NovelToon NovelToon
Pengantin Yang Ditukar

Pengantin Yang Ditukar

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Pengantin Pengganti Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Kaya Raya / Romansa
Popularitas:410.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: Sindya

Linka tidak menyangka jika pernikahannya dengan kekasihnya Dilan yang awalnya sudah direncanakan matang harus berakhir dengan kepedihan. Ia terima harus terima nasibnya untuk menikah dengan pria tua karena menggantikan sepupunya Tiara yang menolak perjodohan itu.



Yang lebih menyakitkan lagi yaitu sepupunya memaksa ibunya untuk menikahinya dengan mempelai pengantin pria yang merupakan calon suaminya Linka.


"Aku tidak akan menikahi pria tua yang ayah jodohkan padaku," tolak Tiara.


"Tapi, pria itu adalah lelaki kaya yang akan membuat hidupmu bahagia. Lagipula ia tidak akan hidup lama dan kau hanya mengambil semua warisan yang ditinggalkannya," ucap nyonya Widia.



"Bagaimana kelanjutan cerita ini. Apakah Linka harus menerima pengantin pria yang merupakan calon suami sepupunya ataukah ia harus kabur dari pernikahan itu?"


"Ikuti ceritanya sampai habis...!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30. Permohonan

Kabar pernikahan kedua Linka sudah diketahui oleh nyonya Widia dan putrinya Tiara. Mereka sedang bertanya-tanya siapa gerangan pendamping hidup Linka.

Kedua wanita ini berharap Linka tidak mendapatkan suami sehebat Aslan. Dengan Linka mendapatkan suami dari kalangan orang biasa, maka mereka bisa memanfaatkan suami Linka untuk kepentingan mereka seperti yang mereka lakukan kepada dokter Dilan.

Alhamdulillahnya, baik ibunya maupun Tiara, mereka tidak mengenal siapa Edgar. Karena sebelumnya nyonya Widia dan Tiara dulu tinggal di kota lain sebelum kedua orangtuanya Linka meninggal.

Mereka hijrah ke kota Jakarta setelah tuan Alfiansyah diminta untuk mengelola perusahaan Linka sampai Linka dinyatakan mampu mengelola perusahaan peninggalan ayahnya atau Linka sudah berusia 17 tahun.

Namun Linka memilih merintis usahanya sendiri dan tetap memperdayakan pamannya untuk mengelola perusahaan milik mendiang ayahnya.

"Mami. Apakah tidak sebaiknya kita menyelidiki siapa calon suaminya Linka?" saran Tiara.

"Gadis itu dari dulu tidak becus cari calon suami. Sepertinya dia akan mendapatkan suami yang sama tololnya seperti suamimu itu," sindir nyonya Tiara yang sudah tidak lagi respek pada menantunya, dokter Dilan.

"Bukankah itu lebih baik mami untuk kita. Semakin kita mempengaruhi suami bodohnya, maka salah satu perusahaan Linka akan mudah kita kuasai," ucap Tiara menyeringai licik.

"Dasar anak ini...! Daripada kamu sibuk memikirkan mempengaruhi suami Linka, kenapa kamu tidak pengaruhi saja papimu untuk memberimu saham di perusahaan Linka itu.

Setidaknya bagian dari papimu kamu bisa nikmati. Jangan buat kesalahan yang sama seperti suami tidak berguna mu itu...!" geram nyonya Widia pada putrinya yang selalu mencari celah untuk mendapatkan keuntungan dari apa yang Linka miliki.

"Mami. Aku lakukan itu juga demi kepentingan kita juga. Kenapa mami tidak mau lagi mendukungku? Apakah mami tidak memikirkan jika perceraian mami dan papi berakhir, hidup mami tidak lebih dari seorang gelandangan, bukan?" rajuk Tiara mulai membuat ibunya lemah.

Namun nyonya Widia hanya tersenyum getir. Ia tidak merasa kalau hidupnya yang berakhir di jalanan karena ia punya segalanya untuk persiapan masa tuanya kelak.

"Dasar anak bodoh...! aku sudah tahu sifatmu yang tamak yang akan membawamu ke jurang kehancuran. Kalau kamu masih mau bertahan, maka pengaruhi papimu untuk mendapatkan perusahaan Linka bukan pada calon suami barunya," tutur nyonya Widia.

"Mami. Aku begini juga karena ajaran mami, bukan?" ledek Tiara tidak mau kalah ingin menjatuhkan ibunya.

"Oh iya mami. Apakah mami tahu di mana tempat berlangsungnya pernikahan Linka?" tanya Tiara dan nyonya Widia menggelengkan kepalanya karena suaminya tidak pernah membahas apapun tentang Linka padanya karena mereka sudah pisah ranjang sambil menunggu putusan sidang pengadilan.

"Mami sudah tidak perduli dengan hidupnya. Untuk apa mami harus kepo kapan dan di mana dia akan menikah. Kalau mau tahu, datangi saja papimu." Bangkit berdiri dan meninggalkan Tiara yang belum sempat membayar makan siang mereka di restoran itu.

"Mami. Bayar dulu makanannya...! Tiara tidak punya uang mami," desis Tiara sambil melihat pengunjung yang lain yang sempat memperhatikan ibu dan anak ini.

"Anak sialan...! Selalu saja merepotkan orangtuanya," gerutu nyonya Widia melangkah ke kasir.

Di apartemen, Linka menerima panggilan telepon dari Aslan. Awalnya Linka ragu untuk mengangkat telepon itu namun ia juga tidak enak hati hingga mau menerimanya karena takut ada yang penting yang bakal disampaikan Aslan padanya.

"Hallo Linka...! apa kabar..!" sapa tuan Aslan ragu-ragu.

"Assalamualaikum..!" Linka membalasnya dengan salam dan Aslan baru menyadari kebodohannya. Aslan menjawab salam Linka.

"Kabarku baik Aslan. Ada yang bisa saya bantu?" tanya Linka langsung pada intinya.

Aslan menarik nafas panjang karena nada suara Linka terdengar tidak bersahabat.

"Linka. Apakah aku boleh bicara hal penting padamu? Ini tentang diriku," ucap tuan Aslan gugup.

"Silahkan...!" Linka merilekskan tubuhnya sambil membersihkan makeup dari wajahnya dengan kapas menatap cermin di depannya.

"Linka. Ada kabar baik untukku. Saat ini aku sudah sembuh. Maksudku kejantananku sudah kembali bereaksi," ucap Aslan seakan sedang mempermalukan dirinya sendiri pada calon istri adiknya itu.

Linka mengernyitkan keningnya merasa mantan suaminya ini sedang merencanakan sesuatu padanya.

"Apa hubungannya denganku dengan kesembuhan kamu?"

"Tentu saja ada Linka. Aku ingin kita kembali bersama. Aku berharap kamu membatalkan pernikahanmu dengan Edgar. Please Linka...!" rengek tuan Aslan membuat Linka murka.

Tanpa banyak bicara, Linka mematikan ponselnya secara sepihak karena ia tidak ingin memaki mantan suaminya itu dengan kalimat pedas.

Lebih baik ia menggerutu sendiri di kamarnya. Linka memejamkan matanya seakan dirinya sedang jadi barang dagangan yang diminati lagi pembelinya jika punya uang cukup.

"Dia kira dia siapa? Sampai mengatur kehidupanku sesuai kehendaknya." Dada Linka dipenuhi rasa sesak karena permintaan Aslan membuat dirinya merasa sangat terhina apa lagi dia sudah jelas akan menikah dua hari lagi.

Linka memejamkan matanya setelah membersihkan tubuhnya dan terlihat kembali segar walaupun hatinya masih diliputi amarah pada Aslan.

...----------------...

Linka dan kedua sahabatnya sudah menginap di hotel untuk persiapan pernikahannya besok. Pamannya akan ke hotel itu sesuai jadwal acara ijab qobul. Tuan Alfiansyah berdoa untuk kelancaran dan kemudahan prosesi pernikahan keponakan kesayangannya itu.

"Linka. Semoga pernikahan kamu yang kedua ini menjadi yang terakhir dan semoga kamu akan hidup bahagia dengan Edgar, sahabat masa kecilmu," tutur doa tulus dari tuan Alfiansyah sambil menangis di sepertiga sholat malamnya.

Di kamar hotel, Linka sengaja tidur bertiga dengan kedua sahabatnya. Mereka membahas banyak hal tentang ritual pernikahan besok.

"Aku ingin kalian tetap bersamaku sampai aku keluar dari kamar ini dengan gaun pengantinku...!" pinta Linka yang trauma ditinggal sendiri seperti pernikahannya dengan calon suaminya Dilan.

"Kami juga tahu akan hal itu, nona Linka. Bukan hanya kamu yang trauma, kita juga masih trauma dengan pernikahan kamu terdahulu. Kami akan mengantarkan kamu ke depan pak penghulu menemui calon suamimu," ucap sekertaris Fatin.

"Apakah Edgar tidak akan terlambat datang di hari pernikahan kami?" gumam Linka sambil melamun.

"Jadi tuan Edgar masih di luar negeri?" sentak Vie menatap wajah Linka yang sedang mengenakan masker wajah.

"Dia masih di Singapura. Katanya pesawatnya mengalami kerusakan mesin. Mungkin besok dia akan naik pesawat komersial atau menyewa jet pribadi orang lain atau menunggu pesawatnya malam ini kembali bisa melakukan penerbangan," ucap Linka.

"Ya Allah. Ada lagi hambatannya. Baiklah kalau begitu kita tidur saja supaya nona Linka bangun pagi lebih segar karena MUA datang jam enam pagi," ucap sekertaris Fatin yang mengurus segalanya.

Ketiganya tidur satu tempat tidur king size itu.

Keesokan harinya, sekertaris Fatin dan Vie sudah siap mendampingi Linka menuju taman hotel di mana Linka ingin menggelar pernikahannya di ruang terbuka.

Walaupun mempelai prianya belum mengabari Linka lagi sampai saat ini karena mereka baru saja saling telpon tadi subuh.

Sementara itu, Tiara berhasil membujuk papinya untuk ikut ke pernikahan Linka bersama suaminya dokter Dilan yang ingin melihat pernikahan Linka walaupun sebenarnya hatinya tidak rela.

Sekitar pukul sembilan pagi, tanda-tanda kedatangan Edgar belum juga terlihat. Linka sudah berulangkali menghubungi Edgar namun ponsel Edgar sulit untuk dihubungi.

"Ya Allah. Lindungi calon suamiku," batin Linka sambil memejamkan matanya karena saat ini ia sudah duduk di depan pak penghulu bersama dengan pamannya.

"Pastikan mempelai pengantin prianya tidak sampai ke hotel ini!" titah seseorang pada anak buahnya dari seberang telepon.

1
Juan Sastra
gitu toh thorr,, ini baru di mulai kisah yg sebenarnya
Juan Sastra
kenapa jalan ceritanya jadi berliku,, buknnya aslan pemeran utama
Juan Sastra
ternyata salah duga aku, aku pikir tuan aslan mencari mempelai untuk anaknya ternyata memang untuknya yg masih benar benar lajang
Juan Sastra
hah menangislah kau nanti dilan sdh kismin bertambah kismin, dan linka sdh sejak awal kaya dan semakin bertambah kaya..
Juan Sastra
untuk dilan syukur,, dan benarkan kata tiara kamu hanya mau uang dan kedudukan
Juan Sastra
inilah awal kehancuran kalian
Juan Sastra
jika umur tuan aslan kisaran 40 thn lalu tiara kisaran 25,,pertanyaannya umur berapa tuan aslan punya anak ? , umur 15 thn kah ??
Edy Sulaiman
nampaknya Dilan mau cari penyakit nich...
Edy Sulaiman
bisa juga tuh anak presiden tersentuh hukum, kalu dinegara sono hhh hitut nya aja yg ke bau an bisa dihukum...hhh
Edy Sulaiman
ada ya!" putri presiden bernama Nina ?. presiden RI yg ke brapa thor,?...
Edy Sulaiman
koq jadi begini thor jalan ceritanya, tdk sesuai dgn imajinasi aku...
Edy Sulaiman
akankah Edgar jadian sama Linka..!:??..
Edy Sulaiman
Bu Widia penyesalan selalu datangya trlambat ..
Edy Sulaiman
Tiara yg kau gapai bukanya sorga namun Neraka perkawinan mu, kau kira madu yg kau minum ternyata racun yg kau teguk...hhh
Edy Sulaiman
he...he..Dilan menyangka dia dpt kakap namun ikan Teri yg dimakan nya...hhh...
Edy Sulaiman
mantap Dilan dpt yg seken...hhhh
Edy Sulaiman
koq segitunya ada gk nich cerita ini di alam nyata..hhh, bisa2nya nih yg tulis cerita..
Edy Sulaiman
cobs mmpir dulu ah..!'
Kiki Chairani
terimakasih thor
Ririn Endang S
Klo ada noveĺ terbaru jangan lupa notifnya ya thoorr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!