Kecelakaan misterius merenggut nyawanya, dan ia yakin itu adalah akhir segalanya. Namun, takdir punya rencana lain.
Ketika membuka mata, ia mendapati dirinya bukan lagi di dunia modern. Ia kini berada dalam tubuh Xiao Yan, sang protagonis legendaris dari dunia Dou Qi, tepatnya di donghua dan novel kesayangannya, Battle Through The Heavens (BTTH)!
Mati di dunia nyata, bangkit sebagai 'sampah' Klan Xiao yang dirundung malang dan kehilangan Dou Qi-nya? Tidak akan.
Dengan Sistem Ajaib yang tiba-tiba hadir sebagai pendamping, ia punya kesempatan untuk menulis ulang takdir. Bukan hanya sekadar bertahan, ia berniat melampaui versi aslinya.
"Aku akan menjadi Xiao Yan yang berbeda. Lebih kuat, lebih hebat, dan... kenapa tidak? Lebih banyak kekasih!"
BUKAN NOVEL TERJEMAHAN, MURNI PEMIKIRAN AUTHOR
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Natelashura7, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 13 godaan xun'er
"Awas saja cai lin, aku pasti akan membalas saat menjinakkan fallen heart flame" Batin Xiao yan ketika tersungkur setelah ditampar.
Xiao yan bangkit kembali, ia melirik kearah cai lin yang perlahan-lahan berubah ke wujud python penelan langit kecil. Sepertinya penyatuan masih belum sempurna meskipun cai lin sudah mengonsumsi beberapa pil pembangkit jiwa, siulan kecil member ular kecil terbang ke tubuh Xiao yan.
"Lama tak berjumpa xiao cai" ucap xiao yan mengelus kening ular kecil itu. "Ayo pergi dari tempat ini, sebelum ibumu marah" Lanjutnya tersenyum.
Ular piton kecil mengangguk sebelum masuk kedalam saku baju xiao yan. Setelah itu xiao yan mengeluarkannya sayap dou qi nya dan terbang menuju keluar goa, angin berhembus kencang menerpa tubuhnya.
"Dengan pertumbuhan secepat ini, aku bisa menjadi dou huang dalam waktu dekat" Batin Xiao yan. "Sayang sekali api surgawi tadi terlalu lemah untuk mempengaruhi cai lin, kurasa aku harus lebih bersabar untuk bisa mengklaim ular nakal itu" Lanjutnya.
Xiao yan bergerak lebih cepat membuat bercak biru tertinggal saat ia menambah kecepatan sayap dou qi nya. Ia hampir mencapai perbatasan namun matanya melihat sesuatu, sosok wanita berpakaian hijau terlihat melambaikan tangannya.
"Kakak xiao yan" Panggil gu xun'er.
"Xun'er" Kaget xiao yan menukik untuk mendarat. "Kenapa kau ada ditempat ini" Lanjutnya.
"Hmph... Xun'er hanya berjalan-jalan, tidak disangka akan bertemu xiao yan kakak" Balas xun'er mengarang alasan.
"Paman ling ying mengabari ku kalau kakak xiao yan pergi ke dataran tengah, aku takut dan langsung menyusul" Batin xun'er lega karena melihat orang dicintainya.
"Kakak Xiao yan sudah menjadi dou wang. Xun'er merasa rendah karena masih berada ditahap dou ling" ucap xun'er sedikit menunjukkan sisi manja nya. "Sepertinya bakat kakak Xiao yan benar-benar hebat" Lanjutnya memuji.
"Jangan merendahkan diri seperti itu xun'er, aku yakin kamu hanya bermalas-malasan. Jika kamu berusaha mungkin aku tidak ada apa-apa nya" Balas xiao yan tersenyum.
"Hmm... Kakak xiao yan benar-benar pintar memuji" ujar xun'er sedikit malu.
Tangan kanan xiao yan mengengam tangan kiri xun'er, mereka berjalan bergandengan tangan sambil mengobrol kecil, xiao yan menceritakan tentang perjalanan selama hampir dua tahun ini, sementara xun'er menceritakan tentang apa saja yang ada di Akademi Jia nan tempat nya belajar saat ini.
"Xun'er dengar kakak xiao yan membuat kesepakatan dengan ratu medusa" ucap xun'er melirik wajahnya sebentar.
"Aku memberikan nama cai lin padanya, yah dia ratu medusa yang akan melindungi ku selama tiga tahun dengan imbalan pil" Ujar xiao yan membenarkan. "Sekarang dia sedang tertidur karena jiwanya belum menyatu sempurna dengan ular python tujuh warna" Lanjutnya.
"Hmmph... Apa kakak xiao yan menyukainya?" Tanya xun'er menyelidik.
"Aku lapar, bagaimana kalau kita memanggang daging" Balas xiao yan seolah-olah tidak mendengarkan pertanyaan dari xun'er.
[Inventory terbuka].
Xiao yan menciptakan api unggun kecil dan memanggang daging di dalam nyala api, xun'er bersandar di bahunya sambil melihat kearah api unggun. Xiao yan mencium kening xun'er, membuat wanita itu langsung mengalihkan pandangan sambil merona malu.
[Api surgawi di tubuh xun'er me-resonansi dengan api surgawi milik host].
"Tunggu apa" Kaget Xiao yan.
Xun'er mengerang kepanasan karena benih api surgawi peringkat keempat dalam tubuhnya perlahan-lahan tidak terkendali karena merasakan tiga api surgawi peringkat lebih rendah. Tanah gersang berubah menjadi medan api berwarna emas, pakaian mereka berdua tiba-tiba melebur hanya menyisakan pakaian dalam.
"Tunggu dulu" ucap xiao yan panik.
[Sistem berkata: sebaiknya host menikmatinya].
"Gu yuan akan membunuh ku jika melakukannya" Balas xiao yan kesal sendiri.
Xun'er dengan menggoda memainkan jari lentiknya pada dada Xiao yan, menyusuri lekuk berotot yang mulai tumbuh pada remaja muda itu. Xiao yan mengepalkan tangannya menahan godaan dari tubuh wanita yang begitu harum, tidak!. Dia tidak bisa melakukan itu pada xun'er saat ini.
"Xun'er sadarlah, jangan terpengaruh" ucap xiao yan berusaha menyadarkan.
Jantung xiao yan berdetak lebih cepat, xun'er menjatuhkan tubuh xiao yan membuat nya berada di atas. Tangan kanannya mengengam tangan kiri xiao yan, sementara wajahnya meniup dada xiao yan penuh nafsu.
"Berhenti... Cepat berhenti, atau aku akan dibunuh ayahmu" ucap xiao yan setengah panik.
Xun'er mendekatkan bibir nya ke bibir xiao yan. Nafas Xun'er hangat terhadap bibir Xiao Yan, matanya bersinar samar dengan api langit yang sama yang menggeliat di dalam dirinya. Panas yang memancar dari tubuhnya hampir tak tertahankan.
"Xiao yan" Bisik xun'er menggoda. "Aku menginginkan mu, tubuh ku sangat panas dan panas sekali" Lanjutnya tersenyum penuh gairah.
Bibir mereka saling bertemu satu sama lain dalam ciuman intes. Ciuman Xun'er lapar, menuntut, dipicu oleh neraka yang mengamuk di dalam dirinya. Lidahnya menari dengan Xiao Yan, rasanya manis dan memabukkan seperti nektar terbaik.
pikiran Xiao Yan gulungan, kewalahan oleh sensasi. Panasnya tubuh Xun'er yang menempel pada tubuhnya sendiri sungguh menjengkelkan, memicu bara keinginannya sendiri hingga mencapai puncaknya. Dia tahu dia harus menolak, harus mendorongnya pergi sebelum terlambat.
"Kenikmatan hanya sesaat tapi aku akan mati begitu melakukanya oleh ayahnya" Batin Xiao yan meniaga kesadaran nya.
Xiao yan menggunakan tiga api surgawi untuk menekakan tubuh xun'er, berhasil!. Ia berhasil membalikkan keadaan, tangannya dengan cepat mengikat kedua tangan xun'er untuk tidak lagi menggodanya. Xun'er terengah-engah, kejutan dan frustrasi bertikai dalam ekspresinya saat dia menemukan dirinya tiba-tiba di belas kasihannya.
"Kakak xiao yan" ucap xun'er berusaha menghancurkan laktat meskipun tidak berguna. "Aku menginginkan mu, tolong" Lanjutnya sambil memohon.
Terlepas dari kata-katanya, ada secercah akal yang kembali ke tatapannya, seolah-olah sebagian dari dirinya mulai memahami gawatnya situasi mereka. Udara di sekitar mereka masih berkilauan dengan sisa panas. Xiao yan mencium bibir xun'er, bukan untuk sex melainkan untuk menyerap energi jahat dalam tubuh xun'er.
Tangannya menahan tangan xun'er yang terikat sementara bibirnya menghisap energi jahat di dalam bibir xun'er, menyerapnya perlahan-lahan. Mata Xun'er melebar karena shock, lalu berkibar tertutup saat dia mengalami campuran aneh antara kelegaan dan kehilangan. Panas menindas yang berasal dari tubuhnya secara bertahap berkurang saat Xiao Yan melanjutkan penyerapannya, api surgawi di dalam dirinya berdenyut terang dengan setiap fragmen korupsi yang dicuri.
Setelah beberapa saat yang panjang, Xiao Yan istirahat ciuman, terengah-engah lembut. Xun'er merosot kembali ke bumi hangus, tampak terkuras tetapi matanya lebih jernih dari sebelumnya.
"Xun'er seraplah juga energi ku. Aku akan membantu mu untuk menerobos ke dou wang" ucap xiao yan tersenyum ketika xun'er sudah kembali.
Xun'er menarik napas dalam-dalam dan terpusat, lalu menutup jarak di antara mereka sekali lagi. Kali ini, ketika bibir mereka bertemu, itu dengan kelembutan dan rasa hormat
