David Ferrero
adalah seorang pengusaha muda yang berbakat dan tampan namun sayang ketampanannya tertutup oleh sikap dingin dan galaknya sebagai CEO dari Ferrero grup. sikapnya yang dingin membuat para wanita takut untuk sekedar menyapa atau meliriknya
Bela diana putri
adalah wanita sederhana yang berasal dari desa terpencil. bela memiliki karakter ceria, ramah dan sangat baik terhadap semua orang, walaupun bela berasal dari desa terpencil tapi otaknya sangat cepat tanggap dalam menerima sesuatu yang berkaitan dengan ilmu atau perusahaan. oleh sebab itulah bela direkomendasikan bekerja oleh kampusnya di perusahaan terkenal
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma Yulianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 9
beberapa jam kemudian bela menyiapkan diri untuk presentasi hari ini didepan klien yang berasal dari Jepang, jujur saja bela sedikit gugup tapi mengingat bosnya yang sangat judes membuatnya bergidik ngeri
bela mempersiapkan diri mulai dari penampilannya yang menggunakan rok selutut berwarna hitam dibarengi dengan kemeja putih dan rambut diikat membuat kegugupan bela memudar perlahan
"huuhh jangan gugup bela jika kau gugup maka bos mu akan menendang mu dari sini" gumam bela
bela langsung keluar dari ruangannya dan menemui david
"permisi tuan ini waktunya untuk meeting, mereka sudah menunggu diruangan sebelah" ucap bela dengan sopan
david acuh saja sambil berjalan keluar lalu diikuti oleh bela dari belakang
David dan bela sudah layaknya sepasang bos dan sekertaris saat dikantor, tidak ada pembicaraan apapun yang melibatkan hal pribadi kecuali pekerjaan
sampai diruang meeting mereka masuk dan memisahkan diri karena david duduk dikursi paling depan untuk menyaksikan presentasi sekertaris barunya
"selamat pagi tuan, perkenalkan nama saya bela senang bertemu dengan anda anda semua" sapa bela tersenyum manis kepada beberapa klien disana
para klien tersenyum melihat bela dengan penampilan sederhana namun sangat elegan dimata para klien
"baiklah tuan saya akan mempresentasikan kerjasama tentang proyek baru yang akan kita kerjakan kedepannya jadi proyek ini berada disebuah kota kecil,,,," begitulah bela menjelaskan seluruh isi tentang proyek baru
para klien mendengarkan dengan hikmat karena penjelasan bela singkat padat dan mudah dipahami sehingga mereka hanya mengangguk paham
sedangkan david tetap dengan ekspresi datarnya mendengar presentasi bela yaa walaupun dia sedikit terkejut dengan kecerdasan yang dimiliki bela
"jadi begitu tuan, jika kita bekerjasama saya pastikan keuntungan nya 3 kali lipat dari biasanya" ucap bela mengakhiri presentasi
"baik saya akan menanam saham disini yaa walaupun tidak besar setidaknya saya bisa menanamkan saham agar mendapat keuntungan" ujar salah satu klien
"saya akan menanamkan 40% saham di proyek ini" ucap disebelahnya
"dan saya akan menanam 50% saham" saut klien yang berasal dari jepang itu
david tersenyum tipis dengan hasil kerja dari bela, dia tidak perlu mengeluarkan banyak biaya dengan proyek barunya dengan keuntungan yang berlipat-lipat
sedangkan bela tersenyum manis lalu menyodorkan dokumen untuk ditandatangani oleh pihak pihak yang berkaitan
selesai meeting david dan bela kembali keruangan setelah memerintahkan beberapa pembesar untuk mengantar klien
"tuaannnn akhirnya saya berhasil!!" teriak bela dengan semangat 45 sambil berjingkrak jingkrak dilorong menuju ruangan mereka
hari ini david sangat sering tersenyum melihat tingkah sekertaris nya
"baru seperti itu sudah bangga" ucap david ketus
"tentu saja tuan, ini presentasi perdana saya didepan klien dan berhasil yeee" ujar bela bertepuk tangan kecil, dia melupakan jalan elegannya
"diam!! jaga etitut mu didepan pemimpin!" ucap david dengan tegas
bela langsung menghentikan tepuk tangannya lalu kembali tegak dan menghilangkan senyumnya
"maaf tuan reaksi saya berlebihan" kata bela
wajah david datar datar saja melihat perubahan bela yang sangat cepat
"pesan makan siang lalu bawa keruangan ku!" titah david
"tidak ingin makan di luar tuan?" tanya bela sedikit menatap david
"aah baiklah saya akan memesan makanan" jawab bela pada dirinya sendiri setelah mendapat tatapan mematikan
David berjalan dengan elegan kembali keruangannya, yaa david harus makan siang di kantor karena jika dia keluar maka itu akan menghabiskan banyak waktu dan tentu saja david tidak ingin bersantai dengan menghabiskan waktu sebanyak itu hanya untuk makan siang