Berkisah tentang seorang gadis berparas cantik dengan bentuk tubuh yang nyaris sempurna.
Sebut saja namanya Naura. Menjadi Yatim Piatu sejak masih berusia 3 tahun, tetapi Naura tidak kekurangan kasih sayang orang tua, berkat orang tua angkatnya.
Namun saat sebuah kecelakaan menghampiri keluarga angkatnya, kesedihan dan berbagai masalah pun mulai datang menghampiri kehidupan damainya.
Besarnya kasih sayang yang selama ini Naura dapatkan dari eluarga angkatnya, membuat Naura rela melakukan apapun demi kebahagiaan keluarganya, termasuk menjadi Pemuas nafsu dari seorang Pria tampan nan kaya raya.
Mungkinkah kisah ini akan berakhir sedih? atau happy ending seperti kisah cinta lainnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Fi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29
Sean menghentikan cumbuan nya kepada Jenny saat Naura sudah tidak terlihat.
"Kenapa sayang?" tanya Jenny yang merasa kecewa dengan sikap Sean.
"Aku baru ingat kalau perkejaan ku sangat banyak yang belum diselesaikan. Aku ke atas dulu." jawab Sean beranjak pergi meninggalkan Jenny sendiri.
Jadi perlakuan mesra mu hanya untuk dipamerkan di hadapan Ja**** itu. Kau berubah Sean, aku tau kau sudah mulai menyukai wanita Ja**** itu. Seperti nya aku sudah membuat kesalahan dengan membiarkanmu hidup bersama Ja**** itu. Ini tidak bisa dibiarkan. Aku akan berusaha merebut kembali hatimu, aku tidak akan membiarkan wanita manapun merebut mu dariku." gumam Jenny
Sean yang sedang melamun diruang kerja nya terkejut saat Jenny melingkarkan tangannya di leher Sean lalu mengecup pipinya.
"Apa yang sedang kau pikirkan?" tanya Jenny duduk dipangkuan Sean
"Tidak ada" jawab Sean berusaha bersikap tenang.
Aku sangat tau apa yang sedang kau pikirkan Sean. Aku tidak akan membiarkan kau terus memikirkan Ja**** itu. batin Jenny
"Aku buatkan kau teh hijau kesukaanmu. minumlah" ucap Jenny menunjuk teh di atas meja.
Sean menurut dan meminum teh Tersebut.
Bahkan rasa teh yang sama ini terasa tidak nikmat saat bukan dirimu yang membuatkannya. Sedang apa kau sekarang Na, aku merindukanmu? Biasanya hari libur seperti ini aku bisa puas melihat mu didalam rumah ini, namun sekarang rumah ini terasa sangat sepi tanpamu Na. fikir Sean.
Sedari Naura pergi Sean merasa sangat gelisah, baru beberapa jam Naura pergi namun Sean sudah sangat merindukan nya merindukan semua hal tentang Naura.
Sean merasa bingung dengan dirinya sendiri ini pertama kalinya ia merasa begitu merindukan seseorang. Bahkan Sean tidak merasa rindu saat berjauhan dengan Jenny kekasihnya. namun berbeda Pada Naura, Sean sangat merindukan sosok wanita yang sudah menemaninya beberapa bulan belakangan ini. Walaupun Naura selalu bersikap datar kepadanya namun ntah mengapa Sean seolah menyukai Semua hal yang dilakukan Naura, terutama dari cara Naura melayani semua kebutuhannya. Persis seperti seorang istri melayani suaminya.
"Apa aku mulai mencintainya? kalau aku mencintai Nana lalu bagaimana perasaanku kepada Jenny? Apa yang sebenarnya terjadi padaku" tanya Sean dalam hati.
Sean berusaha mengenyahkan fikirannya yang terus memikirkan Naura dengan Cara mulai membalas sentuhan sentuhan Yang sedari tadi diberikan Jenny padanya.
Kau hanya boleh tunduk pada tubuhku. Tidak pada wanita lain terutama Naura. ucap Jenny dalam hati tersenyum senang karena Sean membalas sentuhannya.
Sean yang mulai merasa terangsang dengan sentuhan Jenny lekas membuka celananya dan gaun tipis yang digunakan Jenny. membawa Jenny menuju kamar yang berada didalam ruang kerjanya. Menerobos masuk tanpa adanya pemanasan terlebih dahulu. Sean meluapkan semua emosi dan dan rasa rindu nya terhadap Naura kepada Jeny.
Jenny tersenyum senang dibalik desahannya.
walaupun Sean melakukannya dengan cara yang terbilang kasar namun Jenny tetap menikmati penyatuannya bersama Sean.
Setelah menghabiskan waktu yang panjang bersama Sean di kamar yang berada dalam ruang kerja Sean. Jenny keluar dari ruang kerja Sean, karena Jenny pun masih mengingat bahwa Sean tidak suka tidur di ranjang yang sama dengan siapapun. Sean selalu mengatakan hal itu kepada siapapun wanita yang pernah dekat dengannya.
Saat ini kau bisa menolak untuk tidak tidur dikamar yang sama denganku Sean. Namun aku jamin tidak lama lagi peraturan itu tidak akan berlaku lagi padaku. ucap Jenny yang sudah berada di dalam kamarnya. Jenny tersenyum lalu mengambil pil kontrasepsi namun bukannya meminum pil tersebut. Jenny malah membuangnya ke dalam tong sampah. Kita lihat saja. ucap Jenny dengan senyum menyeringai.
