NovelToon NovelToon
Istri Taruhan

Istri Taruhan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: Kuswara

Di malam pertama pernikahannya, Siti mendengar hal yang sangat membuatnya sangat terluka. Bagaimana tidak, jika pernikahan yang baru saja berlangsung merupakan karena taruhan suaminya dan sahabat-sahabatnya.

Hanya gara-gara hal sepele, orang satu kantor belum ada yang pernah melihat wajah Siti. Maka mereka pun mau melihat wajah sebenarnya Siti dibalik cadar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kuswara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

Kedua orang Siti yang di rumah sakit pun sudah tidak ada. lagi di sana. Tidak ada orang satu pun yang mengetahui keberadaan mereka. Asih dan keluarganya menghilang. Yang Siti tahu semuanya telah pergi entah ke mana.

Siti mulai memutar otak untuk mengerjakan apa setelah tinggal sendiri dan tidak bekerja lagi. Kalau tadinya dia masih betah berdiam diri lama-lama di dalam kontrakan sepetaknya. Sekarang dia sudah harus bergerak mencari kesibukan untuk menjernihkan pikirannya. Melakukan yang sesuatu yang bermanfaat baginya dan anaknya.

Jalan pagi dan jalan sore, salah satu yang sekarang rutin dilakukannya selama hampir dua minggu ini. Berjalan ke pasar yang dekat dari kontrakan. Membeli beberapa sayuran yang dimasaknya hanya untuk direbus saja karena itu yang paling mudah.

Seperti sore ini, Siti berjalan santai seorang diri dari pasar membawa tentengan. Hanya beberapa macam saja yang dibelinya karena keterbatasan tempat.

Cuaca sore sangat terang dan menghangatkan tubuhnya tapi sayang harus sedikit terganggu dengan kehadiran Teo yang menghadang jalannya.

"Aku temani, ya?."

Siti kembali melanjutkan langkah kakinya yang sempat terhenti karena kedatangan Teo. Tapi sekarang dia mulai berjalan lagi, mengabaikan Teo yang berjalan di belakangnya. Siti pun tidak merespon apapun perkataan Teo.

"Gio sudah terbang ke Jerman."

Langkahnya sempat terhenti tapi dia kembali berjalan. Siapa pun tidak boleh ada yang merusak moodnya pagi. Walau tidak bisa dipungkiri ada tanya yang hadir menyusup kalbu.

Siti segera mengunci pintu setelah berada di dalam kontrakan karena Teo masih berada di sekitarnya.

Siti menatap ponsel yang dua minggu ini diabaikannya. Dia pun memasang mode senyap pada ponselnya. Siti berjalan mendekat, dengan perasaan dia membuka ponsel yang sudah di tangannya.

Puluhan telepon masuk dan pesan singkat dari Gio. Satu persatu Siti membukanya. Dari mulai menanyakan keadaan, mau makan atau minum apa, pria itu bertanya apa boleh dia menemui dan berbicara padanya. Terselip bukti transferan sejumlah uang yang sangat banyaknya yang bisa digunakannya untuk memenuhi semua kebutuhannya.

Sampai pada akhirnya Gio pamit untuk kembali ke Jerman karena suatu alasan yang belum pasti. Dia hanya mendapat kabar kurang baik tentang kedua orang tuanya. Dia harus di sana untuk memastikannya sendiri. Kejujuran memang sangat pahit tapi Siti selalu berusaha menguranginya.

Informasi mengenai keadaan kedua orang tuanya dikabarkan langsung oleh Liani yang sudah kembali lebih dulu ke sana. Kini kedua orang tua Gio tinggal di rumah Liani.

Siti meremas ujung hijabnya sambil menggigit bibir bawahnya. Ponselnya terlepas dari tangannya, sudah satu minggu Gio berada sangat jauh darinya. Belum ada kabar juga dari pria yang masih berstatus suami.

Melupakan atau dilupakan, itu yang mencoba Siti lakukan. Melupakan rasanya sangat tidak mudah dan tidak mungkin, semuanya masih melekat sampai nadinya. Dilupakan mungkin, siapa lah dia dulu dan sekarang bagi seorang Gio.

Siti sudah mempersiapkan hal terburuknya jika meraka harus berpisah.

Tok Tok

Siti bangkit dan membuka pintu kontrakan. Teo masih berdiri tepat di depan pintu kontrakan dengan wajah pucat. Ingin tak peduli pada orang yang telah menghancurkan semua kebahagiaannya, tapi dia tidak bisa karena dia tahu rasanya sakit seperti apa.

Ya, seperti sekarang ini. Sakit luar biasa yang sedang berusaha disembuhkannya sendiri. Dia pun berdiri walau dari tempat yang cukup jauh.

"Ma-maaf..."

Hanya itu kata yang keluar dari mulut Teo sebelum pria itu ambruk di atas tanah. Beberapa orang yang melihatnya langsung menolong, membawanya sampai rumah sakit.

Sementara Siti tetap diam di kontrakan, itu bukan urusannya. Teo bukan keluarganya atau siapa yang perlu ditolongnya karena sudah banyak orang yang menolong.

Satu kemudian ponselnya berdering, telepon masuk dari nomor yang tidak dikenalnya. Karena terus menerus menelepon, Siti pun mengangkatnya.

"Pasien atas nama Teo memintaku menghubungimu. Teo memintamu datang ke rumah sakit sekarang juga karena kondisi kesehatannya semakin memburuk."

Siti tidak mau percaya begitu saja, kalau pun Teo sakit itu bukan urusannya. Setahunya Teo masih memiliki keluarga. Pihak rumah sakit bisa menghubungi salah satu dari mereka. Bukan dirinya yang bukan siapa-siapa.

Siti pun mengabaikan permintaan Teo dan tetap berada di tempatnya.

*

Di negara Jerman, Gio sangat sibuk mengurus perusahaan Papanya yang nyaris pailit. Tapi masih bisa diselamatkannya atas bantuan keluarga Liani.

Dalam dunia bisnis apa saja bisa terjadi, persaingan yang sangat ketat, segala macam cara dilakukan untuk tetap menjadi penguasa bisnis atau hanya untuk sekedar bertahan.

Saking sibuknya sampai-sampai tidak sempat memegang ponselnya. Tapi dia sangat ingat dengan wanita yang ditinggalkan seorang diri di dalam kontrakan sepetak. Bukan tidak rindu, hanya saja Gio terlalu takut menganggu Siti yang mungkin saja masih ingin sendiri.

Sangat benar, keberadaan Gio di rumahnya menjadi kesempatan bagus yang harus dimanfaatkan oleh Liani. Kalau kemarin selalu gagal karena ada Siti tapi sekarang di negaranya Siti tidak ada. Jadi mau tidak mau Gio lebih sering interaksi dengannya.

Ya, walau masih ada penolakan tapi tipis-tipis yang tidak membuat terlalu sakit hati.

"Ada yang bisa aku bantu enggak?," tanya Liani memasuki ruang kerja Gio. Pria itu masih betah bekerja padahal sudah lewat dari waktunya pulang.

"Hanya tinggal sedikit," jawabnya sambil masih fokus pada lembaran kertas yang ada di hadapannya.

Liani pun duduk di depan Gio sambil memainkan ponselnya sesaat sebelum bicara lagi pada Gio yang masih sibuk. Pandangannya tidak bisa jauh dari wajah Gio yang semakin hari semakin tambah saja.

Padahal di sini banyak yang tampan juga tapi apalah daya hatinya sudah terpaut pada pria itu.

"Selama di ini kan kamu belum ada keluar menyalurkan hobimu. Jadi, bagaimana setelah ini kamu perform di tempat biasa. Mereka tahu kamu sedang di sini, banyak yang menghubungimu tapi tidak ada yang kamu respon."

Barulah Gio selesai dengan pekerjaannya, dia buru-buru merapikan meja kerjanya. Menyimpan beberapa dokumen ke dalam laci. Selebihnya dibiarkannya di atas meja kerja tapi sudah tersusun.

Dia menatap Liani yang terus menatapnya.

"Aku datang ke sini memang untuk bekerja, membantu Papa. Aku juga belum bicara sama Mama, Papaku. Sepertinya aku sudah tidak tertarik untuk keluar lagi. Nge-DJ sudah bukan hobiku lagi. Aku sudah lama tidak datang ke tempat itu."

"Kenapa? Karena Siti?."

Gio bangkit lalu berjalan keluar mengitari meja. "Bisa dikatakan seperti itu."

Liani segera mengekori Gio sampai rumah. Ya, mereka pulang hanya berjalan kaki. Karena lokasi kantor dan tempat tinggal tidak terlalu jauh. Dengan berjalan kaki juga memberikan rasa bahagia yang entah dari mana datangnya.

Dia lebih senang jalan kaki, termasuk sebelum kembali ke Jerman. Diketahuinya, dia sering melihat Siti jalan kaki bolak balik dari kontrakan ke pasar atau juga sebaliknya.

1
Retno Harningsih
lanjut
Yuliana Tunru
akhir x gio ttp bertahan dgn siti ..bahagia lah smoga badai segwra berlalu dqn kelahiran baby kalian makin mengikat cinta kqlian
Yanti Gunawan
pleasee lagi 😭 biar bisa bobo nyenyak
Yuliana Tunru
pasti semua ulah.liani tp apa setelah jidup dan klga siti hancur kau akan oergo bgtu z gio kejam x kau ..dulu kr taruhan hidup siti bagai barang skrg hidul siri dan ankmu bagai apalg gio tegas lah
Fitri Anti
lanjut thorrr cerita nya tambah babnya
Yanti Gunawan
best sungguh menarik
Yanti Gunawan
ya sudahlah lebih baik pergi dn hiduplah bersama anakmu saja siti,. sdh banyak kau merasakan kesedihan yg luar biasa...thor please banyakin ini sangat menark aku gak bisa tidur krn menantimu
Yuliana Tunru
sakit bgt ya jd siti dr awal pernikahqn x cm jd tqruhan sjrg hqmil ank diragukan krn perbuqtan teo saat semua sdh jelas status gio mgkin jg sdh berubah tinggql siti yg kehilangan hidup x jg ayah x jg harta x harapqn cintq dan RT hinggq akhir dgn gio cm sisa hqyalan
Yuliana Tunru
smoga siti mmg yamil ank gio ..ayo lahvditi hubungi gio kslian saling rindu tp saling menahan akhir x teo dapat karma skrg apa hadil semua keserakahan mu teo malah di akhir hidupmu pun sia2 tak ada yg kau bawa selain penyesalan tp lbh baik klo kau kembalikan harta rampasan mu pd gio setidak x mgkin mengurangi dosa mu
⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾
Asih hamil anak Teo
Siti hamil anak Gio
saat kejadian malam kelam yg lalu,AQ yakin bahwa yg tidur dgn Teo bukanlah Siti melainkan Asih
tetap semangat berkarya kak 💪💪🙏🙏
Yuliana Tunru
jika bersana mmg menyakiti kslian mmg gerpusah lah dulu tp q yakin thor siti hamil ank gio ..pergi yg jauh dan yskin lah akan tajdirbyg terbsik danvsmoga hidup teo hancur sehancur2a x..dan tak bisa bettrmu siti
R⁸
pindah ke daerah lain siti.. tinggalkan gio atw pun teo.. daripada bersama tapi saling tersakiti.. lebih baik ke 22 nya ga melihat kamu lagi.. terserah mereka mo ky gimna jadi nya

semoga asih n teo dpt karma yg lebih kejam dari perbuatan nya pada siti
Yuliana Tunru
ya Allah smoga siti dan gio kuat dan keparat teo smoga dia jd impoten dan kena penyakit ganas usaha hancur ditipu
Ayano Rosie
kok kejam banget sich kan ini martabat seorang wanita bercadar lagi kok othornya bawah ke kenistaan yang lebih pedih...kasihan martabat seorang wanita bercadar
⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾
astaga😭😭😭
Yuliana Tunru
ya Allah smoga z teo tdk menodai siti sungguhbteo benar2 iblis ..kasihsn gio dan siti smoga isrna mubteo mati dgn hina dan miskin
Mumtaz Zaky
hina amat jadi Asih ya,, udah di tolongin msh aja ngegigit, gak suka bgt karakter orang kaya gitu
Mumtaz Zaky
asih mau ja gituh??
Yuliana Tunru
asih betapa tega dirimu sdh dibantu kau bals tuba smoga z detik2 terakhir asih sadar dan beritqhu gio smogq asihvdapqt kqrmq orang tuq x tak selamat dan kau celaka asih betapa jahqt dirimu
R⁸
toloolll asih klo sampe dy beneran bantu teo utk merusak siti.. ibarat anjing yg kejepit udah di tolong malah balik menggigit
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!