NovelToon NovelToon
SUAMIKU DI RANJANG SAHABATKU

SUAMIKU DI RANJANG SAHABATKU

Status: tamat
Genre:Lari Saat Hamil / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor / Penyesalan Suami / Pelakor jahat / Tamat
Popularitas:102.8k
Nilai: 5
Nama Author: Rizki Gustiasari

Aku mengenalnya sejak kuliah. Kami bertiga—aku, dia, dan sahabatku—selalu bersama.
Aku pikir, setelah menikah dengannya, segalanya akan indah.
Tapi yang tak pernah kuduga, luka terdalamku justru datang dari dua orang yang paling kucintai: suamiku... dan sahabatku sendiri.

Ketika rahasia perselingkuhan itu terbongkar, aku dihadapkan pada kenyataan yang lebih menyakitkan—bahwa aku sedang mengandung anaknya.

Antara bertahan demi anak, atau pergi membawa kehormatan yang tersisa.

Ini bukan kisah cinta. Ini kisah tentang dikhianati, bangkit, dan mencintai diri sendiri...

"Suamiku di Ranjang Sahabatku" — Luka yang datang dari rumah sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rizki Gustiasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Langkah baru yang masih gemetar..

Angin sore menyapu lembut rambut Nayla saat ia berdiri di balkon kecil kosan Siska. Dari tempatnya berdiri, matahari terlihat menggantung rendah di langit, seolah ikut menyaksikan kisah pilu yang belum juga selesai.

Sudah seminggu berlalu sejak percakapan terakhirnya dengan Tania. Sejak hari itu, pesan-pesan dari Raka datang hampir setiap malam. Bukan sekadar kata maaf, tapi juga cerita-cerita penuh penyesalan—tentang bagaimana hidupnya hampa, bagaimana ia merasa seperti orang bodoh yang menghancurkan rumah yang sudah dibangun dengan cinta.

Tapi Nayla tidak membalas satu pun.

Bukannya tak ingin. Kadang kala, ia tergoda. Jari-jarinya sempat melayang di atas tombol "balas". Tapi lalu ia teringat pada malam-malam kosong yang ia lewati sendirian, pada wajah Raka yang tampak bahagia bersama wanita lain. Dan yang paling penting, ia teringat bahwa dirinya sedang mengandung. Bukan hanya tentang rasa cinta atau luka—tapi tentang kehidupan baru yang kini ia jaga sendiri.

“Kalau kamu capek berdiri terus, duduk sini aja,” ucap Siska dari dalam, membawa dua cangkir teh hangat. “Ini favoritmu, teh manis pakai jahe.”

Nayla mengangguk, mengambil cangkir itu dengan tangan sedikit gemetar. Ia duduk di lantai, bersandar pada tembok, dan memejamkan mata sejenak.

“Aku mulai terbiasa dengan rasa ini, Sis,” bisiknya, “perih yang pelan-pelan berubah jadi kebal.”

Siska menatap sahabatnya itu penuh iba. “Itu tandanya kamu kuat.”

Nayla tersenyum kecil. “Atau mungkin... aku udah kehabisan tenaga untuk merasa.”

Tak ada jawaban. Hanya diam. Kadang, diam memang lebih menenangkan daripada kata-kata yang terburu-buru mencoba menyembuhkan luka yang masih menganga.

“Dia masih ngirim pesan?” tanya Siska hati-hati.

“Masih. Terakhir semalam. Dia bilang... dia siap mundur dari hidupku kalau itu bisa bikin aku lebih damai.”

“Dan kamu percaya?”

Nayla mendesah, menatap langit. “Entahlah. Dulu aku selalu ingin dia berubah. Tapi sekarang... aku gak tahu lagi apakah aku butuh dia berubah, atau aku cuma perlu move on tanpa dia.”

Hening.

“Bayiku... satu-satunya alasan aku mau bangun tiap pagi sekarang,” lanjut Nayla dengan suara bergetar. “Kadang aku takut. Takut sendiri. Tapi aku juga sadar, kalau aku terus menggantungkan harapan ke masa lalu... aku gak akan pernah benar-benar bebas.”

Siska mengusap bahu Nayla pelan. “Kamu gak sendiri. Ada aku. Ada keluarga kamu. Dan yang paling penting, kamu punya dirimu sendiri.”

Sore mulai menjelma senja. Burung-burung kecil terbang pulang. Suara anak-anak tertawa terdengar dari taman depan. Hidup ternyata masih terus berjalan, bahkan saat hati masih tertinggal di masa lalu.

Nayla membuka catatan kecil yang ia selalu bawa. Ia mulai menulis seperti biasa, pelan, dengan huruf kecil yang kadang gemetar:

> “Aku tidak ingin kuat. Aku hanya ingin bisa tidur tanpa mimpi buruk. Tapi hari ini, aku berhasil menahan tangis sampai sore. Itu mungkin artinya aku sedang membaik, meski perlahan.”

Ia menutup bukunya, lalu berkata lirih, “Apa aku jahat kalau aku gak bisa sepenuhnya memaafkan dia?”

Siska menggeleng. “Enggak. Kamu cuma manusia.”

Diam sejenak.

“Tapi kamu tahu kan... memaafkan bukan berarti menerima dia kembali,” tambah Siska. “Kadang, memaafkan justru adalah cara kita menyelamatkan diri sendiri.”

Mata Nayla berkaca-kaca. “Aku mau sembuh. Tapi luka ini... masih menempel erat. Seolah-olah aku harus belajar hidup bersama rasa kecewa.”

Siska menggenggam tangan Nayla. “Dan kamu akan bisa. Kamu sedang menuju ke sana.”

Malam datang dengan pelan. Di dalam kamar, hanya lampu kuning kecil yang menyala. Nayla tidur sambil memeluk perutnya yang kini mulai membuncit. Ia berbisik pada janin di dalamnya, “Mama belum sepenuhnya baik-baik saja. Tapi demi kamu, Mama akan coba.”

Dan untuk pertama kalinya dalam beberapa minggu, ia tidur tanpa mimpi buruk.

1
Neng Saripah
semoga makin sukses dengan karya2mu selanjutnya kak 🤲👍💪
Cookies
semangat thor
Anonymous
tetep semangat ya kak, 🫶 terimakasih utk karya kakak yg luar biasa.
imel
Ceritanya benar benar relate dengan kehidupan nyata
imel
Terimakasih untuk karya luar biasa.. semoga makin banyak pembaca yang menemukan ceritamu kak.
Pemimpi: Seneng banget dengernya. Terimakasih sudah ikut menikmati ceritanya 🫶
total 1 replies
imel
kalimat apa yang bagus buat Raka?
bingung mo bilang apa
Novita Sr
rakaa rakaaa ..untung cuma dinovel kalo didunia nyata habis kau dirujuk emak² seindonesia
Isma Nayla
piye to kii...
tania kok gk kenal aldi padahal di persidangan aldi sempat mengasihani tania waktu bertengkar sama raka.
ceritamu kok kayak gk nyambung to thor.
Pemimpi: Hehe iya kak. Makasih udah perhatian sama detail ceritanya. Disitu Tania cuma tau Aldi sebagai pengacara Nayla, belum lebih dr itu.
total 1 replies
kalea rizuky
tukang selingkuh egois siapa mau. mungut sampah
imel
heran banget ni laki.
Ancela
Thor semangat dong up nya sekarang mulai lambat ya 🫶🙏
Pemimpi: huhu maaf kalau agak melambat ya kak. Aku lagi lemot kayak sinyal kadang. Tapi tenang, update tetep jalan terus kok. Makasih udah di semangatin ya kk
total 1 replies
imel
ngintil mulu
murni l.toruan
Karma tidak semanis kurma...enak mana bersama Nayla atau Tania... hidup penuh dengan pilihan, Raka kamu salah pilih
murni l.toruan
Lebih baik bercerai dari pada saling menyakiti, karma dibayar tunai
murni l.toruan
Aku berharap Tania menjadi menantu yang tidak dikehendaki
murni l.toruan
Wong edan nih Raka, pengen di ketok palu kepalanya
murni l.toruan
Sakitnya tidak terasa, tapi mental Nayla jatuh kejurang yang paling dalam. Lepaskan Nayla kalau kamu masih mencintainya, jangan menyesal jika Tania tidak waras
murni l.toruan
Para readers diobrak-abrik sama kakak Author
murni l.toruan
Aku berharap karma segera datang padamu pelakor jahat
Novita Sr
Nayla masih jaga hati si Raka 🤣 kasian Aldi jadii nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!