Setelah kepergian Dean, sahabatnya, Nando dihadapkan pada permintaan terakhir yang tidak pernah ia bayangkan, menikahi Alea, istri Dean. Dengan berat hati, Nando menerima permintaan itu, berharap bisa menjalani perannya sebagai suami dengan baik.
Namun, bayangan masa lalu terus menghantuinya. Arin, wanita yang pernah mengisi hatinya, masih terlalu nyata dalam ingatannya. Semakin ia mencoba melupakan, semakin kuat perasaan itu mencengkeramnya.
Di antara pernikahan yang terjalin karena janji dan hati yang masih terjebak di masa lalu, Nando harus menghadapi dilema terbesar dalam hidupnya. Akankah ia benar-benar mampu mencintai Alea, atau justru tetap terjebak dalam bayang-bayang Arin?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon xxkntng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
4. Laura
Nando menutup pintu ruangan pelan, laki-laki itu baru saja keluar dari ruang rawat inap Arin.
"Ngapain lo di sini?" tanya suara di belakangnya.
Nando refleks memutar tubuh, menatap Laura yang berdiri di belakangnya.
"Bukan urusan lo," jawab Nando dingin.
Laura berjalan mendekat ke arah pintu, mengintip lewat kaca kecil di bagian pintu. Di dalam, Arin tampak terbaring di ranjang rumah sakit.
"Gue pikir gue salah ruangan," sindir Laura.
"Lo ngapain di sini?" Nando balik bertanya.
"Gak ada salahnya kan kalau gue jenguk artis gue? Gue manajernya Arin," balas Laura.
"Yang aneh itu lo. Ngapain pagi-pagi buta udah di ruangan Arin?" sindir Laura lagi.
"Gue harus pergi sekarang," potong Nando, berusaha menghindari percakapan lebih jauh.
"Lo gak bakal ngingkarin janji lo, kan?" tanya Laura serius.
"Lo harus ingat, Alea sekarang udah jadi istri lo. Gue gak mau lo nyakitin Alea demi perempuan itu. Gue juga gak mau lo ngingkarin janji lo sama Dean," peringat Laura.
Nando tidak menanggapi. Dia memilih pergi, meninggalkan rumah sakit untuk segera pulang ke rumah sebelum alea curiga.
-
Nando melangkah masuk ke dalam kamar miliknya, sorot matanya menatap alea yang tengah merias wajahnya di depan meja rias sana.
"Mau pergi ke mana?" tanya Nando saat melihat Alea bersiap.
"Aku izin keluar sebentar, boleh?" jawab Alea.
"Sama siapa?"
"Temen, perempuan," jelas Alea cepat. "Boleh, kan?"
"Sebut namanya."
"Jojo dan Lexa," jawab Alea.
"Mau dianterin?"
"Gak perlu, Kak. Aku bisa dianter supir. Kamu baru pulang, pasti capek. Mending kamu istirahat." ucap alea
"Ambil. Buat keperluan kamu," ucap Nando, menyerahkan black card miliknya.
"Dan mulai sekarang, belajar jangan manggil pakai sebutan 'kak' " ucap Nando tajam.
-
Alea keluar dari mobil di sebuah warung mie ayam di pinggir jalan langganan nya. Wanita itu segera berjalan menghampiri teman temannya yang sudah menunggu disana.
"Lama. Dianter siapa tadi?" tanya Jojo.
"Supir," jawab Alea singkat.
"Mau pesan apa? Kita udah pesan makanan," Lexa menyodorkan menu.
"Mie ayam," kata Alea.
"Gak dianterin Kak Nando?" goda Jojo.
"Dia baru pulang kerja. Sengaja minta dianter supir biar kita bisa ngobrol lebih lama," jelas Alea.
Jojo dan Lexa saling pandang, lalu membuka topik lebih serius.
"Al, Gimana rasanya nikah sama Kak Nando?" tanya Jojo antusias.
"Nah, pertanyaan kita sama. Terus, gimana Al honeymoon Lo kemarin, cerita dong, gue kan pengen tau rasanya honeymoon sama idola sendiri. " ucap lexa menyauti.
"Gue kangen Kak Rey," jawab Alea pelan.
Jojo dan Lexa saling pandang, terkejut.
"Lea, lo mau nonton film gak?" tanya Lexa, mengubah suasana.
"Nonton apa?"
"Film tebaru suami lo sendiri. Dia kan baru rilis film baru sama kak arin," ujar Jojo.
"Mau ya? Mau kan? plisss" bujuk Jojo sakali lagi.
Alea mengangguk tanpa ragu.
"Pasti dia ganteng banget di film itu. Lo harus nonton kegantengan suami lo sendiri," goda Jojo lagi.
"Lo biasanya selalu excited kalau lihat Kak Nando rilis film baru. Sekarang harus exited juga dong," tambah lexa.
-
Nando melangkah masuk ke ruang make up artis. Dia duduk di depan kaca, bersiap dirias.
"Mas Nando, tumben telat," ujar Moti, MUA yang mulai membersihkan wajahnya. "Acara gala premier 15 menit lagi."
"Nan, bajunya gue taruh di sini ya?" kata Ikwan, fashion designer-nya.
Raga duduk di samping Nando. "Cepet banget honeymoon-nya? Cuti seminggu, emangnya puas?" ledek raga.
"Masih banyak kerjaan," jawab Nando singkat.
"Kerjaan mulu di otak lo," celetuk raga kesal.
"Ga, jaga mulut Lo. Bisa, kan? Gue gak mau ada yang tahu soal pernikahan gue sama Alea," ucap Nando serius.
"Santai aja. Gue gak bakal bocorin. Lagian lo sendiri yang ngatur semuanya biar gak ada yang tahu," balas raga, meyakinkan.
"Awas sampai semua orang tau, orang pertama yang gue incer, Lo. " ucap Nando tajam.
