahwa Kunci Kuno yang mengontrol aset Conti Asia ada di brankas tersembunyi di ruang arsip.

Eric menyelinap ke ruang arsip kantor Chandra. Ruangan itu penuh dengan dokumen kuno dan segel berlapis. Eric menggunakan perangkat pemindaian canggih dari Marco. Pemindai itu mendeteksi anomali logam yang disembunyikan di balik salah satu rak buku.

Eric menekan kombinasi di balik rak buku, dan dinding itu bergeser, mengungkapkan sebuah brankas kuno berlapis baja.

Eric tahu dia harus cepat. Notaris Chandra akan segera panik jika Mini berhasil meyakinkannya.

Di dalam brankas itu, Eric menemukan sebuah benda kecil: sebuah patung naga perunggu dengan mata rubi.

Eric mengambil patung naga itu. Itu bukan kunci fisik biasa, melainkan Artefak Kuno yang diisi dengan kode enkripsi Conti untuk mengendalikan semua aset. Eric segera menghubungkan patung itu ke laptopnya dan mulai menjalankan Protokol Pembatalan Penjualan Wiguna Corp. yang telah ia siapkan.

Di ruang utama, Chandra hampir menyerah. "Jika saya membatalkan penjualan ini, Silvio akan membunuh saya. Dan Matriark akan mengekspos saya!"

"Aku akan melindungimu. Aku berjanji," kata Mini, suaranya tulus.

Tiba-tiba, Luca Wiguna, Ayah Eric, yang selama ini diam, melompat. Luca tahu Eric pasti sudah menemukan Kunci Kuno itu.

Luca mengeluarkan sebuah pistol kecil dari balik jasnya dan menodongkannya ke kepala Chandra. "Kau tidak akan membatalkan apa pun, Chandra! Penjualan ini akan difinalisasi, dan aku akan mendapatkan kendali!"

Luca Wiguna telah menjadi gila kekuasaan. Dia tahu jika penjualan itu berhasil, dia akan menjadi sekutu Silvio yang tak tersentuh di Asia.

"Luca, jangan!" teriak Mini.

Luca menatap Mini dengan mata gelap. "Kau terlalu naif, Mini. Cinta tidak akan memberimu tahta. Hanya kekuasaan!"

Saat Luca menarik pelatuk, Eric kembali ke ruang negosiasi, membawa patung naga di tangannya. Eric tahu dia tidak bisa menembak Ayahnya.

Eric berteriak: "Ayah! Matriark mengkhianatimu! Dia merekam perjanjianmu! Kau akan menjadi kambing hitam!"

Luca ragu-ragu. Mini, memanfaatkan celah emosi itu, menggunakan intuisi Valerius-nya.

Mini menatap Luca dengan mata sedih. "Ayah. Nenek Alessandra hanya menggunakan Anda. Dia selalu meremehkan Anda. Jangan biarkan dia menang dengan menghancurkan Eric dan diri Anda sendiri."

Luca menjatuhkan pistolnya, wajahnya dipenuhi kekalahan. Ia menyadari ia telah dipermainkan oleh Matriark.

Eric mengambil pistol Luca. Patung naga di tangannya berkedip hijau.

"Sudah selesai, Mini," kata Eric, menatap laptop Chandra. "Penjualan Wiguna Corp. dibatalkan. Kunci Kuno sudah di tangan Signora Capo Conti yang baru."

Chandra tersenyum lega. "Terima kasih, Nyonya Wiguna. Saya memilih pihak Anda. Saya akan menyerahkan semua arsip Valerius di Asia kepada Anda."

Mini memandang Luca Wiguna yang sudah hancur. "Luca. Anda aman. Tapi Anda tidak lagi menjadi bagian dari klan. Anda harus pergi. Eric tidak akan membunuh Ayahnya."

Eric dan Mini telah memenangkan pertempuran di Jakarta, mengamankan aset Conti di Asia, dan mendapatkan sekutu baru. Sekarang, mereka siap untuk kembali ke Italia dan menghadapi Matriark Alessandra untuk terakhir kalinya.

BERSAMBUNG.

Mini berhasil menjadi Signora Capo yang diakui di Asia! Dengan Kunci Kuno di tangan, Eric dan Mini siap kembali ke Calabria untuk konfrontasi final dengan Matriark! Akankah mereka berhasil? Jangan sampai ketinggalan! Dukung terus karya kami dengan Like, Comment, Share, dan Vote! Terima kasih banyak atas dukungan Anda!