Tuan Andre Mari Kita Bercerai

Lantunan Biola sudah berhenti, suara tepukan tangan bergemuruh di ruangan acara. Berdiri tuan Rayen, memberikan kata sambutan sebagai pembuka launching perhiasan jewelry. AKu dan Raisa duduk di kursi ke tiga, yang tentu saja di belakang Andre dan Vivian.

Acara pembukaan launching pun di mulai, beberapa peragaan oleh wanita-wanita cantik naik keatas panggung untuk menampilkan berbagai model perhiasan jewelry yang sangat mewah dan elegan. Semua para tamu yang hadir, kebanyakan para pebisnis, pejabat dan sosialita. Mereka sangat terpukau dengan rancangan perhiasan milik perusahaan Rayen.

Aku terus menikmati acara dan tatapan ku jatuh pada dua orang pria yang baru saja datang. Justine dan Bastian juga hadir di sana. Tanpa sengaja tatapan ku bertemu dengan Justin, pria itu tersenyum meremehkan saat melihat aku berada di barisan ketiga. Ku buang pandangan ku kedepan.

Acara kian meriah, seorang MC mulai membandrol harga setiap perhiasan jewelry yang di pamerkan. Ini bukan acara pelelangan, tetapi peluncuran launching jewelry terbaru yang di keluarkan oleh perusahaan perhiasan Rayen.

"La, kamu lihat wanita yang memakai perhiasan berlapis mutiara itu? Aku ingin sekali membelinya." kata Raisa yang terlihat takjub dengan keindahan mutiara air asin itu.

"Beli saja bila kamu mau."

Raisa menggeleng "Uang ku tidak cukup untuk membeli perhiasan itu."

"Pakai uang ku saja." kata ku menawarkan.

"Tidak Ella, kamu sudah banyak membantu ku.'

"Berapa harga mutiara itu?" tanya ku, yang juga penasaran dengan mutiara incaran Raisa.

"Nanti saja setelah selesai peragaan kita lihat harga bandrolnya." kata Raisa yang juga penasaran.

Setelah peragaan selesai, semua orang boleh membeli perhiasan jewelry yang berada di kotak etalase. Aku dan Raisa tertarik pada perhiasan satu set kalung, gelang dan anting mutiara.

"Lihat Ella, mutiara ini di bandrol harga lima milyar" kata Raisa terkejut "Mana mungkin aku memiliki uang sebanyak itu, kita cari yang lain saja." ucap Raisa, ia menarik tanganku untuk mencari perhiasan lain. Namun, aku menghentikan langkahnya.

"Bila kamu suka ambil saja, pakai saja uang ku dan aku tidak ingin perhitungan dengan mu." kataku jujur.

Sebenarnya aku memiliki tabungan lumayan besar, aku dan Darren mendapatkan proyek Mega Bintang dalam pembuatan mobil robot untuk tahun depan, dan aku mendapatkan 50% dari keuntungan proyek tersebut. Darren sudah transfer uang ke rekening ku, dan uang itu cukup untuk aku belikan perhiasan.

"Ella..." Raisa menatap haru pada padaku, ia menggeleng lemah. "Tidak la, aku tidak ingin merepotkan mu."

"Aku tahu, bulan depan hari ulang tahun bibi Lena. Berikan perhiasan itu untuk ibumu."

Raisa mengulas senyuman "Jangan terlalu baik padaku. Aku sudah pikirkan hadiah yang tepat untuk ibuku. Ayo kita lihat-lihat lagi."

Aku dan Raisa mulai menjelajahi berbagai perhiasan jewelry keluaran terbaru yang di luncurkan oleh Mr Rayen. Hingga mata ku terpesona oleh perhiasan Rubi biru yang di ikat emas putih. Sangat elegan, cantik, dan unik.

Sang MC terus berbicara untuk menjual produk Rayen, banyak sosialita dan ibu-ibu pejabat berebut untuk mendapatkan perhiasan yang peluncuran nya hanya satu kali dalam lima tahun terakhir. Itu artinya Perhiasan jewelry limited edition, yang menurut ku sangat mewah dan berkelas. Bahkan perusahaan Rayen sudah mencapai tingkat dunia. Perhiasan langka ini di bandrol dengan harga fantastis, sang Mc terus memberikan penawaran menarik hingga ada yang berani menawar dengan harga tertinggi.

"Perhiasan ini terbuat dari emas murni 99 karat dan di ikat taburan berlian 90%. Pembuatannya memiliki tingkat kesulitan yang sangat rumit dan pengerjaan nya memakan waktu lama. Perhiasan Victoria Graham ini di bandrol harga 800 milyar.

Semua orang terkejut juga termasuk aku. Tetapi masih ada yang berani menawar dengan harga diatas 800 juta. Aku tidak terlalu tertarik untuk membelinya karena harganya yang fantastis. Aku dan Raisa masih melihat-lihat perhiasan lainnya yang harganya di bawah ratusan miliar. Tiba-tiba aku di kejutkan oleh suara Mc.

"Selamat tuan Andre, perhiasan berlian satu set Victoria Graham telah jatuh kepada anda, senilai harga 1,2 Triliun."

Aku tercengang dan hampir tak percaya.Tuan Rayen CEO dari perhiasan jewelry memberikan satu set kotak beludru merah yang berisi perhiasan termahal yang di beli oleh Andre. Disamping Andre, Vivian tersenyum sumringah dengan wajah berbinar cerah.

"Ella... Kamu tidak apa-apa?" tanya Raisa yang terlihat khawatir.

Aku hanya gelengkan kepala.

"Sungguh luar biasa suamimu, dia bukan hanya dermawan dan baik hati pada wanita ular itu. Tetapi pria terbodoh yang pernah aku lihat!" gerutu Raisa, ia bukan hanya kesal tapi juga emosi, tatapannya penuh amarah. Sementara aku hanya bisa diam tanpa bereaksi.

"Andre sengaja ingin membuat mu panas! Ayo kita beli perhiasan yang kamu suka!" kata Raisa, ia menarik tanganku untuk melihat perhiasan lainnya.

"Ella, apa kamu tidak ingin membeli satu set perhiasan ini? Kamu jangan mau kalah oleh adik tiri mu yang tidak tahu diri itu!"

Mendengar pertanyaan Raisa, Aku teringat akan perhiasan milik ku yang di berikan oleh Andre. Tetapi tidak semahal yang diberikan Andre pada Vivian. Aku menarik nafas panjang dan di hembuskan perlahan.

"Aku sudah memiliki satu set, aku tidak suka koleksi perhiasan." kataku yang sudah tidak tertarik melihat perhiasan.

"Kamu harus membelinya satu set perhiasan demi harga diri, mintalah bantuan pada Darren." kata Raisa memaksa.

"Aku tidak ingin merepotkan Darren."

"Ingat Ella, tunjukan siapa dirimu di depan wanita ular itu. Kamu bisa beli perhiasan sendiri tanpa minta di belikan oleh suamimu Andre."

Apa yang di katakan Raisa ada benarnya. Akhirnya aku setuju dan memilih perhiasan Rubi biru. Aku terkejut saat melihat harga bandrol 850 milyar.

"Ella, perhiasan Rubi ini akan segera dijual, kamu harus cepat memilikinya, karena siapa cepat dia dapat." kata Raisa mengingatkan.

"Ris, sepertinya aku mundur. Aku tidak miliki uang sebanyak 850 milyar."

"Apa? Perhiasan Rubi itu 850 milyar?! Raisa juga terkejut.

💜💜💜💜

Ikuti setiap episodenya, terima kasih yang masih setia membaca karya terbaru Bunda 🥰