NovelToon NovelToon
Bayangan Sang Kembar

Bayangan Sang Kembar

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Nona Jmn

Zee dan Zia adalah saudara kembar tak identik yang bersekolah di tempat berbeda. Zia, sang adik, bersekolah di asrama milik keluarganya, namun identitasnya sebagai pemilik asrama dirahasiakan. Sementara Zee, si kakak, bersekolah di sekolah internasional yang juga dikelola keluarganya.
Suatu hari, Zee menerima kabar bahwa Zia meninggal dunia setelah jatuh dari rooftop. Kabar itu menghancurkan dunianya. Namun, kematian Zia menyimpan misteri yang perlahan terungkap...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Jmn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Segelas Teh dan sebuah Rencana

Tok! Tok!

Suara ketukan dari luar kamar membuat Viola menghentikan aktivitas belajarnya. Ia mengerutkan kening, sedikit ragu untuk membuka pintu. Selama ini tak pernah ada yang mengetuk pintu kamarnya.

"Kira-kira siapa, ya," gumamnya, masih duduk di depan meja belajar.

Tok! Tok!

Ketukan itu terdengar lagi. Viola menarik napas, mencoba tetap tenang, lalu bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah pintu.

Klik!

Pintu terbuka. Di sana berdiri Zee dengan wajah datarnya yang khas. Viola langsung mengembuskan napas lega.

Zee menatapnya sambil mengerutkan alis. "Kenapa muka lo begitu?"

"Aku pikir siapa tadi. Maklum, Zee… gak pernah ada yang ngetuk pintu kamar aku sebelumnya," jawab Viola dengan cengiran kecil. "Ada apa? Tumben banget kamu nyamperin ke sini."

"Gue udah bikin teh hangat. Cocok diminum sore-sore kayak gini," ucap Zee tenang.

Viola mengerutkan kening, bingung dengan sikap tak biasanya.

"Lo mau atau nggak?" tanya Zee, kembali menunjukkan ekspresi datarnya.

Viola pun mengangguk. "Mau lah. Mumpung mood kamu lagi bagus."

---

Di balkon kamar Zee, dua kursi santai telah tertata rapi, lengkap dengan beberapa camilan dan dua cangkir teh hangat. Pemandangan senja yang merambat turun terlihat indah dari sana.

Viola terkejut melihat persiapan itu. Ini pertama kalinya dia masuk ke kamar Zee dan duduk di balkon miliknya.

"Kamu gak ada maksud aneh-aneh kan?" tanya Viola sambil duduk di samping Zee.

Zee tersenyum miring. "Lo curiga sama gue?"

"Wajar dong. Kamu gak biasanya kayak gini," jawab Viola jujur.

Zee mengangguk pelan, mengakui. "Bener juga. Kita emang harus waspada sama orang yang tiba-tiba berubah."

Ia terdiam sejenak, lalu berkata pelan, "Gue cuma... rindu ngeteh bareng sama seseorang. Makanya gue panggil lo."

Zee menatap langit senja. Yang ia maksud tentu saja Zia, saudara kembarnya. Dulu, setiap kali pulang dari asrama, mereka selalu duduk berdua di balkon sambil berbagi cerita dan menyeruput teh favorit mereka.

Viola mulai merasa bersalah atas prasangkanya tadi.

"Maaf ya, Zee… aku gak bermaksud nuduh."

"Tenang aja, gue gak ambil pusing," jawab Zee ringan sambil menyeruput tehnya. "Silakan diminum. Gue jamin gak gue racunin."

Viola ikut meneguk teh hangat itu. Matanya berbinar. "Ini teh apa sih? Enak banget!"

Zee mengambil sekotak teh dan menyerahkannya pada Viola.

Viola terbelalak kecil. "Ini kan teh mahal yang itu..."

Zee hanya mengangkat bahu. "Ada harga, ada kualitas."

Mereka terus mengobrol ringan. Dari balkon, mereka bisa melihat para murid asrama lainnya yang mulai keluar menikmati sore dan cahaya senja.

Tiba-tiba, Zee mengalihkan topik. "Ketua ekskul Bahasa... siapa, ya? Gue lupa."

"Oh, Susi. Emang kenapa?" Viola balik bertanya.

"Gue mau nanya sesuatu, tapi gak tahu kamar asrama dia di mana."

"Lantai dua. Kamar nomor 200, paling pojok."

"Thanks," ucap Zee, sambil tersenyum miring. Dalam diam, pikirannya mulai menyusun sebuah rencana.

••••

Tengah malam.

Zee menatap bayangannya di cermin. Ia mengenakan pakaian serba hitam, lengkap dengan hoodie dan masker yang menutupi sebagian wajahnya.

Ia meraih ponsel dari atas meja, lalu mengetik sesuatu—pesan yang isinya hanya dia sendiri yang tahu. Setelah beberapa detik, bibirnya tertarik membentuk senyum miring.

"Aman."

Zee melirik jam di layar ponselnya. Pukul 00.00.

Dengan langkah ringan dan senyap, ia meninggalkan kamar. Matanya menyapu koridor asrama dengan waspada, memastikan tak ada satu pun suara atau gerakan.

Sesampainya di tujuan, Zee menarik sesuatu dari balik hoodie-nya.

Klik.

Pintu terbuka tanpa suara. Ia segera menutupnya kembali dengan perlahan.

Pandangan Zee langsung tertuju pada sosok gadis yang tengah tertidur pulas di dalam kamar itu.

Dengan langkah pelan, ia menyusuri ruangan. Matanya bergerak cepat, menelusuri tiap sudut, sampai akhirnya terhenti pada sebuah gantungan kunci dengan boneka kecil yang menjuntai di ujungnya.

Zee mendekat, lalu mengambil kunci itu tanpa ragu.

"Gue pinjam dulu..." bisiknya lirih, sebelum melangkah keluar—sunyi, nyaris tanpa jejak.

1
Akbar Aulia
Luar biasa
ᬊAnAnime-?
menarik
Nana Colen
crazy up donnnng 😍😍😍😍
Nona Jmn: Tunggu lulus kontrak agar Up banyak" hehehe🤭
total 1 replies
Nana Colen
luar biasa
Nana Colen
up yang banyak dong thooooor😍😍😍😍
Nona Jmn: Nanti lulus kontrak ya kak😄🤲
total 1 replies
tia
akhirnya teka teki terjawab,,ada kemungkinan viona pembunuh ny ,,,,
Nona Jmn: Hmm iya nggak sih?
total 1 replies
tia
cerita ny masih penuh misteri,,, semangat thor
Nona Jmn: Tapi Novel aku belum lulus kontrak kak😭😭Doakan ya, agar cepat lulus dan aku bisa update banyak😭🙌
total 1 replies
tia
kunci ny ad disahabat zia ,,apakah viola???
Nona Jmn: Tetap pantau kak ya🤭
Nona Jmn: Tetap pantau kak ya🤭
total 2 replies
tia
lanjut thor,, semangat berkarya
Nona Jmn: Siap kakak🤭🤍
total 1 replies
tia
lanjut thor cerita bagus
Nona Jmn: Sabar ya kak🤭✨️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!