NovelToon NovelToon
Harem Putri Bunga

Harem Putri Bunga

Status: sedang berlangsung
Genre:Dunia Lain / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: rozh

Sering di-bully, hingga dikirim ke ruangan seorang dosen yang dikenal aneh, dia masuk ke dalam sebuah dunia lain. Dia menjadi seorang putri dari selir keturunan rakyat biasa, putri yang akan mati muda. Bagaimana dia bertahan hidup di kehidupan barunya, agar tidak lagi dipandang hina dan dibully seperti kehidupan sebelumnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rozh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29. Berumur 3 Bulan.

Putri menatap tajam anak laki-laki itu. "Kenapa kau menunjukku? Kau mau bertanya aku makan apa? Aku bisa makan daging dan tumbuhan juga."

"Ya sudahlah, aku juga tidak mengerti dengan apa yang kau katakan ganteng, kau bisa mengambil sendiri apa yang mau kau makan!" Putri langsung duduk.

"Ambil, pilih saja!" Putri menunjuk daging dan sayur. Setelah itu, dia mengambil sendiri daging dan sayur untuknya.

Gadis kecil berambut merah muda mengambil beberapa potong kecil daging ditambah sayur, sementara anak laki-laki itu hanya menatap makanan.

"Kau tidak lapar?" Putri bertanya dengan pipi penuh pada anak laki-laki itu.

Anak laki-laki itu menunjuk dada Putri Laeouya lagi. "Ya sudah aku bingung. Tak tahu dengan apa yang kau katakan, kalau kau makan, makan ini!" Putri menunjuk dua mangkuk yang berisi sayur dan daging.

Usai makan, putri berjalan ke samping ke diaman, melihat taman bunga dari kerajaan Lucifer, karena anak laki-laki itu menunjuk taman bunga.

Anak laki-laki itu menghirup bunga itu, lalu memakan kelopak bunga. "Hei, kau pemakan bunga? Apa kau budak dari keturunan kerajaan Pan? Peri bunga itu?" Putri tercengang.

"Sepertinya kau sangat menyukai bunga ya, lihat rambut panjang kamu berayun-ayun, mata kamu bahkan semakin bersinar dan merah. Eh, apa ini di kepala kamu? Kok ada bulat?" Putri Laeouya meraba rambut dan kepala anak kecil itu.

"Kepala kamu luka ya? Ada benjolan, apa mereka memukul dan menyiksa kamu di rumah budak? Kasihan sekali. Tenang saja tampan, nanti aku akan meminta Deana meracik obat untuk kepalamu yang benjol ini!"

Anak laki-laki itu tiba-tiba menggesekkan kepalanya pada Putri Laeouya. Memeluk putri, lalu tertidur. "Hei kau ngantuk? Lucu sekali, kau tertidur setelah makan kelopak bunga. Bangunlah, tidur disana, badanmu berat, aku tidak kuat menopang. Hei kau, bantu!" Putri Laeouya berteriak pada gadis berumur sembilan tahun itu agar membantu dia.

"Dia berat sekali. Cepat sekali dia tertidur!"

Putri dan gadis kecil itu hanya meletakkan tubuh anak kecil itu di rumput, karena mereka berdua tak sanggup membawa anak laki-laki itu ke dalam rumah.

Tiba-tiba, terdengar Deana berseru sambil berlari mencari Putri.

"Putri! Putri, ini gawat!" Deana berkata ngos-ngosan.

"Gawat kenapa sih Deana?"

"Anak itu mana?" Deana celingukan.

"Anak yang mana?" Putri bertanya balik.

"Anak berambut panjang itu Yang Mulia, gawat!" Deana panik.

"Kamu tenanglah Deana! Gawat kenapa sih? Anak itu di sana, tuh lagi tidur habis kenyang makan bunga," jawab Putri Laeouya.

"Apa? Putri, anda memberinya makan bunga?" Deana terkejut. Langsung berlari ke arah anak laki-laki itu.

"Iya, memangnya kenapa sih Deana? Jangan bikin cemas deh!" Putri berteriak sambil mengekori Deana yang berlari ke arah anak itu, dan juga anak kecil perempuan berambut merah muda mengekori Putri.

"Dia keturunan pemakan daging murni, dia ini pangeran Yang Mulia, bukan budak!"

"Hah? Kok bisa?" Putri Laeouya ternganga.

"Panjang ceritanya, barusan aku diberi tahu oleh pengawal Putri Arunika. Sekarang keluarga mereka sedang bertamu di rumah selir ke-68, mungkin sebentar lagi sampai di sini, rumah budak sudah di acak-acak oleh mereka!"

"Waduh!"

"Hei, Pangeran bangunlah!" Deana menggoyangkan tubuh anak laki-laki itu. Memaksanya berdiri, membersihkan tubuhnya dari rumput, baju dan rambut panjang hitamnya.

Mata anak laki-laki itu berkedip beberapa kali, lalu mendekat dan memeluk Putri Laeouya.

Ya, seperti yang dikatakan Deana, tak lama, Putri Arunika bersama segerombolan orang datang ke kediaman Putri Laeouya.

"Ini adik saya, saya yang memberikan dia tanda terima pembelian budak, tapi kami semua tidak tahu jika budak itu adalah pangeran." Putri Arunika menunjuk Putri Laeouya.

"Putraku!" Wanita dengan pakaian mewah langsung memeluk anak laki-laki cantik itu. "Kau tidak apa-apa, kau baik-baik saja?"

"Ini ada apa?" Putri Laeouya bertanya, menatap sekelompok tamu tak diundang itu, dia masih memegang tangan anak laki-laki yang dipeluk oleh wanita berpakaian mewah.

"Adikku, ada kesalahan, kesalahan pahaman antara rumah budak dan penjual. Penjual rupanya menculik seorang pangeran, anak ini bukan budak, tapi pangeran. Dia adalah Zeus Ezra Lucifer, pangeran ketiga kerajaan Lucifer." Putri Arunika menjelaskan.

Putri Laeouya menelan salivanya. "Pangeran ketiga kerajaan Lucifer? Gila, kepalaku bisa putus ini!" Putri bermonolog dalam hati. "Eits, tunggu, aku tidak boleh terlihat lemah dan bodoh, aku tidak salah di sini!"

"Oh begitu, tapi aku sudah membelinya, ini bukan salahku!" Putri Laeouya menatap wanita berpakaian mewah itu.

"Iya, mohon maaf, kedatangan kami lancang dan mengejutkan Putri." Seorang pria berpakaian mewah dan bersahaja langsung maju dan berbicara.

"Bisakah, Yang Mulia Putri mengembalikan pangeran kepada kami?" tanyanya ramah, penuh senyuman.

Putri Arunika menyenggol bahu Putri Laeouya. Lalu berbisik pelan. "Kau gila, jangan bodoh! Kau mau menentang kerajaan Lucifer, hah! Sudah aku bantu ngomong malah sombong! Cepat minta maaf dan kembalikan!"

"Cih, kau mau ambil muka atau gimana? Siapa yang peduli!" balas Putri dalam hati. "Aku juga tahu, pasti kalah dengan kerajaan Lucifer, tapi minta maaf dan merunduk, tidak akan. Aku bukanlah aku yang dulu!"

"Cepat! Untuk apa kau menatapku lama!" Putri Arunika geram.

"Bisa saja aku kembalikan, tapi dia aku beli seribu keping emas, sudah aku rawat juga, jadi—" Putri menggantung kalimat.

"Dasar bodoh dan gila! Kau benar-benar tak ingin kepala ya!" Putri Arunika semakin geram.

Pria dewasa tadi tersenyum. "Kami akan mengganti kerugian anda dan membayar jasa anda telah merawat pangeran, lalu ucapan terimakasih. Apakah ada sesuatu yang Anda inginkan?"

"Aku tidak tahu, aku suka dengan dia yang tampan dan baik ini. Jadi, berikan aku sesuatu yang berharga dan berguna saja," jawab Putri sambil membelai rambut panjang anak laki-laki itu.

"Namamu rupanya Zeus Ezra ya, nama yang bagus, sebagus wajah dan rambutmu," puji Putri Laeouya. Anak laki-laki itu menatap putri, lalu mencium pipi Putri Laeouya.

Putri tersenyum. "Wah, kau manis sekali, anak baik."

Berbeda dengan putri, ibu pangeran tampan terkejut dan menatap tajam sang putri lama. Membuat Putri Arunika semakin merinding, bahkan mencubit jemari tangan Putri Laeouya.

"Apaan sih!"

"Kau ini, cari mati ya! Aku tak ingin mati, kau tahu tidak? Ini berhubungan juga denganku karena surat jual beli bercap tandaku, bodoh! Kalau mau mati, jangan bawa-bawa aku!"

Pria dewasa itu mengeluarkan dua buah permata merah. "Ini permata dari Lucifer, satu permata ini harganya lebih dari 50 ribu keping emas. Semoga Putri suka." Dia menyodorkan pada Putri Laeouya.

Putri menoleh pada Deana. Deana mengambil permata itu. "Terimakasih banyak," ucap Deana.

"Dan ini plakat izin masuk ke kerajaan Lucifer serta surat izin masuk berdagang ke pasar gelap Lucifer."

"Wow, pucuk dicinta ulam pun tiba!" Putri tersenyum.

Deana menerima pemberian itu. " Terimakasih banyak Yang Mulia," kata Deana.

"Ezra, ayo pulang Nak. Sudah waktunya menyusu, Sayang," kata wanita berpakaian mewah.

Putri Laeouya melotot. "Menyusu? Sudah besar masih menyusu?"

"Pangeran Ezra masih berumur 3 bulan Yang Mulia Putri, jadi dia masih menyusu dan belum bisa bicara?" jawab pria dewasa itu.

"Hah?" Putri dan Deana melongo.

1
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Lina Hibanika
penasaran dengan kelanjutannya,, jangan lama-lama up nya ya author yg baik hati 🤗😉
Rozh: Oke. terimakasih sudah membaca cerita sederhana aku kak🌹🙏🏻
total 1 replies
Lina Hibanika
ceritanya seru
Lina Hibanika
beuh ngaku koki kelas satu,, ga taunya sungguh mengecewakan 😒
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Rozh: Oke. terimakasih sudah membaca cerita sederhana saya ya🌹🙏🏻 semoga suka dan selalu menarik, up nya setiap sore atau malam ya🌹
total 1 replies
Cindy
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!