NovelToon NovelToon
Rahasia Tersembunyi Sopir Pribadiku

Rahasia Tersembunyi Sopir Pribadiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Terlarang / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi
Popularitas:584
Nilai: 5
Nama Author: Bunnyku

Putri Daniella menyukai Pangeran Felix dan ingin menikah dengannya. Tapi kehadiran sopir pribadinya Erik Sebastian merubah segalanya. Pemuda desa itu diam-diam mencintai putri Daniella sejak kecil. Seiring waktu, terungkap jika Erik adalah putra mahkota yang sesungguhnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunnyku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Melepaskan atau Melanjutkan Hubungan????

Dia bergegas ke kebun belakang, aroma tanah dan bunga menyapa hidungnya. Dengan cekatan, dia memetik bunga-bunga itu, membuat dua buket: Dahlia dengan Rosemary untuk makam Ratu Greta, dan Krisan dengan Rosemary untuk Pangeran Theodor. Erik sudah hapal kebiasaan Daniella saat berziarah.

Di mobil Land Rover Defender, Daniella duduk di jok depan, memeluk Deassy yang mendengkur pelan, hatinya masih dipenuhi dilema Felix.

Erik mengemudi dengan tenang, tapi hatinya bergejolak, kebersamaan dengan Daniella selalu membuatnya bahagia, tapi peringatan Alecia seperti bayang-bayang.

Sesampainya di kompleks pemakaman Kastil Hilstuf, angin sejuk membawa aroma daun kering, makam-makam bangsawan tertata rapi di bawah pohon-pohon tua.

Daniella meletakkan buket Dahlia di makam Ratu Greta dan Krisan di makam Pangeran Theodor, lalu berlutut, berdoa dengan mata terpejam.

Erik duduk di sampingnya, ikut berdoa, hatinya penuh hormat.

"Kakek, Nenek, Ella datang lagi. Pasti kalian bisa menebaknya, setiap kemari, pasti karena rindu dan galau," kata Daniella, suaranya pelan, matanya berkaca-kaca.

"Ella gak tahu harus bagaimana menghadapi persoalan dengan Pangeran Felix. Haruskah melepaskan dan berpisah dengannya, atau melanjutkan hubungan kami?"

"Kakek dan Nenek pernah berpesan, agar Ella melakukan apapun itu sesuai kata hati, kan? Tapi Ella gak bisa memilih, kata hati Ella ada dua," lanjutnya, suaranya bergetar, tangannya memegang rumput di sisi makam.

"Tapi, sementara ini, sebulan ini biarkan Ella lakukan apapun yang Ella sukai, pergi ke manapun yang Ella mau, bergembira menikmati hari-hari Ella."

"Kakek, Nenek, Ella balik dulu ya. Bulan depan Ella kembali lagi," katanya, mencium pusara keduanya, air mata kecil menetes di pipinya.

Erik memperhatikan, hatinya perih, ingin memeluk Daniella, tapi tahu batasannya.

Di perjalanan pulang, Daniella diam, hatinya mantap. Dia memutuskan untuk menikmati sisa waktu break dengan Felix dengan melakukan apa yang dia sukai.

Di kamarnya malam itu, dengan cahaya lampu kristal yang lembut dan aroma lavender dari diffuser, dia duduk di meja tulis, menulis daftar tempat yang ingin dikunjungi bersama sahabatnya, Lulla dan Julia: Kastil Vilkrad untuk piknik, danau di utara untuk berperahu, dan pasar malam di kota untuk merasakan kehidupan sederhana.

Hatinya ringan, untuk pertama kalinya dalam sebulan, dia merasa bebas, meski bayang Felix masih ada, kebersamaan dengan Erik dan rencana bersama sahabatnya memberi harapan baru.

*********

Pagi itu, kota kecil di sekitar Istana Skandinavia berdenyut dengan kehidupan, aroma kopi dan roti panggang dari kafe-kafe di sudut jalan bercampur dengan hembusan angin musim gugur yang sejuk.

Putri Daniella, bersama sahabatnya Lulla dan Julia, melangkah masuk ke toko brand ternama, lampu kristal di langit-langit memantulkan cahaya ke etalase kaca yang dipenuhi pakaian dan tas mewah.

Daniella mengenakan gaun midi berwarna krem dengan jaket kulit tipis, rambut pirangnya tergerai, membuatnya tampak anggun namun santai.

Lulla, dengan sweater merah muda dan jeans, dan Julia, dengan blazer biru tua, berjalan di sisinya, tawa mereka menggema di toko saat memilih pakaian.

Erik, setia sebagai sopir dan pengawal, mengikuti dari jarak sopan, tangannya siap menenteng tas belanjaan, wajahnya tenang tapi matanya waspada, memastikan keselamatan Daniella.

Setelah mencoba beberapa pakaian dan tas, Daniella memilih dua gaun, satu hitam elegan dan satu krem lembut serta dua tas tangan dengan warna senada.

"Ini cocok untuk acara musim dingin nanti," katanya, tersenyum pada Lulla dan Julia, hatinya ringan untuk pertama kalinya dalam beberapa hari.

Erik mengangguk sopan, mengambil tas belanjaan dan memasukkannya ke bagasi Mercedes hitam mengilap di luar toko, aroma kulit jok mobil bercampur dengan udara musim gugur yang segar.

Mereka melanjutkan ke restoran bergaya Skandinavia dengan dekorasi kayu dan lilin menyala di setiap meja, aroma rempah dan ikan panggang menguar di udara.

Daniella, Lulla, dan Julia duduk di meja dekat jendela, memesan Swedish meatballs yang lembut, salmon panggang dengan saus dill, Princess cake dengan lapisan krim hijau yang manis, dan Filbunke, dessert susu fermentasi kental seperti es krim, dihiasi stroberi, blueberry, dan mulberry segar.

Mereka menyeruput jus jeruk, tawa mereka mengalir bebas, sementara Erik duduk di meja tak jauh, memesan Chocolate mint mud cake, garpu di tangannya bergerak pelan sambil matanya sesekali melirik Daniella, hatinya hangat melihat gadis itu tersenyum.

"Putri bahagia kan? Lupakan sejenak Pangeran Felix. Tak semua hal harus berkutat di sekitar dia terus. Putri Ella harus menikmati hidup," kata Julia, suaranya penuh semangat, matanya berbinar mendukung sahabatnya.

"Ya, aku bahagia, senang dan gembira bisa menghabiskan waktu bersama kalian. Setidaknya aku gak perlu mikirin dia," jawab Daniella, senyumnya lebar, hatinya ringan seperti kapas di angin.

"Lakukan apa yang Putri inginkan, yang Putri mau. Kita akan mendukungnya, bersama atau tidak dengan Pangeran Felix, yang penting Putri bahagia, tidak boleh sedih dan menangis," tambah Lulla, tangannya memegang tangan Daniella, memberikan kekuatan.

"Benar, aku akan manfaatkan waktu untuk beraktivitas sebaik mungkin, melakukan apa yang kusukai," sebut Daniella, suaranya penuh tekad, matanya berbinar.

"Saya tahu Pangeran Felix pria impian Tuan Putri, tapi masih banyak pria baik di luar sana, bangsawan yang bisa membuat Putri bahagia, yang mencintai Putri," kata Lulla lagi, suaranya lembut tapi penuh harap.

"Aku belum terpikir untuk mencari penggantinya saat ini atau nanti. Kalaupun berpisah dengannya, aku mau sendiri dulu. Mungkin sampai selesai kuliah dua tahun lagi," ungkap Daniella, hatinya jujur tapi masih dipenuhi bayang Felix.

"Kalau Putri memang hanya menginginkan Pangeran Felix, merasa bahagia dengannya, maka tetaplah bersamanya, jauhkan dia dari perempuan itu. Buat wanita itu menjauhi Pangeran. Putri harus tegas, kalau perlu buat gadis itu tahu diri," kata Julia, suaranya tegas, matanya menyala.

"Kita lihat saja nanti apa yang bisa aku lakukan. Ayo kita kembali saja, hari sudah sore," ajak Daniella, bangkit dari kursi, hatinya penuh semangat baru.

Erik mengantar Lulla dan Julia ke rumah masing-masing, mobil Mercedes melaju pelan di jalanan kota yang mulai diterangi lampu jalan.

Tadi pagi, dia juga menjemput mereka dari rumah, seperti biasa, dengan penuh kesetiaan. Daniella duduk di jok depan, memandang keluar jendela, hatinya bercampur antara kebahagiaan hari ini dan dilema Felix.

***********

1
Dandi Mahesa
keren kak Lanjut gasken
lovebunny: makasih 🙏🙏
total 1 replies
Dandi Mahesa
mampir ka
Just_Loa
Halo kak trimakasih sdah mmpir ya 🧡
lovebunny: hallo juga..iya sama sama..sukses selalu
total 1 replies
lovebunny
iya sabar.. tungguin ya 🙏🙏
lovebunny
makadih ya sudah mampir
lovebunny
maksudnya kendala apaan tuh..he..he
Ryner
Thor, jangan diam aja, kasih kabar kalo ada kendala, kami akan terus menunggu!
perayababiipolca
Keren! Bagus banget ceritanya.
Agnes
Cepat update dong, seru banget ni ceritanya! 🤩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!